Anda di halaman 1dari 2

َ ُ َ ‫َْْ ُ ه‬

َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ُ َ َّ َ ُ َ َّ َ ْ َ َ ْ ُّ ْ ُ َ ُْ َ َْ َ َْ َ َ ْ َ
‫ ن ٰب ٰينا‬،‫ والصلاة والسلام على أشر ٰف الأن ٰبي ٰاء والمرس ٰلين‬،‫الدي ٰن‬ ٰ ‫ و ٰب ٰه نست ٰعين على أمو ٰر الدنيا و‬،‫ّلِل ر ٰب العال ٰمين‬ ٰ ٰ ‫الحمد‬
َّ َ ٰ َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ َّ َ
َ
َ ْ َ ٰ َ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ ََّ ُ
‫ أشهد أن لا ٰإله ٰإلا اّلِل‬،‫الدي ٰن‬ َ
ٰ ‫ان ٰإلى يو ٰم‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫إ‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ع‬‫ب‬ ‫ت‬ ‫ن‬‫م‬‫و‬ ‫ن‬ ‫ي‬‫ع‬ ‫اب‬‫الت‬ ‫و‬ ‫ه‬
ٰ ‫اب‬ ‫ح‬ ‫ص‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫ه‬
ٰ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ى‬‫ل‬ ‫ع‬‫و‬ ‫م‬‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ه‬
ٰ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫اّلِل‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫محم ٍد ص‬
ٍ ٰٰ ٰ ٰٰ ٰ ٰ
َ َ ُ َ َ َ
َ ُّ َ َ ُ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َْ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َّ َ ُ َ َ َ َّ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ ُّ َ ْ ُ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ
‫ أما بعد فيا أيها‬.‫صادق الوع ٰد الأ ٰمين‬ ٰ ‫ وأشهد أن س ٰيدنا محـمدا عبده ورسوله‬.‫وحده لاش ٰريك له الم ٰلك الحق الم ٰبين‬
َّ
ُ ْ ُ ْ َ َّ ً َ ْ َ ‫ه َ َ ْ َ ْ م‬ ََّّ ْ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ ْ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ َّ َُّ ْ َ َ َ َُ َ َ َ ُ َّ َ ْ ُ َ ْ
ُ ُ
‫ ويرقهه‬.‫ ومن يت ٰق اّلِل َْعْ له مرراا‬:‫ فقال اّلِل تعالى‬.‫ ٰاتقوا اّلِل حق تق ٰات ٰه ولا تموتن ٰإلا وأنتم مس ٰلمون‬.‫اضرون‬ ٰ ‫الح‬
ً ْ َ ْ َ ُ ُ ‫ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُ َ َ ْ َّ َ ََّ ْ َ َ ه َ ُ َ َ ْ ُ م َّ ه َ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ ه‬
‫اّلِل فهو حسبهُۗ ٰان اّلِل ب ٰالغ ام ٰرهُۗ هد جعْ اّلِل ٰلك ٰل شي ٍء هدرا‬ ٰ ‫ٰمن حيث لا َحت ٰسبُۗ ومن يتوكل على‬
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Pada kesempatan mulia ini mari kita terus menguatkan komitmen untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada
Allah swt. Selain menjadi bekal yang paling baik untuk kehidupan akhirat nanti, ketakwaan juga akan menjadi wasilah hadirnya solusi dan jalan keluar dari berbagai
permasalahan yang dihadapi dalam mengarungi dunia ini. Allah juga sudah menegaskan bahwa siapa yang bertakwa kemudian bertawakal kepada-Nya, maka akan
diberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Allah juga akan mencukupkan hajat dan kebutuhan hidup di dunia. Hal ini ditegaskan dalam Al-Quran Surat At-
Talaq ayat 3:

ً ْ َ ْ َ ُ ُ ‫َّ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُ َ َ ْ َّ َ ََّ ْ َ َ ه َ ُ َ َ ْ ُ م َّ ه َ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ ه‬
‫ُۗان اّلِل ب ٰالغ ام ٰرهُۗ هد جعْ اّلِل ٰلك ٰل شي ٍء هدرا‬
ٰ ‫اّلِل فهو حسبه‬
ٰ ‫ويرقهه ٰمن حيث لا َحت ٰسبُۗ ومن يتوكل على‬
Artinya: “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Pada momentum khutbah kali ini, khatib akan menyampaikan materi tentang pentingnya menjaga para generasi muda atau
generasi milenial yang merupakan penerus tongkat estafet peradaban dunia ini. Menjaga di sini bukan hanya berarti menjaga dari sisi jasmani tetapi juga juga dari sisi
rohani, yakni menjaga karakter, kepribadian, dan kesalehan mereka. Hal ini sangat penting karena di era perkembangan teknologi yang sangat cepat saat ini, hal-hal
yang bisa mempengaruhi karakter generasi muda juga sangat cepat menyebar seperti virus yang tak tampak oleh mata. Kualitas generasi muda saat ini adalah cerminan
peradaban di masa depan. Jika generasi muda saat ini baik, maka baik juga peradaban esok. Sebaliknya, rusaknya karakter para generasi muda adalah pertanda rusaknya
peradaban kelak. Sehingga, perlu bagi kita saat ini untuk mendidik generasi muda menjadi generasi yang kuat karakter dan kesalehannya, sampai akhirnya mereka
mampu mengemban dengan baik tanggung jawab yang ditinggalkan generasi tua. Jangan sampai kita meninggalkan generasi yang lemah sehingga cita-cita
terwujudnya peradaban mulia bisa saja sirna. Imbauan ini juga tercantum dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 9:

ً ْ َ ًْ َ ْ ُْ ُ َ َْ َ ‫ه‬ ُ ََّ ْ َ ْ ْ َ َ ْ ُ َ ً ٰ ً َّ ُ ْ ْ َ ْ ْ ُ َ َ ْ َ َ ْ َّ َ ْ َ ْ َ
‫وليخش ال ٰذين لو تركوا ٰمن خل ٰف ٰهم ذ ٰرية ٰضعفا خافوا علي ٰهمْۖ فليتقوا اّلِل وليقولوا هولا س ٰديدا‬

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Memiliki para generasi muda dengan karakter dan mental yang kuat serta tak gentar dalam melawan kemaksiatan dan kebatilan
juga telah dicontohkan dalam Al-Qur’an melalui kisah Ashabul Kahfi. Mereka memiliki prinsip dan keyakinan kuat dengan menolak perintah Raja Dikyanus untuk
menyembah berhala. Tujuh pemuda saleh ini rela mengasingkan diri di dalam sebuah gua selama 309 tahun. Kuatnya karakter dan keimanan mereka dikisahkan Allah
kepada Rasulullah untuk menjadi inspirasi umat Islam dalam mencetak dan menjaga para generasi muda. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 13:

‫َ َٰ ُ ُ م‬ َ
ْ ُ َ
َ َ ُ َّ َ ُ َ َ َ َ َ َ ُّ ُ َ ُ َّ
‫نحۡن نقص عليۡك نبأهم ٰبٱلۡح ٰق ٰإنهمۡ ٰفتۡية ءامنوا ٰبر ٰب ٰه ۡم و ٰقدۡنه ۡم هدى‬

“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami
tambah pula untuk mereka petunjuk.”

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Posisi strategis dan spesialnya para pemuda yang saleh ini juga disebutkan dalam hadits Rasulullah yang menyebutkan bahwa
mereka akan menjadi satu dari tujuh golongan yang bakal mendapatkan perlindungan Allah swt pada hari kiamat.

Artinya, “Ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah swt pada hari tidak ada naungan kecuali milik-Nya (hari kiamat), yaitu; imam yang adil, pemuda yang
hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya terikat dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul
karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak wanita yang kaya dan cantik untuk berzina, maka laki-laki itu berkata, ‘Aku takut kepada Allah,
orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang dilakukan tangan kanannya, seorang yang berdzikir kepada Allah
sendirian sehingga matanya meneteskan air mata.” (HR al-Bukhari). Hadits ini memang sangat relevan dengan posisi pemuda yang memang berada pada fase berat
dalam kehidupan. Masa muda adalah masa ketika semangat dan tenaga berada pada posisi yang prima. Saat itulah mereka dihadapkan pada banyak tantangan, godaan,
dan nafsu untuk melakukan kemaksiatan yang sewaktu-waktu bisa menghantarkan mereka pada posisi salah jalan. Terlebih di era digital yang semuanya bisa diakses
tanpa batas waktu dan tempat. Pemuda harus sangat berhati-hati dalam melangkah. Salah dalam mengonsumsi informasi bisa menghantarkannya pada jurang
kegelapan di tengah gemilangnya perkembangan teknologi dunia. Oleh karenanya, hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Para pemuda harus dibekali dengan
kemampuan menyaring atau memilih nutrisi pendidikan, khususnya pendidikan agama yang benar sehingga tidak menjadi korban dari sisi negatif kemajuan teknologi.
Pemuda harus menjadi pelaku bukan objek yang terombang ambing oleh perubahan zaman. Para pemuda harus menyadari bahwa kehidupannya bukan hanya di dunia
maya dengan mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat di sampingnya. Interaksi fisik dengan orang-orang sekitarnya harus terus ditanamkan sehingga
kepedulian sosialnya tetap terjaga. Hal ini akan menghindarkan karakter individualis tumbuh di dalam diri mereka. Selain itu penguatan literasi digital juga sangat
penting bagi para pemuda. Literasi digital adalah bekal bagi mereka agar mampu menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan,
mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum sesuai dengan
‫‪kegunaannya. Pentingnya literasi dalam menghadapi fenomena perubahan zaman ini tercermin dalam wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad‬‬
‫‪berupa perintah membaca yang termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Alaq ayat 1-5:‬‬

‫َ‬ ‫ََّ َ ْ َ َ ََّ َ ْ َ َ‬ ‫َّ‬ ‫َ ْ َ ْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫َ َّ‬ ‫ْ ْ‬


‫ان َما ل ْم َي ْع َلمْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َ ْ ََ‬
‫َ‬
‫َ ََ َ ََ ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫اه َرأ ٰباس ٰم ر ٰبك ال ٰذي خلق‪ .‬خلق ال ٰإنسان ٰمن عل ٍق‪ .‬اهرأ وربك الأكرم‪ .‬ال ٰذي علم ٰبالقل ٰم‪ .‬علم ال ٰإنس‬

‫;‪"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan; Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah; Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah‬‬
‫"‪Yang mengajar (manusia) dengan perantara qalam (pena); Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.‬‬

‫‪Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Perlu disadari bahwa membaca di sini bukan hanya membaca secara tekstual, yakni mencari informasi, megeja huruf, kata,‬‬
‫‪kalimat, hingga paragraf. Membaca di sini juga bermakna kontekstual, yakni membaca situasi dan kondisi lingkungan serta perkembangan zaman. Era digital saat ini,‬‬
‫‪zaman ketika informasi yang beredar di dunia maya sudah overload (berlebihan), perlu disikapi dengan kemampuan membaca dengan cermat dengan bekal literasi‬‬
‫‪digital (kecakapan digital). Kecakapan dalam menerima atau memproduksi informasi digital merupakan tanggung jawab pemuda sekaligus orang tua secara bersama-‬‬
‫‪sama. Semoga kita bisa memanfaatkan dan memaksimalkan hal positif dari perkembangan zaman ini sekaligus kita bisa mengetahui dan menghindari dampak negatif‬‬
‫‪dari era digitl ini. Amin‬‬

‫ْ‬ ‫َ َ َ ه ُ ْ َ َ ُ ْ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ َّ َ َ َّ َ َ َّ َ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ‬
‫بارك اّلِل ٰلي ولكم ٰفي هذا اليو ٰم الك ٰري ٰم‪ ،‬ونفع ٰني واٰ ياكم ٰبما ٰفي ٰه ٰمن الصل ٰاة والزك ٰاة والصده ٰة و ٰتلاو ٰة القرا ٰن وَ ِٰي ٰ ِ‬
‫َ ُ‬ ‫َ َ َ ْ َْ ُ ه‬
‫َ‬ ‫ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َّ ُ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ َ ُ ْ ُ َ‬ ‫ََ َ‬
‫ْ‬ ‫َّ َ‬
‫ات‪َ ،‬وتقَّبْ ٰم ٰني و ٰمنكم َ ِٰي ِ أعم ٰالنا ٰإنه هو الح ٰكيم الع ٰليم‪ ،‬أهول ه ٰولي هذا وأستغ ٰفر اّلِل ٰلي ولكم‪،‬‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫الطاع ٰ‬
‫ْ‬
‫َف ْ‬
‫اس َت ْغف ُر ْو ُه‪ٰ ،‬اَّن ُه ُه َو ال َغ ُف ْو ُر َّ‬
‫الرح ْيمُ‬
‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫ْ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ٰ َ َّ ه ُ َ ْ َ ُ َ‬ ‫ْ‬
‫َ‬
‫َ ْ َ‬
‫َ‬ ‫َ ُ َ ُ َ َ َ َ ُ ََّ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ‬ ‫َ َ‬
‫ُ‬
‫ََ‬ ‫َ َْ ُ ه‬
‫ّلِل َوكفى‪ .‬وأص ٰلي وأس ٰلم على س ٰي ٰدنا محم ٍد المصطفى‪ .‬وعلى آلٰ ٰه وأصح ٰاب ٰه أه ْٰ الوفا‪ .‬أشهد أن لا ٰاله ٰالااّلِل وحده لا‬ ‫ْ‬ ‫الح ْمد ٰ ٰ‬
‫ْ‬ ‫َْ‬ ‫ه َْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ َ َّ َ َ َ ُ ََّ ً َ ْ ُ ُ َ َ ُ ْ ُ ُ ََّ َ ْ ُ َ َ َ ُّ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ ُ ْ ْ ُ ْ َ َ ْ ْ َ ْ‬
‫اّلِل الع ٰلي الع ِٰي ٰم‬ ‫ش ٰريك له‪ .‬وأشهد أن س ٰيدنا محمدا عبده ورسوله‪ .‬أما بعد‪ .‬فيا أيها المس ٰلمون‪ .‬أو ٰصيكم ونف ٰس ي ٰبتقوى ٰ‬
‫ٰ‬
‫النِي‪ .‬ياَ‬ ‫ْ َ ْ َ َ َ َّ ه َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ َ َ َ َّ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ ْ َ ْ َ َّ ه َ َ َ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َّ َ َ َّ َ‬
‫واعل ُموا أن اّلِل أم َركم ٰبأم ٍر ع ِٰي ٍم‪ .‬أم َركم ٰبالصل ٰاة والسل ٰام على ن ٰب ٰي ٰه الك ٰري ٰم‪ .‬فقال‪ٰ :‬إن اّلِل ومل ٰائكته يصلون على‬
‫ٰٰ‬
‫َ‬ ‫َ َّ‬
‫ّٰللَا َصْ َع َلى َسيد َنا ُم َحَّمد َو َع َلى آل َسيد َنا ُم َحَّمد ك َما َصَّل ْي َت َع َلى َسيد َنا إ ْب َراه ْيمَ‬ ‫َّ‬ ‫أي ُّ َها الذ َين آ َم ُنوا َص ُّلوا َع َل ْيه َو َسل ُموا تَ ْسلي ًما‪ َ .‬ه ُ‬
‫ٰ ٰ ٰ ٰ‬ ‫ٍ‬ ‫ٰ ٰ ٰ‬ ‫ٍ‬ ‫ٰ ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫ْ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َ‬
‫آل َس ٰي ٰدنا‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫اه‬ ‫ر‬ ‫َو َعلى آل َسي ٰد َنا إ ْب َراه ْي َم َو َبار ْك َعلى َسي ٰد َنا ُم َحَّم ٍد َو َعلى آل َسي ٰد َنا ُم َحَّم ٍد ك َما َب َارك َت َعلى َسي ٰد َنا إ ْب َ‬
‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫َ‬ ‫َ َّ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫اه ْي َم‪ٰ ،‬ف ْي العال ٰم ْين ٰإنك ح ِٰ ْيد ٰمْ ْيد‪.‬‬ ‫ٰإبر ٰ‬
‫َْ‬

‫ْ َ‬ ‫َ ه ُ َ َّ ْ ْ َ َ َ ْ ْ ْ َ َ َ َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ُ ْ َْ َ‬ ‫َ َ ْ‬ ‫َْ ُ ْ َْ َْ ُ ْ َ‬ ‫َ ه َُّ ْ ْ ْ ُ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ َ‬


‫ُ‬ ‫َّ‬
‫ات ّٰللَا أ ٰعز ا ٰلإسلام والمس ٰل ٰمين وأ ٰذل ا ٰلشرك‬ ‫يآء ٰمنهم والامو ٰ‬ ‫ات الاح ٰ‬ ‫ات والمس ٰل ٰمين والمس ٰلم ٰ‬ ‫ّٰللَا اغ ٰفر ٰللمؤ ٰم ٰنين والمؤ ٰمن ٰ‬
‫ْ َ َ َ َ‬ ‫َ‬
‫َ‬ ‫َْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ ُ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ُ َ َّ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ‬
‫الدي ٰن واع ْٰ ك ٰلم ٰاتك ٰإلى‬ ‫الدين واخذل من خذل المس ٰل ٰمين و د ٰمر أعداء ٰ‬ ‫والمش ٰر ٰكين وانصر ٰعبادك المو ٰح ٰدية وانصر من نصر ٰ‬
‫َ َ ُْ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ ْ َ‬ ‫ْ َ ه َُّ ْ َ ْ َ َّ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َّ َ َ ْ َ‬
‫الزلا ٰقل َوا ٰلمح َن َو ُس ْو َء ا ٰلفت ٰن َوا ٰلمح َن َما ظ َه َر ٰمن َها َو َما َبط َن ع ْن َبَ ٰدنا ٰاندو ٰني ٰسَّيا‬ ‫الدي ٰن‪ّٰ .‬للَا ادف ِ عنا البلاء والوباء و‬ ‫ي وم ٰ‬
‫َْ َ‬

‫َ َ َ َ ً َ َ َ َ َ َّ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ ُ ْ ْ َّ ً َ َ َّ ْ َ َ ْ َ ََّ َ‬ ‫ْ ُ َْ‬


‫َّ َ‬
‫اب الن ٰار‪َ .‬ربنا‬ ‫لآخر ٰة حسنة و ٰهنا عذ‬ ‫ا‬ ‫ى‬ ‫ف‬ ‫و‬ ‫الدنْ َيا َح َس َن ًة َ‬ ‫ُّ‬
‫ى‬‫ف‬ ‫نا‬ ‫ت‬ ‫آ‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ب‬‫ر‬ ‫‪.‬‬ ‫ن‬‫ي‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫لع‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ة‬ ‫عآم‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫لم‬ ‫ا‬ ‫ان‬ ‫د‬ ‫َ‬ ‫لب‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ائ‬ ‫س‬‫خآص ًة َو َ‬ ‫َّ‬
‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫ْ‬
‫ُْ َ‬ ‫َْ‬ ‫َ َ ه َّ ه َ َ ُ ُ ْ َ ْ َ ْ ْ‬ ‫او ْن َل ْم َت ْغف ْر َل َنا َو َت ْر َح ِْ َنا َل َن ُك ْو َنَّن م َن ْالَراسر ْي َ‬ ‫َ‬
‫َظ َل ْم َنا ا ْن ُف َس َن َ‬
‫ان َو ٰإيَت ٰاء ٰذي الق ْرَى‬ ‫ٰ‬ ‫س‬ ‫إح َ‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ل‬
‫ٰ‬ ‫د‬ ‫ع‬ ‫ال‬‫ب‬‫ٰ‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫ي‬ ‫اّلِل‬ ‫إن‬ ‫اّلِل‬
‫ٰ‬ ‫اد‬ ‫ب‬ ‫ع‬‫ٰ‬ ‫‪.‬‬ ‫ن‬ ‫ٰ ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫اٰ‬
‫َ‬ ‫ه َ َْ ْ َ َْ ُ ْ ُ ْ ََ ْ ُ ه‬ ‫ُ ُ َ َ َّ ُ َ َ َّ َ َ ُ‬
‫َْ‬ ‫َ ُْ ْ َ َ َْ‬ ‫َ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َْ َ‬
‫اّلِل أكَ ُُ‪.‬‬ ‫ٰ‬ ‫البغي‪َ ،‬ي ٰعِك ْم لعلك ْم تذك ُر ْون‪ .‬فاذك ُروا اّلِل الع ِٰيم يذكركم ول ٰذكر‬ ‫وينهى ع ٰن الفحش ٰاء والمنك ٰر و‬
‫ٰ‬

Anda mungkin juga menyukai