dan
Pengendalian Covid-19
KUTIPAN PASAL 72:
Ketentuan Pidana Undang-Undang Republik
Indonesia
Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA
Pekalongan - Indonesia
Ilmu Kesehatan Masyarakat
dan
Pengendalian Covid-19
Copyright © 2020
Penulis:
Dr. Andi Asri, SKM, M.Kes
Ali Imran, ST, SKM, M.M
Adriyani Adam, SKM, M.Kes
Editor:
Moh. Nasrudin
(SK BNSP: No. Reg. KOM.1446.01749 2019)
Diterbitkan oleh:
PT. Nasya Expanding Management
(Penerbit NEM - Anggota IKAPI)
Jl. Raya Wangandowo, Bojong
Pekalongan, Jawa Tengah 51156
Telp. (0285) 435833, Mobile: 0853-2521-7257
www.penerbitnem.online / nasyaexpanding@gmail.com
ISBN: 978-623-6906-27-9
Kata Pengantar
v
Daftar Isi
KATA PENGANTAR __ v
DAFTAR ISI __ vi
HARAPAN SETELAH MEMBACA BUKU INI __ viii
BAB 2 EPIDEMIOLOGI __ 39
A. Konsep Epidemiologi __ 47
B. Tujuan Epidemiologi __ 48
C. Manfaat Epidemiologi __ 50
D. Istilah-istilah Epidemiologi __ 50
E. Masalah Kesehatan yang Perlu Diselidiki Lebih Lanjut
__ 52
F. Epidemiologi Penyakit Menular __ 53
vi
G. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular __ 60
TENTANG PENULIS
vii
Harapan Setelah Membaca Buku Ini
viii
Bab 1
DASAR-DASAR
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
-1-
2| Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Pengendalian Covid-19
6. Gizi Masyarakat
7. Kesehatan Kerja.
istilah tri dosha, yaitu udara atau vatta, api atau pitta, dan air
atau kapha berada dalam keadaan seimbang dan berfungsi
dengan baik. Sebaliknya manusia akan sakit apabila unsur-
unsur panca brahma sebagai kekuatan panas, dan unsur-unsur
panca tirta sebagai kekuatan dingin saat bereaksi dengan
udara, ada dalam keadaan tidak seimbang. Jika terjadi
ketidakseimbangan pada unsur-unsur tersebut maka akan
menimbulkan penyakit tertentu.
Hal inilah yang mempengaruhi masyarakat Bali pergi
ke balian untuk berobat yang didasari dengan kepercayaan
terhadap ketidakseimbangan unsur-unsur tersebut yang
mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit tertentu.
Teknik dan cara pengobatan yang dilakukan oleh balian
adalah menggunakan pengobatan non-medis yakni melalui
beberapa upacara adat. Balian memberikan tirta dan juga
mantra kepada ayahnya. Kemudian dilanjutkan dengan
memberikan obat-obatan herbal. Sebagian besar dari pasien
yang menggunakan pengobatan usada mengatakan bahwa
penyakitnya dapat sembuh.
Saat ini, berbagai fasilitas kedokteran medis sudah
mengalami perkembangan yang pesat, berbagai obat bahkan
untuk penyakit yang awalnya tidak terdeteksi dapat
diberikan intervensi dengan cepat dan akurat, namun
banyak dari masyarakat yang masih mempercayakan
kondisi kesehatan terkait dengan penyakit-penyakit tertentu
yang diderita kepada pengobatan tradisional. Kepercayaan
masyarakat dalam menggunakan pengobatan tradisional ini
kemudian memunculkan keingintahuan yaitu untuk
mengetahui konsep sehat dan sakit pada masyarakat yang
kemudian mengarahkan health seeking beahavior terhadap
pengobatan tradisional.
Dasar-dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat |15
Penyakit neoplastik:
1. Penyakit jantung dan cerebrovaskuler.
2. Penyakit metabolik.
3. Hal-hal yang berkaitan dengan keturunan (genetik).
4. Penyakit jabatan atau penyakit akibat kerja.
5. Kecelakaan di rumah, kendaraan dan industri.
6. Kelainan gigi termasuk karies dan penyakit periodontal.
7. Risiko yang berkaitan dengan melahirkan, pertumbuhan
dan perkembangan.
Soal Latihan:
1. Uraikan benang merah pelayanan kedokteran dan
pelayanan kesehatan masyarakat!
2. Mengapa ilmu kesehatan masyarakat dibutuhkan dalam
pembanganun kesehatan!
38| Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Pengendalian Covid-19
DAFTAR REFERENSI
↜oOo↝
Bab 2
EPIDEMIOLOGI
- 39 -
40| Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Pengendalian Covid-19
A. Konsep Epidemiologi
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu epi atau
upon yang berarti pada atau tentang. Demos atau people
48| Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Pengendalian Covid-19
B. Tujuan Epidemiologi
Terdapat tiga tujuan umum studi epidemiologi, yaitu 1)
Menjelaskan etiologi. Etiologi adalah studi tentang penyebab
penyakit. Dengan epidemiologi bisa menjelaskan etiologi
satu penyakit atau sekelompok penyakit. Bagaimana kondisi,
gangguan, efek, ketidakmampuan, atau kematian melalui
analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan
Epidemiologi |49
C. Manfaat Epidemiologi
Bidang kesehatan masyarakat membuktikan bahwa
epidemiologi sangat membantu dalam melindungi
kesehatan populasi maupun kelompok masyarakat. Berikut
manfaat epidemiologi: 1) Mempelajari riwayat penyakit.
Epidemiologi mempelajari tren penyakit untuk memprediksi
tren penyakit yang mungkin akan terjadi. Hasil
penelitiannya dapat digunakan dalam perencanaan
pelayanan kesehatan masyarakat, diagnosis penyakit,
gangguan, cedera dan lainnya, yang menyebabkan
kesakitan, masalah kesehatan, atau kematian dalam suatu
wilayah. 2) Untuk mengkaji risiko yang ada pada setiap
individu karena mereka dapat mempengaruhi kelompok
maupun populasi. 3) Pengkajian, evaluasi, dan penelitian
ketersediaan layanan kesehatan. 3) Menentukan penyebab
dan sumber penyakit dari temuan epidemiologi, sehingga
bisa dilakukan pengendalian, pencegahan, dan pemusnahan.
D. Istilah-istilah Epidemiologi
Beberapa istilah dalam epidemiologi, yaitu endemi,
epidemi, wabah, dan pandemi. Semua istilah tersebut
Epidemiologi |51
Sumber penularan:
1) Penderita
2) Pembawa kuman
3) Binatang sakit
4) Tumbuhan/benda
Cara penularan:
1) Kontak langsung
2) Melalui udara
3) Melalui makanan atau minuman
4) Melalui vector
Keadaan pejamu:
1) Keadaan umum
2) Kekebalan
3) Status gizi
4) Keturunan
4) Saluran urogenitalia
5) Gigitan, suntikan, luka
6) Placenta
c. Mekanisme patogenesis
1) Invasi jaringan secara langsung.
2) Produksi toksin.
3) Rangsangan imunologis atau reaksi alergi yang
menyebabkan kerusakan pada tubuh pejamu.
4) Infeksi yang menetap (infeksi laten).
5) Merangsang kerentanan pejamu terhadap obat
dalam menetralisasi toksisitas.
6) Ketidakmampuan membentuk daya tangkal
(immuno supression).
d. Sumber penularan
1) Manusia sebagai reservoir kelompok penyakit
menular yang hanya dijumpai atau lebih sering
hanya dijumpai pada manusia. Penyakit ini
Epidemiologi |59
e. Rantai penularan
Melihat perjalanan penyakit pada pejamu,
bentuk pembawa kuman (carrier) dapat dibagi dalam
beberapa jenis:
1) Healthy carrier (inapparent), “Mereka yang dalam
sejarahnya tidak pernah menampakkan
menderita penyakit tersebut secara klinis akan
tetapi mengandung unsur penyebab yang dapat
menular kepada orang lain”.
60| Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Pengendalian Covid-19
Faktor-faktor Resiko
1. Faktor resiko untuk timbulnya penyakit tidak menular
yang bersifat kronis belum ditemukan secara
keseluruhan untuk setiap penyakit, faktor resiko dapat
berbeda-beda (merokok, hipertensi, hiperkolesterolemia).
Satu faktor resiko dapat menyebabkan penyakit yang
berbeda-beda, misalnya merokok dapat menimbulkan
kanker, paru, penyakit jantung koroner, dan kanker
larynx. Untuk kebanyakan penyakit, faktor-faktor resiko
yang telah diketahui hanya dapat menerangkan sebagian
kecil kejadian penyakit, tetapi etiologinya secara pasti
belum diketahui
2. Faktor-faktor resiko yang telah diketahui ada kaitannya
dengan penyakit tidak menular yang bersifat kronis
antara lain:
- Tembakau - Aktivitas
- Life style - Pekerjaan
- Alkohol - Kolesterol
- Hipertensi - Diet
- Obesitas - Stres
- Lingkungan masyarakat sekitar
Epidemiologi |63
Agent
1. Kimiawi
2. Fisik
3. Mekanik
4. Psikis
Reservoir:
1. Dapat didefinisikan sebagai organisme hidup, benda
mati (tanah, udara, air batu dll) dimana agent dapat
hidup, berkembang biak dan tumbuh dengan baik.
64| Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Pengendalian Covid-19
Relasi agent–host
1. Fase kontak
Adanya kontak antara agent dengan host,
tergantung pada lamanya kontak, dosis dan patogenitas.
2. Fase akumulasi
Pada jaringan apabila terpapar dalam waktu lama
dan terus-menerus.
3. Fase subklinis
Pada fase subklinis gejala/sympton dan tanda/sign
belum muncul telah terjadi kerusakan pada jaringan,
tergantung pada:
a. Jaringan yang terkena.
b. Kerusakan yang diakibatkannya (ringan, sedang dan
berat).
c. Sifat kerusakan (reversiblle dan irreversible/kronis,
mati dan cacat).
d. Fase klinis agent penyakit telah menimbulkan reaksi
pada host dengan menimbulkan manifestasi (gejala
dan tanda).
Soal Latihan:
1. Uraikan secara detail tentang sumber dan mekanisme
penularan penyakit menular dan berikan contoh
beberapa penyakit!
2. Uraikan secara mendalam tentang mekanisme penularan
penyakit tidakmenular dan berikan contoh beberapa
penyakit!
66| Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Pengendalian Covid-19
DAFTAR REFERENSI
↜oOo↝
Bab 3
PERILAKU KESEHATAN
- 67 -
68| Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Pengendalian Covid-19
C. Definisi Perilaku
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga
dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Perilaku Kesehatan |75
Soal Latihan:
1. Uraikan domain perilaku kesehatan!
2. Bagaimana korelasi perilaku kesehatan dengan
kesehatan kulit, jelaskan!
80| Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Pengendalian Covid-19
DAFTAR REFERENSI
↜oOo↝
Bab 4
KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Konsep Ekologi
Istilah ekologi pada mulanya dicetuskan oleh seorang
pakar biologi Jerman yang bernama Ernest Haeckel, pada
tahun 1866. Kata ekologi berasal dari dua kata dalam Bahasa
Yunani, yaitu oikos yang berarti rumah atau tempat tinggal dan
logos yang berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi ekologi adalah
ilmu yang mempelajari organisme di tempat tinggalnya.
Ekologi mulai berkembang pesat sekitar tahun 1900 dan
berkembang terus dengan cepat sampai saat ini, apalagi disaat
dunia sangat peka dengan masalah lingkungan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang mendasar dan
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Pada awalnya,
ekologi dibedakan dengan jelas ke dalam ekologi tumbuhan
dan ekologi hewan. Namun dengan adanya faham
komunitas biotik, maka semua konsep tersebut telah
meletakkan dasar-dasar teori untuk perkembangan ekologi
secara umum. Umumnya ekologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara organisme atau
kelompok organisme dengan lingkungannya.
Konsep dasar ilmu sanitasi lingkungan berasal dari ilmu
yang mempelajari hubungan total antara makhluk hidup
dengan lingkungan hidupnya disebut ekologi. Pengertian
ekologi kemudian berkembang menjadi ilmu yang
mempelajari interaksi antar makhluk hidup dan antara
- 81 -
82| Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Pengendalian Covid-19
B. Konsep Ekosistem
Ekosistem merupakan bagian dari ekologi. Ekosistem
menekankan pada hubungan timbal balik unsur biosistem
lingkungan fisik dengan organismenya. Untuk bisa memahami
konsep ekosistem, maka harus mengerti terlebih dahulu
komponen yang menyusun ekosistem. Ekosistem adalah
tatanan seluruh komponen lingkungan yang merupakan
kesatuan yang utuh dan menyeluruh serta saling berinteraksi
membentuk keseimbangan yang stabil dan dinamis.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit
biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara
organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi
menuju struktur biotik tertentu. Terdapat pula siklus
material antara organisme dan anorganisme, dimana
matahari merupakan sumber dari semua energi. Dalam
ekosistem, organisme berkembang di masyarakat bersama-
sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem.
Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik,
sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik
untuk hidup. Ide ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu:
organisme, dalam mikroorganisme tertentu, bersama-sama
dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol
yang menjaga negara di bumi cocok untuk kehidupan.
Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah yang
mendapat perhatian cukup besar, karena penyakit bisa
Kesehatan Lingkungan |85
Latihan:
1. Uraikan tentang ekologi!
2. Uraikan tentang ekosistem!
↜oOo↝
Bab 5
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
A. Sejarah
Sejak zaman purba pada awal kehidupan manusia,
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia bekerja.
Pada saat bekerja mereka mengalami kecelakaan dalam
bentuk cidera atau luka. Dengan akal pikirannya mereka
berusaha mencegah terulangnya kecelakaan serupa dan ia
dapat mencegah kecelakaan secara preventif. Selama
pekerjaan masih dikerjakan secara perseorangan atau dalam
kelompok maka usaha pencegahan tidaklah terlalu sulit, sifat
demikian segera berubah, tatkala revolusi industri dimulai
yakni sewaktu umat manusia dapat memanfaatkan hukum
alam dan dipelajari sehingga menjadi ilmu pengetahuan dan
dapat diterapkan secara praktis.
Penerapan ilmu pengetahuan tersebut dimulai pada
abad 18 dengan munculnya industri tenun, penemuan ketel
uap untuk keperluan industri. Tenaga uap sangat
bermanfaat bagi dunia industri, namun pemanfaatannya
juga mengandung risiko terhadap peledakan karena adanya
tekanan uap yang sangat tinggi. Selama awal abad
pertengahan berbagai bahaya diidentifikasi, termasuk efek
paparan timbal dan mercury, kebakaran dalam ruang
terbatas, serta kebutuhan alat pelindung perorangan. Namun
demikian, tidak ada standar atau persyaratan keselamatan
yang terorganisasi dan ditetapkan pada saat itu. Para pekerja
- 98 -
Kesehatan dan Keselamatan Kerja |99
No. 143 Tahun 1932) dan masih banyak lagi peraturan yang
terkait dengan keselamatan di dunia kerja.
Usaha K3 di Indonesia dimulai tahun 1847 ketika mulai
dipakainya mesin uap oleh Belanda di berbagai industri
khususnya industri gula. Tanggal 28 Februari 1852,
Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad No 20
yang mengatur mengenai keselamatan dalam pemakaian
pesawat uap yang pengawasannya diserahkan kepada
lembaga Dienst Van Het Stoomwezen. Selanjutnya,
penggunaan mesin semakin meningkat dengan
berkembangnya tekonologi dan perkembangan industri.
Untuk itu, pada tahun 1905 dengan Stbl No 521 pemerintah
Hindia Belanda mengeluarkan perundangan keselamatan
kerja yang dikenal dengan Veiligheid Regelement disingkat VR
yang kemudian disempurnakan pada tahun 1930 sehingga
terkenal dengan stbl 406 tahun 1930 yang menjadi landasan
penerapan K3 di Indonesia. Perlindungan tenaga kerja di
bidang keselamatan kerja di Indonesia juga telah
mengarungi perjalanan sejarah yang panjang, telah dimulai
lebih dari satu abad yang lalu.
Usaha penanganan keselamatan kerja di Indonesia
dimulai sejalan dengan pemakaian mesin uap untuk
keperluan Pemerintah Hindia Belanda yang semula
pengawasannya ditujukan untuk mencegah kebakaran. Pada
mulanya pengaturan mengenai pesawat uap belum
ditujukan untuk memberi perlindungan kepada tenaga kerja,
karena hal itu bukan merupakan sesuatu yang penting bagi
masyarakat Belanda. Baru pada tahun 1852 untuk
melindungi tenaga kerja di perusahaan yang memakai
pesawat uap, ditetapkan peraturan perundang-undangan
tentang pesawat uap, Reglement Omtrent Veiligheids
104| Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Pengendalian Covid-19
C. Tujuan K3
1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi dan produktivitas nasional.
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di
tempat kerja tersebut.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja |113
D. Fungsi K3
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari kesehatan kerja,
yaitu:
1. Identifikasi dan melakukan penilaian terhadap risiko
dari bahaya kesehatan di tempat kerja.
2. Memberikan saran terhadap perencanaan dan
pengorganisasian dan praktik kerja termasuk desain
tempat kerja.
3. Memberikan saran, informasi, pelatihan, dan edukasi
tentang kesehatan kerja dan APD.
4. Melaksanakan survei terhadap kesehatan kerja.
5. Terlibat dalam proses rehabilitasi.
6. Mengelola P3K dan tindakan darurat.
E. Organisasi K3
Tujuan utama dibentuknya organisasi keselamatan
kerja ialah untuk mengurangi tingkat kecelakaan, sakit,
cacat, dan kematian akibat kerja, dengan lingkungan kerja
yang sehat, bersih, aman, dan nyaman.
1. Organisasi bisa dibentuk di tingkat pemerintah,
perusahaan atau oleh kelompok atau serikat pekerja.
2. Di Indonesia, organisasi pemerintah yang menangani
masalah keselamatan kerja di tingkat pusat dibentuk di
bawah Direktorat Pembinaan Norma Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Di samping itu, organisasi K3 dibentuk
di perusahaan-perusahaan dan ikatan ahli tertentu.
Soal Latihan:
1. Siapakah bapak kesehatan dan bagaimana sejarahnya?
2. Jelaskan definisi keselamatan dan kesehatan kerja!
3. Apakah perbedaan dari keselamatan kerja dan kesehatan
kerja?
4. Jelaskan jalur-jalur yang membuat substansi dapat
masuk ke dalam tubuh!
5. Apa yang dimaksud dengan kecelakaan kerja?
6. Bagaimana teori domino dapat menjelaskan penyebab
kecelakaan?
7. Apakah peran kesehatan dan keselamatan kerja dalam
ilmu K3?
8. Apakah tujuan dibentuknya organisasi keselamatan
kerja?
9. Jelaskan arti dan makna lambang K3!
10. Jelaskan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja!
↜oOo↝
Bab 6
GIZI MASYARAKAT
A. Latar Belakang
Masalah gizi disebabkan oleh banyak faktor, sehingga
penanggulangannya tidak cukup dengan pendekatan medis
maupun pelayanan kesehatan saja (Supariasa dkk, 2012).
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013),
prevalensi gizi buruk di Indonesia tahun 2007 (5,4%), tahun
2010 (4,9%), dan tahun 2013 (5,7%), sedangkan target
Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2014 sebesar
3,6%. Jadi prevalensi gizi buruk di indonesia masih di bawah
target. Periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak
merupakan masa kritis, karena mengalami pertumbuhan
dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu,
terjadinya gangguan gizi di masa tersebut dapat bersifat
permanen dan tidak dapat pulih walaupun kebutuhan gizi
di masa selanjutnya terpenuhi.
Secara nasional, prevalensi gizi buruk dan kurang pada
anak balita sebesar 19,6%, yang berarti 212 masalah gizi berat
dan kurang di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat dan mendekati prevalensi tinggi, sedangkan
sasaran Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2019
yaitu 17%. Oleh karena itu, prevalensi gizi buruk dan kurang
secara nasional harus diturunkan sebesar 2,6% dalam
periode 2015 sampai 2019. Kejadian gizi buruk akan
menyebabkan daya tahan tubuh anak menurun dan akan
- 116 -
Gizi Masyarakat |117
Soal Latihan:
1. Jelaskan pengelompokan gizi menurut kebutuhan!
2. Uraikan tentang mikronutrien!
Gizi Masyarakat |125
DAFTAR REFERENSI
↜oOo↝
Bab Khusus
PENGENDALIAN CORONA VIRUS
- 126 -
Pengendalian Corona Virus |127
DAFTAR REFERENSI
↜oOo↝
SERBA-SERBI COVID-19
- 136 -
Serba-serbi Covid-19 |137
Perlu diingat:
Antibodi baru dihasilkan tubuh antara 8-10 hari setelah
timbul gejala sehingga tetap ada kemungkinan hasil
negatif yang keliru.
Hasil positif bisa terjadi karena infeksi lain, seperti
demam berdarah, sehingga tetap ada kemungkinan hasil
positif yang keliru.
↜oOo↝
INTISARI
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- 144 -
Intisari Ilmu Kesehatan Masyarakat |145
Manusia Mandiri
Kata Fromm, “Manusia telah melepaskan dirinya
sehingga bebas dari otoritas sekuler dan klerikal.
Dan Ia berdiri sendiri dengan akal budi dan
kesadarannya menjadi satu-satunya ukuran penilaian,
tetapi ia takut akan kemenengannya ini, akan
kebebasannya ini;
manuasia sudah mencapai tahap “bebas dari” namun
belum mencapi tahap “bebas untuk” untuk menjadi
dirinya sendiri, untuk produktif, untuk sepenuhmya
bangkit sebagai manusia.
↜oOo↝
TENTANG PENULIS
###