BAHASA INDONESIA
Di Susun Oleh :
Kelompok IV :
Hanifah Yusuf
Hikmatul Ummah
Kanaya Arifin
Ardiansyah Putra
1
KATA PENGANTAR
Allhamdulillah segala puji bagi tuhan yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata
pelajaran yang berjudul “Dasar-Dasar Kebahasaan”. Kami juga berterima kasih
banyak kepada Bapak Irwansyah SPd selaku guru mata pelajaran “Bahasa
Indonesia” yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami. Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menamba wawasan serta
pengatahuan kita .
Kami menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari
awal hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Aamiin ya robbal ‘Aalamiin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Masalah.
4. Metode Penulisan
5. Sistematika Penulisan
1. Kesimpulan
2. Saran
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
4
1. Apa itu istilah bahasa?
2. Apa itu hakikat bahasa?
3. Bagaimana lahirnya bahasa Indonesia?
4. Mengapa bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui isitilah bahasa.
2. Untuk mengetahui arti dari hakikat bahasa.
3. Untuk mengetahui asal mula lahirnya bahasa Indonesia.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan bahasa
Melayudiangkat menjadi bahasa Indonesia.
D. Metode Penulisan
Metode yang dipakai penulis yakni : Kepustakaan
E. Sistematika Penulisan
1. BAB I : PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, metode penulisan, dan sistematika
penulisan.
5
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
A. Istilah Bahasa
Istilah bahasa bukan merupakan hal yang baru bagi kita. Istilah tersebut
baik lisanmaupun tulis. Bukan hanya itu, hamper setiap saat dalam kehidupan
mengatakan bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari itu meliputidua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap dan arti atau makna yang
tersiratdalam arus bunyi tadi. Bunyi merupakan getaran yang bersifat fisik yang
merangsangalat pendengaran kita serta arti atau makna adalah isi yang terkandung
di dalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi. Untuk selanjutnya arus
bunyi itu kita namakanarus ujaran.Perlu diingat bahwa tidak semua ujaran atau
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucapmanusia itu dapat dikatakan bahasa. Ujaran
Oleh karena itu, Keraf (1986)1 berpendapat bahwa apakah setiap ujaran itu
6
secara konvensional telah sepakat bahwa setiap struktur bunyiujaran tertentu akan
B. Hakikat Bahasa
diri”. Defenisi ini sejalan dengan defenisi dari Barber (1964:21), 6Wardhau
manusia, dalam arti,tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa,
mentukan penggunaan bahasa atau bukan, hanya dialek saja dari bahasa yang
lain, makahingga kini belum pernah ada angka yang pasti berapa jumlah
Adapun beberapa ciri atau sifat yang hakiki dari bahasa. Sifat atau ciri itu,
antaralain, adalah :
2
Sapir 1221 : 8
3
Badudu 1989 : 3
4
Keraf 1984 : 16
5
Krislakdasana 1983 Djoko Kentjono 1982
6
Barber 1964:21
7
Wardhau 1977:3
7
2. Bahasa berwujud lambang
selain dipakai sebagai istilah generic dari semua yang termasuk kajia nsemiotika juga
sebagai salah satu dari unsur spesifik kajian semiotika itu, adalah sesuatu yang dapat
menandai atau mewakili ide, pikiran, perasaan, benda, dantindakan secara langsung dan
alamiah. Misalnya, kalau di kejauhan tampak adaasap membumbung tinggi, maka kita
tahu bahwa di sana pasti ada api, seba asap merupakan tanda akan adanya api itu.
Berbeda dengan tanda, lambang atau simbol tidak bersifat langsung dan alamiah.
Lambang menandai sesuatu yang lain secara konvensional, tidak secara alamiah dan
8
langsung. Karena itu lambang sering disebut bersifat arbiter,sebaliknya, tanda serperti
yang sudah dibicarakan di atas, tidak bersifat arbiter. Yang dimaksud arbiter adalah
tidak adanya hubungan langsung yang bersifat wajib antara lambang dengan yang
dilambangkannya.
Oleh karena itulah, Earns Cassier, seorang sarjana dan filosof mengatakan bahwa
yang tidak terlepas dari symbol. Termasuk alat komunikasi verbal yangdisebut bahasa.
Oleh karena lambang-lambang itu mengacu pada sesuatu konsep, ide, atau
pikiran, maka dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna. Lebih umum
dikatakan lambang bunyi tersebut tidak punya referen, tidak punya rujukan. Makna
yang berkenaan dengan morfem dan kata disebut makna leksikal; yang berkenaan
dengan frase, klausa, dan kalimat disebut makna gramatikal; dan yang berkenaan
suka.Yang dimaksud dengan istilah arbiter itu adalah tidak adanya hubungan
wajibantara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau
9
Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkannya
bersifat arbiter, tetapi penerimaan lambang tersebut untuk suatu konsep tertentuyang
bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsepyang diwakilinya. Jadi
para penutur bahasa untuk menggunakan lambangitu sesuai dengan konsep yang
dilambangkannya.
Kata produktif adalah bentuk ajektif dari kata benda produksi. Arti
Keproduktifan bahasa Indonesia dapat dilihat pada jumlah yang dapat dibuat.Dengan
kosa kata yang menurut Kamus Besar Huruf Bahasa Indonesia hanya berjumlah
lebih kurang 60.000 buah, kita dapat membuat kalimat bahasa Indonesiayang mungkin
puluhan juta banyaknya, termasuk juga kalimat-kalimat yang belum pernah ada
bahasa itu bersifat universal. Artinya, ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh
setiap bahasa yang ada di Dunia ini. Ciri-ciri yang universal ini merupakan unsur
10
bahasa yang paling umum, yang biasa dikaitkan dengan ciri-ciri atau sifat-sifat
bahasa lain. Karena bahasa itu berupa ujaran, maka ciri universal dari bahasa yang
paling umum adalah bahwa bahasa itu mempunyai bunyi bahasa yang terdiri
dari vocal dan konsonan. Tetapi berapa banyak vocal dan konsonan yang dimiliki
bahasa adalah bahwa setiap bahasa mempunyai satuan-satuan bahasa yang bermakna,
entah satuanyang maknany kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana. Namun,
dari bahasa. Kalau ciri itu dimiliki oleh sejumlah bahasa dalam satu hukum atau
satu golongan bahasa, maka ciri tersebut menjadi ciri universal dan keunikan
kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai makhluk
yang berbudaya dan bermasyarakat tak ada kegiatan manusia yang tidak
Hal ini juga dipahami, karena kata sebagai satuan bahasa terkecil, adalah saran
aatau wadah untuk menampung suatu konsep yang ada dalam masyarakat bahasa.
sosial dan politik menyebabkan orang meninggalkan bahasanya, atau tidak lagi
11
menggunakan bahasanya, lalu menggunakan bahasa lain. Di Indonesia, kabarnya
telah banyak bahasa daerah yang telah ditinggalkan para penuturnya terutama
dengan alasan sosial. Jika ini terjadi terus menurus, maka pada suatu saat kelak
banyak bahasa yang hanya ada berada dalam dokumentasi belaka, karena tidak ada
lagi penuturnya.
masyarakat bahasa. Yang termasuk dalam masyarakat bahasa adalah mereka merasa
menggunakan bahasa yang sama. Jadi, kalau disebut masyarakat bahasa Indonesia
adalah semua orang yang merasa memiliki dan menggunakan bahasa Indonesia.
Mengenai variasi bahasa ini ada tiga istilah yang perlu diketahui, yaitu idiolek,
dialek, dan ragam. Idiolek adalah variasi atau ragam bahasa yang bersifat perseorangan.
Dialek adalah variasi bahasa yang di gunakan oleh sekelompok anggota masyarakat
pada suatu tempat atau suatu waktu. Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang
dimuka, bahwa bahasa itu adalah sistem lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia, bersifat arbitrer, bermakna, dan produktif, maka dapat dikatakan bahwa
sesama jenisnya, bahkan juga dengan manusia adalah memang suatu kenyataan.
Namun, alat komunikasinya tidaiklah sama dengan alat komunikasi manusia, yaitu
bahas
bahasa,yakni:
12
a. Bahasa daerah
bangsa tertentu.
b. Bahasa ibu
c. Bahasa negara
d. Bahasa asing
e. Bahasa persatuan
g. Bahasa tulis
h. Bahasa lisan
menggunakan mulut.
i. Bahasa isyarat
Bahasa yang tidak menggunakan bunyi ucapan manusia atau tulisan dalam
sistem perlambangannya.
J. Bahasa bermajas
mendapatkan ekspresi.
13
C. Lahirnya Bahasa Indonesi
rnenimbulkan perasaan kalah terhadapgolongan yang lebih kuat dan tidak ada
sangat penting di berbagai bidang atau kegiatan di Indonesia pada masa lalu.
D. Bahasa Melayu Diangkat Menjadi bahasa Indonesia
Kita telah mengetahui bahwa Bahasa Melayulah yang mendasari
bahasa Indonesia, yang menjadi pertanyaan besar mengapa bahasa Melayu
yang dianagkatmenjadi bahasa Indonesia?
digolongkan sebagai hasil sastra. Selain itu, Bahasa Melayu telah digunakan
Kedua, sistem aturan Bahasa Melayu, baik kosa kata, tata bahasa, atau
sehingga lebih mudah dipelajari. Sementara itu, Bahasa Jawa atau Bahasa
14
Sunda, bahasa-bahasa yang lain mempunyai sistem bahasa yang lebih rumit.
Dalam kedua bahasa itu dikenal aturan tingkat bahasa yang cukup ketat.
Ketiga, suku sabu, suku rote, suku sumba, suku alor dan suku -suku yang
Keempat, sistem bahasa Melayu sangat cocok dan sesuai dengan struktur
Melayu.
Kelima, Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
lahirnya bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928, dan sebelum itu
pelajari hingga saat ini tidak bisa terlepas dari kehidupan kita.
B. Saran
menjaga bahasa Indonesia yang telah ada, jangan merusak bahasa tapi
16
DAFTAR PUSTAKA
1997.
1986.
Situs Web:
http://ngi.cc/nlr
http://bengawan91.blogspot.com/2010/11/tugas-bahasa-indonesia-i-html
http://aviismaya.blogspot.com/2011/10/kenapa-bahasa-melayu-diangkat-
sebagai.html
17