Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Teks Negosiasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negosiasi berarti proses tawar menawar
dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak
(kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) lainnya. Negosiasi
merupakan proses penetapan keputusan secara bersama antara beberapa pihak yang
memiliki kepentingan berbeda. Negosiasi merupakan suatu cara dalam menetapkan
keputusan yang dapat disepakati oleh dua pihak atau lebih untuk mencukupi kepuasan
pihak-pihak yang berkepentingan. Di dalam negosiasi, terdapat suatu perbedaan
kepentingan di antara dua tokoh yang terlibat (negosiator). Dengan negosiasi tersebut,
diharapkan perbedaan-perbedaan itu dapat dikompromikan sehingga pada akhirnya
diperoleh kesepakatan-kesepakatan. Meskipun demikian, negosiasi tidak selalu
berujung pada kesepakatan-kesepakatan. Mungkin saja yang terjadi kemudian adalah
kegagalan karena masing-masing pihak tidak mencapai harapan-harapannya.

Ciri-ciri Teks Negosiasi


1. Memiliki partisipan
2. Mencari jalan tengah atas permasalahan
3. Mengarah pada tujuan praktis
4. Memprioritaskan kepentingan bersama
5. Menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan

Unsur-unsur Teks Negosiasi


1. Adanya partisipan yang memiliki kepentingan masing-masing.
2. Adanya perbedaan kepentingan dari kedua pihak.
3. Adanya pengajuan dan penawaran.
4. Adanya kesepakatan sebagai hasil negosiasi.

Syarat Tercapainya Negosiasi


1. Dilakukan dengan santun
2. Tidak ada tekanan atau paksaan
3. Saling menguntungkan
4. Kesepakatan bersifat prakti
Struktur Teks Negosiasi
1. Orientasi 
Orientasi yang dimaksud adalah salam pembuka, atau intro pengenalan. Jika
menggunakan bahasa interaksi dengan orang lain, bisa dikatakan sebagai ajang
basa-basi terlebih dahulu. Jadi, ada urutan dan etikanya, tidak langsung
membuat negosiasi secara langsung. 
2. Permintaan /Pengajuan
Setelah membuat basa-basi. masuk ke tahap permintaan. Tentu saja permintaan
menyesuaikan dari selera dan kebutuhan Anda. Nah, ketika ada permintaan
pastinya pihak penyedia barang/jasa akan memberikan harga. Namun sebelum
masuk kesitu ada tahap yang ketiga yaitu tahap pemenuhan. 
3. Pemenuhan 
Pemenuhan ini lebih fokus pada penyedia barang dan jasa. Apakah pihaknya
bisa memenuhi permintaan Anda atau tidak. Untuk kasus permintaan dalam
jumlah banyak mereka akan melakukan koordinasi atau konfirmasi beberapa
waktu untuk cek stok barang/jasa. 
4. Penawaran
Barulah masuk ke tahap penawaran. Jika tahap-tahap diatas sudah dirasa cukup.
maka terjadilah penawaran. Jika harga yang ditawarkan tidak cocok, Anda bisa
menawarkan negosiasi. 
5. Persetujuan
Setelah melewati proses tawar menawar, maka diperoleh kesepakatan antara
kedua belah pihak. Persetujuan ini merupakan jalan tengah yang diambil dan tetap
menguntungkan kedua belah pihak
6. Penutup 
Di bagian penutup, terjadi kesepakatan. Transaksi dan penawaran pun selesai.
Jika tadi ada basa-basi, tentu saja juga sebaiknya perlu ditutup. Penutup yang
baik tentu akan memberikan kesan yang baik juga. 

Faktor Penentu Keberhasilam Negosiasi


Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan sebuah negosiasi antara lain
sebagai berikut.
1. Kesediaan semua untuk berkompromi dengan pihak lain.
2. Tidak ada pihak yang dirugikan.
3. Kesepakatan yang dicapai bersifat praktis, dapat dilakukan.
4. Alasan yang disertakan mampu memengaruhi pihak lain.
Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
Kaidah kebahasaan teks negosiasi ditandai oleh hal-hal berikut;
1. Keberadaan kalimat berita, tanya, dan perintah hampir berimbang. Hal tersebut
terkait dengan bentuk negosiasi yang berupa percakapan sehari-hari sehingga
ketiga jenis kalimat tersebut mungkin muncul secara bergantian.
a. Kalimat berita (deklaratif, statement)
Contoh : Jarak antara bandara dengan kabupaten tempat tinggal saya jauh Bu
b. Kalimat tanya (interogatif, question)
Contoh : Kalau boleh tau kapan penutupan Bu?
c. Kalimat perintah (imperatif, command)
Contoh : Ibu bisa pulang besok paginya!
2. Banyak menggunakan kalimat yang menyatakan keinginan atau harapan. Hal ini
terkait dengan fungsi negosiasi itu, yakni untuk menyampaikan kepentingan dan
mengompromikannya dengan mitra bicara. Oleh karena itu, akan banyak kalimat
yang menyatakan maksud tersebut yang ditandai oleh penggunaan kata-kata
seperti minta, harap, mudah-mudahan.
Contoh:
Tolonglah Bu, Saya jauh Bu.
3. Banyak menggunakan kalimat bersyarat, yakni kalimat yang ditandai dengan
katakata jika, bila, kalau, seandainya, apabila. Ini terkait dengan sejumlah syarat
yang diajukan masing-masing pihak dalam rangkai “adu tawar” kepentingan.
Contoh:
Aduuhh Bu kalau besoknya tidak terkejar Bu, kan saya jauh. Bagaimana kalau
saya pulangnya sore, boleh gak bu?”
4. Banyak menggunakan konjungsi penyebaban (kausalitas). Hal ini terkait dengan
sejumlah argumen yang disampaikan masing-masing. Untuk memperjelas alasan,
mereka perlu menyampaikan sejumlah alasan yang disertai penggunaan konjungsi
penyebaban karena, sebab, oleh karena itu, sehingga, akibatnya.
Contoh :
“Maaf Bu, sepertinya Ibu tidak bisa pulang lebih awal karena kita masih ada
post-test dan penutupan pada hari tersebut Bu, bagaimana kalau Ibu pulangnya
setelah penutupan?
Langkah-langkah Membuat Teks Negosiasi

1. Persiapan dan perencanaan


Pada tahap ini, kamu bisa menentukan tema kegiatan negosiasi. Misalnya,
temanya adalah kegiatan jual beli. Atau bisa juga kegiatan negosiasi untuk
menentukan kebijakan tertentu di suatu perusahaan, dan sebagainya.
2. Menentukan pihak-pihak yang berkaitan
Pada kegiatan negosiasi, perlu ditetapkan pihak-pihak yang berkaitan. Misalnya
temanya tentang jual beli, maka tentukan siapa yang berperan sebagai penjual dan
siapa yang berperan sebagai pembeli.
3. Menentukan hal yang dinegosiasikan
Kamu perlu menentukan apa yang ingin dinegosiasikan dalam teks tersebut.
Misalnya temanya jual beli, lalu apa yang diperjualbelikan? Apakah berupa
barang atau berupa jasa? Lalu, tentukan juga waktu dan tempat negosiasi.
4. Menyiapkan penyampaian argumen
Pada tahap ini, masing-masing pihak mengutarakan apa yang diinginkan secara
bijaksana.
5. Merancang kegiatan tawar menawar dan penyelesaian masalah
Pada kegiatan ini, dilakukan tawar-menawar antara pihak-pihak yang terlibat
untuk mencapai sebuah kesepakatan. Misalnya temanya adalah jual beli, maka
tawar-menawarnya bisa berupa kesepakatan harga barang atau jasa yang
diperjualbelikan.
6. Menentukan penutup
Tahap ini merupakan tahap terakhir yang menutup proses negosiasi. Misalnya,
antara kedua pihak saling mengucapkan terima kasih dan salam. Selain itu, jika
negosiasi yang dilakukan bersifat formal, maka bisa juga ditutup dengan
kesepakatan tertulis dan penandatanganan dokumen tertentu antara pihak yang
terlibat. 
7. Menulis struktur teks negosiasi
Nah, langkah-langkah di atas tadi kan masih berupa outline atau kerangka. Di
tahap ini, kamu bisa menuliskan struktur teks negosiasi, kemudian sesuaikan
kerangka tadi dengan struktur teks negosiasi ini. Seperti yang tadi sudah dibahas,
struktur teks negosiasi terdiri atas orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran,
persetujuan, dan penutup.
8. Mengembangkan kerangka menjadi sebuah teks
Setelah menyesuaikan kerangka dengan struktur, kamu tinggal
mengembangkannya menjadi sebuah teks utuh. Jangan lupa, ya! Saat proses
mengembangkan kerangka menjadi teks, kamu harus memperhatikan kaidah
kebahasaan yang digunakan agar teks negosiasi mudah diterima dan dimengerti
oleh pembaca.

Anda mungkin juga menyukai