Anda di halaman 1dari 4

BAB VII

MENGENAL TEKS NEGOSIASI

Pengertian Teks Negosiasi – Setiap manusia tentu pernah melakukan tawar menawar dengan orang lain
ketika transaksi jual beli. Misalnya saja seperti penjual di pasar dan pembeli, pengusaha dan pihak bank, ataupun
contoh yang lainnya. Kegiatan tawar menawar ini seringkali disebut dengan negosiasi.
A. Pengertian Teks Negosiasi
Teks negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial yang biasanya berfungsi sebagai media untuk
mencapai suatu penyelesaian bersama antara pihak yang memiliki perbedaan kepentingan. Pihak tersebut akan
berusaha menyelesaikan perbedaan yang muncul dengan cara berinteraksi dan mencari solusi dengan tidak
merugikan salah satu pihak.
Berdasarkan pengertian teks negosiasi di atas, maka negosiasi dilakukan karena pihak yang memiliki
kepentingan perlu memuat sebuah kesepakatan mengenai masalah yang sedang menuntut penyelesaian bersama.
Tujuan dari hal itu antara lain untuk mengurangi perbedaan kepentingan dari setiap pihak yang terlibat.
Dengan mencari cara untuk menemukan tujuan yang sama dan menciptakan sebuah kesepakatan yang
disetujui kedua belah pihak. Sebelum melakukan proses negosiasi, seharusnya kita menetapkan dulu wakil dari
setiap pihak yang terlibat, begitu pula bentuk ataupun struktur interaksinya, apakah mediasi atau dialog.
B. Jenis Teks Negosiasi
Setelah membahas pengertian teks negosiasi, maka pembahasan berikutnya adalah jenis teks negosiasi.
Teks negosiasi dibagi menjadi dua jenis. Dari masing-masing jenis itu mempunyai ciri-ciri yang lebih spesifik.
Apakah kamu penasaran bagaimana penjelasan lengkapnya? Yuk simak pembahasannya di bawah ini.
1. Negosiasi Formal
Mengapa dikatakan sebagai negosiasi formal? Karena jenis negosiasi oni dibuat dan ditujukan untuk
kepentingan formal. Contohnya, untuk mengajukan suatu negosiasi penawaran jasa ataupun barang kepada
lembaga pemerintahan dan lembaga pendidikan. Bisa jadi konteksnya negosiasi secara langsung di dalam
sebuah forum, fit and proper test, dan wawancara.
Ada pula yang teks negosiasi formal yang dibuat dalam versi dokumen dan bersifat otentik. Dari
beberapa hal yang disebutkan di atas, hasil akhirnya tetap mengikat. Biasanya negosiasi tersebut dilakukan
atas nama lembaga, tidak atas nama perorangan.
2. Negosiasi Informal
Jika dilihat dari namanya, jenis negosiasi ini adalah kebalikan dari negosiasi formal. Negosiasi
informal merupakan jenis negosiasi yang lebih sering digunakan di kehidupan sehari-hari masyarakat secara
umum. Sehingga dalam prosesnya akan ada pertemuan, interaksi yang dekat, dan juga bisa kegiatan melobi
seseorang dalam suasana santai.
Ciri-ciri dari teks negosiasi informal tidak perlu dibuat ataupun dipersiapkan terlebih dahulu. Sehingga
bisa kamu lakukan secara langsung saat itu juga. Sementara untuk hasilnya juga tidak mengikat seperti
negosiasi formal. Berbeda lagi dengan pendapat Ismijanto (2007: 86) yang membedakan teks negosiasi
menjadi dua jenis yaitu negosiasi lisan dan negosiasi tertulis. Berikut ini adalah beberapa penjelasannya.
a. Teks Negosiasi Lisan
Negosiasi lisan adalah jenis negosiasi yang berbentuk percakapan antara satu pihak dengan pihak lain.
Salah satu bentuk dari teks negosiasi lisan yaitu negosiasi jual beli. Dimana jenis negosiasi ini biasanya
digunakan bagi para penjual dan pembeli. Barangkali, kamu adalah salah satu orang yang pernah
melakukan negosiasi saat melakukan belanja online ataupun offline.
b. Teks Negosiasi Tertulis
Sesuai namanya, jenis teks negosiasi tertulis merupakan negosiasi yang biasanya menggunakan gaya
bahasa yang perlu diperhatikan. Misalnya saja dengan menggunakan bahasa yang baku dan pastinya
menggunakan bahasa tulis. Sementara bentuk dari negosiasi tersebut ada beberapa macam yang
barangkali pernah kamu temui. Diantaranya surat permintaan, surat penawaran, dan surat proposal.
Dimana sebenarnya jenis teks negosiasi tersebut sangat jarang digunakan di dalam kehidupan sehari-hari.

C. Ciri-Ciri Teks Negosiasi


Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa pengertian teks negosiasi adalah suatu proses tawar
menawar antara kedua belah pihak hingga tercapai suatu persetujuan dan pembelian. Negosiasi di dalam
kehidupan sehari-hari memang seringkali kita gunakan. Akan tetapi, kita tidak selalu menyadari hal itu. Adapun
contoh negosiasi yang sering kali kita praktikkan di dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita melakukan
penawaran saat membeli baju, sepatu, baik itu online maupun secara langsung. Mungkin karena sudah terlalu
biasa dilakukan, kita sampai tidak bisa tahu mengenai ciri-ciri teks negosiasi itu sendiri. Berikut ini penulis akan
menjelaskan mengenai beberapa ciri dari teks negosiasi:
1. Berupa dialog tapi terkadang juga ada yang berbentuk sebuah proposal penawaran. Hal tersebut bergantung
pada konteks keperluannya.
2. Ada lawan yang bisa diajak dialog, apabila dialog sendiri berarti itu bukan termasuk negosiasi.
3. Berupa kegiatan komunikasi, baik secara tertulis ataupun lisan, langsung ataupun tidak langsung.
4. Munculnya proses negosiasi karena adanya perbedaan antara dua belah pihak.
5. Tujuan akhir dari negosiasi adalah mendapatkan kesepakatan.
Jika dilihat dari ciri-cirinya di atas, tentu kita sudah tidak asing lagi dan sering menggunakannya kan?

D. Tujuan Teks Negosiasi


Pengertian teks negosiasi, sudah, ciri-ciri negosiasi juga sudah, dan jenis teks negosiasi juga sudah, kini
yang akan dibahas adalah tujuan teks negosiasi. Tujuan teks negosiasi dibagi menjadi tiga, di antaraya:
1. Bertujuan untuk memperoleh kesepakatan yang didalamnya terkandung beberapa kesamaan, seperti saling
mengerti dan saling setuju.
2. Dapat menemukan suatu jalan keluar atau penyelesaian dari negosiasi yang telah dilakukan oleh kedua belah
pihak.
3. Pihak yang melakukan negosiasi sama-sama memperoleh keuntungan serta tidak ada pihak yang merasa
dirugikan atau dikenal dengan istilah win-win solution.

E. Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi


Inti dari pengertian teks negosiasi adalah suatu percakapan tawar menawar untuk mencapai suatu
persetujuan. Ketika kamu melakukan negosiasi, sebaiknya menggunakan kaidah kebahasaan teks negosiasi.
Berikut ini kaidah kebahasaan teks negosiasi yang perlu kamu perhatikan.
1. Adanya kalimat atau ungkapan yang bersifat membujuk atau persuasive.
2. Selalu mendengar argumen sampai akhir dan tidak menyelanya.
3. Kedua belah pihak meminta saling memberikan penjelasan tentang argumennya.
4. Selalu menggunaakan bahasa yang tidak menyakiti atau bahasa yang santun.
5. Setiap kesepakatan atau persetujuan antara kedua belah pihak saling menguntungkan.
6. Berisi tentang percakapan antara kedua belah pihak.
7. Memiliki sifat berupa memerintah dan memenuhi perintah.
Dengan kaidah kebahasaan teks negosiasi di atas, maka ketika membuat teks negosiasi atau melakukan
negosiasi, sebaiknya tetap memerhatikannya supaya negosiasi yang dilakukan berhasil.
F. Struktur Teks Negosiasi
Dapat dikatakan bahwa ilmu negosiasi penting untuk diterapkan di dalam pekerjaan ataupun dalam
kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang menganggap hal tersebut sepele, bahkan apabila kita mendalami lagi
tentang teks negosiasi, ada beberapa struktur yang ada di dalamnya. Berdasarkan pengertian teks negosiasi, maka
berikut ini adalah strukturnya.
1. Orientasi: Orientasi yang dimaksud disini adalah intro pengenalan ataupun salam pembuka. Apabila
menggunakan bahasa interaksi dengan pihak lain, dapat dikatakan hal itu sebagai ajang basa-basi dulu. Jadi,
di dalam teks negosiasi ada urutan dan juga etikanya, tidak boleh langsung membuat negosiasi secara
langsung.
2. Permintaan: Setelah melakukan basa-basi, tahap selanjutnya adalah tahap permintaan. Tapi perlu kamu
pahami bahwa permintaan ini harus menyesuaikan dari selera dan juga kebutuhan kamu. Saat ada permintaan
pastinya pihak penyedia barang ataupun jasa akan memberikan harga terlebih dulu. Akan tetapi, sebelum
masuk ke dalamnya, akan ada tahap yang ketiga yaitu tahap pemenuhan.
3. Pemenuhan: Pemenuhan tersebut lebih fokus pada penyedia barang dan juga jasa. Apakah pihaknya dapat
memenuhi permintaan kamu atau tidak. Untuk kasus permintaan yang terjadi dalam jumlah banyak, pihak
penyedia akan melakukan konfirmasi ataupun koordinasi beberapa waktu untuk memastikan stok barang
ataupun jasa yang diminta.
4. Penawaran: Disini kita sudah masuk ke tahap penawaran. Apabila tahap-tahapan di atas sudah cukup, maka
akan terjadi penawaran. Apabila harga yang ditawarkan belum cocok dan sesuai, kamu bisa melakukan
negosiasi sebelum akhirnya kamu akan memutuskan sepakat ataupun menolak.
5. Persetujuan: Setelah kedua belah pihak melakukan penawaran dan ditemukan suatu kesepakatan itu berarti
sudah masuk ke tahap persetujuan. Dalam tahap ini, sebaiknya dilakukan tanpa ada paksaan, sehingga kedua
belah pihak sama-sama bisa mendapatkan keuntungan. Jika tahap ini sudah selesai, maka kamu bisa masuk
ke tahap selanjutnya yaitu tahap pembelian.
6. Pembelian: Apabila sudah cocok dan sesuai diantara kedua belah pihak, barulah dilakukan transaksi
pembelian. Jika berhasil terjadi transaksi pembelian tersebut, itu artinya kamu berhasil melakukan praktik
negosiasi.
7. Penutup: Pada bagian penutup, akan terjadi kesepakatan. Dengan begitu, transaksi dan juga penawaran pun
selesai. Apabila di awal kamu melakukan basa-basi, maka sebaiknya harus ditutup dengan kalimat yang
sesuai agar bisa memberikan kesan yang baik kepada pihak penyedia atau pembeli.
Demikian beberapa penjelasan mengenai pengertian teks negosiasi dan berbagai jenis serta struktur yang
ada di dalamnya. Jika dilihat dari pembahasan pengertian teks negosiasi di atas, bisa kita katakan bahwa
melakukan proses negosiasi itu seperti mendekati calon pasangan. Dimana kita harus menggunakan intro,
pendekatan, dan juga memberikan sinyal-sinyal negosiasi. Apabila sudah ada kesepakatan, maka baru bisa
melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Bagaimana, apakah kalian setuju?

G. Unsur Teks Negosiasi


Bukan hanya struktur saja yang perlu diperhatikan saat membuat teks negosiasi, tetapi unsur-unsur yang
ada di dalam teks negosiasi juga perlu diperhatikan.
1. Adanya suatu kepentingan yang ingin dicapai antara kedua belah pihak.
2. Adanya hasil kesepakatan dari kedua belah pihak.
3. Terdapat partisipan, yang di mana ada pihak yang melakukan pengajuan penawaran dan ada yang pihak yang
menawar.
4. Dalam pengajuan terdapat juga penawaran.
H. Cara Membuat Teks Negosiasi
Belum lengkap rasanya kalau hanya membahas pengertian teks negosiasi saja, tetapi tidak membahas cara
membuat teks negosiasi. Lalu bagaimana cara membuat teks negosiasi? Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut
tentang cara membuat teks negosiasi. Jadi, simak pembahasannya, Grameds.
1. Kamu harus membuat suatu persiapan atau perencanaan terlebih dahulu, misalnya ingin membuat teks
negosiasi jual beli di pasar.
2. Tentukanlah setiap pihak yang akan ada di dalam teks negosiasi, seperti pembeli dan penjual.
3. Memilih suatu benda atau hal yang akan dinegosiasikan, seperti membeli buah, meminjam buku, dan
sebagainya.
4. Membuat suatu argumen antara pihak-pihak yang melakukan negosiasi.
5. Membuat suatu bentuk percakapan tawar menawar, misalnya pembeli dan penjual yang saling menawarkan
harga terbaik.
6. Membuat kalimat penutup yang dilanjutkan dengan menulis semua hal di atas berdasarkan struktur teks
negosiasi.
7. Melakukan perkembangan terhadap kerangka atau konsep menjadi teks negosiasi.

I. Contoh Teks Negosiasi Antar Teman


Andi: “Gus, hari ini aku boleh meminjam buku catatan tadi, tidak?”
Agus: “Yah, belum bisa, soalnya aku ingin mempelajarinya.”
Andi: “Satu hari saja tidak boleh? Besok sudah pasti aku kembalikan”
Agus: “Memangnya, kenapa kamu meminjam catatan hari ini?”
Andi: “Tadi aku ketinggalan ketika Pak Guru sedang menulis catatan di papan tulis.”
Agus: “Apakah kamu benar kalau besok akan mengembalikannya?”
Andi: “Benar, gus, saya janji akan mengembalikannya besok.”
Agus: “Baiklah, aku akan pinjamkan, buku catatanku.”
Andi: “Terima kasih, gus, sudah meminjamkan buku catatan.”

Anda mungkin juga menyukai