negosiasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa kamu sadari, kita tidak lepas dari kegiatan
bernegosiasi. Misalnya ketika kamu mengantarkan Ibumu ke pasar. Tentunya,
Ibumu pasti akan mengajukan penawaran sebelum membeli suatu barang. Hal itu
dilakukan agar mendapatkan harga yang lebih murah.
Nah, negosiasi ini bisa dilakukan di mana pun sesuai kepentingan. Misalnya di
pasar, sekolah, toko, instansi pemerintahan dan lainnya. Hmm, Jadi, apa sih yang
dimaksud negosiasi?
Nah dari dua pengertian tersebut bisa disimpulkan nih bahwa, teks negosiasi adalah
sebuah teks yang memuat bentuk interaksi sosial dan berfungsi untuk mencari
kesepakatan atau penyelesaian bersama.
Tujuan Teks Negosiasi
Tujuan teks negosiasi adalah memperoleh kesepakatan untuk mencapai hasil terbaik
dan keuntungan bersama. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui kesamaan persepsi,
mempersatukan perbedaan pendapat antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan
berbeda, dan mendapatkan kondisi penyelesaian atau solusi dari masalah yang
dihadapi.
Bagian orientasi berisi pembukaan atau awalan sebuah negosiasi. Biasanya berupa
kata salam, sapa, dan sebagainya.
2. Pengajuan
Pada bagian ini berisi permintaan dari salah satu pihak mengenai permasalahan
yang dihadapi dan ingin diselesaikan.
3. Penawaran
Pada tahap penawaran berisi proses tawar menawar antara pihak satu dengan
pihak yang lain untuk mencapai sebuah kesepakatan yang menguntungkan satu
sama lain.
4. Persetujuan
Jika tawar menawar sudah dilakukan, maka tahap selanjutnya kesepakatan atas
hasil penawaran dari kedua belah pihak. Bagian persetujuan merupakan titik temu
dari penawaran dan pengajuan yang telah dilakukan oleh kedua belah pihak.
Jenis-Jenis Teks Negosiasi
Teks negosiasi terbagi menjadi 3 jenis, yaitu teks negosiasi lisan, gabungan, dan
tulisan. Ini penjelasannya.
Jenis teks negosiasi lisan adalah teks yang dikemas dalam bentuk dialog. Contoh
teksnya seperti dialog penawaran atau kesepakatan antara dua belah pihak atau
percakapan sehari-hari.
Teks negosiasi gabungan adalah teks yang disajikan dalam bentuk gabungan antara
narasi dan dialog. Contoh teks ini bisa dengan mudah kamu temukan dalam cerpen
atau cerita pendek yang di dalamnya terdapat negosiasi antartokoh.
Last but not least, teks negosiasi tulisan adalah teks berbentuk tulisan yang bisa
berupa surat penawaran barang, surat permintaan barang, atau surat penawaran
kerjasama. Ketiga surat ini juga termasuk ke dalam surat niaga.
Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Robi tidak langsung pulang ke rumahnya
seperti anak-anak yang lain. Ia memesan ojek di pangkalan ojek untuk pergi menuju
tempat lesnya dan belajar di sana sampai maghrib.
Robi : Iya, Bang, tempatnya di Cadika. Ongkosnya berapa kalo dari sini?
Robi : Aduh, tapi uang saya nggak banyak, Bang. Saya tambahin jadi Rp15.000
gimana?
Abang Ojek : Tambah Rp3.000 lagi, jadi Rp18.000 deh. Langsung gas, nih!
1. Kalimat
Terdapat 6 kategori kalimat yang bisa kamu temukan dalam teks negosiasi, yaitu
kalimat deklaratif, kalimat interogatif, kalimat imperatif, kalimat harapan, kalimat
bersyarat dan kalimat persuasi.
2. Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif adalah sebuah kalimat yang berisi pernyataan. Kalimat deklaratif
disebut juga sebagai kalimat berita. Contoh: “Di tempat lain, harganya bisa lebih
mahal, Pak. Ini sudah paling murah. Jadi, Bapak tidak akan rugi beli di sini.”
3. Kalimat Interogatif
Kalimat interogatif adalah kalimat yang berisi pertanyaan yang diajukan kepada
orang lain. Contoh: “Bagaimana kalau per kilonya Rp25.000,00, Bu?”
4. Kalimat Imperatif
5. Kalimat Harapan
6. Kalimat Bersyarat
Kalimat bersyarat adalah kalimat yang menandakan keberadaan sebuah kondisi
atau peristiwa sebagai syarat untuk mencapai tujuan. Contoh: “Ya sudah, saya ambil 3
bungkus, asalkan diberi diskon ya.”
7. Kalimat Persuasi
Kalimat persuasi adalah kalimat yang bertujuan untuk mengajak atau meyakinkan
orang lain agar bersedia mengikuti apa yang dikatakan padanya. Contoh: “Saya tidak
jadi belanja kalau harga barang itu tidak bisa dikurangi.”
Konjungsi atau kata sambung atau kata hubung adalah kata untuk menghubungkan
kata-kata, ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat dan sebagainya dan tidak untuk
tujuan atau maksud lain. Konjungsi yang dapat kamu temukan pada teks negosiasi
adalah konjungsi kausalitas.
9. Konjungsi Kausalitas
Konjungsi kausalitas adalah kata penghubung yang menyatakan sebab atau alasan
dan akibat atau hasil dari suatu hal. Contoh: “Kalau kita adakan bakti sosial untuk
warga di lingkungan sekitar sekolah kita, kurasa akan lebih berguna.”
Di tahap awal ini, tentukan tema dari kegiatan negosiasi. Contoh tema seperti
kegiatan jual beli atau kegiatan negosiasi untuk menentukan kebijakan tertentu, dan
sebagainya.
Untuk tiap kegiatan negosiasi, perlu ditentukan siapa saja pihak-pihak yang
berkaitan. Contohnya untuk tema jual beli, tentukan siapa saja pihak yang berperan
untuk menjadi penjual dan pembeli.
Selanjutnya, tentukan juga apa yang ingin dinegosiasikan dalam teks tersebut.
Untuk tema jual beli misalnya, tentukan apa yang diperjualbelikan. Apakah itu
berupa barang atau jasa? Jangan lupa juga tentukan waktu dan tempat (latar)
negosiasi.
4. Siapkan Argumen
Dalam tiap teks negosiasi, masing-masing pihak perlu mengutarakan apa saja yang
diinginkan secara bijaksana melalui berbagai argumen.
6. Penutup
Tentukan tahap terakhir yang akan menutup proses negosiasi. Penutup dalam teks
negosiasi bisa berupa kedua pihak saling mengucapkan terima kasih dan salam.
Apabila negosiasi bersifat formal, maka teks juga bisa ditutup dengan kesapakatan
tertulis dan penandatanganan dokumen tertentu antara pihak yang terlibat.
Setelah kamu selesai membuat kerangka teks dari tahapan di atas, langkah
selanjutnya adalah menyesuaikan kerangka tadi dengan struktur teks negosiasi.
Saat kerangka dan struktur sudah rapi, kamu bisa mulai mengembangkannya
menjadi sebuah teks yang utuh. Perlu diingat, saat proses pengembangan kerangka
menjadi teks, kamu harus memperhatikan kaidah kebahasaan yang digunakan agar
teks negosiasi mudah dimengerti oleh pembaca.