Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Teks Negosiasi

Teks negosiasi atau negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk
mencapai penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang mempunyai perbedaan
kepentingan. Pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan tersebut dengan cara
berdialog dan tidak akan merugikan salah satu pihak. (Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik, 2013).

Negosiasi dilakukan karena pihak-pihak yang berkepentingan perlu membuat kesepakatan


mengenai permasalahan yang menuntut penyelesaian bersama. Tujuannya yaitu untuk
mengurangi perbedaan posisi setiap pihak, dengan mencari cara menemukan butir-butir yang
sama sehingga tercipta kesepakatan yang disetujui bersama. Sebelum melakukan negosiasi
hendaknya ditetapkan terlebih dahulu wakil-wakil dari setiap pihak, begitu jugabentuk atau
struktur interaksi (apakah dialog atau mediasi)

Unsur Kebahasaan Teks Negosiasi


Negosiasi yang baik selalu memperlihatkan kaidah negosiasi. Adapun kaidah atau ciri
kebahasaan teks negosiasi yang baik adalah sebagai berikut.

 Tidak menyajikan lebih dari tiga argumen dalam satu waktu.


 Mulai dengan argumen yang paling kuat dan didukung dengan fakta
 Bangun argumen secara logis, rapat, mengikat, dan hati-hati.
 Jelaskan pandangan anda, buat kesimpulan dari pandangan tersebut, kemudian
anda dapat mengatakan apabila anda tidak setuju dengan mitra negosiasi.
 Jabarkan kembali pokok bahasan pihak mitra negosiasi untuk menunjukan bahwa
anda telah mengerti.
 Minta alasan dari pihak mitra negosiasi (mengapa ya/mengapa tidak).
 Jangan menyela argumentasi dari pihak mitra negosiasi, dengarkan, dan cari titik
lemahnya.

Selain diatas, berikut beberapa ciri negosiasi dilihat dari segi isinya.

 Negosiasi menghasilkan kesepakatan, baik kedua belah pihak saling sepakat


ataupun kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat.
 Tiap-tiap pihak yang bernegosiasi memperjuangkan kepentingannya masing-
masing.
 Negosiasi merupakan sarana untuk mencapai peneyelesaian.
 Negosiasi bertujuan praktis, yaitu mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh
kedua belah pihak.

Jenis Teks Negosiasi


Berikut ini jenis teks negosiasi dari malasbelajar.com yang dibedakan berdasarkan situasi,
jumlah negosiator, dan untung rugi

Negosiasi Berdasarkan Situasi


 Negosiasi Formal
Negosiasi ini terjadi saat situasi sedang formal. Ciri-ciri negosiasi formal yaitu adanya
perjanjian yang sah secara hukum. Karena itu pelanggaran terhadap perjanjian yang disepakati
bisa menjadi perkara hukum. Contohnya yaitu negosiasi antar dua perusahaan.

 Negosiasi Non Formal atau Informal


Negosiasi non formal terjadi kapan saja, dimana saja, serta dengan siapa saja. Karena
negosiasi non formal tidak membutuhkan perjanjian khusus..

Negosiasi Berdasarkan Jumlah Negosiator


 Negosiasi dengan Pihak Penengah
Negosiasi dilakukan oleh 2 negosiator atau lebih dan pihak penengah. Negosiator saling
memberikan argumentasi. Pihak penengah bertugas memberikan keputusan akhir di negosiasi
itu.

Contohnya yaitu sidang di pengadilan. Pihak penggugat dan pihak tergugat adalah pihak yang
bernegosiasi. Sedangkan hakim sebagai pihak penengah.

 Negosiasi tanpa Pihak Penengah


Negosiasi dilakukan oleh 2 negosiator atau lebih. Negosiasi dilakukan tanpa pihak penengah,
sehingga keputusan negosiasi tergantung pada pihak yang bernegosiasi. Contoh negosiasi ini
yaitu negosiasi antara perwakilan OSIS dan pihak sponsor.

Negosiasi Berdasarkan Untung Rugi

 Negosiasi Kolaborasi (win-win)

Dalam negosiasi kolaborasi, negosiator akan berusaha mencapai kesepakatan dengan


menyatukan kepentingan masing-masing.

 Negosiasi Dominasi (win-lose)


Di negosiasi dominasi negosiator memperoleh keuntungan besar dari kesepakatan yang dicapai.
Sedangkan pihak lawan negosiasi memperoleh keuntungan lebih sedikit.

 Negosiasi Akomodasi (lose-win)


Di negosiasi akomodasi, negosiator memperoleh keuntungan sangat sedikit bahkan rugi.
Sedangkan pihak lawan negosiasi memperoleh keuntungan sangat besar bahkan mendapat
100% keuntungan. Kerugian ini disebabkan karena kegagalan negosiator dalam bernegosiasi
sehingga tidak memperoleh keuntungan.

 Negosiasi Menghindari Konflik (lose-lose)


Dalam negosiasi ini, kedua pihak menghindari konflik yang timbul. Sehingga kedua pihak tidak
bersepakat untuk menyelesaikan masalah.

Ciri-Ciri Teks Negosiasi


Yang membedakan teks negosiasi dengan teks lainnya karena negosiasi memiliki ciri-ciri
diantaranya yaitu:

 Menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan).


 Mengarah pada tujuan praktis.
 Memprioritaskan kepentingan bersama.
 Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.

Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi


Kaidah kebahasaan yang biasanya digunakan dalam teks negosiasi diantaranya yaitu:

 Menggunakan bahasa yang santun.


 Terdapat ungkapan persuasif (bahasa untuk membujuk).
 Berisi pasangan tuturan.
 Kesepakatan yang dihasilkan tidak merugikan dua belah pihak.
 Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.
 Tidak berargumen dalam 1 waktu.
 Didasari argumen yang kuat disertai fakta.
 Minta alasan dari pihak mitra negosiasi (mengapa ya/tidak).
 Jangan menyela argumen.

Struktur Kompleks Negosiasi


Struktur Negosiasi (UMUM)

1. Negosiator : Penutur&Mitra Tutur


2. Pembuka : Penggiringan topik / basa-basi
3. Isi : Inti pembicaraan
4. Penutup : Pengambilan keputusan / penyelesaian

Struktur Pihak Bank

1. Orientasi
2. Pengajuan
3. Penawaran
4. Persetujuan
5. Penutup

Struktur Negosiasi (KOMPLEKS)

 Orientasi : Kalimat pembuka, biasanya dibubuhi salam. Fungsinya memulai negosiasi


 Permintaan : Suatu hal berupa barang ataupun jasa yang ingin diblei oleh pembeli atau
konsumen
 Pemenuhan : Pemenuhan hal berupa barang atau jasa dari pemberi jasa atau penjual yang
diminta oleh pembeli atau konsumen
 Penawaran : Puncaknya Negosiasi terjadi tawar menawar
 Persetujuan : Keputusan antara dua belah pihak untuk penawaran yang sudah dilakukan
 Pembelian : Keputusan konsumen jadi menerima/menyetujui penawaran itu atau
tidak
 Penutup : Kalimat penutup atau salam penutup
Contoh Teks Negosiasi
Membeli Laptop
Penjual            : “Selamat datang, silahkan duduk.”

Pembeli           : “Terima kasih.”

Penjual            : “Ada yang bisa saya bantu?”

Pembeli           : “Saya ingin beli laptop.”

Penjual            : “Ingin laptop merk apa mbak?”

Pembeli           : “Yang bagus itu merek apa mbak ?”

Penjual: “Begini mbak, kalau masalah bagus tidaknya itu relatif mbak. Semua merek ada
kelebihan dan juga ada kekurangannya. Tetapi sekarang yang paling laris itu Acer mbak.”

Pembeli           : “Saya boleh lihat yang Acer?”

Penjual            : “Iya, sebentar saya ambilkan dahulu.”

Pembeli           : “Iya.”

Penjual            : “Ini mbak, silahkan di coba dahulu.”

Pembeli           : “Fasilitasnya apa saja mbak?”

Pembeli           : “Ada wifi, bluetooth, memory 2 GB, monitor 14” dan masih banyak lagi.”

Pembeli           : “Warnanya ini hanya hitam saja mbak?”

Penjual            : “Kalau ini ada warna coklat, putih, merah, sama hitam ini mbak.”

Pembeli           : “Kalau sekarang adanya warna apa saja mbak?”

Penjual            : “Kita punya warna coklat sama hitam.”

Pembeli           : “Saya lihat yang coklat dulu mbak.”

Penjual            : “Iya, saya ambilkan dulu.”

Pembeli           : “Iya.”

Penjual            : “Ini mbak, silahkan.”

Pembeli           : “Saya pilih coklat saja mbak. Harganya berapa mbak?”

Penjual            : “Kalau yang ini harganya Rp 4.000.000,00.”

Pembeli           : “Tidak ada diskon mbak?”

Penjual            : “Kebetulan kita lagi ada promo untuk merek Acer ada spesial diskon 5%, jadi
harganya tinggal Rp 3.800.000,00.”
Pembeli           : “Tidak bisa turun lagi mbak?”

Penjual            : “Tidak bisa mbak. Ini bisa di kredit  mbak, angsuran 8 X dalam  5 bulan.”

Pembeli           : “Rp 3.500.000,00 gimana mbak? Cash.”

Penjual            : “Di tambahin lagi mbak!”

Pembeli           : “Saya tambahin Rp 50.000,00 gimana?”

Penjual            : “Tetap tidak bisa mbak, begini saja saya kasih  Rp 3.700.000,00, itu sudah
turun banyak lho mbak.”

Pembeli           : “Gak bisa ditambahin lagi mbak diskonnya?”

Penjual            : “Gak bisa mbak, nanti kalau ditambahin terus bos saya marah mbak, ini bukan
punya saya kalau punya saya, saya kasih mbak segitu.”

Pembeli           : “Ya sudah saya setuju Rp 3.700.000,00.”

Penjual            : “Saya buatkan notanya dulu mbak.”

Pembeli           : “Iya.”

Penjual            : “Ini notanya mbak,silahkan tanda tangan disini. Ini juga ada garansinya 1
tahun, jadi kalau ada masalah dengan laptopnya bawa saja kesini.”

Pembeli           : “Oh iya, ini uangnya.”

Penjual            : “Terima kasih. Ini mau diantarkan kerumah atau dibawa langsung?”

Pembeli           : “Saya bawa langsung saja mbak.”

Penjual            : “Oh iya.”

Pembeli           : “Selamat siang.”

Penjual            : “Selamat siang.”

Anda mungkin juga menyukai