Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PRAKARYA

OLEH :

NAMA : RIYAN REVALDI


KELAS : X IPS 3

MAN 1 SOLOK PLUS KETERAMPILAN


TP. 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi disebabkan oleh adanya proses
mutasi dari virus SARS-CoV menjadi sangat infeksius, hal ini menjadi tantangan bagi
masyarakat karena pasien yang dalam masa inkubasi dan terdeteksi negatif palsu
dapat menyebarkan virus (Handayani, 2020). Pemerintah diseluruh dunia
mengeluarkan kebijakan tentang upaya pencegahan penularan yang beragam. Salah
satu upaya yang telah disepakati dunia adalah penggunaan masker oleh seluruh
masyarakat. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease
Control/CDC) Amerika Serikat dan WHO (World Health Organization) telah
merekomendasikan pemakaian masker kain utuk masyarakat umum, hal ini diikuti oleh
berbagai negara termasuk Indonesia.
Penggunaan masker di depan umum jauh lebih lazim di banyak negara Asia,
yang memilikinya pengalaman lebih lama dengan epidemi virus corona baru,
penggunaan masker dilaporkan akan efektif dalam membatasi penyebaran Covid-19
yang relatif berhasil di Taiwan (Eikenberry, 2020; Wang, 2020). Masker disarankan
sebagai metode untuk membatasi penularan komunitas oleh pembawa asimtomatik atau
setidaknya orang terinfeksi yang secara klinis tidak terdeteksi (Chan, 2020), yang
mungkin menjadi pendorong utama cepatnya penularan Covid-19 (Li, 2020).
Penularan Covid-19 melalui droplet yang mengandung virus ataupun aliran
udara (aerosol) menjadi jalur utama yang menyebabkan virus menyebar dan
memiliki daya penularan tinggi, saat pandemi terjadi sangat penting untuk mengontrol
sumber infeksi (Atmojo, 2020). Berbagai studi eksperimental telah melaporkan masker
bedah medis dan N95 dapat melindungi pemakainya dari berbagai infeksi atau
kemungkinan menularkan infeksi. Hasil ini tampak konsisten, sehingga dapat digunakan
oleh para petugas layanan kesehatan untuk melindungi diri terhadap infeksi pernapasan.
Masker dapat melindungi dari
tetesan yang lebih kasar dan transmisi aerosol yang lebih halus, respirator N95
lebih efektif melawan aerosol yang lebih halus, dan mungkin lebih baik dalam
mencegah transmisi tetesan juga. Meta analisis studi pada penyedia layanan kesehatan
yang sehat menunjukkan kekuatan nilai perlindungan terhadap infeksi virus klinis dan
pernapasan untuk masker bedah dan respirator N95 (Dharmadhikari, 2012; Lai, 2012;
MacIntyre, 2017; Offeddu, 2017).
Kebijakan penggunaan masker secara menyeluruh masih terus diperdebatkan
secara ekstensif sejak tahap awal pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan paparan yang
signifikan akan menurun bila seseorang menjaga jarak minimal 6 kaki dengan orang
lain atau pasien dan berinteraksi dalam waktu singkat (hanya beberapa menit atau
kurang dari 30 menit). Sehingga apabila seseorang berada di ruang terbuka dengan
penerapan ketentuan sebelumnya, kemungkinan tidak perlu setiap saat memakai
maskernya (Tirupathi, 2020). Pemakaian masker telah ditegakkan di banyak negara
terutama Asia, dimana dilaporkan hasil yang memuaskan dalam perlambatan
penyebaran infeksi di Hongkong dan Singapura. Hal ini membuat pembuktian bahwa
seharusnya tidak menutup kemungkinan masker akan sangat efektif. Penggunaan
masker juga akan mengurangi stigma terhadap seseorang dan membuat pemakaian
masker menjadi sebuah fenomena kultural dibanyak orang Asia Tenggara (Leung,
2020).
Suplai masker bedah yang tidak mencukupi membuat masyarakat dan
pemerintah memperbolehkan penggunaan masker kain, berbagai perdebatan terkait
efektivitas masker kain mulai bermunculan. Masker kain buatan sendiri mungkin masih
memberikan perlindungan meskipun umumnya lebih rendah, selain itu uji klinis
efektivitasnya di dalam komunitas masih kurang (Eikenberry, 2020).
Mengingat banyaknya rekomendasi, dan ketidakpastian seputar kemungkinan
efektivitas dan dampak masker wajah terutama masker kain buatan sendiri pada
transmisi Covid-19, maka tim penulis memberikan tinjauan terkait efektivitas
penggunaan berbagai jenis masker, diharapkan tinjauan ini dapat menjadi salah satu
rujukan dalam pemberian edukasi pada masyarakat ataupun pembuatan kebijakan
selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masker
Masker adalah perangkat yang dirancang untuk melindungi pengguna dari
menghirup partikel udara dan melindungi kesehatan saluran pernafasan. Masker juga
biasanya secara rutin digunakan oleh kelompok kerja, ketika teknik dan alat keamanan
tidak layak atau tidak efektif untuk mengurangi tingkat debu, masker menjadi solusi
pertahanan terakhir dan sangat sederhana untuk digunakan, masker sendiri menjadi
metode yang efisien untuk melindungi pekerja, dimana lebih dari tiga juta pekerja
diwajibkan untuk memakai masker untuk melindungi diri dari bahaya pada pekerjaan
(Yu et al, 2014). Masker juga dalam masyarakat telah jelas terbukti mengurangi infeksi
influenza dibandingkan dengan tidak memakai masker (Macintyre et al, 2013). Banyak
berbagai jenis masker, salah satunya adalah masker P100. Masker P100 secara
signifikan lebih protektif dibandingkan dari masker N95, dimana masker filter P100
menghasilkan kinerja lebih baik terhadap partikel yang berukuran 10 - 400 nm
dibandingkan dengan masker filter N95 (He et al, 2011).
Masker yang paling banyak digunakan untuk filtrasi dari polusi udara adalah
masker P100, karena masker tipe P-series ini dapat menyaring setiap particular udara
padat atau cair dengan kandungan aerosol minyak dengan keberhasilan 99,97% yang
diuji dengan menggunakan zat berukuran 0.3 µm NaCl DOP (Dioctyl Phthalate)
aerosol. (Occupational Health & Environmental Safety Division, 2010). Masker P100
merupakan msker yang mempunyai filter atau catridge yang berfungsi untuk menyaring
partikel apapun termasuk partikel atau cairan yang berbasis aerosol minyak, NIOSH
mengharuskan masker tipe P-series ini tidak lebih digunakan dari 40 jam atau
penggunaan selama 30 hari. (Occupational Health & Environmental Safety Division,
2010).

B. Macam-Macam Masker
Seperti kita ketahui bersama bahwa penularan virus corona dapat  melalui
droplet atau percikan yang dikeluarkan pada saat kita batuk atau bicara. Penularan
terjadi ketika percikan terhirup orang lain yang ada di sekitar. Oleh karenanya,  
masker dibuat untuk melindungi dari droplet yang di keluarkan oleh orang lain agar
tidak masuk ke hidung dan mulut kita ataupun sebaliknya, agar droplet kita tidak
mengenai orang lain karena kita tidak tahu kita atau lawan bicara kita yang sedang
menjadi pembawa virus. Terdapat 3 jenis masker yang disarankan kepada masyarakat
agar dapat memutus penyebaran virus corona, antara lain :
1. Masker Kain
Sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI, masyarakat disarankan untuk
memakai masker kain ketika harus bepergian ke luar rumah, misalnya saat harus
bekerja atau membeli kebutuhan bulanan. Masker kain tetap dapat menghalau
sebagian percikan air liur (droplet) yang keluar saat berbicara, menghela napas,
ataupun batuk dan bersin. Jadi jika digunakan dengan benar, masker ini tetap
dapat mengurangi penyebaran virus Corona di masyarakat, terutama dari orang
yang terinfeksi virus namun tidak memiliki gejala apa pun.
2. Masker Bedah
Jenis masker sekali pakai yang mudah dijumpai dan sering digunakan tenaga
medis saat bertugas. Jika sedang sakit, Anda lebih disarankan menggunakan
masker dengan ketiga fungsi tersebut karena efektif dalam mencegah penyebaran
penyakit menular, seperti infeksi virus Corona. Meski efektif untuk menghadang
virus Corona, karena stoknya yang makin menipis, saat ini masker bedah lebih
diutamakan untuk melindungi tenaga medis yang bekerja di pelayanan kesehatan
atau orang yang sedang sakit guna mencegah penularan virus ke orang lain.
3. Masker N95
Masker N95 juga efektif untuk mencegah penularan virus Corona. Masker yang
cenderung lebih mahal dari masker bedah ini tidak hanya mampu menghalau
percikan air liur saja, tapi juga partikel kecil di udara yang mungkin mengandung
virus. Walaupun daya lindungnya lebih baik, masker N95 tidak disarankan untuk
penggunaan sehari-hari. Hal ini disebabkan desainnya yang membuat orang yang
memakai bisa sulit bernapas, gerah, dan tidak betah memakainya dalam jangka
waktu yang agak lama. Masker ini diutamakan untuk digunakan untuk petugas
medis yang memang kontak secara langsung dengan penderita COVID-19,
misalnya dokter dan perawat yang bekerja di ruang isolasi khusus COVID-19
atau di IGD.
Menggunakan masker sangat efektif dalam pencegahan virus corona. Selain
itu, cuci tangan juga sama pentingnya dengan memakai masker. Untuk saat ini
pemerintah sangat gencar untuk mengkampanyekan pemakaian masker, mulai dari
sanksi sosial hingga materi.
Masker juga dikenal dengan alat pelindung diri. Sebagai alat pelindung diri,
masker dirancang untuk memberikan perlindungan kepada pemakainya dan bukan
sebaliknya menjadi sarana transmisi atau penularan karena penggunaan yang salah.
Berikut adalah panduan menggunakan masker yang benar:
1. Pastikan Anda telah mencuci tangan dengan benar.
2. Jika anda menggunakan masker bedah, pastikan sisi luar adalah yang berwarna hijau
dan sisi dalam yang berwarna putih.
3. Pasang tali masker dengan baik. Jika tali masker perlu diikat, ikat bagian atas terlebih
dahulu, kemudian bagian bawahnya.
4. Pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu dengan sempurna. Pastikan pula
bagian yang ada logamnya berada di batang hidung.
5. Lekukkan strip logam mengikuti lekukan hidung hingga tidak ada menyisakan
lubang.
6. Hindari menyentuh bagian tengah masker saat menggunakan dan melepas masker.
7. Buang masker ke tempat sampah dan cuci tangan Anda hingga bersih setelah
menggunakan masker.
Maka mari perbaiki cara kita dalam menggunakan masker, tetap gunakan
masker dengan benar di manapun dan dalam situasi apapun kecuali saat makan
masker memang harus dilepas. Termasuk disaat kita sedang berinteraksi dengan
orang lain kita harus tetap menggunakan masker, Perhatikan pula dalam memakai dan
membuang masker.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masker adalah perangkat yang dirancang untuk melindungi pengguna dari
menghirup partikel udara dan melindungi kesehatan saluran pernafasan. Terdapat 3
jenis masker yang disarankan kepada masyarakat agar dapat memutus penyebaran
virus corona, antara lain :
1. Masker Kain
2. Masker Bedah
3. Masker N95

B. Saran
Tetap patuhi protokol kesehatan dimanapun berada demi

kesehatan bersama.

Anda mungkin juga menyukai