Anda di halaman 1dari 4

Dampak Limbah Masker Medis Bagi Lingkungan

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Semenjak virus Corona Covid-19 merebak di Indonesia.Pola kebiasaan baru wajib
diterapkan dalam masyarakat Indonesia. Berbagai protokol kesehatan, harus dipatuhi setiap
masyarakat saat beraktivitas. Salah satunya menggunakan masker yang direkomendasikan
oleh pemerintah untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19. Selama pemberlakuan
protokol kesehatan berlangsung, penggunaan masker medis semakin meningkat.
Meningkatnya penggunaan masker medis, memperbesar meningkatnya jumlah limbah
sampah masker yang hanya sekali pakai ini.
Bahaya limbah masker yang sekali pakai ini bukan hanya berdampak bagi
lingkungan, tapi juga berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar. Seperti kita ketahui
bersama, penyebaran virus Corona Covid-19 melalui droplet orang yang terinfeksi virus
tersebut. Virus tersebut bisa menyebar melalui udara, saat orang yang terinfeksi tersebut
berbicara, bersin, batuk, dan bahkan dapat menempel pada medium yang tersentuh oleh kulit
yang sebelumnya tertempel oleh virus tersebut.
Bisa dikatakan, bahwa masker menjadi media pertama penyebaran virus tersebut,
karena masker selalu menempel pada wajah, menutupi indera penciuman manusia, yaitu
mulut dan hidung, apalagi jika pengguna masker tersebut terinfeksi virus Corona Covid.
Maka dari itu diperlukan upaya untuk mengurangi penyebaran virus akibat limbah masker
medis atau masker sekali pakai ini.
2. Rumusan Masalah
Meningkatnya jumlah limbah masker medis, selain berdampak pada lingkungan, juga
berpotensi menyebarkan virus Corona Covid-19 di masyarakat.
3. Tujuan Penelitian
Memperoleh jalan keluar terbaik dalam menjaga kelestarian lingkungan, dan kesehatan,
khususnya menekan laju penyebaran virus Covid-19 dengan meminimalkan limbah masker
medis.
BAB II
PEMBAHASAN

 Potensi merebaknya virus yang bersumber dari limbah masker


Masker berfungsi melindungi orang yang memakai masker, agar tidak terinfeksi virus Covid-
19 dan mencegah penularan dari orang yang memiliki gejala. Penggunaan masker yang
semakin meningkat di kalangan masyarakat, menambah banyak limbah masker sekali pakai.
Dalam satu waktu kebutuhan, masyarakat menggunakan masker lebih dari satu kali sehari,
jika dikalikan dengan jumlah penduduk di Indonesia, maka kita bisa bayangkan, berapa juta
lembar limbah masker diproduksi dalam satu hari. Beberapa kemungkinan dan potensi buruk
akibat semakin banyaknya limbah masker medis akan muncul.

 Potensi Memperbesar Penyebaran Virus Corona Covid-19


Penyebaran virus yang terbawa oleh droplet, droplet tersebut pasti akan menempel di masker
yang dipakai oleh seseorang yang terinfeksi virus. Jika masker tersebut dibuang sembarangan
tanpa ada upaya untuk membuat masker tersebut bebas dari virus, maka sangat besar potensi
menyebar pada orang yang kebetulan berada, atau yang menyentuh limbah masker tersebut.
Masker yang telah dipakai, harus dipastikan aman atau terbebas dari virus sebelum dibuang,
dari permasalahan ini, udara juga menjadi salah satu media yang potensial menyebarkan virus
tersebut..

 Potensi Terhadap Pencemaran Lingkungan


Masker medis yang sekali pakai, terbuat dari bahan yang tidak mudah untuk terurai.Tidak
berbeda jauh dengan plastik, limbah masker medis ini memerlukan waktu bertahun-tahun
lamanya untuk terurai. Selain ekosistem tanah dapat terganggu, ekosistem air juga serupa,
pembuangan limbah yang sembarangan, dapat menyebabkan gangguan pada ekosistem air
dan juga dapat menjadi penyebab banjir.

 Potensi Terhadap Kehidupan Hewan


limbah masker bekas pakai juga dapat menjerat hewan, bahkan menyebabkan kematian bagi
mereka. Ada pula kasus di mana hewan mengira bahwa masker bekas pakai tersebut sebagai
makanannya. Apabila tidak mati karena tersedak, masker yang lolos akan memenuhi perut
mereka, mengurangi asupan makanan, menyebabkan hewan kelaparan, dan akhirnya mati.
Upaya Yang Diperlukan
Meningkatnya penggunaan masker, memerlukan perhatian serius bagi semua pihak. Agar
limbah masker sekali pakai tidak semakin banyak jumlahnya, perlu dipikirkan cara yang
paling efektif akar tidak sebentar-sebentar memproduksi limbah. Diperlukan proses yang
tepat untuk menghindarkan merebaknya virus atau pencemaran lingkungan. Melakukan
desinfektan terhadap masker yang telah dipakai atau memanaskan masker pada suhu di atas
70 derajat selama 45 menit sebelum dibuang, atau diolah menjadi limbah yang aman dan
ramah lingkungan. Selain itu kita dapat pula membuat sendiri masker yang ingin kita
pergunakan, bahkan dapat beulangkali dicuci, agar limbah masker sekali pakai dapat ditekan.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Penyebaran virus Corona Covid-19 tidak dapat diperkirakan dari mana sumbernya, melalui
apa perantaranya, dan siapa saja yang membawa. Masker dapat meminimalkan resiko
terinfeksi virus tersebut. Sebagai orang yang paham akan kesehatan dan peduli terhadap
kesehatan lingkungan. Kita wajib melakukan desinfeksi sedini mungkin terhadap limbah
masker tersebut. Pisahkan dari limbah rumah tangga yang lain, agar tidak menginfeksi
sesama kita yang lain. Selain itu kita dapat menggunakan masker yang sesuai dengan standar
yang dianjurkan oleh organisasi kesehatan dunia yaitu WHO (World Health Organization),
yang dapat dipakai berkali-kali, tentunya dengan mencuci masker tersebut setelah dipakai.
DAFTAR PUSTAKA
Fadare, O. O., & Okoffo, E. D. (2020). Covid-19 face masks: A potential source of
microplastic fibers in the environment. The Science of the total environment, 737, 140279.
Selvaranjan, K., Navaratnam, S., Rajeev, P., & Ravintherakumaran, N. (2021).
Environmental challenges induced by extensive use of face masks during COVID-19: A
review and potential solutions. Environmental Challenges, 3, 100039.
The Conversation. (2020). Coronavirus face masks: an environmental disaster that might last
generations.

SUMBER INTERNET
https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.140279
https://doi.org/10.1016/j.envc.2021.100039
https://theconversation.com/coronavirus-face-masks-an-environmental-disaster-that-might-
last-generations-144328

Anda mungkin juga menyukai