Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

PENGENDALIAN INFEKSI SILANG


“MACAM-MACAM MASKER DAN KEGUNAANNYA
TERKAIT DENGAN WABAH COVID-19”
Dosen Pengajar:
Rasuna Ulfah, S.ST, M.Kes
NIP. 19820821 200312 2002

Program Diploma IV Semester II


Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
ANO AULIA SARI P07125219007
DEA RENANDA PUTRI P07125219008
IRMA APRILIA P07125219017
KHOIRUN NISA P07125219018
LAILATUL MUBAROKAH P07125219019
MUHAMMAD FADHIL AKBAR P07125219022
MUHAMMAD SENDI MORPHIO P07125219023
RAHMAYANI INDAH PRAMESWARI P07125219034
RAUDAH P07125219035
YUNITA MAULIDA P07125219040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
2019/2020
Wabah virus corona yang semakin meluas membuat masker banyak dicari
orang. Di Tiongkok, masyarakat sampai mengantre demi mendapatkan benda
penutup hidung dan mulut tersebut karena dipercaya dapat melindungi diri dari
wabah yang sedang melanda. 

Masker memiliki jenis yang beragam dan tentu dengan fungsinya yang
berbeda-beda, mulai dari masker sekali pakai hingga yang bisa digunakan
berulang-ulang. Namun, tidak semua masyarakat mengetahui fungsinya dengan
tepat. Kebanyakan hanya berpikir yang terpenting masker tersebut bisa menutupi
hidungnya.

Berikut kami paparkan beberapa macam jenis masker yang dapat


digunakan untuk mencegah penularan novel corona virus atau Covid-19.

1. Masker Bedah

Masker bedah ini merupakan jenis masker yang paling banyak ditemui di
pasaran. Masker bedah ini bisa dipakai oleh masyarakat yang memang
memiliki gejala flu atau influenza atau pada masyarakat yang mengalami
gangguan kesehatan seperti batuk, bersin, hidung berair, demam, dan nyeri
tenggorokan. Sedangkan bagi tenaga medis, masker bedah ini bisa dipakai
ketika sedang berada di fasilitas layanan kesehatan.
Punya tingkat filterisasi 30 sampai 50 persen, bisa ada bocor di sisi
samping kiri dan kanan, karena tidak sempurna menutupi seluruh bagian
wajah. Fungsinya juga bisa melindungi terhadap droplet, tapi tidak bisa
dipakai untuk melindungi dari partikel aerosol atau partikel airbone. Selain itu,
masker bedah sifatnya disposal alias sekali pakai buang. Biasanya digunakan
untuk melindungi pemakainya dari semprotan, percikan, dan tetesan partikel
besar. Selain itu, untuk mencegah penyebaran sekresi pernapasan yang
berpotensi menular dari pemakainya ke orang lain.
Masker bedah dapat bervariasi dalam desain, tetapi masker itu sendiri
sering berbentuk datar dan persegi panjang dengan lipatan. Bagian atas masker
berisi strip logam yang dapat dibentuk ke hidung. Ikatan elastis atau ikatan
lurus yang panjang membantu memegang masker bedah pada tempatnya saat
memakainya. Ini bisa dilingkarkan di belakang telinga atau diikat di belakang
kepala. Masker bedah memiliki 3 lapisan, yaitu dua lapisan luar dan satu
lapisan tengah yang berfungsi sebagai filter. Masker bedah memiliki
penyaringan sekitar 80 persen yang mampu mencegah penyebaran virus
Corona. Masker bedah efektif digunakan untuk orang sedang sakit untuk
mencegah penularan kuman, bakteri, dan virus. Tiga lapisan  masker bedah
terdiri dari lapisan luar (antiair), lapisan tengah (filter), dan lapisan dalam
(menyerap cairan yang keluar dari mulut). Masker bedah dapat digunakan
untuk semua golongan, termasuk anak-anak.

2. Masker N95
Masker N95 yang efektif menghalangi 95 persen partikel yang masuk
(terutama PM10). Masker N-95 dikenal sebagai respirator udara yang
melindungi pemakainya dengan menyaring partikel berbahaya. Namun,
masker N95 hanya bisa berfungsi untuk kotoran dan debu saja, tidak untuk gas
dan uap. Diketahui masker N95 memiliki efisiensi penyaringan mencapai 95
persen jika digunakan dengan cara yang benar. Masker ini juga dapat
dipergunakan untuk mencegah penularan virus corona. Meski begitu, mereka
hanya efektif terhadap partikel dan patogen yang berdiameter 0,3 mikron saja.
Dilansir dari Kebijakan Kementrian Kesehatan Indonesia
(kebijakankesehatanindonesia.net), masker N95 ini tidak boleh digunakan
lebih dari delapan jam. Sebab, lepas delapan jam masker tersebut tidak efektif
lagi menahan partikel dan asap.

3. Masker Gas

Masker gas berfungsi untuk melindungi diri dari gas dan uap yang
berbahaya. Masker ini akan efektif digunakan dengan adanya filter yang tepat
untuk bahan kimia tertentu. Biasanya, masker gas tidak menyaring partikel
udara kecuali didesain dengan memiliki filter untuk menghalaunya.
Dalam kehidupan sehari-hari, masker gas memang tidak banyak ditemui.
Umumnya, masker ini dipakai oleh petugas khusus saat terjadi kebakaran
bangunan maupun hutan. Selain itu, pekerja pabrik pengelasan besi, petugas di
laboratorium kimia, dan tukang cat pun bisa memanfaatkannya untuk
melindungi pernapasan dari kontaminasi kimia. Masker ini pada umumnya
digunakan sebagai APD bagi seseorang yang kegiatannya yang berbahaya
bagi sistem pernapasan seperti pabrik tekstil, logam, dan uap kimia. Terkait
kegunaannya dalam menangkal corona virus perlu dilakukan modifikasi untuk
menambah filter untuk menyaring partikel di udara karena masker ini tidak
langsung mengandung bagian yang bisa menyaring kuman, bakteri, dan virus.
Tekstur masker gas memiliki material yang keras dengan bentuk yang
cembung ke arah luar. Filter yang terdapat di masker ini pun bisa diganti
sesuai kebutuhan.

4. Masker P95

Lain halnya dengan masker tipe N, masker P95 memiliki kemampuan


untuk menyaring partikel yang mengandung minyak dilepaskan, seperti
bensin, solar, minyak tanah, cat, dan minyak goreng. Pengguna yang memakai
masker jenis ini biasanya berada di wilayah berminyak seperti pompa bensin,
kalang minyak, pabrik farmasi, dan pabrik lainnya yang memproses minyak.
Masker P95 dapat digunakan selama 40 jam dalam jangka waktu 30 hari.
Terkait dengan kegunaannya untuk mencegah Covid-19, masker jenis ini
memang dapat menutup area hidung dan mulut seseorang secara menyeluruh.
Namun, perlu dilihat lagi bagaimana kemampuan filter masker ini untuk dapat
menahan mikroorganisme seperti virus.

5. Masker N99 dan N100

Masker N99 Masker N100

Masker N99  dan N100 menjadi pilihan yang tepat dan jauh lebih kuat
dibandingkan dengan N95. Kedua masker ini masing-masing memiliki tiga
lapisan filter. Lapisan pertama berfungsi untuk menjebak partikel-partikel
kasar seperti debu dan pasir, lapisan tengahnya ampuh menyaring partikel
yang masuk, dan lapisan terdalam berfungsi melindungi dari gas seperti
senyawa organik yang mudah menguap dan berbau busuk. Terkait dengan
kegunaannya untuk mencegah virus corona, masker ini juga tergolong ampuh.
Namun, sebaiknya masker ini diutamakan untuk tenaga medis yang langsung
berkontak dengan pasien Covid-19.
Perbedaan di antara kedua masker ini adalah kemampuannya dalam
menyaring udara. Masker N99 mampu menyaring udara hingga 99 persen,
sedangkan masker N100 sampai 100 persen.
6. Masker Pitta

Masker pitta memiliki bentuk yang lebih menarik dan stylish dibanding


yang lainnya. Masker ini kebanyakan digunakan oleh masyarakat Jepang dan
Korea untuk menghalau masuknya serbuk sari ke hidung.
Sayangnya, masker pitta tidak memiliki lembaran filter atau penyaring,
padahal itu bagian penting untuk melindungi penggunanya dari kontaminasi
partikel virus dan kuman yang terbawa oleh udara. Namun, bila ingin
terhindar dari debu dan partikel yang cukup besar, masker ini bisa menjadi
pilihannya. 

7. Masker Kain
Menanggapi kebutuhan mendesak akan masker wajah, banyak orang mulai
membuat sendiri dari berbagai bahan, seperti syal dan sarung bantal
antimikroba. Meskipun hal ini mungkin menawarkan beberapa tingkat
perlindungan, masker kain memberikan perlindungan yang jauh lebih sedikit
daripada masker bedah atau respirator. Satu penelitian menunjukkan, masker
buatan sendiri mungkin setengah sama efektifnya dengan masker bedah dan
hingga 50 kali tidak lebih efektif daripada masker N95. Penelitian lain
menunjukkan, dibandingkan dengan masker buatan sendiri, masker bedah
memiliki kinerja tiga kali lebih baik dalam tes filtrasi bakteri dan dua kali
lebih baik dalam memblokir tetesan dalam tes batuk.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan, dalam
kondisi di mana masker wajah tidak tersedia, masker wajah buatan sendiri
dapat digunakan sebagai pilihan terakhir. Ketika mempertimbangkan pilihan
ini, praktisi kesehatan yang langsung kontak dengan pasien Covid19 harus
berhati-hati. Lebih baik menggunakannya dalam kombinasi dengan pelindung
wajah yang menutupi seluruh bagian depan dan samping wajah dan meluas ke
dagu atau di bawah. Masker kain ini bisa dipakai oleh masyarakat sehat,
digunakan di tempat umum dan fasilitas lainnya tetapi tetap usahakan untuk
menjaga jarak 1 – 2 meter. Hal ini karena masker kain tidak bisa memproteksi
masuknya semua partikel dan masker kain juga tidak disarankan bagi tenaga
medis karena sekitar 40 – 90 persen partikel masih dapat menembus masker.
Dan tentu saja idealnya penggunaan masker kain ini dikombinasikan dengan
pelindung wajah.

8. Masker R95
Masker R95 memiliki ketahan hingga 8 jam pemakaian untuk menyaring
partikel yang ada di udara. Masker ini menggunakan respirator yang dapat
digunakan secara terus-menerus. Jangan menggunakan respirator melebihi
batas pemakaian karena akan mengakibatkan cedera. Masker R95 tidak
dirancang untuk anak-anak.

9. Masker Facepiece Respirator

Masker jenis ini biasanya digunakan oleh para pekerja yang memiliki
risiko tinggi terkena atau terpapar gas-gas yang berbahaya. Masker jenis ini
biasanya dipakai pada masyarakat yang bekerja di industri agar partikel
berbahaya tidak masuk ke dalam mulut. Masker ini punya proteksi baik
terhadap droplet, partikel aerosol dan partikel airbone serta tidak ada
kebocoran sifatnya perlindungan hampi 100 persen. Mempunyai efektivitas
tinggi, mampu memfilterisasi partikel sekecil 0.01 mikron. Usai dipakai harus
dibersihkan dengan disinfektan dengan cara yang benar. Tapi ingat,
penggunaan masker ini hanyalah salah satu cara bukan jadi cara satu-satunya.
Melakukan upaya pencegahan penularan COVID-19, bukan hanya memakai
masker, tapi juga harus dikombinasikan dengan yang lain. Seperti rajin cuci
tangan, physical distancing, dan perilaku gaya hidup sehat yang lain.
Sumber:

1. https://www.liputan6.com/bola/read/4217230/3-jenis-masker-yang-bisa-
dipakai-cegah-corona-covid-19
2. https://www.medcom.id/rona/kesehatan/yNLGdp6K-jenis-jenis-masker-
untuk-pencegahan-covid-19
3. https://www.okezone.com/tren/read/2020/04/01/620/2192268/mengenal-4-
jenis-masker-untuk-cegah-corona-covid-19?page=3

Anda mungkin juga menyukai