Prosedur Direktur Utama, Operasional 9 Agustus 2020
dr. Clara Soraya
Masker N95 adalah adalah pelindung wajah dengan
penyaring partikel yang sesuai dengan standar N95 dari Pengertian National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) air filtration rating Amerika Serikat dan direkomendasikan oleh CDC dan WHO untuk melindungi saluran nafas dari biohazard yang bersifat aerosol.
Aerosol adalah partikel berukuran sangat kecil (kurang dari
3 mikron) yang dapat melayang diudara dan berpotensi menularkan penyakit infeksi melalui aliran udara (airborne). Respirator memiliki berbagai jenis ukuran N95 artinya 95% partikel diudara dapat difiltrasi
Sebagai acuan dalam pemakaian masker N95 oleh tenaga
Tujuan kesehatan di rsu santo yusup boro
1. Penetapan WHO terhadap penyakit Covid -19 sebagai
Kebijakan global pandemic. 1. Petugas mendapatkan masker N95, pastikan tidak Prosedur ada celah antara masker dengan kulit wajah. 2. Pakai masker bedah diatas masker N95. 3. Setelah selesai shift masukkan masker N95 dalam kantong kertas yang disediakan, tulis nama, tanggal, pemakaian ke berapa pada luar kantong. 4. Masker N95 saat dilepaskan tidak boleh disentuh bagian dalamnya dengan tangan untuk menghindari kontaminasi. 5. Kantong kertas berisi masker dikumpulkan dalam wadah yang disediakan untuk diambil oleh CSSD 6. Masker N95 yang dipakai tidak di re-use dan langsung dibuang setelah shift jika : - Masker rusak (tali putus, etc) - Masker kotor (terkena cipratan darah, cairan tubuh, lipstick) - Masker dipakai ketika menangani pasien confirm dengan terapi melibatkan aerosol (antigen positif atau pcr positif) 7. Jika menangani pasien confirm dengan terapi aerosol, ganti masker bedah dengan yang baru, buang masker N95 setelah selesai shift.
Unit Rawat Inap, Unit Rawat Jalan, Unit Gawat Darurat,