Anda di halaman 1dari 7

Nama : Try Kurnia

NIM : 1706103040035
KUMPULAN TUGAS PENGELOLAAN
LAB.

TUGAS KELOMPOK (SOP APD)


Anggota kelompok :
 Try kurnia
 Syifa Mawaddah

SPO

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


No.Pokok No. Revisi Halaman 1 dari 5
Tangerang,
Tgl Terbit.

Prosedur
Tetap Direktur
Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat yang
Pengertian mempunyai

Tujuan Untuk mencegah penularan infeksi


Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor PER.
08/MEN/VII/2010
- Semua Alat Pelindung Diri harus digunakan sesuai dengan rute transmisi
kuman atau jenis tindakan yang akan dilakukan dan berpotensi terjadi
paparan langsung pada tubuh
- Semua Alat Pelindung Diri yang sudah digunakan harus dibuang dalam
tempat sampah yang tertutup dan dalam kantong plastik kuning
- Semua Alat Pelindung Diri yang dapat dipakai ulang seperti Goggles
(kaca
- mata dan sepatu boot) harus dibersihkan / didesinfeksi terlebih dahulu
dan dikeringkan sebelum disimpan dalam tempat yang kering dan
Kebijakan bersih
Prosedur Persiapan Alat :
1. Apron (baju/gaun)
Apron plastik digunakan saat kontak langsung dengan pasien atau
lingkungan : saat membersihkan /merapikan tempat tidur pasien
2. Sepatu pelindung : sepatu harus menutupi seluruh ujung dan telapak
kaki, terbuat dari karet atau plastik agar mudah dicuci dan tahan
tusukan. Sepatu pelindung dipakai di ruang khusus : kamar bedah ,
laboratorium, ICU, ruang isolasi, pemulasaraan jenazah, kamar bayi,
kamar bersalin, ruang hemodialisa.
3. Sarung Tangan (Gloves) :
- sarung tangan steril digunakan pada tindakan / prosedur invasive
- sarung tangan bersih dan baik boleh digunakan setiap akan
melakukan kontak dengan bahan / benda yang infeksius (darah
atau substansi tubuh lainnya) atau bersifat kotor

SPO
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
No.Pokok
/ /Dir-SPO/XII/2016 No. Revisi Halaman 2 dari 5
4. Masker 4. Masker :

Masker N95 hanya digunakan untuk penyakit infeksi saluran


pernapasan seperti TBC paru, SARS, Avian Flu. Harus digunakan
sebelum masuk kamar pasien dan dilepas sebelum meninggalkan
ruangan

Masker bedah (surgical mask) dapat digunakan sesuai kebutuhan /


prosedur berpotensi terjadi paparan langsung pada tubuh yang akan
dilakukan

5. 5. Penutup kepala

6. Pelindung wajah dan mata : harus digunakan saat melakukan


tindakan yang akan berisiko timbul percikan pada wajah, mata dan
mulut seperti saat perawatan pasien trakheostomi, tindakan operasi dll

Langkah-langkah Pemakaian APD :


1. Cuci tangan
2. Kenakan baju sebagai sebagai lapisan pertama pakaian pelindung
3. Kenakan sepatu bot karet
4. Kenakan sepasang sarung tangan pertama
5. Kenakan gaun luar
6. Kenakan celemek plastic
7. Kenakan sepasang sarung tangan kedua
8. Kenakan masker
9. Kenakan penutup kepala
10. Kenakan pelindung kaca mata

Langkah-langkah Pelepasan APD :


1.
1. Disinfektan sepasang sarung tangan bagian luar
2. 2. Disinfektan celemek dan sepatu boot
3. 3. Lepaskan sarung tangan bagian luar
4 4. Lepaskan celemek
5. 5. Lepaskan gaun bagian luar
6. 6. Disinfektan tangan yang mengenakan sarung tangan
7. 7. Lepaskan pelindung mata
8. 8. Lepaskan penutup kepala
9. 9. Lepaskan masker
10. 10. Lepaskan sepatu bot
SPO
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
No.Pokok
/ /Dir-SPO/XII/2016 No. Revisi Halaman 3 dari 5
11. Lepaskan sepasang sarung tangan bagian dalam

12. 12. Semua Alat Pelindung Diri yang sudah digunakan harus dibuang dalam
tempat sampah yang tertutup dan dalam kantong plastik kuning jika
tercemar oleh darah atau dari kamar isolasi

13. 13. Semua Alat Pelindung Diri yang dapat dipakai ulang seperti Googles
(kacamata dan sepatu bot harus dibersihkan/didisinfeksi terlebih dahulu dan
dikeringkan sebelum disimpan dalam tempat yang kering dan bersih

14. 14. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

Cara Pemakaian Sarung Tangan Steril

Persiapan :
– Sarung tangan steril

– Kuku dijaga agar selalu pendek


– Lepas cincin dan perhiasan lain
– Cuci tangan sesuai prosedur standar

Prosedur :
1. 1. Cuci tangan

2. 2. Siapkan area yang cukup luas, bersih dan kering untuk membuka paket
sarung tangan. Perhatikan tempat menaruhnya (steril atau meinimal DTT)

3. 3. Buka pembungkus sarung tangan, minta bantuan petugas lain untuk


membuka pembungkus sarung tangan letakkan sarung tangan dengan
bagian telapak tangan menghadap keatas (1)

4. 4. Ambil salah satu sarung tangan dengan memegang pada sisi sebelah
dalam lipatannya, yaitu bagian yang akan bersentuhan dengan kulit tangan
saat dipakai (2)

5. 5. Posisikan sarung tangan setinggi pinggang dan menggantung ke lantai,


sehingga bagian lubang jari-jari tangannya terbuka. Masukkan tangan (jaga
sarung tangan supaya tetap tidak menyentuh permukaan(3)

6. 6. Ambil sarung tangan kedua dengan cara menyelipkan jari-jari tangan


yang sudah memakai sarung tangan ke bagian lipatan yaitu bagian yang
tidak akan bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai (4)
SPO
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
No.Pokok
/ /Dir-SPO/XII/2016 No. Revisi Halaman 4 dari 5
Pemakaian Masker

Persiapan :
- Masker bedah
- Masker N95

Prosedur :
Cara Pemakaian Masker Bedah :

1. Ikatkan tali masker bagian atas pada kepala tepat diatas


telinga
2. Ikatkan tali masker bagian bawah pada kepala tepat di leher
sisi belakang
3. Posisikan masker terutama pada bagian yang terdapat kawat
pipih sehingga letak akan stabil pada hidung
4. Pastikan masker dengan sempurna menutupi hidung dan
mulut dimana batas tepi atas menutup hidung setinggi
kelopak matabawah dan batas bawah menutup sampai dagu
5. Ganti masker setiap 4 jam atau jika masker sudah lembab
atau rusak

Cara melepas Masker Bedah


 Lepaskan ikatan tali masker bawah
 Lepaskan ikatan tali masker atas
 Lipat masker menjadi dua bagian (bagian yang
terkontaminasi dilipat di bagian dalam) kemudian lipat
kembali menjadi dua bagian kemudian ditali

Masker N95

1. Genggamlah masker N95 dengan satu tangan, posisikan


sisi depan bagian hidung pada ujung jari-jari Anda,
biarkan tali pengikat masker N95 menjuntai bebas di
bawah tangan Anda
2. Posisikan masker N95 di bawah dagu Anda dan sisi
untuk hidung berada di atas
3. Tariklah tali pengikat masker N95 yang atas dan
posisikan tali agak tinggi di belakang kepala Anda di atas
telinga
4. Tariklah tali pengikat masker N95 yang bawah dan
posisikan tali di bawah telinga
SPO
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
No.Pokok
/ /Dir-SPO/XII/2016 No. Revisi Halaman 5 dari 5
1. Letakkan jari-jari kedua tangan anda diatas bagian hidung yang
terbuat dari logam
2. Tekan sisi logam tersebut ( gunakan dua jari dari masing-masing
tangan ) mengikuti bentuk hidung anda.
3. Jangan menekan masker N95 dengan satu tangan karena dapat
mengakibatkan masker N95 bekeja kurang efektif
4. Tutup bagian depan masker N95 dengan kedua tangan dan hati-
hati agar posisi masker N95 tidak berubah
Unit terkait Semua unit terkait

TUGAS PRIBADI 1 (INSTRUMENTASI KIMIA)


Soal
1. Jelaskan perbedaan antara Spektrophotometer UV-Vis dan GC
2. Apa reaksi di katoda dan anoda pada alat DO meter
3. Cari sebuah artikel jurnal international yang memuat data GC-MS

Jawaban :
1. UV-Vis merupakan instrument pengembangan dari spektronik yang sebelumnya
hanya memiliki 1 sumber cahaya tungsten (cahaya tampak),UV-Vis digunakan untuk
menganalisis zat kimia yang memiliki gugus fungsi yang aktif terhadap paparan sinar
UV dan sinar tampak,Memiliki rentang Panjang gelombang 200 s.d 850 nm, Yang
diukur adalah absorbansi (serapan) cahaya oleh analit dan Keperluan untuk Analisa
kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan Gas Chromatography merupakan instrumen
kimia yang digunakan untuk pemisahan zat-zat kimia volatile, Memiliki fase gerak
berupa gas innert seperti helium dan nitrogen, Memisahkan komponen berdasarkan
waktu retensi (menit) dan Digunakan untuk menentukan komponen yang terkandung
dalam suatu sampel volatile seperti minyak atsiri, bahan bakar minyak, dan bahan
alam lainnya.
2. Tegangan listrik negatif diberikan kepada elektrode katoda
Reaksi kimia yang terjadi pada katoda adalah :
O2 + 2H2O + 2e- → H2O2 + OH-
H2O2 + 2e- → 2OH-
Reaksi yg terjadi pada anoda yg berfungsi sebagai elektrode referensi :
Ag + Cl- → AgCl + e-
3. Jurnal international GC-MS
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Extraction+and+GC
%2FMS+Analysis+of+the+Human+Blood+Plasma+Metabolome&btnG=#d=gs_qa
bs&u=%23p%3D4kW2SzGAIaIJ

TUGAS PRIBADI 2 (KALIBRASI ALAT UKUR)


Soal
1. Mengapa kalibrasi penting dilakukan untuk sebuah alat ukur?
2. Apa saja sumber kesalahan pengukuran dan bagaimana cara meminimalkan
kesalahan?
3. Apa perbedaan validitas dan reliabilitas pengukuran
4. Buat langkah2 kalibrasi suatu timbangan

Jawaban :
1. Untuk memeriksa keakuratan instrumen dan untuk mencegah hasil pengukuran yang
tidak valid sehingga hasil pengukuran sesuai.
Proses kalibrasi dapat menentukan nilai-nilai yang berkaitan dengan kinerja suatu alat
ukur atau bahan acuan. .
2. Sumber kesalahan pengukuran :
 Kesalahan pengukuran karena alat ukur , Hal ini dapat diminimalkan dengan
melakukan pengukuran dengan berhati-hati dan juga teliti pada saat
melakukan pengukuran.
 Kesalahan pengukuan karena benda ukur, hal ini dapat diminimalkan dengan
lingkungan yang kondisi suhu dan kelembaban selalu dikontrol, jika ada
gangguan faktor luar selalu dapat diminimalkan.
 Kesalahan pengukuran karena faktor si pengukur, hal ini dapat diminimalkan
dengan mengkalibrasi alat yang akan digunakan terlebih dahulu.
3. Perbedaan antara validitas dan reliabilitas pengukuran adalah Suatu pengukuran
dikatakan valid jika mengukur target pengukuran dengan baik sedangkan Jika
pengukuran yang diulang menghasilkan data yang relatif sama maka itu disebut
reliabel atau handal atau ajek.
4. Langkah-langkah Kalibrasi Neraca Ohaus:
a. Pertama geser semua pemberat (anting) pada neraca kekiri menuju titik terendah
dari skala yang ditunjukkan.
b. Selanjutnya putar sekrup neraca mencapai garis kesetimbangan ( titik 0 ).
c. Setelah berhasil neraca ohaus siap untuk digunakan.

Anda mungkin juga menyukai