Anda di halaman 1dari 2

Jenis-jenis Masker

Jenis masker beragam dengan fungsinya.Berikut perbedaan masker dan fungsinya


yang diyakini dapat mengurangi paparan Virus Corona ini.
1. Masker Kain

Menurut penelitian, masker kain memang tidak se-efektif masker N95 maupun masker bedah
dalam menangkal Virus Corona hanya mampu menangkal virus sebanyak 70%, jadi harus
segera dicuci setelah dipakai dalam waktu 4 jam dengan sabun dan air, air hangat lebih baik.
Dibandingkan masker kain, masker bedah dan masker respirator N95 jauh lebih efektif dalam
menyaring debu, bakteri, dan partikel yang ukurannya sangat kecil seperti Virus Corona.Kedua
jenis masker ini juga dapat mencegah tembusnya percikan dahak atau air liur, karena memiliki
lapisan anti air.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa masker kain kurang efektif dalam mengurangi
risiko penularan Virus Corona :
Masker kain kebanyakan dibuat oleh industri rumah tangga yang proses pembuatan dan
bahannya tidak mengikuti standar medis.
Kain yang digunakan tidak sama dengan bahan masker bedah atau masker N95.
Ujung masker kain cenderung longgar, sehingga tidak dapat menutupi area di sekitar hidung
dan mulut dengan sempurna.
Masker kain tidak dapat mencegah masuknya partikel yang sangat kecil, seperti Virus Corona,
ke dalam hidung atau mulut melalui udara.

Bila tidak digunakan dengan cara yang benar, masker kain justru dapat meningkatkan risiko
virus masuk ke dalam tubuh. Salah satunya karena masker ini mudah bergerak dan longgar,
sehingga pemakainya perlu berulang kali menyentuh wajah untuk menyesuaikan posisi
masker.
Meski begitu, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menganjurkan
penggunaan masker kain kepada masyarakat luas untuk menekan penyebaran Virus Corona,
terutama oleh orang yang sudah terinfeksi Virus Corona namun tidak mengalami gejala apa
pun dan tampak sehat.

Agar masker kain dapat berfungsi seoptimal mungkin untuk menangkal Virus Corona,
lakukanlah beberapa tips berikut ini :
a. Pilih masker yang sesuai dengan ukuran wajah dan dapat menutup mulut, hidung,
dan dagu.
b. Cuci tangan sebelum mengenakan masker, lalu kenakan masker pada wajah dan
selipkan talinya di belakang telinga atau ikat tali masker di belakang kepala dengan
erat agar masker tidak longgar.
c. Hindari menyentuh masker kain saat sedang dipakai. Jika ingin memperbaiki posisi
masker kain yang berubah atau longgar, cuci tangan terlebih dahulu sebelum
menyentuh masker.
d. Setelah selesai digunakan, lepaskan masker kain dengan hanya menyentuh tali
pengait atau pengikatnya, lalu segera cuci masker kain dengan air bersih dan
deterjen atau rebus masker di air mendidih
dengan suhu minimal 1300Celsius.
e. Segera ganti masker kain apabila sudah robek atau rusak.

Masker kain memang tidak sepenuhnya efektif melindungi diri dari Virus
Corona.Namun, mengenakan masker kain bila tidak tersedia masker sekali pakai
setidaknya dapat menurunkan risiko tertular Virus Corona, dengan catatan masker
kain dipakai dengan benar serta dibarengi upaya pencegahan lainnya.
2. Masker Bedah

Masker bedah atau surgical mask merupakan jenis masker sekali pakai yang mudah
dijumpai dan sering digunakan tenaga medis saat
bertugas.Masker bedah dapat dijadikan pilihan untuk mencegah penyebaran Virus
Corona karena memiliki lapisan yang mampu menghalau percikan air liur.
Meski begitu, masker ini lebih efektif bila dikenakan oleh orang yang sedang sakit
untuk mencegah penularan kuman ke orang lain, ketimbang oleh orang yang sehat
untuk melindungi diri dari penyakit.
Kebanyakan masker bedah terdiri dari 3 lapisan yang memiliki fungsi berbeda, yaitu:
a. Lapisan luar, yang anti air.
b. Lapisan tengah, yang berfungsi sebagai filter kuman.
c. Lapisan dalam, yang berguna untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut.

Tidak disarankan menggunakan masker tanpa ketiga fungsi tersebut karena tidak efektif dalam
mencegah penyakit menular, seperti infeksi Virus Corona.
Kekurangan dari masker ini adalah
agak sedikit longgar ketika digunakan, sehingga memungkinkan partikel kecil atau udara
masuk melalui sisi tepi masker.
Masker bedah bisa didapatkan dengan harga yang murah.Ditambah lagi, masker ini juga biasa
dimanfaatkan untuk penggunaan sehari-hari, baik orang dewasa maupun anak-anak.Namun saat
pandemi COVID-19 melanda saat ini membuat masker bedah menjadi barang langka dengan harga
yang tidak murah bagi masyarakat menengah ke bawah.
3. Masker N95
Masker N95 juga disarankan untuk
mencegah penularan Virus Corona.Masker yang cenderung lebih mahal dari masker bedah ini
tidak hanya mampu menghalau percikan air liur saja, tapi juga partikel kecil di udara yang
mungkin mengandung virus.
Dibanding masker bedah, masker N95 terasa lebih ketat pada wajah karena telah didesain secara
pas untuk menutupi hidung dan mulut orang dewasa.Pada anak-anak, penggunaan masker ini tidak
disarankan karena ukuran masker bisa terlalu besar sehingga tidak dapat memberikan
perlindungan yang cukup.
Walaupun daya lindungnya lebih baik, masker N95 tidak disarankan untuk penggunaan
sehari-hari.Hal ini disebabkan desainnya yang membuat orang yang memakai bisa sulit
bernapas, gerah, dan tidak betah memakainya dalam jangka waktu yang agak lama

Anda mungkin juga menyukai