Anda di halaman 1dari 4

Nama : Raudah

NIM : P07125219035

Prodi/Jurusan : Sarjana Terapan Terapi Gigi Semester VI

Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling

Contoh 12 Asas Bimbingan dan Konseling

1. Asas Kerahasiaan
Contohnya:
Ada seorang konseli atau konseli datang dan menceritakan kepada konselor
atau penyelenggara konseling bahwa ia sedang hamil diluar nikah dan bingung
untuk mengatasinya seperti apa. Maka, konselor wajib dan harus menjaga
kerahasiaan mengenai hamil diluar nikah tersebut supaya tidak diketahui oleh
orang yang tidak berkepentingan karena hamil di luar nikah merupakan suatu
aib dan tidak boleh disebarkan.
2. Asas Kesukarelaan
Contohnya:
Ada seorang konseli yang merupakan mahasiswa sering tidak masuk ketika
ada jadwal mata kuliah tertentu karena dia tidak menyukai mata kuliah
tersebut. Maka, konselor bisa mengupayakan hal-hal yang dirasa dapat
membuat mahasiswa tersebut dapat pelan-pelan menyukai mata kuliah
tersebut dengan keinginannya sendiri dengan pembinaan yang optimal.
3. Asas Keterbukaan
Contohnya:
Ada seorang konseli datang kepada konselor tetapi konseli tersebut tertutup
dan memberikan informasi yang kurang lengkap. Sebagai konselor kita harus
meyakinkan dan membuat nyaman konseli agar mengungkapkan saja
permasalahan yang dihadapi dengan rinci dan terbuka karena informasi akan
aman dan tidak tersebar kepada pihak yang tidak bertanggungjawab. Informasi
yang diberikan konseli akan menentukan bimbingan seperti apa yang akan
diberikan sehingga dengan begitu konseli dapat bercerita dengan leluasa.
4. Asas Kekinian
Contohnya:
Ada konseli yang datang untuk melakukan bimbingan dan konseling lalu
menceritakan masalah yang sekarang dia hadapi. Konselor sebaiknya tidak
hanya berfokus pada masalah yang sekarang sedang dihadapi konseli tetapi
juga memerhatikan perkembangan kondisi fisik dan mental konseli karena
fisik dan mental seseorang bergantung pada kondisi lingkungan zaman
sekarang yang dapat mempengaruhi pola pikir dan emosi seseorang.
5. Asas Kemandirian
Contohnya:
Ada konseli yang datang dan menceritakan bahwa dia sudah tidak sanggup
lagi menjalani hidupnya karena merasa dia adalah sosok yang tidak berguna
dan ingin bunuh diri karena beberapa pilihan yang dia buat dalam hidupnya
selalu dianggap orang sekitarnya salah sehingga dia tidak dapat mengambil
keputusan sendiri. Konselor dapat memberikan semangat dan motivasi kepada
konseli dan memberikan konfirmasi bahwa konseli tersebut memiliki nilai dan
potensi diri dan dia perlu tetap hidup supaya bisa lebih baik dari waktu
sebelumnya. Konselor juga dapat mengarahkan dan membimbing konseli
untuk menggali potensi dirinya sehingga keputusan yang dia ambil dalam
hidupnya bisa lebih baik sehingga konseli dapat lebih mandiri dalam hidupnya
untuk mengambil keputusan.
6. Asas Kegiatan
Contohnya:
Setiap siswa atau mahasiswa yang baru memasuki tingkat pendidikan yang
baru akan menjalani program masa orientasi siswa/mahasiswa. Program
tersebut merupakan salah satu bagian dari bimbingan dan konseling karena
siswa/mahasiswa diharapkan bisa secara mandiri mengikuti kegiatan dengan
aktif untuk menambah kemampuan berbaur dengan rekan dan lingkungan
baru.
7. Asas Kedinamisan
Contohnya:
Ada seorang konseli yang datang dan memiliki masalah yang kompleks, maka
konselor tidak hanya memberikan bimbingan dengan percakapan biasa yang
terkesan monoton tetapi bisa ditambah dengan kedinamisan dan
perkembangan dalam hal metode bimbingan lain misalnya video animasi,
boneka tangan, dan sebagainya agar konseli dapat lebih senang menerima
bimbingan dan mudah untuk ditangkap maksud dari konselor dan konseli
tersebut setelah koseling menjadi lebih baik.
8. Asas Keterpaduan
Contohnya:
Ada seorang konseli yang datang kepada konselor dan menceritakan
masalahnya. Tetapi konselor merasa bahwa masalah tersebut harus
diselesaikan dengan bantuan orang disekitar konseli misal peran guru, orang
tua, lingkungan, dan teman-teman konseli. Sehingga konselor dapat
memadukan peran pihak-pihak tersebut untuk memberikan solusi terbaik
kepada konseli.
9. Asas Kenormatifan
Contohnya:
Apabila seorang konseli datang dan menceritakan bahwa dia sedang berselisih
dengan teman kerjanya dan dia bingung mengatasinya bagaimana. Maka
seorang konselor dapat menyarankan bahwa konseli dan temannya tersebut
dapat berbicara dengan kepala dingin dan sama-sama menurunkan ego nya
sebentar untuk meluruskan perselisihan. Bukan malah memprovokasi atau
menyarankan konseli untuk berkelahi atau memutus silaturahmi yang mana itu
adalah hal yang bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.
10. Asas Keahlian
Contohnya:
Apabila konseli datang untuk melakukan konselor, hendaknya konselor
tersebut memang ahli di bidang bimbingan dan konseling seperti guru BK atau
Psikolog atau minimal mengetahui dasar-dasar bimbingan dan konseling agar
bimbingan dan konseling yang diberikan lebih valid dan terstruktur baik
sehingga konseli tidak kesulitan memahami.
11. Asas Alih Tangan
Contohnya:
Apabila konseli yang merupakan mahasiswa datang ke bagian bimbingan dan
konseling dikampusnya dan masalah yang dihadapinya tersebut sangat
kompleks sehingga pihak bimbingan dan konseling merekomendasikan
konseli untuk mendatangi psikolog yang lebih ahli dan dirasa dapat lebih baik
dalam mengatasi masalah konseli tersebut.
12. Asas Tut Wuri Handayani
Contohnya:
Dalam sekolah atau institusi yang memiliki pihak bimbingan dan konseling
diharapkan pihak tersebut memiliki kemampuan untuk menjadi teladan dan
mengayomi orang-orang sekitarnya atau konselinya agar terangsang dan
terpancing untuk mengembangkan potensi untuk menjadi lebih maju dan
menjadi teladan bagi orang lain juga.

Anda mungkin juga menyukai