Anda di halaman 1dari 13

ALTERNATIF

PENYELESAIAN
SENGKETA JASA
KONSTRUKSI
HUKUM BISNIS
U N I V E R S I TA S D A R M A P E R S A D A
NAMA
KELOMPOK
01 02
Windi Andriani
Najwa Chalizah
Silkiyah (2022410028)
(2022410024)
03 04
Karina Yulianti Syania Rahmatul
(2022410036) Azizah (2022410039)

05
Muhammad
Obiet
(2022410054)
DEFINISI
SENGKETA
SITUASI DIMANA ADA PIHAK YANG MERASA
DIRUGIKAN OLEH PIHAK LAIN, YANG KEMUDIAN
PIHAK TERSEBUT MENYAMPAIKAN
KETIDAKPUASAN INI KEPADA PIHAK KEDUA.
PIHAK YANG MERASA DIRUGIKAN AKAN
MENYAMPAIKAN KEPADA PIHAK KEDUA. APABILA
PIHAK KEDUA DAPAT MENANGGAPI DAN
MEMUASKAN PIHAK PERTAMA, SELESAILAH
KONFLIK TERSEBUT, SEBALIKNYA JIKA KEDUA
BELAH PIHAK MEMPUNYAI PENDAPAT YANG
Bentuk Alternatif
Penyelesaian Sengketa (APS)
DALAM UU NO.30 TAHUN 1999 TENTANG APS DIARTIKAN
SEBAGAI LEMBAGA PENYELESAIAN SENGKETA ATAU BEDA
PENDAPAT MELALUI PROSEDUR YANG DISEPAKATI PARA
PIHAK, YAKNI PENYELESAIAN DI LUAR PERSIDANGAN
DENGAN CARA KONSULTASI, MEDIASI, KONSILIDASI, DAN
PENILAIAN AHLI.
APS ADALAH SUATU CARA DAN PROSES PENYELESAIAN
SENGKETA DIMANA PARA PIHAK YANG BERSENGKETA DAPAT
MEMBANTU ATAU DILIBATKAN DALAM MENYELESAIKAN
PERSENGKETAAN TERSEBUT ATAU MELIBATKAN PIHAK
KETIGA YANG BERSIFAT NETRASI.
BENTUK
ALTERNATIF
PENYELESAIAN JALUR KONSULTASI

SENGKETA
Merupakan tindakan yang bersifat "personal" antara satu pihak tertentu
"klien" dengan pihak konsultan. Pihak konsultan memberikan
pendapat kepada klien dalam menyelesaikan masalah teknis lapangan
apabila konsultan pengawas proyek. Pendapat mereka sangat dminan
untuk menentukan kelancaran proyek.
JALUR NEGOISASI
Merupakan lembaga alternatif penyelesaian sengketa yang
dilaksanakan di luar pengadilan, sedangkan perdamaian dapat
dilakukan sebelum proses sidang berlangsung baik di luar maupun
didalam sidang pengadilan (Pasal 30 HIR). Selain sebagai
penyelesaian sengketa juga bersifat informasi meskipun ada kalanya
juga bersifat formal.
JALUR MEDIASI
Pihak ketiga (perorangan lembaga independen) tidak memihak dan
bersifat netral, yang bertugas memediasi kepentingan yang disetujui
para pihak yang bersengketa. Mediator tidak memiliki kewenangan
memaksa, mempertemukan para pihak yang bersengketa guna
mencari masukan pokok masalah. Peran mediasi penting, harus
menciptakan situasi yang kondusif agar kedua belah pihak dapat
berkompromi dan menghasilkan penyelesaian yang saling
menguntungkan.
JALUR KONSILIASI
Perdamaian atau langkah awal perdamaian sebelum sidang pengadilan
(litigasi) dilaksanakan, ketemuan perdamaian yang diatur dalam Kitab
UU Hukum Perdata, merupakan bentuk APS diluar pengadilan, kecuali
sengketa yang telah memperoleh putusan hakim yang mempunyai
kekuatan hukum tetap.
PENDAPAT AHLI
Suatu keterangan yang diminta oleh parah pihak yang sedang
bersengketa kepada seorang ahli, tertentu yang dianggap lebih
memahami tentang suatu materi sengketa yang terjadi.

ARBITRASE
Memiliki karakteristik yang hampir serupa dengan penyelesaian
sengketa adjudikatif. Sengketa dalam arbitrase diputus oleh arbiter atau
majelis arbiter yang mana putusan arbitrase tersebut bersifat final and
binding.
SENGKETA JASA
KONSTRUKSI
Sengketa Precontractual
Sengketa yang terjadi sebelum adanya kesepakatan kontraktual, dan dalam tahap proses tawar
menawar.

Sengketa Contractual
Sengketa yang terjadi pada saat berlangsungnya pekerjaan pelaksanaan konstruksi.
Sengketa Contractual
Sengketa yang terjadi setelah bangunan beroperasi atau dimanfaatkan selama 10 tahun
KASUS SENGKETA JASA
KONSTRUKSI SENGKETA
CONTRACTUAL
• Perjanjian (kontrak) kerja dan dokumen konstruksi yang bersifat
umum digunakan pedoman/dasar memulai pekerjaan, padahal ada
detail dokumen yang lain yang seharusnya menjadi pedoman
pelaksanaan, belum selesai dibuat.
• Keterlambatan pembayaran, padahal di satu sisi pekerjaan dituntut
tetap lancar dan dilaksanakan dengan baik.
• Nominated subkontraktor (sub penyedia jasa) yang ditujukan oleh
pengguna jasa, tanpa koordinasi dan konsultasi dengan pihak yang
memegang koordinasi dan tanggung jawab.
PENYELESAIAN
SENGKETA
KONTRAKTUAL
PENYELESAIAN SENGKETA PENYELESAIAN
DENGAN SITE MEETING SENGKETA DENGAN
(RAPAT-RAPAT LAPANGAN)
Rapat yang dihadiri oleh pengguna ARBITRASE AD HOE
(ARBITRASE
Cara VOLUNTIER)
ini dilakukan manakala
jasa, penyedia jasa dan wakil
pemerintah bidang konstruksi. penyelesaian sengketa di tingkat
Kesepakatan yang dihasilkan ini pertama belum menghasilkan
dibuatkan Berita Acara Rapat kesepakatan diantara para pihak.
Lapangan yang ditandatangani pihak
yang terlibat, serta masuk dalam
dokumen pelaksanaan pekerjaan
konstruksi yang sedang berjalan.
PENYELESAIAN
SENGKETA
KONTRAKTUAL
PENYELESAIAN PENYELESAIAN
SENGKETA MELALUI SENGKETA DENGAN
PENGADILAN
Upaya penyelesaian sengketa
ARBITRASE
Suatu lembaga permanen yang
INSTITUSIONAL
melalui pengadilan, manakala didirikan oleh organisasi tertentu dan
upaya yang ada belum juga sengaja didirikan untuk menampung
mengasilkan kesepakatan. perselisihan yang timbul dari
perjanjian.
TANGGUNG JAWAB PELAKU JASA
KONSTRUKSI SECARA PERDATA
DAN PIDANA
TANGGUNG JAWAB SECARA
PERDATA
Tanggung jawab secara perdata pelaku jasa konstruksi dapat
dilihat dari perikatan yang terjadi antara Pengguna Jasa dengan
Penyedia Jasa.
TANGGUNG JAWAB SECARA
PIDANA
Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 membuka peluang
sanksi pidana bagi pelaku jasa konstruksi, khususnya Pasal 41
dan Pasal 43 ayat (1), (2) dan (3). Tujuannya adalah untuk
melindungi masyarakat yang menderita sebagai akibat
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi sedemikian rupa.
SEKIAN

TERIMA

Anda mungkin juga menyukai