PROYEK KONTRUKSI
Mata Kuliah : Aspek Hukum Dalam Pelaksanaan Proyek
Dosen Pengampu : Rahma Ramadhani, S.Pd., M.Pd.
FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVETSITAS HASYIM ASY’ARI
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Kelompok 01 NUR RIZKA AMALIA
6: 1994094021
1. 2. 3. 5.
Pengertian Penyebab Mitigasi Penyelesaian
Sengketa Terjadinya Sengketa Sengketa
Sengketa Hukum Dalam Kontruksi di
Kontruksi Kontrak Kerja Indonesia
Konstruksi
1. PENGERTIAN SENGKETA
(Perselisihan)
Sengketa hukum pada umumnya dapat diidentifikasikan atas dasar waktu terjadinya
sengketa, atas dasar penyebabnya yaitu yang terdiri atas faktor eksternal dan force
majeure, faktor internal lingkup kerja, hak dan kewajiban dan cidera janji atau
wanprestasi, serta sengketa hukum atas dasar pemilihan cara penyelesaian sengketa.
2. Konsep Mitigasi Sengketa
Hukum
Tujuan strategisnya adalah mengurangi kerugian-kerugian yang terjadi akibat terjadinya sengketa
hukum kepada pihak-pihak yang bersengketa, dan tujuan-tujuan sekunder adalah mengatasi dampak
yang terjadi akibat terjadinya sengketa hukum dalam suatu kontrak kerja konstruksi, seperti contoh
terhentinya atau tidak diselesaikannya proyek yang menjadi objek kontrak tersebut.
4. Penyelesaian Sengketa Hukum
di Indonesia
Penyelesaian sengketa konstruksi selama ini banyak dilakukan lewat jalan
peradilan dengan hakim yang bukan ahli konstruksi dan oleh karenanya
putusannya dirasa tidak adil untuk pihak-pihak yang berselisih.
Oleh karena itu, proses penyelesaian sengketa konstruksi dilakukan di luar
pengadilan melalui konsiliasi, mediasi, dan arbitrase. Penyelesaian tersebut juga
sudah diatur pada Pasal 47 ayat (1) UU Jasa Kontruksi.
MEDIASI
KONSILIASI ARBITRASE
Berasal dari kata latin
Berasal dari kata latin Berasal dari kata latin
mediatio yang memiliki
conciliatio atau perdamaian, arbitrium yang memiliki
arti suatu cara
yang memiliki arti suatu cara arti melalui pengadilan,
menyelesaikan pertikaian
dalam menyelesaikan konflik dengan seorang hakim,
dengan menggunakan
dengan mempertemukan atau arbiter sebagai
seorang perantara atau
pihak-pihak yang berselisih. pengambil keputusan.
mediator.
Pasal 47 ayat(1) UU Jasa Konstruksi terkait dengan penyelesaian sengketa
berbunyi :
“Penyelesaian perselisihan memuat ketentuan tentang tatacara penyelesaian
perselisihan yang diakibatkan antara lain oleh ketidaksepakatan dalam hal
pengertian, penafsiran, atau pelaksanaan berbagai ketentuan dalam Kontrak Kerja
Konstruksi serta ketentuan tentang tempat dan cara penyelesaian. Penyelesaian
perselisihan ditempuh melalui antara lain musyawarah, mediasi, arbitrase, ataupun
pengadilan”.
KESIMPULAN
Sengketa hukum pada umumnya dapat diidentifikasikan atas dasar waktu terjadinya
sengketa, atas dasar penyebabnya yaitu yang terdiri atas faktor eksternal dan force
majeure, faktor internal lingkup kerja, hak dan kewajiban dan cidera janji atau
wanprestasi, serta sengketa hukum atas dasar pemilihan cara penyelesaian
sengketa.
Penyebab sengketa tersebut pada umumnya tidak semua dapat dihilangkan akan
tetapi untuk sengketa tertentu penyebab sengketa tersebut dapat dihilangkan atau
dikurangi.Pada prinsipnya mitigasi dalam bidang hukum berdasarkan definisi di atas
dan dalam arti luas dapat diartikan sebagai upaya untuk melakukan preventif atau
korektif atas suatu kejadian perkara dalam bidang hukum baik yang belum terjadi,
sedang terjadi atau setelah terjadinya kejadian hukum tersebut.
TERIMA KASIH
Any question?