Anda di halaman 1dari 19

Materi Kuliah – 14, Sosiologi dan Komunikasi

1
Web-site: depkpm.org
Email: depkpm@ipb.ac.id
 Lobi adalah pendekatan yang sering
digunakan dalam mencapai sebuah
kesepakatan (transaksi) tertentu.
 Melakukan lobi adalah melancarkan
persuasi dengan memengaruhi
orang lain tanpa harus merasa
dipengaruhi oleh orang lain.
1. Lobi Tradisional. Memanfaatkan orang terkenal
untuk mendekati kelompok-kelompok kepentingan
agar tujuan organisasi/lembaga dapat tercapai.
2. Lobi Akar Rumput (Grassroots Lobbying).
Memengaruhi masyarakat yang nantinya akan
menekan para pengambil keputusan secara
langsung/tidak langsung.
3. Lobi Political Committee Action. Komite
bentukan perusahaan2 besar dengan maksud
menempatkan calon2 di lembaga legislatif/
eksekutif, sehingga keputusan yang diambil tidak
merugikan perusahaan yang tergabung dalam
komite tersebut.
1. Pengumpulan data dan fakta;
2. Interpretasi terhadap langkah2 & keputusan
yg ditetapkan pemerintah. Umumnya
merupakan penjabaran opini para pejabat
pemerintah;
3. Interpretasi terhadap langkah2 perusahaan;
4. Membangun posisi;
5. Melemparkan berita nasional. Istilah yang
umum dipergunakan adalah publicity
springboard, yaitu menggunakan tempat lobi
sebagai tempat peredaran berita;
6. Mendukung kegiatan pemasaran.
1. Menganalisis iklim. Dilakukan dengan tidak memengaruhi opini yang
telah berkembang secara konfrontatif, melainkan mengubah
kecenderungan orang2 terhadap pokok masalah tertentu.
2. Menentukan siapa lawan yang dihadapi dan siapa yang mungkin
mendukung.
3. Mengidentifikasi kelompok kecil yang akan menentukan iklim opini
mengenai suatu pokok masalah, kemudian fokuskan perhatian pada
kelompok kecil yang mewaspadai dan peduli terhadap pokok
masalah tersebut.
4. Membentuk koalisi dengan berbagai kelompok yang tidak
berseberangan
5. Menetapkan tujuan, sehingga sesuai dengan pola2 yang mungkin
muncul pada saat upaya yang dilakukan membuahkan hasil.
6. Menganalisis segmen2 khalayak.
7. Memperhitungkan media dan saluran komunikasi lain yang ada.
8. Menganalisis penyebab kasus yang muncul, dengan membuat
rumusan yang membuat setiap orang mampu memahami kasus
tersebut dengan cepat dan jelas.
9. Mengembangkan/mengeksplore kasus.
10. Jaga fleksibilitas.
1. Kenali motif orang2 yg terlibat kegiatan lobi;
2. Kenali “jebakan” yg mungkin muncul;
3. Ambil langkah2 utk menetralisir pertanyaan2 yg
akan menimbulkan pertentangan;
4. Perbesar peluang keberhasilan melalui media
dengan sebuah perencanaan:
a) Lakukan kontak dgn media tertentu yg memiliki banyak khalayak,
b) Perhatian sikap setiap media, perhitungkan sikap wartawan yang
tengah meliput, dengarkan pendapat mereka dan perhatikan
signifikansi kehadiran wartawan dan perhatikan juga nuansa orang2
yang terlibat,
c) Coba memengaruhi sikap lawan & waspada atas apa yg
kemungkinan mereka dilakukan,
d) Dukung atau alihkan peliputan media dengan memberikan fakta
substantantif & valid.
e) Berikan informasi pd wartawan/orang yg dapat mengakses media,
f) Pastikan pemberian pelayanan optimal kepada media yang sedang
melakukan peliputan.
Web-site: depkpm.org
Email: depkpm@ipb.ac.id
 Negosiasi adalah pembicaraan antara dua pihak/lebih, baik
secara individual maupun kelompok untuk mendiskusikan
usulan2 spesifik guna mencapai kesepakatan yang dapat
diterima masing2 pihak.
 Dalam Oxford Dictionary, negosiasi didefinisikan sebagai
"pembicaraan dengan orang lain dimaksudkan untuk
mencapai kompromi/kesepakatan ...untuk mengatur atau
mengemukakan .... “. Istilah2 lain yang kerap digunakan adalah
tawar-menawar, perundingan, perantaraan atau barter.
 Negosiasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
suatu keadaan yang dapat diterima kedua belah pihak.
 Negosiasi diperlukan ketika kepentingan seseorang atau suatu
kelompok bergantung pada perbuatan orang atau kelompok
lain yang juga memiliki kepentingan2 tersebut, sehingga harus
dicapai dengan jalan mengadakan kerjasama.
 Kedua belah pihak menerima keadaan
status quo;
 Pihak yang kuat dapat memaksakan
kehendaknya;
 Kedua belah pihak mencapai
persetujuan/ kesepakatan yang fair
melalui negosiasi.
 Fungsi Negosiasi; Menyelesaikan konflik2 kepentingan dan
permasalahan melalui tindakan komunikasi.
 Prinsip Negosiasi;
1. Seorang negosiator harus memiliki otoritas untuk melakukan
bargaining demi kepentingan pihaknya;
2. Mampu mengambil keputusan menghentikan negosiasi, ketika
berada dalam situasi dimana pihak lain tidak memiliki otoritas
untuk mengambil keputusannya sendiri dan mampu dengan tegas
menyatakan hanya ingin berbicara dengan orang yang mampu
mengambil keputusan;
3. Negosiasi dapat dilakukan secara individual pada satu sisi atau
secara kelompok pada sisi lain;
4. Sejak awal harus ditetapkan apakah maksud dan tujuan negosiasi;
5. Semua kesepakatan yang dicapai dinyatakan/dibuat secara tertulis,
sehingga tidak menimbulkan salah pengertian pd masa mendatang;
6. Hal utama yg hrs dilakukan adalah mendiskusikan agenda negosiasi;
7. Cermat dalam menuangkan usulan dalam bentuk gagasan tentang
situasi yang dihadapi secara jernih.
1. Memastikan bahwa keputusan yang diambil
dalam negosiasi sejalan dengan
kepentingan organisasi/lembaga;
2. Meminimalkan risiko pengambilan
keputusan yang terburu2 yang diambil
berdasarkan kesepakatan,
3. Memastikan pihak-pihak yang terlibat
memperoleh informasi perkembangan
terakhir dan mendapatkan dukungan dari
organisasi atau lembaga masing2.
1. BATNA (Best Alternative to a Negotiated
Agreement): langkah-langkah atau alternatif-alternatif
yang akan dilakukan oleh seorang negosiator bila negosiasi
tidak mencapai kesepakatan. Apakah alternatif terbaik untuk
menerima atau menolak kesepakatan dalam negosiasi?
2. Reservation Price, yaitu "nilai atau tawaran"
terendah yang dapat diterima sebagai sebuah kesepakatan
dalam negosiasi. Berapa besar "nilai atau penawaran"
minimum yang dapat diterima sebagai sebuah kesepakatan?
3. ZOPA (Zone of Possible Agreement): suatu zona atau
area yang memungkinkan terjadinya kesepakatan dalam
proses negosiasi. Seberapa lentur proses negosiasi akan
dilakukan dan seberapa akurat pertukaran yang ingin
dilakukan?
1. Win-win. Strategi ini dipilih bila pihak2 yang berselisih
menginginkan penyelesaian masalah yang menguntungkan
kedua belah pihak. Strategi ini juga dikenal sebagai
Integrative negotiation.
2. Win-lose. Strategi ini dipilih karena pihak2 yang berselisih
ingin mendapatkan hasil yang sebesar2nya dari penyelesaian
masalah yang diambil. Dengan strategi ini pihak2 yang
berselisih saling berkompetisi untuk mendapatkan hasil
yang mereka inginkan.
3. Lose-lose. Strategi ini dipilih sebagai dampak kegagalan
dari pemilihan strategi yang tepat dalam bernegosiasi.
Akibatnya pihak2 yang berselisih tidak mendapatkan sama
sekali hasil yg diharapkan.
4. Lose-win. Strategi ini dipilih bila salah satu pihak sengaja
mengalah utk mendapatkan manfaat dari kekalahan mereka.
1. Mengidentifikasi kebutuhan kedua belah pihak;
2. Urun-rembug menyusun kemungkinan penyelesaian;
3. Evaluasi alternatif penyelesaian;
4. Implementasi penyelesaian;
5. Tindak lanjut penyelesaian.

Siasat Negosiasi;
1) Tunjukkan pengertian;
2) Buatlah orang lain menyadari penolakan;
3) Mengevaluasi keberatan2 secara lebih fair.
1. Membuat Agenda. Taktik ini harus digunakan karena dapat
memberikan waktu kepada pihak-pihak yang berselisih setiap masalah
yang ada secara berurutan dan mendorong mereka untuk mencapai
kesepakatan atas keseluruhan paket perundingan.
2. Bluffing. Taktik klasik yang sering digunakan negosiator yang bertujuan
untuk mengelabui lawan berundingnya dengan cara membuat distorsi
kenyataan yang ada dan membangun suatu gambaran yang tidak benar.
3. Membuat tenggat waktu (deadline). Taktik ini digunakan bila salah
pihak yang berunding ingin mempercepat penyelesaian proses perundingan
dengan cara memberikan tenggat waktu kepada lawannya untuk segera
mengambil keputusan.
4. Good Guy Bad Guy. Taktik ini digunakan dengan cara menciptakan
tokoh "jahat' dan "baik”. Tokoh "jahat" berfungsi menekan pihak lawan,
sehingga pandangan2nya selalu ditentang pihak lawannya. Tokoh "baik“
menjadi pihak yang dihormati lawan karena kebaikannya.
5. The Art of Concession. Taktik ini diterapkan dengan cara selalu meminta
konsesi dan lawan berunding atas setiap permintaan pihak lawan berunding
yang akan dipenuhi.
6. Intimidasi. Taktik ini digunakan bila salah satu pihak membuat ancaman
kepada lawan berundingnya agar menerima penawaran yang ada dan
menekankan konsekuensi yang akan diterima bila tawaran ditolak.
1. Pada saat kita tidak mempunyai kekuasaan
memaksakan suatu hasil yang kita inginkan.
2. Terjadi konflik antar para pihak, yang masing2
pihak tidak mempunyai cukup kekuatan atau
mempunyai kekuasaan yang terbatas untuk
menyelesaikannya secara sepihak.
3. Bila keberhasilan kita dipengaruhi oleh kekuasaan
atau otoritas dari pihak lain.
4. Bila kita tidak mempunyai pilihan yang lebih baik
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi atau
sesuatu yang kita inginkan.
1. Bila persetujuan atau kesepakatan bukanlah
tujuan yang ingin dicapai oleh para pihak.
2. Bila salah satu atau kedua belah pihak
berniat untuk merugikan atau
menghancurkan pihak lain.
3. Bila negosiator dari salah satu pihak
mempunyai kekuasaan yang terbatas atau
tidak mempunyai kekuasaan sama sekali
utk mewakili kelompoknya dlm negosiasi.
 Lobi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan
oleh individu ataupun kelompok dengan tujuan
memengaruhi pimpinan organisasi lain maupun
orang yang memiliki kedudukan penting dalam
organisasi dan pemerintahan sehingga dapat
memberikan keuntungan untuk diri sendiri
ataupun organisasi dan perusahaan pelobi
 Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial
saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk
saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan
bertentangan.

Anda mungkin juga menyukai