Anda di halaman 1dari 8

Khadafi Dwi Rachmat (20101101)

Materi 1: Filsafat Ideologi Pancasila

A. Pengertian Filsafat
B. Pengertian Filsafat Pancasila
filsafat secara sederhana dapat
Menurut Ruslan Abdulgani, bahwa
diartikan sebagai keinginan yang
Pancasila merupakan filsafat
sungguh-sungguh untuk mencari
negara yang lahir sebagai
kebenaran yang sejati.
collectieve Ideologie (cita-cita
Filsafat berasal dari bahasa bersama) dari seluruh bangsa
Yunani “philein “ yang berarti cinta Indonesia. Dikatakan sebagai
dan “sophia“ yang berarti filsafat, karena Pancasila
kebijaksanaan. Jadi filsafat merupakan hasil perenungan jiwa
menurut asal katanya berarti cinta yang mendalam yang dilakukan
akan kebijaksanaan, atau oleh the founding father kita,
mencintai kebenaran/pengetahuan. kemudian dituangkan dalam suatu
“sistem” yang tepat.
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Sistem filsafat Pancasila mempunyai kedudukan
Pancasila, seperti telah jamak kita yang sentral dan interdisipliner serta mengandung
ketahui terdiri dari lima sila yang nilai kefilsafatan yang lebih lengkap dan lebih
pada hakikatnya membentuk sebuah sempurna jika dibandingkan dengan sistem
sistem filsafat. Sebagaimana kefilsafatan lainnya.Diantaranya, filsafat Pancasila
prasyarat sebuah sistem yang mengandung nilai pragmatis, tetapi bukan
mengharuskan adanya suatu pragmatisme; mengandung nilai ideal tetapi bukan
kesatuan antar bagian, fungsi dari idealisme; mengandung nilai positif tetapi bukan
bagianbagian yang saling positifisme;
berhubungan, dan mempunyai tujuan Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara
bersama, serta terjadi dalam Republik Indonesia merupakan nilai yang tidak
lingkungan yang kompleks, Pancasila dapat dipisah-pisahkan dengan masing-masing
sungguh memenuhi untuk disebut silanya. Hal ini dikarenakan apabila dilihat satu per
sebagai sebuah sistem, dalam hal ini satu dari masing-masing sila, dapat saja ditemukan
sistem filsafat. dalam kehidupan bangsa lain. Makna Pancasila
terletak pada nilai-nilai dari masing-masing sila
sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
diputarbalikkan letak dan susunannya.
Fungsi dan Kedudukan Pancasila
Pancasila sebagai Dasar Negara (Filsafat) Negara Pancasila selain sebagai Dasar Negara Indonesia
mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung juga berkedudukan sebagai Ideologi Nasional
dalam pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi Indonesia Ideologi berasal dari kata idea yang
penyelenggaraan bernegara. Nilai-nilai Pancasila pada berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-
dasarnya adalah nilainilai Filsafat yang sifatnya cita, dan logos berarti ilmu,secara harfiah.
mendasar. Nilai Dasar Pancasila bersifat Ideologi berarti ilmu tentang pengertian
Abstrak,Normatif dan nilai itu menjadi motivator
dasar,ide cita-cita, yang dimaksud adalah cita-
kegiatan dan penyelenggaraan bernegara. Pancasila
cita bersifat tetap yang harus dicapai sehingga
cita-cita itu sekaligus menerapkan
sebagai Dasar Negara berarti nilai-nilai Pancasila dasar/pandangan.
Normatif bagi penyelenggaraan bernegara.
Konsekwensi dari rumusan demikian berarti seluruh Hubungan manusia dengan cita-citanya disebut
pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan dengan ideologi, Ideologi berisi seperangkat nilai
Negara Indonesia termasuk peraturan perundang- dimana nilai itu menjadi cita-citanya atau
undangan merupakan pencerminan dari nilai Pancasila. manusia bekerja dan bertindak untuk mencapai
Penyelenggaraan bernegara mangacu dan memiliki cita-citanya. Ideologi yang pada mulanya berarti
tolak ukur yaitu tidak boleh menyimpan dari nilai gagasan atau cita-cita berkembang secara luas
ketuhanan, nilai kemanusiaan,nilai persatuan, nilai
menjadi suatu paham mengenai seperangkat nilai
kerakyatan, dan nilai keadilan.
atau pemikiran yang dipegang oleh
seseorang/sekelompok orang untuk menjadi
pegangan hidup.
Pancasila Sebagai Identitas Nasional
Pancasila sebagai situasi kejiwaan dan karakter
Identitas nasional Indonesia dapat bangsa Indonesia yang mengandung kesadaran, cita-
dirumuskan pembidangannya dalam tiga cita, hukum dasar, pandangan hidup telah menjadi nilai,
bidang Pertama, identitas fundamental, asas, norma bagi sikap tindak bagi penguasa dan Rakyat
yakni pancasila sebagai filsafat bangsa, Indonesia. Satusatunya falsafah serta ideologi bangsa
hukum dasar, pandangan hidup, etika dan negara yang melandasi, membimbing, dan
politik, paradigma pembangunan. Kedua, mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila ini
identitas instrumental, yang meliputi hendaknya dibudayakan dalam kehidupan anak bangsa
UUD 1945 sebagai konstitusi negara,
bahasa Indonesia sebagai bahasa diseluruh penjuru Nusantara mulai dari diri sendiri dan
persatuan, Garuda Pancasila sebagai mulai hari ini yang kemudian diteruskan kelingkungan
lambang negara, Sang Saka Merah Putih keluarga, lalu dapat meluas ke lingkungan masyarakat
sebagai bendera negara, Bhineka yang selanjutnya dapat tercermin ke lingkungan bangsa
Tunggal Ika sebagai semboyan negara, dan negara. Dengan begitu kita akan berkarakter dan
dan Indonesia Raya sebagai lagu mempunyai jati diri sebagai bangsa dan negara yang
kebangsaan. Ketiga, identitas alamiah beradab dan bermaslahat dimuka bumi, menjadi bangsa
yang meliputi Indonesia sebagai negara dan negara yang bermartabat, yang menjadi rahmat
kepulauan dan kemajemukan terhadap serta penuh kasih bagi seluruh rakyat Indonesia, bagi
sukunya, budayanya, agamanya lingkungan alamnya, maupun bagi dunia internasional
sebagaimana yang telah diletakkan dasarnya oleh para
pendiri negara kita.
Materi 2: Negara dan Konstitusi

B. Pengertian Bangsa dan


A. Pengertian Konstitusi Negara
Kata “konstitusi” diserap dan diambil dari Bangsa adalah kumpulan manusia yang
kata “constituter” dalam bahasa Perancis biasanya terikat karena kesatuan bahasa
atau “constitute” dalam bahasa Inggris dan wilayah tertentu dimuka bumi (Kamus
yang secara umum berarti “membentuk”. Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua,
Depdikbud, hal. 89).
Konstitusi secara istilah berarti
peraturan dasar (awal) mengenai Negara merupakan wadah yang
pembentukan negara, segala ketentuan memungkinkan seseorang dapat
mengembangkan bakat dan potensi.
dan aturan mengenai ketatanegaraan, Negara dapat memungkinkan rakyatnya
undang-undang dasar suatu negara maju berkembang serta
menyelenggarakan daya cipta atau
kreatifitasnya sebebasnya, bahkan
negara memberi pembinaan.
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan sumber
Setiap negara memiliki konstitusi masing- hukum tertinggi yang menjadi acuan dalam
masing. Demikian juga dengan Indonesia membuat undang-undang dan peraturan lain
memiliki konstitusinya yaitu Undang- dibawahnya dengan konsekuensi bahwa aturan
Undang Dasar 1945 yang isinya adalah visi dibawah Undang-Undang Dasar 1945 tidak boleh
misi bernegara yang kemudian dituangkan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945.
dalam bentuk aturan dasar yang pertama Untuk mengawal agar setiap peraturan perundang-
kali disahkan sebagai konstitusi pada undangan dibawah UndangUndang Dasar 1945 tidak
tanggal 18 Agustus 1945 yang dalam bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945,
perjalanan negara telah mengalami UndangUndang Dasar 1945 memerintahkan
perubahan-perubahan setelah melihat pembentukan suatu lembaga negara yang diberikan
kebutuhan dan perkembangan jaman selain kewenangan untuk memutuskan apakah suatu
juga bahwa Undang-Undang Dasar 1945 peraturan perundangundangan dibawah Undang-
adalah produk manusia yang datang pergi Undang Dasar 1945 bertentangan dengan Undang-
Undang Dasar 1945 atau tidak. Lembaga itu adalah
serta memiliki keterbatasan jangakauan Mahkamah Konstitusi yang merupakan lembaga
masa datang. negara yang memegang kekuasaan yudikatif
disamping lembaga kekuasaan yudikatif lainnya
yaitu Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial.
Hak dan Kewajiban Warga Negara
▪ Pada dasarnya, hak dan kewajiban adalah 2 hal
yang bersifat kodrati yang melekat pada diri
▪ Perbedaan yang paling mendasar, paling
setiap manusia bahkan tanpa perlu dituangkan
tidak timbul terhadap bagaimana hak dan
dalam bentuk pengakuan apapun.
kewajiban itu dilaksanakan tentunya
beserta akibatnya. Perbedaannya
▪ Pelembagaan hak dan kewajiban timbul ketika
diantaranya adalah hak itu pilihan bagi
dalam perjalanannya, hak dan kewajiban
pemiliknya dalam arti bisa dipergunakan
cenderung tidak diindahkan bahkan cenderung
atau tidak sedangkan kewajiban adalah
dilanggar baik secara vertikal dalam hal ini
pilihannya hanya satu yaitu harus dilakukan.
antara rakyat dengan pemerintah, atau secara
horisontal antara rakyat dengan rakyat
▪ Tidak ada sanksi bagi orang yang memilih
sehingga perlu diakui dan dilindungi.
untuk tidak mempergunakan haknya,
sedangkan bagi orang yang tidak
▪ Jika dilihat dari makna kata hak terkadang
menjalankan kewajibannya, ada sanksi yang
dapat bermakna kewajiban juga. Kewajiban
harus dihadapinya.
dalam hal ini adalah kewajiban untuk
menghargai hak orang lain karena setiap orang
berhak agar haknya dapat diperolehnya.

Anda mungkin juga menyukai