Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fika Luna Nur Ardhita

Nim : 20101043

Langkah 1

Minat baca di tengah masyarakat Indonesia masih terbilang kecil. Hal ini bisa dilihat dari beberapa
penelitian yang dilakukan oleh beberapa lembaga. Bahkan, posisi kita cukup memprihatinkan, yakni
menempati posisi kedua terakhir dalam hal minat baca. Sebuah studi dari Central Connecticut State
University di tahun 2016 mengenai “Most Literate Nations in the World” menempatkan Indonesia sebagai
negara ke-60 dari total keseluruhan 61 negara.

Selain itu, per Januari 2018, data dari statista.com menunjukkan sebuah fakta bahwa 44% populasi
masyarakat dewasa Indonesia menggunakan smartphone untuk mengambil foto dan video dan hanya 3%
yang menggunakannya untuk membaca buku maupun majalah digital. Studi dari United Nations
Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pun berbicara hal yang sama. Studi ini
menunjukkan persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0.01% atau 1 berbanding 10.000.
Salah satu penyebab dari rendahnya minat baca di Indonesia adalah sulitnya akses terhadap buku.

Melihat kondisi ini, Worldreader -organisasi nirlaba yang punya misi membantu dunia untuk dapat
membaca, pun gatal. “Worldreader ingin memastikan bahwa seluruh dunia memiliki akses terhadap buku
yang mereka butuhkan dan inginkan. Melalui kerjasama dengan Opera, kami dapat memperluas jangkauan
kami, termasuk ke masyarakat Indonesia. Kami pun optimistis dapat mencapai target 12 juta pembaca pada
akhir tahun 2018,” ungkap Colin McElwee, Co-Founder of Worldreader.

Langkah 2

Paragraf 1

Minat membaca di masyarakat Indonesia masih terbilang kecil. Indonesia menempati sebagai negara ke 60
dari total keseluruhan 61 negara, ini ditulis pada studi dari Central Connecticut State University di tahun
2016 yang membahas tentang “Most Literate Nations in the World”

Paragraf 2

Salah satu yang menjadi penyebab dari kurangnya minat membaca di Indonesia sendiri yaitu sulitnya akses
masyarakat terhadap buku-buku. Studi dari United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization (UNESCO) menunjukkan bahwa proporsi minat terhadap membaca pada masyarakat
Indonesia hanya 0,01% atau hanya 1 berbanding sekitar Rp10.000
Paragraf 3

Colin McElwee, Co-Founder of Worldreader atau organisasi yang membantu dalam membaca
mengungkapkan, dengan adanya kerjasama bersama Opera mereka dapat memperluas jangkauan termasuk
ke masyarakat Indonesia. mereka optimis dapat mencapai 12 juta pembaca di akhir tahun 2018

Langkah 3

Minat membaca di masyarakat Indonesia masih terbilang sangat kecil. Indonesia menempati sebagai negara
ke 60 dari total keseluruhan 61 negara, yang ditulis pada studi dari Central Connecticut State University di
tahun 2016 yang membahas tentang “Most Literate Nations in the World”. Penyebab dari kurangnya minat
membaca di Indonesia sendiri yaitu sulitnya akses masyarakat terhadap buku-buku. Sebuah Studi dari
United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menunjukkan bahwa
proporsi minat terhadap membaca pada masyarakat Indonesia hanya 0,01% atau hanya 1 berbanding sekitar
10.000. Colin McElwee, Co-Founder of Worldreader atau organisasi yang membantu dalam membaca
mengungkapkan, dengan adanya kerjasama bersama Opera mereka dapat memperluas jangkauan termasuk
ke masyarakat Indonesia. Mereka optimis dapat mencapai 12 juta pembaca di akhir tahun 2018.

Langkah 4

Ketertarikan pembaca di Indonesia masih sangat kecil. Indonesia menempati hampir ke posisi terakhir dari
total 61 negara. UNESCO menunjukkan bahwa proporsi minat membaca pada masyarakat Indonesia hanya
sekitar 0,01% atau hanya satu berbanding sekitar 10.000. Colin McElwee, Co-Founder of Worldreader
mengharapkan dengan adanya kerjasama bersama Opera mereka dapat memperluas cakupan ke masyarakat
Indonesia. Mereka yakin dapat mencapai 12 juta pembaca di penghujung tahun 2018.

Anda mungkin juga menyukai