Anda di halaman 1dari 1

Minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah, meski semua orang meyakini

tentang kebaikan yang dikandung dalam sebuah buku. Namun, tak sedikit orang yang justru
menganggap buku sebagai bacaan membosankan dan tidak menarik. Hampir separuh dari
total populasi Indonesia atau sekitar 132,7 juta jiwa pengguna internet lebih betah
memandangi layar ponsel mereka selama berjam-jam daripada membaca buku meskipun
hanya satu lembar. Hal ini cukup menjelaskan mengapa buku semakin jauh dari gaya hidup
masyarakat Indonesia.

Hal ini di buktikan oleh sebuah studi yang dilakukan central Connecticut state university
pada tahun 2016 mengenai most literate nations in the world menyebutkan bahwa Indonesia
berada pada peringkat 60 dari 61 negara, dengan kata lain minat baca Indonesia hanya
sebesar 0.01 persen atau dalam seribu orang hanya satu orang yang membaca.

Untuk melihat rendahnya minat baca dapat dilihat dari frekuensi kunjungan dan jumlah buku
yang dibaca di perpustakaan. Dari data perpustakaan nasional menyatakan bahwa frekuensi
membaca orang Indonesia rata-rata hanya lima hingga sembilan buku per tahun. Hal ini
menandakan, penyebab utama rendahnya minat baca masyarakat Indonesia memang
ditengarai oleh kemauan mereka sendiri.

Disamping itu faktor lain yang menyebabkan kurangnya minat membaca masyarakat
Indonesia adalah dikarenakan masyarakat Indonesia terbiasa dengan hal yang bergerak
cepat seperti televisi, internet dan game online. Sedangkan membaca merupakan kegiatan
yang membutuhkan keseriusan dan fokus yang tinggi.

Sedangkan di daerah terpencil, disebabkan karena minimnya perpustakaan dan jumlah toko
buku tidak sebanding dengan luasnya wilayah indonesia, Jaringan toko buku terbesar,
Gramedia, hanya membuka sekitar 100 toko yang tersebar di kota-kota besar dari 514
kabupaten/kota).

Tentunya ini dapat memberikan kesadaran kepada pemerintah untuk memberikan fasilitas
yang memadai terutama di daerah terpencil dengan menyediakan berbagai buku-buku yang
menarik semua kalangan terutama remaja dan anak-anak. Tidak hanya itu, perpustakaan
sekolah pun seharusnya diisi dengan berbagai buku, bukan hanya buku pelajaran sekolah
tetapi jenis buku lainnya yang banyak diminati seperti novel dan buku non fiksi lainnya, serta
menyediakan ebook yang dapat di baca di android mengingat pesatnya perkembangan
teknologi yang menjadi salah satu penyebab rendahnya minat baca masyarakat Indonesia.
Akses terhadap buku harus di tingkatkan dan

Anda mungkin juga menyukai