Disusun Oleh :
.THONY HAMDANI
NE21255005
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu intervensi konflik.
2. Untuk mengatahui apa itu team intervensi.
3. Untuk mengetahui apa saja kriteria intervensi yang efektif
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Jonshon, konflik adalah situasi dimana tindakan dalah satu pihak berakibat
menghalangi, menghambat atau mengganggu tindakan pihak lain. Kendati unsur konflik
selalu terdapat dalam setiap bentuk hubunganantarpribadi, pada umumnya masyarakat
memandang konflik sebagai keadaan buruk dan harus dihindarkan. Konflik dipandang
sebagai faktor yang akanmerusak hubungan, maka harus dicegah.Sedangkan pengertian
intervensi adalah sebuah perbuatan atau tindakancampur tangan yang dilakukan oleh satu
lembaga terhadap sebuah permasalahanyang terjadi di antara dua pihak atau beberapa pihak
sekaligus, di mana tindakanyang dilakukan tersebut merugikan salah satu pihak yang
bermasalah. Intervensidalam konflik dilakukan saat proses negosiasi dan mediasi gagal
menghentikankonflik yang terjadi. Intervensi dapat dilakukan ketika, salah satu aktor yang
berkonflik meminta adanya intervensi, atau pihak yang hendak melakukanintervensi melihat
terlebih dahulu seberapa besar kepentingan yang merekamiliki untuk melakukan
intervensi.Apabila pihak yang bersengketa tidak bersedia berunding atau usaha kedua pihak
menemui jalan buntu, maka pihak ketiga dapat dilibatkan dalam penyelesaian konflik.
1. Arbitrase ( Arbitration )
Pihak ketiga mendengarkan keluhan kedua pihak dan berfungsi sebagai “hakim” yang
mencari pemecahan mengikat. Cara ini mungkin tidak menguntungkan kedua pihak
secara sama, tetapi dianggap lebih baikdaripada terjadi muncul perilaku saling agresi atau
tindakan destruktif.
2. Penengahan ( Mediation)
Menggunakan mediator yang diundang untuk menengahi sengketa.Mediator dapat
membantu mengumpulkan fakta, menjalin komunikasi yangterputus, menjernihkan dan
memperjelas masalah serta melapangkan jalanuntuk pemecahan masalah secara terpadu.
Efektifitas penengahantergantung juga pada bakat dan ciri perilaku mediator.
2
3. Konsultasi
Tujuannya untuk memperbaiki hubungan antar kedua pihak sertamengembangkan
kemampuan mereka sendiri untuk menyelesaikan konflik.Konsultan tidak mempunyai
wewenang untuk memutuskan dan tidak berusaha untuk menengahi. la menggunakan
berbagai teknik untukmeningkatkan persepsi dan kesadaran bahwa tingkah laku kedua
pihakterganggu dan tidak berfungsi, sehingga menghambat proses penyelesaianmasalah
yang menjadi pokok sengketa.Unsur yang paling penting dalam pengelolaan konflik
adalah pengakuanatas kasus permasalahannya. Hanya pengakuan atas kasus
permasalahan dengantepat, yang memungkinkan intervensi efektif dapat dilakukan.
Dalam tahap ini, perlu diketahui sejumlah konflik organisasi, sekaligus mengeksplorasi
strategiyang digunakan oleh para manajer dan para pekerja dalam memecahkan
konflikdemikian. Didalam intervensi konflik, terdapat dua jenis intervensi, yakni
pendekatan proses dan pendekatan struktural.
1. Pendekatan proses.
2. Pendekatan struktural.
3
3. Bagikan informasi riwayat setiap calon anggota yang bertikai.
4. Adakan pertemuan dengan wakil kedua belah pihak. Secara bergantian,kedua belah pihak
mencoret satu nama dari daftar calon anggota. Teruskan proses ini sampai tercapai
jumlah anggota team yang ditetapkan.
5. Nama-nama yang tidak tercoret menjadi team intervensi.
Kehadiran team intervensi membuktikan bahwa konflik telah meningkat ketahap
yang menuntut penyelesaian khusus. Pihak luar perlu mengendalikankeadaan. Berikut ini
panduan untuk membantu team intervensi dalam melakukantugasnya.
1. Batasi Sikap Bermusuhan.
Setelah team intervensi terbentuk, tidak perlu lagi ada sikap bermusuhan. Kehadiran team
intervensi mengisyaratkan bahwa garis batasyang tegas antara pihak-pihak yang bertikai
telah ditarik. Lengkah nyata inimenurunkan suhu permusuhan sehingga mebawa konflik
ke tahap yanglenih mudah diatasi.
2. Libatkan Diri.
Team intervensi dapat memberikan pandangan dan alternatif yangkreatif. Bila konflik
berada pada tahap tiga, jalan keluar mutlak dicari.Konflik pada tahap ini lebih rendah
menuntut partisipasi pada hasil akhir.Sedangkan pada konflik yang menggunakan juru
runding atau mediator, begitu team intervensi selesai bertugas, solusi yang dihasilkan
menjadimilik team yang bertikai.
3. Tunjuk Seorang Notulis.
Catatan yang cermat mengenai pembicaraan dan peristiwa yang terjadi penting sekali
karena akan sangat membantu dan berfungsi secara efektif. Team intervensi perlu
menunjuk seorang notulis yang cermat agardapat memberikan perhatian sepenuhnya pada
pokok masalah. Jika tidak, perhatian akan terbagi dua. Pertama pada penulisan catatan
dan satu lagi pada pokok persoalan, sehingga mengganggu kelancaran upaya
mengatasikonflik bersangkutan.
4. Singkat dalam Penjelasan.
Team intervensi memberikan umpan balik pada waktu prosesintervensi berjalan. Inilah
saatnya memberikan laporan secara jelas dan berdasarkan fakta, bukan pidato atau
penjelasan yang panjang.
5. Hindari Kerahasiaan.
4
Team intervensi tidak akan oernah dengan sengaja melanggar posisi masing-masing
pihak, tetapi proses mengumpulkan data melibatkan banyakorang. Keinginan untuk
merahasiakan data dapat menghambat efektivitas kerja team. Di pihak yang bertikai ada
kecenderungan untuk mengurangiancaman dan tuduhan bila kerahasiaan tidak dapat
terjamin, dan inimembantu menurunkan suhu konflik tahap ketiga.
6. Jangan Menjadi Dewa Penolong.
Team intervensi hanya menawarkan perspektif pihak ketiga.Mengumbar janji lebih
mudah daripada memenuhinya. Semua ingin teamintervensi mencari jalan keluar dan
menolong pihak-pihak yang bertikaikeluar dari kemelut. Harapan tinggi sekali bila team
intervensi telah terbentuk, sehingga team mendapat tekanan yang luar biasa, walaupun
tidakdi imbangi dengan tekanan yang sepadan.
6
BAB III
RINGKASAN
3.1 RINGKASAN
7
DAFTAR PUSTAKA
1. Pickering, Peg. 2002. How To Manage Conflict “Kiat Menangani Konflik” .USA: Esensi.
2. Soegoto, Eddy Soeryanto. 2017. Tren Kepemimpinan Keriwausahaan dan Manajemen Inovatif
di Era Bisnis Modern. Yogyakarta: CV.
3. Andi Offset.Supratiknya. 1995. Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi
. Yogyakarta:Kanisius.