Anda di halaman 1dari 14

PERLINDUNGAN

KONSUMEN

KELOMPOK 14
ANGGOTA KELOMPOK 14

1. I MADE GEMA KUSUMADEWA (202232121647)


2. I WAYAN DENA PRATAMA (202232121626)
3. PANDE I KETUT JUNI HARTA (202232121651)
4. I WAYAN SUWENDRA (202232121658)
Hukum bisnis
MATERI
PENGERTIAN HUKUM
01 PERLINDUNGAN KONSUMEN

TUJUAN HUKUM PERLINDUNGAN


02 KONSUMEN

PRINSIP – PRINSIP HUKUM


03 PERLINDUNGAN KONSUMEN
PENGERTIAN
HUKUM
01 PERLINDUNGAN
KONSUMEN
Hukum Perlindungan konsumen
Menurut Hornby : “Konsumen
(consumer) adalah seseorang yang
membeli barang atau menggunakan
jasa”. Seseorang atau suatu perusahaan
yang membeli barang tertentu atau
hukum perlindungan konsumen adalah
menggunakan jasa tertentu. Atau juga
keseluruhan asas – asas dan kaidah –
dalam arti lain, seseorang yang
kaidah hukum yang mengatur dan
menggunakan barang atau jasa.
melindungi konsumen dalam hubungan
dan masalahnya dengan para penyedia
barang dan jasa konsumen.
TUJUAN HUKUM
02 PERLINDUNGAN
KONSUMEN
Hukum Perlindungan konsumen

a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk


melindungi diri
b. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkan dari akses
negative pemakaian barang atau jasa
c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan menuntut
hak – haknya sebagai konsumen
PRINSIP - PRINSIP
HUKUM
03 PERLINDUNGAN
KONSUMEN
Hukum Perlindungan konsumen

Tanggung jawab
berdasarkan kelalaian

Tanggung jawab
berdasarkan wanprestasi

Tanggung jawab mutlak


Tanggung jawab berdasarkan kelalaian
Prinsip ini dibagi menjadi empat :
Tanggung jawab berdasarkan
kelalaian merupakan prinsip • Tanggung jawab berdasarkan kelalaian
tanggung jawab yang bersifat dengan persyaratan hubungan kontrak
subjektif, artinya tanggung jawab • Tanggung jawab berdasarkan kelalaian
yang ditentukan oleh perilaku
produsen. Sesuai dengan prinsip dengan beberapa pengecualian terhadap
ini, kelalaian produsen yang persyaratan hubungan kontrak
membawa akibat pada kerugian • Tanggung jawab berdasarkan kelalaian
yang dirasakan konsumen adalah
factor penentu adanya hak tanpa persyaratan hubungan kontrak
konsumen untuk mengajukan • Prinsip praduga lalai dan prinsip praduga
gugatan. bertanggungjawab dengan pembuktian
terbalik
Tanggung jawab berdasarkan wanprestasi

Prinsip ini dibagi menjadi dua, :


Gugatan berdasarkan breach of warranty
• Tanggung jawab berdasarkan
dapat diterima walaupun tidak ada
jaminan produk yang tertulis
hubungan kontrak, namun dengan
pertimbangan bahwa dalam praktik
(express warranty)

bisnis modern, proses distribusi dan • Tanggung jawab berdasarkan


iklan langsung ditujukan kepada jaminan produk yang tidak tertulis
konsumen melalui media massa. (implied warranty)
Tanggung jawab mutlak

Prinsip ini memiliki dasar bahwa konsumen tidak dapat berbuat banyak untuk
memproteksi diri dari risiko kerugian yang disebabkan oleh produk cacat,
maka dari itu penerapan prinsip ini terhadap produsen memberikan
perlindungan bagi konsumen.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai