2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
ABSTRAK...............................................................................................................................................4
LATAR BELAKANG..............................................................................................................................5
METODE PENCARIAN JURNAL.........................................................................................................8
PEMBAHASAN....................................................................................................................................13
KESIMPULAN......................................................................................................................................14
SARAN..................................................................................................................................................14
3
ABSTRAK
Latar Belakang : Stress yang terakumulasi secara terus menerus tanpa adanya solusi akan
memunculkan bermacam-macam gangguan psikologis seperti depresi atau gangguan jiwa
yang lebih berat. Hal tersebut tentunya akan mengganggu aktivitas lansia, oleh karena itu
perlu diberikan penanganan yang tepat. Salah satu terapi yang bisa diberikan adalah terapi
meditasi. Meditasi merupakan salah satu cara untuk menangani gangguan mental seperti
stres, depresi dan kecemasan. Seseorang yang mengalami stres akan direspons oleh tubuhnya
dengan melepaskan hormone adrenalin, norepinefrin yang menyebabkan detak jantung, aliran
darah, dan tekanan darah meningkat. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hasil penelitian
terkait yang berfokus pada pengaruh terapi meditasi untuk meminimalisir stress pada lansia.
Metode : Metode yang digunakan dalam literatur review ini penulis melakukan proses
pencarian artikel yang sesuai dengan pertanyaan yang akan di review. Database yang penulis
gunakan yaitu menggunakan google scholar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian
artikel yaitu meditasi, stress, dan lansia untuk pencarian di google scholar. Kriteria inklusi
dari artikel yang di review antara lain artikel yang diterbitkan dari periode 1 Februari 2019 –
1 Maret 2023. Hasil : Penggunaan lilin aroma terapi dengan meditasi sangat disukai oleh
lansia. Pengaruhnya juga sangat besar dan berpengaruh positif. Terapi meditasi lilin
aromaterapi bermanfaat untuk mengatasi rasa jenuh, stress, emosional yang tidak terkontrol
dan memunculkan rasa percaya diri terhadap lawan bicara. Dengan adanya terapi medis lilin
aroma terapi yang diberikan kepada lansia mampu menenangkan pikiran nya dari suasana
yang menciptakan kejenuhan serta menambah beban. Kesimpulan : Kesimpulan dari hasil
review jurnal ini pengetahuan yang dimiliki lansia tentang pengaruh meditasi terhadap
penurunan stress pada lansia, dengan berbagai macam caranya. Meditasi dengan
pendampingan lilin aromaterapi juga berperan penting dalam memanajemen stress.
4
LATAR BELAKANG
Lansia adalah seseorang yang berumur 60 tahun atau lebih. Pada lansia umumnya mengalami
beberapa kemunduran biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Kemunduran biologis sebagai
gejala kemunduran fisik (Fitriyah,2017). Menurut WHO tahun (2020), di kawasan Asia
Tenggara populasi lansia sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa.Pada tahun 2050 diperkirakan
populasi lansia meningkat 3 kali lipat dari tahun ini. Pada tahun 2000 jumlah lansia sekitar
5.300.000 (7,4%) dari total populasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah lansia 24.000.000
(9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020 diperkirakan jumlah lansia mencapau 28.800.000
(11,34%) dari total populasi. Sedangkan di Indonesia sendiri pada tahun 2020 diperkirakan
jumlah lansia sekitar 80.000.000. Stress merupakan masalah kesehatan jiwa yang paling
banyak dihadapi pada lanjut usia, World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa
angka prevelensi stress pada lanjut usia umumnya bervariasi antara 10% dan 20% tergantung
pada situasi budaya. Secara keseluruhan populasi lanjut usia dengan stress ringan, stress
sedang, dan stress berat bervariasi dalam tingkat keparahan (Sapkota & Pandey 2013, dalam
Stevany 2018).
Menurut (Rahman, 2016) stress disebabkan oleh kombinasi dari lingkungan eksternal dan
faktor psikologis yang secara daptif kondisi mental atau fisik akan berubah untuk
menyesuaikan dengan stimulus (stressor) yang disebut stress. Sedangkan dalam penelitian
lain yang dilakukan oleh (Safira dan Saputra, 2009 dalam Budi, 2019) bahwa stress dapat
terjadi pada individu atas kemampuannya untuk bertemu dengan berbagai tuntutan. Situasi
yang menuntut tersebut dipandang sebagai beban yang melebihi kemampuan individu. Ketika
individu tidak dapat menyelesaikan atau mengelola stress dengan efektif maka stress tersebut
berpontensi untuk menyebabkan gangguan psikologis. Secara umum stres dapat digolongkan
menjadi tiga yaitu stress ringan, stress sedang, dan stress berat. Pada lansia umumnya
masalah yang dialami adalah masalah psikologis, dimana lansia merasakan kesepian,
berkurangnya aktifitas, kurangnya relasi dengan keluarga sehingga lansia merasakan kesepian
dan kecemasan menjadi salah satu pencetus lansia mengalami stress. Stres dapat
menimbulkan dampak negatif, misalnya: pusing, tekanan darah tinggi, mudah marah, sedih,
sulit berkonsentrasi, nafsu makan berubah, tidak bisa tidur ataupun merokok terus menerus.
Selain itu, stres juga dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih sensitive / peka terhadap
depresi, kecelakaan virus, masuk angin, serangan jantung, bahkan kanker. Singkatnya stres
pada lanjut usia adalah kondisi tidak seimbang, terjadi menyeluruh pada tubuh yang tercipta
bila orang
5
yang bersangkutan melihat ketidaksepadanan antara keadaan dan sistem sumber daya
biologis, psikologis dan sosial, dimana terjadi penurunan kemampuan mempertahankan
hidup yang akhirnya mengkibatkan kematian.
Stress yang terakumulasi secara terus menerus tanpa adanya solusi akan memunculkan
bermacam-macam gangguan psikologis seperti depresi atau gangguan jiwa yang lebih berat.
Hal tersebut tentunya akan mengganggu aktivitas lansia, oleh karena itu perlu diberikan
penanganan yang tepat. Salah satu terapi yang bisa diberikan adalah terapi meditasi. Meditasi
merupakan salah satu cara untuk menangani gangguan mental seperti stres, depresi dan
kecemasan. Seseorang yang mengalami stres akan direspons oleh tubuhnya dengan
melepaskan hormone adrenalin, norepinefrin yang menyebabkan detak jantung, aliran darah,
dan tekanan darah meningkat. Dengan meditasi, tubuh di ajak untuk menurunkan detak
jantung kembali, mengatur aliran darah dan tekanan darah menjadi normal dan dapat
mengesampingkan segala pikiran negatif yang bisa menyebabkan datangnya stress
(Saravanan & Wilks, 2014). Usaha terapi dan pencegahan stres pada prinsipnya ada tiga jenis
yaitu psikologis, melalui kepribadian untuk mengubah pengertian (persepsi) dan pandangan
hidup, latihan relaksasi, serta psikoterapi. Yang kedua yaitu obat (medis), melalui pemberian
obat anti cemas. Dan yang terakhir yakni melalui faktor lingkungan, dengan cara penciptaan
lingkungan hidup yang damai. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan
mencegah stres itu sendiri, terutama yang terjadi pada lansia, misalnya yaitu minum air putih,
makan, tidur, seks, dan bisa juga melakukan meditasi (Hartono, 2007).Menurut shafi’i (2008)
yang dikutip oleh Hoiron bahwa, meditasi itu sendiri jika dilaksanakan secara rutin maka
akan menyebabkan terjadi perubahan rata-rata denyut jantung sebesar 25% sementara itu
pada tingkat stres akan terjadi penurunan rata-rata 5-10% tingkat stres setelah bermeditasi.
Mekanisme meditasi dalam menurunkan tingkat stress. Dalam fisiologi stress terdapat dua
sistem yang saling berhubungan dan mempengaruhi respon stress, yaitu Sympathetic
Adrenomedullary (SAM) sistem dan Hypothalamic Pituitary Adrenocortical (HPA) aksis.
Pada sistem Sympathetic Adrenomedullary (SAM) akan terjadi sekresi katekolamin epinefrin
(EP) dan norepinefrin (NE), sedangkan pada sistem HPA activation akan terjadi sekresi
Adrenocorticotropic Hormone (ATCH) sehingga korteks adrenal melepaskan glukokortiroid.
Terapi meditasi cenderung berperan dalam Hypothalamic Pituitary Adrenocortical (HPA).
Saat seseorang melakukan meditasi akan terjadi penurunan hormone stress yaitu katekolamin
epinefrin (EP) dan norepinefrin (NE), yang menyebabkan detak jantung melambat, tekanan
darah menjadi normal dan pernafasan menjadi tenang. Ketika seseorang melakukan meditasi
akan terjadi penurunan Adrenocorticotropic Hormone (ATCH), sehingga timbul rasa senang,
6
bahagia, rileks dan membantu mengurangi kecemasan dan dapat mengurangi stress, sehingga
dengan dilakukannya terapi meditasi dapat memberikan manfaat yang lebih maksimal dalam
menurunkan stress (Taylor, 2018).
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui hasil penelitian terkait yang berfokus pada pengaruh terapi meditasi untuk
meminimalisir stress pada lansia.
7
METODE PENCARIAN JURNAL
Metode yang digunakan dalam literatur review ini penulis melakukan proses pencarian artikel
yang sesuai dengan pertanyaan yang akan di review. Database yang penulis gunakan yaitu
menggunakan google scholar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel yaitu
meditasi, stress, dan lansia untuk pencarian di google scholar. Kriteria inklusi dari artikel
yang di review antara lain artikel yang diterbitkan dari periode 1 Februari 2019 – 1 Maret
2023, artikel yang termasuk ke dalam kelompok ilmu keperawatan, artikel yang dapat diakses
secara utuh (full), artikel dengan desain deskriptif kuantitatif, survey analitik dengan
pendekatan cross sectional, sampel lansia dengan jumlah sampel minimal 30 orang. Kriteria
eksklusi dan artikel yang direview antara lain artikel yang tidak termasuk ke dalam artikel
jurnal dan jurnal yang menggunakan desain eksperimen. Total artikel yang didapat setelah
memasukkan kata kunci adalah 10 artikel. Penulis selanjutnya melakukan seleksi berdasarkan
kesesuaian judul artikel yang ditemukan dengan tujuan literatur review. Artikel – artikel yang
telah memenuhi kriteria awal selanjutnya disaring Kembali menurut kesesuaian judul
sehingga didapatka 4 jurnal nasional yang memenuhi kriteria yang diterbitkan dari tahun
2019 sampai 2023, termasuk ke dalam kelompok ilmu keperawatan dan diakses secara utuh
(full). Adapun judul – judul artikel yang terpilih yaitu sebanyak 4 artikel :
9
2019) meditasi pascatest sebanyak 18 orang
(dzikir) dalam satu (90 %). Adanya
terhadap kelompok penurunan tingkat
tingkat (One- stres pada lansia di
stres pada Group Panti Werdha
lansia. Pra-test- Mojopahit
postttest Mojokerto setelah
Desain). dilakukan terapi
meditasi (dzikir)
sebanyak 35%.
Sehingga meditasi
bisa dijadikan
pengobatan
alternatif dalam
penurunan stres
pada usia lansia.
10
Limboto. metode bahwa seluruh
penelitian responden sudah
pre- mengalami
Experimen penurunan tingkat
tal yaitu stress, sebanyak 14
dengan responden (100%)
pendekata mengalami stress
n design ringan saja.
one group
pretest-
posttest.
Variabel
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini yaitu
independe
n dan
dipenden
11
Covid – 19 stress pada pre test –
lansia post test.
selama
masa
pandemi
covid – 19
12
PEMBAHASAN
Hasil penelitian Rizka Putri Ari Rahmadhani, Lely Rezky Dwi Oktavia, Wiwit Dwi
Nurbaidah, Riza Fikriana (2023) manajemen stress pada lansia setelah dilakukannya terapi
meditasi memang benar adanya. Dengan terapi meditasi ini, lansia dapat memanajemen stress
tersebut. Lansia sendiri sangat rentan akan stress tetapi dapat diminimalisir dengan ini. Hal
ini didukung oleh hasil penelitian dari Suci Sutioningsih, Sri Suniawati, Suhuda
Hamsanikeda ( Februari 2019) tentang pengaruh terapi meditasi (dzikir) terhadap tingkat
stres pada lansia. Terapi meeditasi sendiri dapat menenangkan pikiran. Terutama pada lansia
yang diusia lanjutnya sering kita temukan bahwa beliau lebih sering stress. Hal ini juga
didukung oleh penelitian dari Gde Budi Widiarta, Kadek Yudi Aryawan, Ni Made Raningsih,
Komang Sri Mulyani (2023) tentang penggunaan lilin aromaterapi dalam meditasi untuk
mengatasi stress lansia. Selain meditasi, lilin aromaterapi juga berpengaruh dalam
memanajemen stress. Lilin aroma terapi juga dapat menenangkan pikiran. Penggunaan lilin
aroma terapi dengan meditasi sangat disukai oleh lansia. Pengaruhnya juga sangat besar dan
berpengaruh positif. Terapi meditasi lilin aromaterapi bermanfaat untuk mengatasi rasa
jenuh, stress, emosional yang tidak terkontrol dan memunculkan rasa percaya diri terhadap
lawan bicara. Dengan adanya terapi medis lilin aroma terapi yang diberikan kepada lansia
mampu menenangkan pikiran nya dari suasana yang menciptakan kejenuhan serta menambah
beban pada lansia. Pendapat ini didukung oleh Candra. Et al, 2017 pada saat melakukan
meditasi dengan mata terpejam merupakan tindakan untuk mengistirahatkan otak dari fikiran
yang tidak perlu, jika meditasi dilakukan secara teratur maka dapat mengurangi ketegangan
otot dengan menurunkan respon dari stressor yang diakibatkan karena adanya penurunan
aktivitas saraf simpatik dan hormon adrenalin (Candra, 2019).
13
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil review jurnal ini pengetahuan yang dimiliki lansia tentang pengaruh
meditasi terhadap penurunan stress pada lansia, dengan berbagai macam caranya. Meditasi
dengan pendampingan lilin aromaterapi juga berperan penting dalam memanajemen stress.
SARAN
1. Bagi Responden
Diharapkan supaya lansia menghindari segala hal yang memicu stress yang dapat
merugikan dirinya sendiri, dan juga lansia mengetahui bagaimana cara mengatasi
stress tersebut.
2. Bagi Keluarga dan Masyarakat
Keluarga dan masyarakat disarankan menjadi role model agar memberikan afirmasi
positif kepada para lansia agar meminimalisir stress tersebut.
3. Penelitian Selanjutnya,
Peneliti selanjutnya diharapkan agar meneliti cara mengatasi stress dengan meditasi di
kalangan remaja juga serta memperbanyak variabel independen dikarenakan masih
ada beberapa variabel – variabel di luar penelitian yang mempengaruhi stress.
14
DAFTAR PUSTAKA
Budi, Gede etc. al. Pengaruh Pemberian Terapi Meditasi Lilin AromaTerapi Terhadap Tingkat
Stress Pada Lansia Selama Masa Pandemi Covid – 19. Jurnal Kesehatan. 2023. 8(1).
Novriyanti, Iin etc. al. Pengaruh Meditasi Terhadap Penurunan Tingkat Stress Pada Lansia di
Panti Jompo LKS. LU Beringin Hutuo Limboto. Jurnal Keperawatan. 2023. 6(1).
Putri, Rizki etc. al. Pengaruh Terapi Relaksasi Meditasi Terhadap Manajemen Stress Pada
Lansia di Posyandu Delima Perumahan Puri Dampit Permai. Jurnal Penelitian
Keperawatan. 2023. 3(1).
Sutioningsih, Suci etc. al. Pengaruh Terapi Meditasi (dzikir) Terhadap Tingkat Stress Pada
Lansia. Jurnal Keperawatan Profesional. 2019. 7(1).
15