Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN

STRES DAN KOPING

Disusun Oleh :

Angelia Sekar Ayu Panjawi (202223056)


Marchelina Herlian Eva S (202223080)
Sabina Marlindayanti (202223093)
Sherly Belia Rahmawati (202223094)
Thesalonica Kayla Putri A (202223097)
Veronika Adelia Triwidyasari(202223101)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI RAPIH

2022 / 2023

1
MAKALAH

PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN

STRES DAN KOPING

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Dosen Pengampu :

Christina Ririn Widianti, M.Kep., Ns. Sp. Kep. An

Makalah ini disusun untuk memenuhi penugasan mata kuliah Psikososial dan
Budaya dalam Keperawatan tentang stress dan koping

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI RAPIH

2022 / 2023

2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih sayang
dan limpahan nikmat yang diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyusun
dan menyelesaikan makalah mengenai “Stres dan Koping” ini dengan baik dan
tepat waktu. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada dosen pengampu,
yaitu Christina Ririn Widianti, M.Kep., Ns. Sp. Kep. An yang telah memberikan
materi serta tugas dan membimbing pengerjaan makalah ini. Tidak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta memberikan
kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun oleh kelompok 6
untuk memenuhi tugas kuliah pada mata kuliah psikososial dan budaya dalam
keperawatan, tentunya laporan ini tidak bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini


banyak kekurangan. Dengan demikian, kritik dan saran sangat berguna bagi penulis
dalam penyusunan makalah selanjutnya, kami juga memohon maaf dan diharapkan
kepada pembaca sekalian untuk dapat mengambil wawasan yang bermanfaat dari
makalah ini.

Yogyakarta,12 Oktober 2023

Kelompok 6

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................3


DAFTAR ISI ............................................................................................................4
BAB I .......................................................................................................................5
PENDAHULUAN ...................................................................................................5
1.1. Latar belakang ...........................................................................................5
1.2. Rumusan masalah ......................................................................................6
1.3. Tujuan ........................................................................................................6
BAB II ......................................................................................................................7
PEMBAHASAN ......................................................................................................7
2.1. Definisi Stres .................................................................................................7
2.2. Penyebab Stress .............................................................................................7
2.3. Dampak Stress ...............................................................................................8
2.4. Gejala Stress ..................................................................................................9
2.5. Cara mengatasi stress ..................................................................................10
2.6. Definisi Koping ...........................................................................................10
2.7. Fungsi Koping .............................................................................................11
2.8. Strategi Koping............................................................................................11
2.9. Metode Koping ............................................................................................12
2.10. Mekanisme koping ....................................................................................12
2.11. Sumber koping untuk mengatasi stress .....................................................13
2.12. Koping terhadap Stress ..............................................................................13
BAB III ..................................................................................................................14
PENUTUP ..............................................................................................................14
3.1. Kesimpulan ..................................................................................................14
3.2. Saran ............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................15

4
BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Setiap individu pasti mengalami betapa sulitnya lika-liku proses dalam setiap
tahap kehidupannya. Hal ini menyebabkan setiap individu tidak lepas dari yang
namanya stres. Stres merupakan pengalaman alamiah yang dirasakan oleh semua
orang dalam dirinya. Hal-hal yang menyebabkan stres mungkin tidak menjadi
masalah bagi orang lain karena setiap orang berasal dari latar belakang yang
berbeda sehingga memiliki ketahanan diri yang berbeda pula. Akan tetapi, jika
sering merasa berada di bawah tekanan dan efek negatif dari stres yang dirasakan
sudah terlalu banyak maka hal ini tentu saja dapat mempengaruhi kesehatan
fisik.Setiap orang pasti pernah mengalami stres akibat berbagai hal yang terjadi
dalam kehidupan. Stres merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh interaksi
interpersonal dengan lingkungan yang memberikan gambaran jarak antara
persyaratan tersebut timbul dari situasi yang timbul dari biologis, psikologis dan
sistem kehidupan sosial seseorang. Stres juga biasanya diartikan sebagai tekanan,
ketegangan atau pengaruh luar yang tidak menyenangkan seseorang. Sebagain
orang menyatakan bahwa stres merupakan prasyarat terjadinya kegembiraan yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi fisik seseorang. Stres yang tidak
ditangani dengan baik biasanya menyebabkan ketidakmampuan manusia untuk
berinteraksi secara positif dengan lingkungannya, baik di lingkungan kerja maupun
di lingkungan eksternal, lalu yang bersangkutan mengalami berbagai gejala negatif
yang pada gilirannya mempengaruhi prestasi kerja. (Achiruddin Saleh & Resky
Amelia, 2022)

Strategi koping akan membantu mengatur emosi yang muncul akibat situasi
stres, seperti kemarahan, kesedihan, kesepian, kecemasan, dan bahkan depresi.
Dengan strategi ini, dapat mengendalikan hati, pikiran, dan emosi untuk mencegah
gangguan mental yang lebih serius. Hal ini mencakup kemampuan memiliki nilai
atau keyakinan yang kuat, kemampuan mengatasi masalah, berkomunikasi,
menjaga kesehatan, dan kemampuan menepati komitmen. Mekanisme koping juga

5
dapat dianggap sebagai kemampuan menghadapi stres dan melanjutkan hidup serta
mencapai tujuan hidup.

1.2.Rumusan masalah
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan stress?
1.2.2. Apa penyebab stress?
1.2.3. Bagaimana dampak yang terjadi jika stress terjadi?
1.2.4. Apa saja gejala dari stress?
1.2.5. Bagaimana cara mengatasi stress?
1.2.6. Apa yang dimaksud dengan koping?
1.2.7. Apa fungsi dari koping?
1.2.8. Bagaimana strategi koping?
1.2.9. Bagaimana metode koping?
1.2.10. Apa yang dimaksud mekanisme koping?
1.2.11. Apa saja sumber koping untuk mengatasi stress?
1.2.12. Bagaimana koping terhadap stress?

1.3.Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui konsep-konsep tentang stress
1.3.2. Untuk mengetahui konsep tentang coping stress
1.3.3. Untuk menambah wawasan bagi penyusun dan pembaca
1.3.4. Sebagai bahan pembelajaran bagi penyusun

6
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Definisi Stres
Stress mempunyai pengaruh buruk pada fisik, emosi, intelektual
sosial dan spiritual yang terjadi secara bersamaan, karena hal itu stress
dapat mempengaruhi seseorang secara menyeluruh (Kozier, Erb,
Berman & Synder, 2011). Menurut Kozier,2011 stres adalah suatu
keadaan di mana orang bereaksi terhadap perubahan keadaan
keseimbangan normal mereka. Stress merupakan sebagian dari
kehidupan manusia dalam sehari-hari.

2.2. Penyebab Stress


Menurut Kozier,beberapa daktor yang mempengaruhi stress yaitu dipicu oleh
stressor yang berasal dari beberapa sumber, yaitu :

2.2.1. Lingkungan

Stresor lingkungan antara lain :

2.2.1.1.Sikap terhadap lingkungan, karena kita mengetahui bahwa


lingkungan mempunyai nilai-nilai negatif dan terhadap perilaku positif
setiap individu menurut persepsi kelompok sosialnya. Hal ini ini dapat
menyebabkan individu selalu berperilaku positif sesuai dengan
pendapat masyarakat sekitar.
2.2.1.2.Tuntutan dan sikap keluarga, misalnya tuntutan yang sesuai
dengan keinginan orang tua memilih jurusan saat masuk universitas,
perjodohan dan orang lain yang bertolak belakang diinginkan dan
menciptakan tekanan seseorang tersebut.
2.2.1.3.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi), menuntut untuk selalu update kemajuan
zaman membuat sebagian individu bersaing untuk menjadi orang
pertama yang mengetahui hal-hal baru, persyaratan ini juga muncul
memalukan bagi Anda karena disebut bodoh secara teknis

7
2.2.2. Diri sendiri

Stressor diri sendiri terdiri dari :

2.2.2.1.Kebutuhan psikologis yaitu persyaratan ingin dicapai


2.2.2.2. Proses pengenalan diri merupakan kebutuhan individu untuk
terus-menerus menyerap sesuatu semoga dalam hal pengembangan.
2.2.3. Pikiran
Stressor pikiran terdiri dari :
2.2.3.1. Terkait dengan penilaian individu lingkungan dan pengaruhnya
terhadap diri sendiri dan persepsi terhadap lingkungan.
2.2.3.2. Terkait dengan metode penilaian diri adaptasi yang biasanya
dilakukan individu khawatir.(., 2018)

2.3. Dampak Stress


Secara fisik, stress dapat menyebabkan seseorang mengalami sakit kepala,
pusing, gangguan tidur dan gangguan pencernaan. Secara emosional, stress dapat
menimbulkan perasaan negative terhadap diri sendiri, seperti rendahnya harga diri.
Secara intelektual, stress mempengaruhi persepsi dan kemampuan seseorang dalam
memecahkan masalah. Secara social, stress dapat menyebabkan seseorang menjadi
menarik diri dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain.

Penyebab – penyebab stress di atas tidak pasti akan langsung membuat


seseorang menjadi stress, dikarenakan kepribadian setiap individu berbeda pada
saat menyikapi permasalahan yang dihadapi. Menurut Kozier & Erb, dampak stress
dipengaruhi beberapa faktor yaitu :

2.3.1. Sifat pemicu stres. Informasi pribadi bagaimana cara mengobatinya


dan dimana mendapatkannya stressor dan besarnya dampaknya pada
seseorang sehingga menimbulkan efek stres terjadi secara berbeda pada
setiap orang.

2.3.2. Jumlah tensioner adalah jumlah tensioner individu bisa pada saat yang
sama. Jika

8
orang tersebut belum siap menerima wasiat menyebabkan perilaku buruk.
Misalnya marah karena hal-hal kecil.

2.3.3. Durasi tensioner, misalnya seberapa sering orang tersebut


mengalaminya mendapatkan pemicu stres yang sama. Lebih sering
seseorang mengalami hal yang sama, ternyata kelelahan memecahkan suatu
masalah.

2.3.4. Pengalaman masa lalu, yaitu pengalaman pribadi ,yang pertama


mempengaruhi perilaku manusia dihadapkan pada suatu masalah.

2.3.5. Tingkat perkembangan yang artinya setiap individu dengan


tingkat perkembangan yang berbeda-beda.(., 2018)

2.4. Gejala Stress


Menurut Kozier,2011 mengatakan gejala psikologis seseorang yang
mengalami stress, yaitu :

2..4.1.Kecemasan, yaitu perasaan tidak aman yang tidak menyenangkan


dari perseorangan yang penyebabnya belum pasti/bukan sasaran
sebenernya.Misalnya; khawatir jika hasil ujiannya buruk, khawatir tidak
masuk kelas, khawatir menunggu kedatangan, menunggu berangkat,
terlambat, dsb.

2.4.2.Kemarahan adalah reaksi emosional subjektif atau kemarahan dan


ketidakpuasan pribadi dengan tuntutan yang tidak terpenuhi. Ada tiga cara-
cara konstruktif untuk mengekspresikan kemarahan;

2.4.2.1. Perhatian; yaitu mencari perhatian orang lain dengan cara


memanggl nama orang lain

2.4.2.2. Mencari klarifikasi; proses menemukan penjelasan atas suatu


masalah untuk menimbulkan kemarahan

2.4.2.3. Identifikasi; yaitu mencari jawaban dan mendukung orang


lain.(Achiruddin Saleh & Resky Amelia, 2022)

9
2.5. Cara mengatasi stress
Menurut Kozier, ada yang bersifat nonfarmakologis untuk mengurangi
stres, seperti yoga, relaksasi pernapasan dalam, terapi tawa dan aromaterapi. Salah
satu perawatan non-medis untuk mengurangi tingkat kecemasan akibat stress.
Aromaterapi itu sederhana dan murah biayanya. Aromaterapi merupakan salah satu
bagian dari pengobatan . Bahan tambahan yang menggunakan cairan herbal mudah
menguap dan dikenal sebagai minyak esensial dan senyawa aromatik lainnya yang
dapat mempengaruhi jiwa, emosi dan kesehatan manusia. Beberapa minyak
esensial biasa digunakan dalam aromaterapi ,karena sifatnya yang serbaguna, dapat
berupa bunga, buah atau ramuan. Menurut McCloskey & Bulecheck dalam Kozier,
Erb, Berman & Snyder 2011, Terapi humor adalah salah satu metode pengobatan
untuk mengatasi stress menggunakan humor yang membuat tertawa terbahak-bahak
membantu orang memecahkan masalah, dan gangguan fisik dan gangguan jiwa
humornya sangat terasa untuk membantu klien menerima, menghargai dan
mengungkapkan sesuatu yang lucu, konyol atau konyol ketika seseorang mencoba
menjalin hubungan melepaskan ketegangan, melepaskan kemarahan atau berurusan
dengan emosi yang menyinggung bisa mengurangi tingkat stres dan depresi pada
manusia. Faktor: psikologis, dapat menghilangkan kecemasan dan depresi menekan
impuls yang tidak diinginkan diterima secara sosial atau pribadi, berfokus pada
elemen konyol tentang situasinya. (Puspitasari et al., 2018)

2.6. Definisi Koping


Menurut Kozier, Erb, Berman dan Synder(2011) berpendapat koping
merupakan keadaan suatu keberhasilan dalam menghadapi atau menghadapi
permasalahan dan situasi. Menurut Lazarus (dalam Kozier ), koping merupakan
konsekuensi perubahan kognitif dan perilaku dimana saja untuk menghadapi
tuntutan internal dan/atau eksternal yang menguras atau melampaui kemampuan
individu. Menurut Berman dan Synder, koping merupakan cara untuk mengatasi
segala perubahan baik yang sukses maupun gagal.

10
2.7. Fungsi Koping
Menurut Berman & Synder, koping biasanya berfungsi sebagai kebiasaan
atau upaya menghilangkan ketidaknyamanan yang dialami. Secara khusus, aktivitas
koping dibagi menjadi koping yang berfokus pada masalah dan koping yang
berfokus pada emosi. koping penting karena coping merupakan cara untuk
memecahkan masalah,pembelajaran dan bertindak ketika menghadapi perubahan
atau stres yang dapat berdampak negatif pada perkembangan pribadi

2.8. Strategi Koping


Cara-cara merespons atau mengatasi masalah yang digunakan individu
secara sadar dan sengaja untuk menghadapi pemicu stres disebut strategi coping.
Tiga cara mengatasi stres adalah dengan mengubah pemicu stres, menghadapi
pemicu stres, dan/atau menghindari pemicu stres

Menurut Lazarus(2000) dalam Konsier, Erb , Berman dan Synder (2011),


ada dua macam strategi koping yaitu, (1) Perawatan yang berfokus pada pemecahan
masalah, di mana orang secara aktif mencari solusi terhadap masalah untuk
meringankan kondisi atau situasi stres; (2) Koping yang berfokus pada emosi, yaitu
individu berusaha mengatur emosinya untuk beradaptasi terhadap dampak situasi
stres. (Wahyudin, 2018)

Menurut Kozier, Erb, Berman dan Synder (2011) menguraikan beberapa


strategi koping, yaitu koping yang berfokus pada masalah dan koping yang
berfokus pada emosi . Koping yang berfokus pada masalah mengatasi masalah yang
terfokus mengacu pada upaya untuk memperbaiki situasi berubah atau bertindak.
Contoh mekanisme berorientasi masalah: membuat rencana aksi, pencarian solusi
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sedangkan koping yang berfokus pada
emosi dengan mengatasi emosi melibatkan pikiran dan tindakan meringankan
penderitaan mental. Penanganan yang terfokus secara emosional tidak membaik
situasi, tetapi orang sering kali merasa lebih baik setelah menggunakannya. Contoh
penanggulangan yang berfokus pada emosi yaitu menerima kasih sayang dan
pengertian teman karena kehilangan anggota keluarga, melepaskan ketegangan
karena aktifitas belajar seharian , menangis, berjalan-jalan, menyalahkan orang lain.

11
Beberapa orang menggunakan kombinasi kedua strategi penanggulangan ini dalam
situasi stres. Selanjutnya ada strategi koping adaptif dan maladaptive. Strategi
adaptif dapat membantu orang menghadapi kejadian yang memicu stres dan secara
efektif mengurangi kecemasan yang diakibatkannya. Sedangkan koping maladaptif
yaitu penanganan yang tidak nyaman dapat menyebabkan penderitaan yang tidak
semestinya pada orang tersebut dan orang lain yang berkaitan dengan orang atau
peristiwa tersebut yang menyebabkan stres. Contoh koping maladaptif termasuk
makan berlebihan, minum alkohol atau obat-obatan, menarik diri dari teman.

2.9. Metode Koping


Ada dua jenis metode koping, yaitu strategi koping jangka panjang yang
bersifat konstruktif dan realistis, termasuk perubahan gaya hidup atau
menggunakan pemecahan masalah untuk menentukan pilihan. Meskipun strategi
koping jangka pendek dapat mengurangi stres hingga tingkat yang dapat ditoleransi,
strategi tersebut tidak efektif dalam menghadapi stres jangka panjang karena hanya
menyelesaikan stres dalam jangka waktu tertentu. Bahkan bisa menjadi destruktif
jika menjadi ketagihan jika digunakan secara berlebihan. Strategi jangka panjang
yang melibatkan perubahan gaya hidup. Contoh mekanisme penanggulangan
jangka panjang yaitu latihan fisik, membicarakan masalah kepada orang lain
(teman, konselor), mengandalkan keyakinan kekuatan yang lebih besar mencari
lebih banyak informasi tentang situasi dan belajar dari pengalaman masa lalu.
Sedangkan strategi penanggulangan jangka pendek dapat mengurangi stres sampai
batas tertentu mungkin bisa ditoleransi untuk sementara waktu, namun lama
kelamaan menjadi kebiasaan yang tidak efektif dalam menghadapi kenyataan.
Contoh strategi penanggulangan jangka pendek yaitu mengkonsumsi minuman
beralkohol merokok, konsumsi kafein berlebihan, penggunaan narkoba, melamun
dan berfantasi, mengandalkan keyakinan bahwa segala sesuatu akan selesai dan
tunduk dengan orang lain untuk menghindari kemarahan. (Kozier, 2011)

2.10. Mekanisme koping


Dalam Konzier (2011) , mekanisme koping dipandang sebagai mekanisme
jangka panjang atau jangka pendek. Mekanisme penanggulangan jangka panjang

12
dapat bersifat konstruktif dan praktis. Dalam situasi tertentu, berbicara dengan
orang lain dan memahami situasi merupakan bagian dari strategi jangka panjang.
Strategi jangka panjang lainnya mencakup perubahan gaya hidup seperti
mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, menyeimbangkan waktu
luang dan pekerjaan, atau menggunakan solusi untuk mengambil keputusan.

2.11. Sumber koping untuk mengatasi stress


Menurut Kozier dan Erb, Untuk mengatasi stres, seseorang memobilisasi
mekanisme koping di lingkungannya. Ada 5 sumber kelangsungan hidup yang
mampu membantu masyarakat beradaptasi terhadap stress yaitu modal ekonomi,
keterampilan dan keterampilan pemecahan masalah, teknik perlindungan, dan
dukungan sosial dan motivasi.(Yelvita, 2022)

2.12. Koping terhadap Stress


Menurut Kozier 2011, ada beberapa usaha yang bisa dirancang untuk
mengatasi stress yaitu koping terhadap stress. Ada dua jenis strategi koping yaitu
koping berfokus di masalah dan koping berfokus pada emosi,kelangsungan hidup
melibatkan fokus masalah emosional dan cara mengatasinya. Efisiensi koping
individu itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang berpengaruh misalnya
banyak stres yang dihadapi seseorang individu, kemampuan seseorang menghadapi
stress, ada yang mendukung bagi orang-orang ketika mereka menghadapi stres, dan
kualitas seseorang untuk menghadapi adanya permasalahan atau emosional akibat
stress yang datang.(Millasari & Jannah, 2019)

13
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Setiap individu pasti memiliki masalah yang dapat membuat dirinya
mengalami stress berkepanjangan. Stress memberikan dampak yang buruk tidak
hanya pada kesehatan fisik saja tetapi juga kesehatan mental. Penyebab stress
sendiri datang dari berbagai hal mulai dari keluarga, lingkungan bahkan
perkembangan teknologi juga dapat membuat kita menjadi stress. Peran stress
coping sangat diperlukan dalam situasi ini, stress coping membantu kita untuk
mengatur emosi, pola pikir dan perasaan agar mental kita tetap terjaga
kesehatannya. Terdapat dua jenis stress koping diantaranya stress coping jangka
panjang yang melibatkan gaya hidup dan stress coping jangka pendek yang bersifay
hanya sementara waktu. Strategi coping tersebut dapat berhasil jika dalam diri kita
sendiri terdapat niat untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

3.2. Saran
3.2.1. Bagi klien, klien diharapkan dapat memahamu hal hal mendasar
mengenai mental health sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari serta
dapat menjadi pribadi yang terbuka dengan maksud dapat membagikan apa
yang mengganggu pikirannya dengan orang lain maupun meluapkannya
dengan hal apapun yang masih tergolong tindakan positif.

3.2.2. Bagi tenaga medis, diharapkan tenaga medis dapat memberikan


edukasi mengenai stress coping dan mental health secara jelas dan terperinci
agar klien dapat mengerti dan tidak ada kesalahanpahaman yang dapat
memberikan dampak buruk bagi klien itu sendiri.

14
DAFTAR PUSTAKA
. M. (2018). Stres Dan Cara Mengatasinya Dalam Perspektif Psikologi. JURNAL
EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 2(2), 183.
https://doi.org/10.22373/je.v2i2.815

Achiruddin Saleh, A., & Resky Amelia, N. (2022). Indonesian Journal of Islamic
Couseling Strategi Coping Stress Dalam Menangani Stres Kerja Geriatric
Nursing Di PPSLU Mappakasunggu Kota Parepare. Indonesian Journal of
Islamic Counseling, 4(1), 43–55. http://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/ijic

Millasari, S., & Jannah, S. R. (2019). Hubungan Antara Sistem Pembelajaran


Dengan Tingkat Stress Dan Adaptasi pada Siswa Pesantren Aceh Besar. JIM
FKep, 4(2), 83–89.

Puspitasari, N., Hartati, E., & Supriyono, M. (2018). Efektifitas Terapi


HumorTerhadap Penurunan Tingkat Depresi Pada Lanjut Usia Di Panti
Werdha Pucang Gading Semarang. Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan
(JIKK), 5(1), 1–11.

Yelvita, F. S. (2022). Hubungan Tingkat Stres dengan Mekanisme Koping Pada


Mahasiwa Profesi Ners Di Fakultas Keperawatan. In Universitas Andalas
(Issue 8.5.2017).

Kozier, E. B. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses &


Praktik. Jakarta. Wahyudin, A. A. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Klien
Gangguan Stress.

15

Anda mungkin juga menyukai