Anda di halaman 1dari 3

Minke merupakan seorang pemuda yang berdarah asli Pribumi Jawa.

Ia sekolah SD di
E.L.S (milik Inggris) dan melanjutkan sampai tamat di H.B.S (milik Belanda) menjadikannya
pribadi yang sangat mengagungkan Eropa, terutama karena pengajaran gurunya Juffrouw Magda
Peters. Minke sangat menyanjung Eropa dan dikisahkan tidak lagi mengindahkan budaya Jawa.
Dulu ia adalah anak yang bodoh sehingga dia tidak lulus kelas 1 SD selama 2tahun. Karena itu
iya disebut sebagai 'Minke/ Monkey' oleh gurunya. Dia bukan anak dari Gubernur / Bupati, yang
dimana memungkinkan menjadi alasan ia bersekolah di E.L.S dan H.B.S. Ia bersekolah disana
karena orangtuanya ingin ia mendapatkan pendidikan yang bagus, lebih daripada Pribumi
lainnya.
Minke punya teman baik namanya Robbert Suurhof. Robbert Suurhof ini sebenernya pria
Pribumi total, tapi karena ia dulu lahir di kapal pesiar Belanda maka ia menjadi memiliki
kebangsaan Belanda. Karena kebangsaannya itu Robbert Suurhof enggan menjadi Pribumi
bahkan menganggap tinggi Pribumi. Lalu Minke? Ia tetap menganggapnya tidak lebih dari
seorang Pribumi yang beruntung karena dapat bersekolah di H.B.S.
Suatu ketika Robbert Suurhof mengajak Minke ke tempat yang jauh dari Surabaya,
melainkan daerah Wonokromo. Yang dimana merupakan daerah tempat tinggal keluarga
Mellema. Awalnya Minke gagah karena merasa tidak akan terpincut, karena temannya ini si
Suurhof akan perkenalkan ia ke gadis berdarah Indo yang cantik. Berawal dari Suurhof yg
mendapatkan undangan makan & berburu dari Robbert Mellema/ kakak Annelies, Minke
menjadi ikut masuk ke urusan ini. Yang karena ini juga semua kisah Annelies dan Minke mulai.
Keluarga Mellema ini di depan gerbang rumahnya ada tulisan 'Boerdrij Buitenzorg' atau
pertanian Buitenzorg, btw. Karena ini Sunikem/ Ibu dari Annelies disebut Nyai Ontosoroh. Nyai
(Karena ia hanya seorang gundik yg diperistri oleh juragan kaya tanpa ikatan sah agama/ hukum)
dan Ontosoroh (karena ia yg mengendalikan semua pertanian yg ada).
Herman Mellema, yang merupakan ayah kandung dari Robert Mellema & Annelies
Mellema ini merupakan juragan kaya raya yang berkebangsaan Belanda. Beliau memiliki ladang
& peternakan seluas 180 hektar, belum terhitung rawa & hutan. Herman Mellema adalah
pendatang duda dari belanda yang kemudian menikahi seorang gadi Pribumi Jawa yang bernama
Sanikem. Ayah dari Sanikem ini adalah seorang pekerja keras yang rela menukarkan/ melakukan
apapun demi uang. Termasuk anaknya, yaitu Sanikem. Ia memberikan Sunikem kepada Herman
Mellema hanya karena akan mendapatkan imbalan berupa uang.
Minke & Annelies/ Anne ini jatuh cinta pada pandangan pertama pada saat Minke
pertama kali datang ke rumah keluarga Mellema. Dengan rasa malu dan yakin, Minke
menyatakan perasaan kalau Anne ini cantik mengalahkan Sri Ratu dan para dewi. Tanpa
disangka Nyai Ontosoroh pun setuju dengan hubungan yang dijalin Minke dan Anne, karena
hubungan mereka dibangun karena keinginan masing- masing bukan terpaksa.
Tapi Robbert Mellema/ kakaknya Anne ini gasuka sama Minke, karena ia adalah seorang
Pribumi tulen sama kaya ibunya. Sampai ia mencoba minta Darsam/ Penjaga rumahnya yg
berdarah Madura ini membawa Minke jauh dari Anne. Tapi Darsam tetap di pihak Minke, jadi
Minke hanya dibawa jauh dari daerah Wonokromo aja.
Tapi Minke tetep kekeh memperjuangkan Annelies. Setelah beberpa waktu, Minke
mendapat undangan dari Annelies langsung untuk tinggal / menetap di rumahnya. Disaat Minke
nginep di rumahnya Anne, Minke masuk ke kamar Anne untuk ngobrol, namun mereka
melakukan hal yg lebih dan Nyai Ontosoroh yg tau itu semua tidak marah, bahkan Anne yg ga
suka setelahnya. Karena Minke bukan orang pertama yg ngelakuin itu ke Anne, tapi kakaknya
sendiri si Robbert Mellema itu.
Saat Minke tau itu semua, Minke pergi dari rumah Anne untuk nenangin perasaan Anne
dan Minke sendiri. Tapi gak lama, si Minke di undang lagi sama Nyai Ontosoroh langsung.
Karena Anne sakit, tapi yg disebut namanya Minke terus.
Seiring berjalannya waktu, semua keadaan membaik, setelah perjuangan yang sangat
berat, Minke dan Annalies akhirnya menikah, keduanya sangat bahagia, karier Minke pun
melejit dengan baik. Minke berhasil lulus dari HBS dengan peringkat yang sangat memuaskan,
padahal dia pernah dikeluarkan dari sekolah, karena tuduhan-tuduhann yang mengarah padanya
telah melakukan hal buruk dengan seorang Nyai. Semuanya Minke hadapi, dan akhirnya dia bisa
berhasil.

Setelah kegembiraan Minke dapatkan, bencana datang menghampirinya, Minke jatuh


sejatuh-jatuhnya. Dan yang menjatuhkannya adalah hukum Belanda—hukum orang Eropa,
sebuah negara yang Ia sanjung-sanjung. Dari Wonokromi, sebuah kabar mengejutkan tiba-tiba
terdengar. Tuan Herman Mellema meninggal dunia. Selepas itu, datang lagi sebuah kabar
menggemparkan. Nyai mendapat surat dari anak kandung Mellema di Belanda bernama Ir.
Maurits Mellema. Maurits adalah anak sah Herman Mellema dengan Amelia Mellema-Hammers.
Maurits menuntut seluruh kekayaan perusahaan yang dimiliki Herman Mellema yang selama ini
dibesarkan Nyai Ontosoroh. Bukan itu saja, ia minta hak asuh atas Annelies untuk dibawa ke
Belanda. Annalies sama-sama menjadi korban, karena merupakan anak sah Tuan Mellema, Ia
harus dipulangkan ke Eropa dan meninggalkan Minke bersama Nyai Ontosoroh—Nyai tidak
dianggap karena tidak pernah menikah secara sah dengan Tuan Mellema dan harus merelakan
semua perusahaan yang telah Ia rintis dengan Annalies.

Meski Minke dan Nyai Ontosoroh telah berusaha keras untuk mempertahankan
perusahaan dan Annalies yang harus dibawa ke Belanda, tetap saja hukum tidak pernah memihak
pada Pribumi. Annalies pergi, Minke dan Nyai harus pasrah dan menerima semuanya. Di akhir
buku, Minke berkata pada Nyai Ontosoroh, “Kita kalah Ma,” bisik Minke, dan dengan bijak
Nyai Ontosoroh menjawab, “Kita telah melawan, Nak, Nyo, sebaik-baiknya, sehormat-
hormatnya,”.

Anda mungkin juga menyukai