BAB I
PENDAHULUAN
Barlenti, Hasan, et. al. (2017:81) mengatakan bahwa salah satu media
pembelajaran yang dapat mendukung proses pembelajaran adalah LKS. Namun
LKS yang digunakan dalam proses pembelajaran hanya berupa soal evaluasi saja,
tanpa memuat serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa dalam
memahami materi tersebut. Pada LKS juga ditemukan beberapa kekurangan
lainnya yaitu LKS yang digunakan siswa kurang menarik, karena materi hanya
disajikan berupa kalimat dan kurang komunikatif tanpa adanya gambar yang dapat
memperjelas pemahaman siswa. Dengan adanya gambar siswa akan merasa
tertantang dan berpikir untuk mencari dan mendalami lebih lanjut tentang materi
tersebut. Pada penelitian ini menggunakan LKS yang mencakup kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, peta
konsep, ringkasan materi, permasalahan, contoh dan 6 jenis latihan soal.
Selain mempertimbangkan media pembelajaran LKS penelitian ini juga
mempertimbangkan media pembelajaran quiz online agar memberi dorongan
semangat belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa. Quiz online yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan bantuan smartphone dan computer.
Menurut Siskawati (2018:31) menjelaskan bahwa penggunaan komputer dalam
pembelajaran memberikan banyak keutamaan yang meliputi: (1) Penggunaan
komputer dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi; (2) Penggunaan
komputer dalam proses pembelajaran akan lebih efektif karena memungkinkan
teratasinya hambatan dalam proses komunikasi antara guru dengan siswa; (3)
Efektifitas belajar yang memiliki persentase tinggi yaitu ketika belajar dilakukan
dengan melihat dan mendengar serta yang paling tinggi yaitu ketika siswa
melakukan sendiri apa yang dipelajarinya. De Porter & Hernacki (2015) juga
mengatakan efektifitas belajar yaitu 10% informasi diserap dari proses membaca,
20% dari proses mendengar, 30% dari proses melihat, 50% dari proses melihat
dan mendengar, 70% dari proses pengucapan atau apa yang kita katakan, 90%
dari proses pengucapan dan perilaku kita. Sesuai dengan pendapat ahli tersebut,
penggunaan teknologi informasi tepatnya komputer memenuhi persyaratan
4
5
6
7
c. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi pythagoras. Hal ini
dikarenakan materi pythagoras telah disesuaikan dengan media PRISMA
LEKER WAIZ yang telah diprosidingkan.
d. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu periodesasi
semester genap tahun ajaran 2020/2021. Hal ini dikarenakan materi
pythagoras dipelajari pada semester genap di tahun ajaran 2020/2021.
e. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah PRISMA LEKER WAIZ.
Media ini terdapat dua bagian yaitu LKS elektronik dan quiz online yang akan
digunakan selama proses pembelajaran materi pythagoras.
f. Hasil belajar matematika siswa yang digunakan dalam penelitian ini
berdasarkan media PRISMA LEKER WAIZ adalah hasil belajar pada aspek
kognitif dimana siswa diberi pretest dan posttest berupa soal uraian materi
pythagoras dalam bentuk PDF.
7
8
8
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Belajar
2.2.2 Matematika
10
11
c) Faktor masyarakat
Menurut Afifah (2019:22), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu :
1.) Faktor internal
a) Aspek fisiologis
b) Aspek psikologis
2.) Faktor eksternal
a) Faktor lingkungan sosial
b) Faktor lingkungan nonsosial
Menurut Sabri (2011:60), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu :
1.) Faktor internal
a) Faktor fisiologis, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik, serta
kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran.
b) Faktor psikologis, seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan
kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan, berpikir dan
kemampuan dasar pengetahuan yang dimiliki.
2.) Faktor eksternal
a) Faktor lingkungan
Faktor ini terbagi dua, yaitu pertama, faktor lingkungan alam atau non
sosial seperti keadaan suhu, kelembaban udara, waktu (pagi, siang, sore,
malam), letak madrasah, dan sebagainya. Kedua, faktor lingkungan sosial
seperti manusia dan budayanya.
b) Faktor instrumental
Yang termasuk faktor instrumental antara lain gedung atau sarana fisik
kelas, sarana atau alat pembelajaran, media pembelajaran, guru, dan
kurikulum atau materi pelajaran serta strategi pembelajaran.
Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi banyak faktor yang ada,
baik yang bersifat internal maupun eksternal. Faktor tersebut sangat
mempengaruhi upaya pencapaian hasil belajar dan mendukung terselenggaranya
kegiatan proses belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan
pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa sebagai berikut :
12
13
13
14
14
15
Perkembangan media secara umum terdiri atas tiga generasi utama, yaitu:
(1) media pada generasi ini meliputi surat kabar/majalah; (2) radio, film, dan
televisi; dan (3) telematika komputer (Kustandi & Darmawan, 2020:7).
15
16
16
17
17
18
atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi
oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan.
b) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual
dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang
menyangkut masalah sosial atau ras.
c) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar yang disediakan.
d) Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa
media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu
siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam
teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran
berfungsi untuk mengakomodasikan peserta didik yang lemah dan lambat
menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
disajikan secara verbal.
Media pemebelajaran menurut Kemp & Dayton (dalam Kustandi &
Darmawan, 2020:17) dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu
digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar
jumlahnya, yaitu (a) memotivasi minat atau tindakan; (b) menyajikan informasi;
dan (c) memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran
dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Untuk tujuan informasi,
media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di
hadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat sangat umum,
berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang.
Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi.
Kustandi & Darmawan (2020:20) mengatakan beberapa manfaat praktis
dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai
berikut : (1) media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
18
19
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Aniza & Siskawati
(2020:70), PRISMA LEKER WAIZ merupakan kepanjangan dari “Paket
Ringkasan Materi dengan Lembar Kerja Siswa beserta Quiz berbantuan
19
20
Proprofs”. PRISMA LEKER WAIZ dalam penelitian ini adalah sekumpulan dari
kesatuan materi secara umum dan pertanyaan-pertanyaan yang menuntut
pemecahan masalah dengan alat penilain berupa kuis yang disajikan berupa
latihan-latihan soal secara menarik. Sejarah singkat dari PRISMA LEKER WAIZ
adalah prisma melambangkan simbol dari unsur matematika. Matematika
merupakan ilmu pasti, jika tidak dapat diganggu gugat seperti leker bentuknya
bulat tidak akan berubah bentuk lainnya. Waiz merupakan stasiun radio intinya
alat sebagai penyampai informasi, penelitian ini menggunakan aplikasi proprofs.
Media ini dikembangkan berdasarkan materi pythagoras dengan
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi sebagai berikut :
Tabel 2.1 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Tujuan Pembelajaran
1. Menunjukkan luas persegi dan luas segitiga siku-siku
2. Membuktikan kebenaran teorema Pythagoras
3. Menunjukkan perbandingan sisi pada segitiga siku-siku dengan sudut dan
4. Menunjukkan perbandingan sisi pada segitiga siku-siku dengan sudut
5. Menjelaskan penerapan bidang kartesius pada teorema Pythagoras
6. Mengidentifikasikan bangun ruang untuk menyelesaikan teorema Pythagoras
Sumber : Aniza & Siskawati (2020:73)
20
21
Media ini dirancang dalam dua bagian. Bagian pertama dirancang berupa
lembar kerja siswa elektonik PRISMA LEKER WAIZ. Lembar kerja siswa
tersebut berisi identitas (nama mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok,
alokasi waktu, KI, KD, IPK, dan tujuan pembelajaran), peta konsep, ringkasan
materi 4 pertemuan, isi modul disusun mengikuti pendekatan saitifik (mengamati,
menanya, menggali informasi dan contoh), dan ada 6 jenis latihan soal
(menjodohkan, pilihan ganda, jawaban singkat, benar salah, melengkapi, dan
uraian) beserta kunci jawaban. Selain itu, lembar kerja siswa (LKS) elektronik ini
dirancang dengan ukuran berstandar ISO yakni ukuran ( ), isi
LKS menggunakan format penulisan font Times New Roman, font size 12, line
and paragraph spacing 1.15. Kemudian, bagian sampul dari LKS didesain
fullcolour agar mampu menarik perhatian siswa. Berdasarkan penjelasan bagian
pertama LKS elektronik PRISMA LEKER WAIZ dapat dilihat pada gambar 2.1.
21
22
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Aniza & Siskawati
(2020), media pembelajaran PRISMA LEKER WAIZ menggunakan materi
pythagoras, sebagai berikut :
Luas Persegi Luas Segitiga Siku-Siku
satuan luas
Teorema Pythagoras
Luas daerah persegi yang panjang sisinya adalah sisi miring suatu segitiga siku-
siku sama dengan jumlah luas daerah persegi yang panjang sisinya adalah sisi
siku-siku segitiga tersebut.
Untuk setiap segitiga siku-siku, berlaku kuadrat panjang sisi miring sama dengan
jumlah kuadrat panjang sisi siku-sikunya. Teorema Pythagoras tersebut
dirumuskan , jika siku-siku di .
22
23
Untuk setiap segitiga jika jumlah kuadrat panjang dua sisi yang saling tegak lurus
sama dengan kuadrat panjang sisi miring maka segitiga tersebut merupakan
segitiga siku-siku. Untuk dengan panjang sisi-sisinya , , dan :
Jika , maka merupakan segitiga lancip di . Sisi
dihadapkan sudut .
Jika , maka merupakan segitiga siku-siku di . Sisi
dihadapkan sudut .
Jika , maka merupakan segitiga tumpul di . Sisi
dihadapkan sudut .
Tripel Pythagoras
Tripel Pythagoras adalah kelompok tiga bilangan bulat positif yang memenuhi
kuadrat bilangan terbesar sama dengan jumlah kuadrat dua bilangan lainnya.
Sudut 𝟑𝟎 dan Sudut 𝟔𝟎
Gambar 2.3(a) menggunakan teorema pythagoras diperoleh :
√( ) √ √
Dengan demikian, diperoleh perbandingan
√ √
Perbandingan tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan soal yang berkaitan
dengan segitiga siku-siku khusus.
Sudut 𝟒𝟓
√ √ √
Dengan demikian, diperoleh perbandingan
√ √
Perbandingan tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan soal yang berkaitan
dengan segitiga siku-siku sama kaki.
23
24
matematika hanya sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh guru, sehingga dalam
menyelesaikan soal hanya sebatas mengikuti contoh soal yang diberikan. Hal
tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman siswa pada materi yang diajarkan
oleh guru, akibatnya siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu alternatif yang dapat digunakan
dalam proses pembelajaran adalah efektivitas penggunaan media pembelajaran
berbasis masalah. Menurut Wulandari, Yayat, et. al. (2020:270), Media
pembelajaran merupakan seperangkat benda konkret yang dirancang dan dibuat
secara sengaja digunakan untuk membantu mengembangkan konsep dalam
pembelajaran, sehingga media pembelajaran mampu mengatasi permasalahan
siswa, menarik perhatian siswa dan membantu siswa dalam memahami suatu
materi. Adanya pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik maka
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Namun di tengah wabah
pandemi covid-19, menyebabkan sistem pendidikan dihadapkan dengan situasi
yang menuntut para guru untuk dapat menguasai media pembelajaran online
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kusuma (2020:98) menyatakan bahwa
sistem pembelajaran online menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan
dalam pembelajaran secara langsung dengan adanya aturan social distancing.
Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia selalu menjadi isu penting
dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional. Salah satu peningkatan mutu
pendidikan adalah pembelajaran online. Istilah pembelajaran online tersebut
sudah lama diterapkan oleh para guru maupun siswa dalam suatu proses
pembelajaran yang dilakukan secara terpisah di luar kelas. Adapun kerangka
pemikiran dalam penelitian ini ditunjukkan dalam gambar 2.4 sebagai berikut.
25
26
Pembelajaran
matematika
Media pembelajaran
berbasis masalah
Pandemi Covid-19
Pembelajaran Online
Penerapan PRISMA
LEKER WAIZ
berbasis masalah
Ada pengaruh
Pengaruh media
PRISMA LEKER
WAIZ terhadap hasil
belajar matematika
siswa
Tidak ada pengaruh
2.7 Hipotesis
Istilah hipotesis dari bahasa yunani yang mempunyai dua kata ialah kata
hupo (sementara) dan thesis (pernyataan atau teori). Karena hipotesis merupakan
pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya. Kemudian menurut
Harnovinsah (2018) mengatakan bahwa hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap
hubungan antara dua variable atau lebih. Pendapat lain menurut Sudjana (2019)
26
27
mengartikan hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya.
Menurut Sugiyono (2018:413) mendefinisikan bahwa hipotesis penelitian
merupakan hipotesis kerja (hipotesis alternatif Ha dan Ho) yaitu hipotesis yang
dirumuskan untuk menjawab permasalahan. Ha diperoleh dari teori-teori yang ada
hubungannya dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta
dukungan data yang nyata di lapangan. Ho diperoleh dari hipotesis statistik yang
diuji kebenarannya menggunakan uji statistik. Berdasarkan definisi para ahli
diatas dapat disimpulkan hipotesis merupakan dugaan sementara yang harus diuji
lagi kebenarannya. Berpandangan dari hal tersebut maka dapat ditentukan
hipotesis awal dalam penelitian ini sebagai berikut :
Ha : Ada pengaruh media PRISMA LEKER WAIZ terhadap hasil belajar
matematika siswa
Ho : Tidak ada pengaruh media PRISMA LEKER WAIZ terhadap hasil belajar
matematika siswa
27
28
BAB III
METODE PENELITIAN
28
29
b) True eksperimental
Ada beberapa jenis desain penelitian dalam kategori ini, antara lain the
pretest-posttest control group design; the posttest only control group design;
the solomon four group design.
c) Quasi eksperimental
Desain eksperimen semu lebih baik dengan pra-eksperimen karena masih
menggunakan perbandingan kelompok, namun kelemahannya yaitu
randominasi. Dengan kata lain, penelitian semu tidak menerapkan
randominasi kelompok baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
Jenis desain yang termasuk dalam kategori ini adalah the nonequivalent
control group design; the time series design; counterbalanced design.
Jadi, dapat disimpulkan penelitian ini termasuk jenis penelitian asosiatif yang
menggunakan pra-eksperimental, dikarenakan tidak menggunakan kelas kontrol.
29
30
30
31
Start
Memberikan pretest
soal pythagoras
uraian file PDF
Penerapan media
PRISMA LEKER
WAIZ
Pertemuan 2
Pertemuan 1
1. Pembelajaran
1. Pembelajaran
menggunakan media
menggunakan media
PRISMA LEKER WAIZ
PRISMA LEKER WAIZ
yang meliputi LKS
yang meliputi LKS
elektronik dan quiz online
elektronik dan quiz online
2. Penjelasan pada proses
2. Penjelasan pada proses
pembelajaran
pembelajaran
menggunakan bantuan
menggunakan bantuan
whatsapp, PPT, dan
whatsapp dan PPT
youtube
Penarikan kesimpulan
Finish
Keterangan :
Start / Finish Proses pengambilan informasi Alur proses
31
32
33
34
numerik. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi tes dan dokumentasi.
1) Metode tes
Tes adalah semua perangkat latihan yang diberikan oleh guru untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa selama proses pembelajaran (Sudjana,
2019:40). Teknik tes dilakukan untuk memperoleh data nilai siswa berupa
angka yang akan dilaksanakan pada awal pertemuan dan akhir pertemuan
dalam pembelajaran matematika melalui penerapan media PRISMA LEKER
WAIZ. Adapun penjelasan terkait tes tersebut yaitu dilakukan 2 kali dimana
tes awal sebelum diberi treatment media PRISMA LEKER WAIZ (pretest)
dan tes akhir sesudah diberi treatment media PRISMA LEKER WAIZ
(posttest). Kedua tes tersebut memiliki soal sama persis, yaitu soal uraian yang
berjumlah soal. Serta pengambilan soal tetap meliputi materi yang telah
diberikan kepada siswa selama proses pembelajaran.
2) Metode dokumentasi
Dokumentasi merupakan alat bantu yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data-data dalam bentuk dokumen yang memuat garis besar
atau kategori data yang akan dicari. Data dokumentasi bisa berupa literatur,
buku harian, notulen, audio, video dan foto (Sugiyono, 2018:213). Adapun
dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar-daftar terkait
data siswa dan guru, daftar nilai siswa, foto pelaksanaan selama penelitian dan
hasil belajar siswa selama proses pembelajaran matematika menggunakan
media PRISMA LEKER WAIZ.
Metode analisis data adalah suatu cara untuk mengolah sebuah data
menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah dipahami
dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan, utamanya masalah
tentang sebuah penelitian (Sugiyono, 2018:415). Metode analisis data yang
34
35
digunakan dalam penelitian ini meliputi uji kualitas instrumen, uji pra penelitian,
dan uji hipotesis penelitian.
1) Uji kualitas instrumen
Uji kualitas instrumen yaitu uji yang dilakukan sebelum instrumen
digunakan dalam penelitian. Uji kualitas instrumen yang dimaksud dalam
penelitian ini merupakan uji validitas, uji reliabilitas, daya pembeda dan
tingkat kesukaran yang dilakukan terhadap siswa bukan sampel penelitian. Hal
tersebut bertujuan untuk mengetahui instrumen yang digunakan valid, reliabel
serta memenuhi kriteria daya pembeda dan tingkat kesukaran saat dilakukan
terhadap siswa yang merupakan sampel penelitian. Selain itu, instrumen
tersebut akan di validasi oleh ahli materi yaitu dosen matematika dan guru
matematika apakah instrumen layak digunakan kepada siswa. Adapun skor
penilaian dan kriteria penilaian lembar validasi instrumen sebagai berikut :
Skor Penilaian :
( )
Keterangan :
Indeks daya pembeda
Jumlah skor siswa kelompok atas
36
37
Keterangan :
Indeks tingkat kesukaran
Banyak siswa yang menjawab benar
Jumlah seluruh siswa tes
37
38
kita melakukan berbagai uji statistik non parametrik meliputi: Uji Chi Square,
Binomial, Runs, One Sample Kolmogorov-Smirnov, Two Independent Sample
Test, K Independent Samples Test, Two Related Samples, dan K Related
Samples (Trihendradi, 2013:107).
3) Uji hipotesis penelitian
Hipotesis penelitian merupakan hipotesis kerja (hipotesis alternatif Ha dan
Ho) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan. Ha
diperoleh dari teori-teori yang ada hubungannya dengan masalah penelitian
dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di lapangan. Ho
diperoleh dari hipotesis statistik yang diuji kebenarannya menggunakan uji
statistik (Sugiyono, 2018:413). Hipotesis dalam penelitian ini yaitu Ha (Ada
pengaruh media PRISMA LEKER WAIZ terhadap hasil belajar matematika
siswa) dan Ho (Tidak ada pengaruh media PRISMA LEKER WAIZ terhadap
hasil belajar matematika siswa). Untuk menguji hipotesis tersebut dengan
membandingkan antara nilai pretest dan posttest pada sampel yaitu kelas
VIIIA SMPN 1 Ambulu. Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan uji test (paired sample test) berbantuan SPSS versi 20.
Adapun kriteria pengambilan kesimpulan uji test diantaranya meliputi: (1)
Jika Ho diterima Ha ditolak maka tidak ada pengaruh; (2) Jika
Ha diterima Ho ditolak maka ada pengaruh; (3) Dimana yang
digunakan berupa (Trihendradi, 2013:97).
39