Abstract: E-learning has an important role in Islamic Education learning. Students are
expected to not only listening to the explanation of the material from the teacher but also
playing an active role in learning by applying e-learning. This study aims to analyze the
implementation of learning based e-learning in Islamic Education course. The method used in
this research was qualitative descriptive. The subject of this study was SMK 8 Surabaya
students for the Islamic Education course. The data collection method had been done by
interview and documentation. Data analysis had been done by collecting data, reducing
data, presenting data, and making conclusions. The results of this study were the researcher
found three stages in learning-based e-learning in the Islamic Education course, which is
planning stage, implementation stage, and evaluation stage.
Keywords : learning; islamic education; e-learning
1
Rachmawati & Rusydiyah – Implementasi Pembelajaran Berbasis E-learning
2
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2020
Penyebab lainnya adalah beberapa pendidik pelajaran pendidikan agama Islam di SMKN
kurang berminat menggunakan media 8 Surabaya.
internet dalam pembelajarannya. Selain itu
terdapat pula pendidik yang kurang
mampu menerapkan dan memanfaatkan Metode Penelitian
TIK dengan maksimal meskipun fasilitas
telah disediakan oleh sekolah, yang nantinya Penelitian ini menggunakan metode
diaplikasikan pada pembelajaran berbasis e- penelitian deskriptif kualitatif, yaitu
learning (Ramdani et al., 2018). penelitian ini berusaha memperoleh
Beberapa penelitian juga telah deskripsi berupa gambaran tentang
dilakukan untuk menguji keefektifan e- implementasi pembelajaran berbasis e-
learning dalam pembelajaran. Seperti learning pada mata pelajaran PAI. Lokasi
penelitian yang telah telah dilakukan oleh penelitian ini berada di SMKN 8 Surabaya
euis sofi yang menunjukkan bahwa dengan khususnya pada mata pelajaran PAI, dengan
menggunakan e-learning terhadap guru PAI sebagai subjek penelitian. Sumber
pembelajaran sejarah kebudayaan Islam primer penelitian ini berasal dari hasil
hasil belajar peserta didik meningkat 70% wawancara dengan guru PAI SMKN 8
(Sofi, 2016). Begitu pula penelitian yang Surabaya sebagai subjek penelitian. Sumber
dilakukan oleh Numiek Sulistyo Hanum data sekunder sebagai pelengkap yaitu
yang menunjukkan bahwa penyampaian berasal jurnal, arsip, buku, dokumen pribadi
pembelajaran yang dilakukan menggunakan serta dokumen resmi.
e-learning dinilai efektif dengan Metode pengumpulan data dilalukan
kecenderungan 75% (Hanum, 2013). melalui wawancara dan dokumentasi. Untuk
Beberapa peneliti juga telah membuktikan menganalisis data yang diperoleh dilakukan
bahwa pembelajaran menggunakan e- dengan cara mengumpulkan data, kemudian
learning dapat dikatakan sangat efektif. mereduksi data, penyajian data, dan
Namun tidak membahas bagaimana cara membuat kesimpulan.
dan prosesnya agar pembelajaran tersebut
menjadi efektif.
Dalam hal ini SMKN 8 Surabaya E-Learning
merupakan satu diantara beberapa sekolah
yang menggunakan media e-learning dalam Definisi e-learning terdiri dari alfabet
proses pembelajarannya. Dalam “e” yaitu singkatan dari electronic, dan dari
pembelajaran PAI pun juga sudah kata learning yang memiliki arti yaitu
diterapkan seperti menggunakan bantuan pembelajaran. Maka definisi dari e-learning
LCD, mengupload materi dan memberikan ialah pembelajaran yang menggunakan
tugas melalui Web dll. Jika pembelajaran perangkat elektronik (Muflihah, 2018).
berbasis e-learning dinyatakan efektif maka Beberapa ahli telah mengungkapkan definisi
perlu diketahui bagaimana proses e-learning yaitu : a) e-learning ialah salah satu
implementasinya dalam pembelajaran jenis kegiatan pembelajaran yang dalam
dengan baik, serta faktor-faktor apa saja proses penyampaian materinya kepada
yang dapat mempengaruhi dalam proses siswanya dilakukan dengan cara
implementasinya. Berdasarkan berbagai memanfaatkan media internet atau jaringan
permasalahan tersebut maka penelitian ini komputer. b) e-learning merupakan sistem
bertujuan untuk menganalisis implementasi pendidikan yang memanfaatkan media
pembelajaran berbasis e-learning pada mata elektronik dalam mendukung proses
3
Rachmawati & Rusydiyah – Implementasi Pembelajaran Berbasis E-learning
4
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2020
5
Rachmawati & Rusydiyah – Implementasi Pembelajaran Berbasis E-learning
6
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2020
7
Rachmawati & Rusydiyah – Implementasi Pembelajaran Berbasis E-learning
Tabel 1.
Tabel Pengguna E-learning
No Pengguna Kebutuhan
1 Operator Dapat melakukan akses yang berupa pengolahan data
meliputi, memasukkan data guru, data mata
pelajaran, data peserta didik, mengelola berita, serta
mengatur hak akses pengguna
2 Guru/ Koordinator guru Dapat melakukan akses yang berupa pengelolaan
terhadap isi mata pelajaran yang berupa,
mengunggah materi pembelajaran, memberikan kuis
dan tugas, mengelola forum, memberikan pesan
terhadap peserta didik, memberikan nilai dan melihat
hasil belajar siswa
3 Siswa Siswa dapat mengakses materi, mengerjakan tugas,
mengumpulkan tugas maupun kuis, turut serta
dalam forum diskusi, dapat mengirim pesan kepada
guru.
Berdasarkan hasil wawancara, dalam memudahkan guru dalam membuat media,
proses penerapan pembelajaran berbasis e- maupun membagikan tugas secara online
learning guru PAI juga menggunakan tanpa menggunakan kertas lagi. Selain itu
beberapa bantuan aplikasi pembelajaran melalui Google Clasroom ini dapat
olnine. Adapun aplikasi tersebut yang membuat pembelajaran menjadi lebih efektif
pertama yaitu Google Form. Aplikasi ini dan lebih mudah. Karena peserta didik
merupakan salah satu komponen Google maupun guru dapat menyampaikan materi,
Docs yang dikeluarkan oleh Google yang di belajar, membaca, mengirim tugas dari jarak
gunakan untuk mengumpulkan jawaban jauh (Soni et al., 2018).
secara online. Aplikasi ini banyak Dalam menerapkan pembelajaran
dimanfaatkan oleh pelajar, mahasiswa, PAI berbasis e-learning terdapat beberapa
peserta didik, guru, dan pegawai kantor dan tahapan yang dilakukan oleh guru yaitu :
profesional untuk tugas sekolah, kuliah
maupun, tugas perusahaan yang berupa
form, quiz maupun survey online (Batubara, Perencanaan
2016).
Kedua yaitu, aplikasi Google Clasroom. Menurut Silahudin penggunaan
Aplikasi ini juga merupakan salah satu metode e-learning harus direncanakan
platform google yang memang dikhususkan dengan cermat agar sesuai dengan tujuan
untuk alat bantu pembelajaran secara online. yang diinginkan. Jika dalam pembelajaran
Aplikasi ini dirancang untuk dapat guru memerlukan e-learning dan setuju
8
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2020
9
Rachmawati & Rusydiyah – Implementasi Pembelajaran Berbasis E-learning
10
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2020
didalam kelas. Dalam hal ini yang dilakukan begitu menyukai adanya pekerjaan rumah.
oleh Guru PAI di SMKN 8 Surabaya adalah Hal ini terlihat ketika guru memberikan
menyiapkan materi melalui Google tugas di luar jam pelajaran hanya 45% dalam
Classroom. Sedangkan untuk tugas yang yang benar-benar mengerjakan.
berupa soal latihan guru membagikan link Sejalan teori bahwa pembelajaran e-
dari Google Form. learning juga memiliki kekurangan, yaitu : a)
Pembelajaran e-learning pada dasarnya tidak semua orang dapat menggunakan
dalam segi penyampaian diklasifikasikan dengan baik terutama orang awam, b)
menjadi : 1) Komunikasi satu arah (One way membuat media e-learning yang interaktif
communication), 2) komunikasi dua arah (two membutuhkan waktu yang lama karena
way communication). Berdasarkan hal programming yang sulit, c) Membutuhkan
tersebut maka interaksi guru dengan siwa infrastruktur yang baik sehingga
yang baik adalah melalui sistem komunikasi membutuhkan biaya, d) masih terdapat
dua arah. Komunikasi dua arah ini juga beberapa orang yang tidak mau
dibagi menjadi, yaitu : a) secara langsung memanfaatkan e-learning (Silahuddin, 2015).
(synchronous), dimana guru memberikan Pelaksanaan pembelajaran PAI secara
penjelasan pada siswa dan dapat langsung e-learning dapat dijadikan sebagai metode,
didengarkan oleh siswa. b) secara tidak media strategis, kreatif, aktif, inovatif dalam
langsung (a-synchronous), yaitu penjelasan menjadikan peserta didik bukan hanya
dari guru terlebih dahulu direkam berilmu, tetapi juga mampu menghadapi
kemudian disampaikan (Hamonangan, tantangan global, namun tetap menjadi
2012). manusia yang beriman dan bertakwa.
Berdasarkan hasil wawancara, hasil
yang diperoleh setelah melakukan
pembelajaran PAI dengan e-learning dapat Evaluasi
dilihat dari meningkatnya minat, motivasi,
serta prestasi peserta didik dalam pelajaran Proses evaluasi biasanya dilakukan
PAI. Beberapa peserta didik menyatakan oleh guru PAI di SMKN 8 Surabaya pada
bahwa pembelajaran secara online lebih saat proses pembelajaran dan diakhir
menyenangkan dan sangat menarik. Namun pembelajaran. Evaluasi ini bukan hanya
beberapa peserta didik juga menyatakan dilakukan pada saat PTS maupun PAS, akan
bahwa pembelajaran menggunakan e- tetapi juga dilakukan dengan cara e-learning
learning menjadi menyenangkan jika yaitu berupa tes online. Kegiatan tersebut
dilakukan dikelas secara bersama-sama, tentunya dilakukan setelah materi dalam
karena beberapa peserta didik tersebut tidak satu bab atau Kompetensi Dasar (KD) telah
menyukai adanya tugas tambahan. Hal selesai/ terpenuhi. Evaluasi secara e-learning
inilah yang menjadi kendala Dalam ini mempermudah guru untuk melihat dan
perlaksanaan implementasi pembelajaran menyimpan hasil kemajuan peserta didik.
berbasis e-learning pada mata pelajaran PAI Selain itu sistem aplikasi e-learning akan
di SMKN 8 Surabaya. Mengingat peserta secara otomatis menggagalkan peserta didik
didik di SMKN 8 Surabaya berasal dari latar menuju materi selanjutnya apabila masih
belakang keluarga yang berbeda, beberapa terdapat tugas yang masih belum di
diantaranya terdapat siswa yang tidak dapat kerjakan.
mengakses internet diluar sekolah, karena Proses evaluasi dalam pembelajaran e-
kendala kuota maupun handphone (HP). learning juga harus tetap dilakukan. Hal ini
Penyebab lain yaitu peserta didik kurang dikarenakan melalui evaluasi tersebut guru
11
Rachmawati & Rusydiyah – Implementasi Pembelajaran Berbasis E-learning
dapat memperbaiki apa yang salah maupun dalam Proses Pembelajaran pada
yang kurang dalam pelaksanaan Program Studi PAI Universitas Islam
pembelajaran tersebut. Negeri Raden Fatah Palembang. Hayula:
Indonesian Journal of Multidisciplinary
Islamic Studies, 3(1), 105–120.
Kesimpulan https://doi.org/10.21009/003.1.06
Arif K., M. (2016). Peranan Pendidikan
Implementasi pembelajaran berbasis Agama Islam dalam Membentuk Sikap
e-learning pada mata pelajaran Pendidikan Taqwa Anak di Sekolah Dasar. Publikasi
Agama Islam di SMKN 8 Surabaya memiliki Pendidikan, 6(2).
3 tahapan. Pertama yaitu, perencanaan. Pada https://doi.org/10.26858/publikan.v6i2.1
tahap ini guru terlebih dahulu melakukan 904
analisis kebutuhan materi yang diajarkan Batubara, H. H. (2016). Penggunaan Google
memerlukan e-learning atau tidak, dan Form Sebagai Alat Penilaian Kinerja
menganalisis tingkat kesiapan penggunaan Dosen di Prodi PGMI UNISKA
e-learning pada siswa. Selanjutnya yaitu Muhammad Arsyad Al Banjari.
merencanakan komponen pembelajaran Universitas Islam Kalimantan MAB, 8(1),
yang akan dilakukan seperti, tujuan, materi, 40–50.
media dll. kedua yaitu tahap pelaksanaan. Edhy Sutanta. (2014). Konsep dan
Pada tahap ini dilakukan melalui 2 cara Implementasi E-learning. Jurnal DASI,
yaitu menggunakan cara konvensional serta STMIK AMIKOM Yogyakarta.
campuran. Cara konvensional melalui Habibullah, A., Suryantara, B., Munawar, &
pembelajaran di kelas ini lebih sering Bahri, M. S. (2010). Inovasi
digunakan yaitu guru tetap melakukan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
pembelajaran dikelas seperti biasa namun Tasyri’; Jurnal Tarbiyah Dan Syari’ah
dibantu dengan alat elektonik/internet Islamiyah, 22(2), 127–138.
sebagai penunjang pembelajaran. E-learning Hamonangan, T. (2012). Model Pembelajaran
disini berfungsi untuk menyediakan alat Berbasis E-learning Suatu Tawaran
yang dapat menambah nilai belajar dari Pembelajaran Masa Kini dan Masa
metode konvensional tersebut. Dalam hal ini Yang Akan Datang. Pengantar Teknologi
Guru PAI telah menyiapkan dan Informasi, 1–24.
mencantumkan materi pembelajaran PAI https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.p
yang dapat di download oleh peserta didik hp/gk/article/viewFile/6998/5990
melalui platform internet seperti Google Hanum, N. S. (2013). Keefektifan E-Learning
Clasroom. Selain peserta didik mempelajari sebagai Media Pembelajaran (Studi
materi secara mandiri guru juga masih tetap Evaluasi Model Pembelajaran E-
memberikan penguatan. Ketiga yaitu Learning SMK Telkom Sandhy Putra
evaluasi, proses evaluasi ini dapat dilakukan Purwokerto). Jurnal Pendidikan Vokasi,
secara langsung maupun menggunakan 3(1), 90–102.
media online. Akan tetapi Dengan https://doi.org/10.21831/jpv.v3i1.1584
menggunakan media online akan lebih Hardyanto, R. H., & Surjono, H. D. (2016).
mempermudah guru dalam prosesnya. Pengembangan dan Implementasi E-
learning Menggunakan Moodle dan
Vicon untuk Pelajaran Pemrograman
Daftar Pustaka Web di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi,
6(1), 43.
Alimron, A. (2019). Penerapan E-learning https://doi.org/10.21831/jpv.v6i1.6675
12
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2020
13
Rachmawati & Rusydiyah – Implementasi Pembelajaran Berbasis E-learning
14