TUTORIAL MPDR5300
STUDI MANDIRI DAN SEMINAR PROPOSAL
RINI ASTRIAN S
530078907
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
1. Uraian latar belakang dan signifikansi masalah penelitian, beserta alasan dan data-data
pendukung yang relevan.
Pandemi Covid-19 telah melanda Negara kita selama hampir 3 tahun yang membuat
kegiatan pembelajaran harus dilaksanakan dari rumah setiap siswa. Pada saat itu,
pemerintah membuat kebijakan untuk menutup setiap sekolah dalam rangka memutus
penyebaran virus Covid-19 karena keselamatan dan kesehatan siswa menjadi perhatian
yang paling utama. Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) cenderung membuat siswa
tidak belajar aktif karena pembelajaran yang dilaksanakan kurang interaktif. Tidak
optimalnya kegiatan pembelajaran yang berlangsung membuat sebagian besar siswa
mengalami learning loss yang berdampak pada kualitas pembelajaran yang tidak sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam rancangan pembelajaran. Padahal, di era
globalisasi ini pembelajaran yang dilaksanakan harus sesuai dengan karakteristik
pembelajaran abad 21 yang mampu mengembangkan 4 kompetensi yang harus dikuasai
oleh siswa yakni critical thinking, creative thinking, communication, dan collaboration.
Pembelajaran aktif adalah kegiatan pembelajaran yang mengakomodasi siswa untuk
terlibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran mulai dari berinteraksi, menyelidiki,
menyelesaikan masalah, dan menyimpulkan pemahaman diri. Salah satu faktor yang
berpengaruh dalam kualitas pembelajaran ialah penentuan strategi pembelajaran yang
tepat dan sesuai yang dapat mengaktifkan siswa. Keberhasilan suatu kegiatan
pembelajaran bergantung pada kualitas kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama
pembelajaran berlangsung. Pembelajaran aktif harus bisa membuat siswa melakukan
dengan menggunakan semua indera nya dengan mengeksplorasi berbagai objek yang ada
di lingkungannya. Pembelajaran aktif bertujuan untuk mengoptimalkan potensi yang
dimiliki oleh siswa sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilannya sesuai dengan
karakteristik yang dimilikinya. Pembelajaran aktif juga mendorong pengembangan 4C
sesuai dengan karakteristik pembelajaran abad 21.
Salah satu keterampilan yang harus dimiliki siswa pada pembelajaran abad 21 ialah
critical thinking. Berdasarkan hasil observasi di kelas 6 SDN Melong Mandiri 2, sebagian
besar siswa mengalami kesenjangan belajar akibat terlalu lama melaksanakan kegiatan
pembelajaran secara daring saat pandemi. Selama kurang lebih 3 tahun, siswa
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang tidak mengaktifkan siswa sehingga kegiatan
pembelajaran tidak bermakna. Pelaksanaan pembelajaran pasca pandemi saat ini, masih
dirasa belum optimal karena siswa belum melaksanakan pembelajaran yang
mengoptimalkan seluruh kemampuannya. Pada pembelajaran IPA, seharusnya siswa
melaksanakan kegiatan pembelajaran secara langsung, tidak hanya sekedar mendapat
materi dari guru secara konvensional. Pembelajaran aktif yang efektif adalah pembelajaran
yang seluruh kegiatannya disusun berdasarkan prinsip keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Terdapat beberapa strategi yang dapat dipilih oleh guru untuk merancang dan
menciptakan pembelajaran aktif di kelas khususnya yang dapat mengaktifkan siswa serta
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Salah satu model pembelajaran yang
cocok digunakan untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam
pembelajaran IPA untuk mengaktifkan siswa ialah model MIKiR. Model MIKiR
merupakan unsur dari pembelajaran aktif yang dikenalkan oleh Tanoto Foundation kepada
berbagai sekolah mitra Tanoto Foundation. MIKiR merupakan akronim dari mengalami,
interaksi, komunikasi, dan refleksi. Pembelajaran yang menerapkan unsur-unsur MIKiR
menuntut siswa untuk lebih kreatif, mampu berkolaborasi dalam tim, dan kritis selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
Data pendukung yang memperkuat alasan saya mengambil topik ini ialah berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan oleh Zannah dan Zulfadewina (2022), ditemukan bahwa
ada beberapa faktor penyebab menurunnya hasil belajar IPA siswa kelas IV saat
pembelajaran tatap muka terbatas pasca pandemi yakni diantaranya faktor dari siswa itu
sendiri berupa kesulitan pembelajaran IPA sebesar 59,33%, kesulitan konsentrasi saat di
sekolah sebesar 45,83%, dan juga terdapat kesulitan memahami materi yang disampaikan
oleh guru sebesar 37,50%.
Buku :
a. Fahrurrozi, dkk. (2022) Model-Model Pembelajaran Kreatif dan Berpikir Kritis di
Sekolah Dasar. Jakarta: UNJ Press
b. Tumanggor, Mike. (2021) Berpikir Kritis (Cara Jitu Menghadapi Tantangan
Pembelajaran Abad 21). Ponorogo: Gracias Logis Kreatif