Anda di halaman 1dari 11

JTK: Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 62-72

Website: http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/tadris-kimiya/index
ISSN 2527-9637 (online) ISSN 2527-6816 (print)

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERORIENTASI


CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP ) TERHADAP KREATIVITAS SISWA
SMA MODERN PONDOK SELAMAT PADA MATERI KELARUTAN DAN
KSP

Teguh Wibowo1 dan Ariyatun2


1Pendidikan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Walisongo


2Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang

*E-mail: teguhwibowo@walisongo.ac.id

___________________________________________________

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kreativitas siswa setelah mendapatkan penerapan
pembelajaran kimia berorientasi chemoentrepreneurship (CEP). Penelitian ini menggunakan metode pre-
experimental design melalui one group pre-test – post-test design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI-
IPA SMA Modern Pondok Selamat Kendal, pada materi kelarutan dan Ksp. Adapun teknik pengambilan sampel
dilakukan secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data berupa observasi untuk mengetahui
kreativitas siswa. Teknik analisis data dilakukan secara analisis deskriptif dan statistik inferensial (paired
sample t-test dan uji N-gain). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa pembelajaran kimia
berorientasi CEP dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran. Rerata skor kreativitas siswa
pada post-test lebih baik daripada pre-test yaitu dengan nilai 41,5 dan 27,8 serta thitung sebesar -27,738 dan
ttabel sebesar 2,034 (thitung < ttabel = -27,738<-2,034) dan nilai N-gain = 0,62.

Kata kunci: chemoentrepreneurship (CEP), kreativitas, kelarutan, Ksp.

ABSTRACT

This study aimed to determine the increased creativity of students after getting the endeavor of
chemoentrepreneurship (CEP)-oriented chemistry learning. This study used pre-experimental design methods
by one group pre-test – post-test design. The subject in this study were class X students of Pondok Modern
Selamat of high school in Kendal on the solubility and Ksp material. Techniques of data collection are the
assessment sheat observation to know creativity of student. The technique to analysis data is descriptive and
inferential statistical analysis (paired sample t-test and N-gain). The results showed that there the chemistry
teaching of CEP oriented can increase creativity of students on teaching. The mean score of students' creativity
on post-test was better than the pre-test, each with a value of 41.5 and 27.8, tcount -27,738 and ttable 2,034 (tcount
< ttable = -27,738<-2,034) and N-gain = 0,62.

Keywords: chemoentrepreneurship (CEP), creativity, solubility, Ksp.

DOI: https://doi.org/10.15575/jtk.v3i1.2030
T. Wibowo & Ariyatun Penerapan Pembelajaran Berorientasi
Chemoentrepreneurship (CEP) terhadap
Kreativitas Siswa SMA Modern Pondok
Selamat pada Materi Kelarutan dan Ksp

1. PENDAHULUAN Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru


dan siswa SMA Modern Pondok Selamat,
Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu siswa mengalami kesulitan pada materi
sains yang mengkaji tentang struktur materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
dan perubahan-perubahan yang dialami Kemampuan matematika yang dimiliki siswa
materi dalam proses alamiah maupun masih tergolong rendah, sehingga kreativitas
eksperimen yang disusun (Keenan et al., dalam menyelesaikan soal pun masih rendah.
2001). Ilmu kimia sebagai kajian berupa Siswa hanya memperhatikan materi yang
proses dan produk, yang semestinya mampu diberikan oleh guru saja. Selain itu, guru
memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pembelajaran kurang dapat
dalam meningkatkan kecerdasan siswa. menerapkan strategi yang bervariasi sehingga
Belajar kimia dapat diartikan sebagai upaya kreativitas siswa terabaikan.
untuk mengetahui berbagai gejala alam agar
mendapatkan suatu hasil yang bermanfaat Kreativitas memiliki tiga ranah kemampuan,
bagi kesejahteraan manusia. Oleh karena itu, yaitu (1) kemampuan membuat kombinasi
pada pembelajaran kimia dapat dihubungkan atau susunan baru, (2) kemampuan
langsung dengan berbagai objek atau berdasarkan informasi yang tersedia, dan (3)
fenomena yang bermanfaat di sekitar kemampuan secara operasional
kehidupan manusia (Supartono, 2006). mencerminkan kelancaran, keluwesan dan
orisinalitas kemampuan berpikir (Munandar,
Ilmu kimia cenderung kurang disenangi dan 2009). Kreativitas dibutuhkan untuk
dipandang sulit oleh siswa. Hal ini mempelajari materi kelarutan dan hasil kali
dikarenakan proses pembelajarannya yang kelarutan, salah satunya berguna untuk
terlalu monoton pada ceramah di kelas dan pemahaman konsep kelarutan dimana
kurang menerapkan proses pembelajaran kelancaran berpikir membantu siswa untuk
yang bermakna (Rahmawanna dkk., 2016). memahami kelarutan dan pengendapan zat.
Pada kejadian ini kadang-kadang membuat Serta keluwesan dan orisinalitas siswa
konsentrasi siswa menjadi mudah terpecah diharapkan mampu memunculkan ide-ide
dengan hal lain, sehingga sebagian besar tentang cara menemukan solusi untuk
siswa tidak dapat memahami dan menyerap memecahkan masalah yang diberikan
materi kimia yang disampaikan guru dengan (Damayanti dkk., 2014).
baik. Akibatnya hal ini akan berdampak
langsung pada nilai pengukuran pemahaman Kurangnya perhatian pada kreativitas siswa
siswa. Hal itu diduga karena selama ini proses ini didukung oleh hasil observasi yang
pembelajaran cenderung berpusat pada guru dilakukan Supartono dkk. (2009b) di SMA
dan kurang memperhatikan kreativitas siswa Negeri 1 Jepara yang menunjukkan bahwa
(Khan et al., 2012). dalam pembelajaran di kelas siswa cenderung
pasif, materi di kelas belum sepenuhnya
Materi kelarutan dan hasil kelarutan dikaitkan dengan fenomena dalam kehidupan
merupakan bagian dari materi kimia yang sehari-hari, serta siswa belum dibekali dengan
memerlukan penerapan matematis atau keterampilan berwirausaha.
perhitungan kimia yang cukup kompleks
sehingga untuk menyelesaikannya siswa Menurut Starcher dalam Supartono
dituntut untuk dapat berpikir kreatif. Oleh (2006), entrepreneurship berarti seseorang
karena itu, materi kelarutan dan hasil yang melakukan atau mengusahakan suatu
kelarutan ini merupakan salah satu materi proyek atau aktivitas secara signifikan.
yang sering menimbulkan kesulitan bagi siswa Sehingga entrepreneurship dapat diartikan
dalam mempelajarinya (Pratiwi, dkk., 2015). sebagai inovasi dalam penciptaan nilai-nilai
baik segi ekonomi, sosial dan lain-lain.

63 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 62-72


T. Wibowo & Ariyatun Penerapan Pembelajaran Berorientasi
Chemoentrepreneurship (CEP) terhadap
Kreativitas Siswa SMA Modern Pondok
Selamat pada Materi Kelarutan dan Ksp

Sikap kewirausahaan merupakan


kecenderungan bertindak, perasaan/emosi, 4) Kepemimpinan, seorang wirausaha yang
serta pola pikir, pandangan pendapat atau berhasil yang selalu memiliki sifat
opini seseorang terhadap objek sikap tertentu kepemimpinan dan keteladanan. orang
yang berkaitan dengan kewirausahaan yang selalu ingin tampil berbeda, menjadi
(Surachman, 2011). Kewirausahaan tidak yang pertama dan lebih menonjol. Dengan
selalu identik dengan watak atau ciri menggunakan kemampuan kreativitas
pengusaha semata, dikarenakan watak atau dan inovasi, seorang wirausahawan selalu
ciri ini dimiliki juga oleh seseorang yang bukan menampilkan barang dan jasa-jasa yang
pengusaha (Hendro, 2011). Sikap dalam hal di hasilkannya dengan lebih cepat, lebih
berwirausaha sebenarnya ada pada setiap dulu, dan segera berada di pasar.
pribadi manusia yang memiliki perilaku
inovatif, kreatif, menyukai perubahan,
pembaharuan, kemajuan dan tantangan. 5) Keorisinilan, sifat orisinil tentu tidak selalu
ada pada diri seseorang. Sikap orisinil
Untuk menjadi wirausahawan, seseorang ialah tidak hanya bergantung pada orang
harus memilki indikator kewirausahaan. lain, tetapi memilki pendapat sendiri, ada
Menurut Alma (2007) indikator seorang ide yang orisinil, ada kemampuan untuk
wirausahawan dapat diuraikan sebagai melaksanakan sesuatu . orisinil tidak
berikut. berarti baru sama sekali, tetapi produk
mencerminkan hasil kombinasi baru atau
1) Percaya diri, dimulai dari pribadi yang reintegrasi dari komponen-komponen
optimis, tidak mudah terpengaruh dengan yang sudah ada sehingga melahirkan
pendapat dan saran dari orang lain. sesuatu yang baru.
Karakteristik kematangan seseorang
adalah tidak tergantung pada orang lain, Dengan belajar kimia berbagai gejala atau
memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, fenomena dalam kehidupan sehari-hari dapat
objektif dan kritis, emosional sudah stabil, dipelajari dan dimengerti. Oleh karena itu,
tingkat sosialnya tinggi. proses belajar kimia dapat dikaitkan langsung
dengan berbagai objek yang bermanfaat
2) Berorientasi pada tugas dan hasil., dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut
seseorang yang selalu mengutamakan tentunya perlu disertai dengan upaya yang
tugas dan hasil adalah orang yang selalu terus menerus untuk mencari dan
mengutamakan prestasi, berorientasi menemukan pendekatan pembelajaran kimia
pada laba, ketekunan dan kerja keras, yang unggul, mampu memotivasi siswa untuk
mempunyai dorongan kuat, dan belajar dan dapat mengembangkan life skill.
berinisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin Life skill atau (kecakapan hidup) sendiri
mencari dan memulai sesuatu. Untuk artinya suatu kecakapan yang selalu
memulai diperlukan adanya niat dan tekad diperlukan oleh seseorang termasuk siswa
yang kuat sehingga usahanya akan dimanapun ia berada dalam kehidupan
semakin maju dan berkembang. bermasyarakat, baik di dalam kehidupannya
nanti ia bekerja, tidak bekerja dan apapun
3) Pengambilan resiko, seorang profesinya (Kusuma & Siadi, 2010). Untuk
wirausahawan sering dikatakan selalu mewujudkan hal itu diperlukan pembelajaran
menyenangi tantangan. Ciri ini dibawa kimia yang menarik serta memupuk daya
dalam wirausaha yang juga penuh dengan kreasi dan inovasi siswa, salah satunya
resiko dan tantangan seperti persaingan, melalui pendekatan pembelajaran
harga tidak naik, barang tidak laku dan lain berorientasi chemoentrepreneurship (CEP).
sebagainya. Namun, semua tantangan ini
harus dihadapi dengan penuh Perlu adanya solusi agar pendidikan di
perhitungan. sekolah terutama kimia dapat menumbuhkan

64 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 62-72


T. Wibowo & Ariyatun Penerapan Pembelajaran Berorientasi
Chemoentrepreneurship (CEP) terhadap
Kreativitas Siswa SMA Modern Pondok
Selamat pada Materi Kelarutan dan Ksp
kreativitas siswa, yaitu menggunakan bagi siswa dalam proses belajar mengajar.
pembelajaran kontekstual. Salah satu Menurut Dabson dalam Sumarni (2009: 3)
pembelajaran kontekstual dalam semangat/jiwa kewirausahaan seseorang
pembelajaran kimia adalah tercermin pada berbagai hal misalnya
chemoentrepreneurship (CEP). Pembelajaran kemampuan, kemandirian (termasuk di
yang berorientasi CEP, mengajarkan siswa dalamnya adalah kegigihan, kerjasama dalam
untuk menghubungkan langsung pada objek tim, kreativitas dan inovasi). Pendekatan CEP
nyata atau fenomena yang ada di sekitar juga tidak hanya berorientasi pada bidang
kehidupan sehari-hari (Supartono dkk., akademik atau vokasional semata, tetapi juga
2009a). Sehingga pembelajaran berorientasi mempraktekannya untuk memecahkan
CEP juga mengajarkan siswa untuk permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
mempelajari proses pengolahan suatu bahan (Bently dalam Kusuma & Siadi, 2010).
menjadi produk yang bermanfaat, bernilai
ekonomi dan memotivasi siswa untuk Pembelajaran kimia berorientasi CEP
berwirausaha (Sudharson et al., 2013). Hasil memiliki indikator-indikator peningkatan
penelitian yang dilakukan Rasheed (2005) kreativitas diantaranya adalah meningkatnya
menunjukkan bahwa siswa yang menerima kemampuan mengajukan banyak pertanyaan,
pelatihan kewirausahaan memiliki motivasi/ melihat masalah dari berbagai sudut pandang,
keinginan yang lebih tinggi daripada siswa memberikan banyak ide terhadap suatu
yang tidak menerima pelatihan masalah, mengungkapkan ide dalam
kewirausahaan. Sehingga, Rasheed (2005) penyelesaian masalah, menyatakan
pun berpendapat bahwa dibutuhkan pendapat, mencari dan menganalisis data
pendidikan kewirausahaan sejak dini, agar yang diketahui dalam menyelesaikan
dapat meningkatkan prestasi siswa. masalah, daya imajinasi, dan rasa humor
(Mursiti dkk., 2008). Pada umumnya orang
Pembelajaran kimia berorientasi CEP juga yang memiliki kreativitas yang tinggi
memberikan kesempatan kepada siswa untuk cenderung mencari pengalaman baru dan
dapat berpendapat dan bertindak dalam suatu lebih suka melakukan hal-hal yang tak terduga
hal (Paristiowatia et al.., 2015). Penerapan (Mulyasa, 2004). Orang yang kreativitasnya
pembelajaran kimia berorientasi CEP dapat rendah lebih bersikap sebaliknya, suka hal-hal
membuat siswa lebih banyak mengingat yang biasa, sedangkan yang kreativitasnya
konsep atau proses kimia yang dipelajari. tinggi cenderung terbuka terhadap ide-ide
Pembelajaran kimia berorientasi CEP ini baru.
diharapkan dapat membuat siswa lebih kreatif
sehingga dapat menerapkan ilmu Penelitian-penelitian terkait dengan
pengetahuan yang sudah dipelajari dalam penerapan pembelajaran CEP sudah banyak
kehidupannya sehari-hari (Supartono dkk., dilakukan, namun kebanyakan untuk
2009b). meningkatkan prestasi kognitif dan
kemampuan life skill siswa. Diantaranya
Konsep pendekatan CEP ini dapat penelitian Rasheed (2005) yaitu
meningkatkan semangat berwirausaha siswa, mengembangkan karakteristik wirausaha
sehingga penggunaan pendekatan CEP pada pada pemuda, pengaruh pendidikan dan
mata pelajaran kimia akan lebih pengalaman berwirausaha; Rohmadi (2011)
menyenangkan dan memberi kesempatan yaitu pembelajaran dengan pendekatan CEP
siswa untuk mengoptimalkan potensinya agar yang Bervisi SETS (Sceince, Environment,
menghasilkan suatu produk (Murachman, B, Technology and Society) guna meningkatkan
dalam Supartono, 2006). Melalui pendekatan kualitas pembelajaran; Sumarti et al., (2014b)
CEP ini bukan berarti membentuk siswa yaitu pembelajaran berbasis CEP pada materi
menjadi seorang wirusahawan atau hidrokarbon dan minyak bumi dalam
pedagang, tetapi pembelajaran dengan meningkatkan soft skills dan minat
pendekatan CEP diharapkan akan berwirausaha siswa; Nurmasari et al. (2015)
menumbuhkan semangat/jiwa kewirausahaan yaitu keefektifan pembelajaran berorientasi

65 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 62-72


T. Wibowo & Ariyatun Penerapan Pembelajaran Berorientasi
Chemoentrepreneurship (CEP) terhadap
Kreativitas Siswa SMA Modern Pondok
Selamat pada Materi Kelarutan dan Ksp
CEP pada pemahaman konsep dan Instrumen yang digunakan dalam penelitian
kemampuan life skill siswa; Haryati (2014) ini adalah instrumen nontes berupa lembar
yaitu peningkatan kreativitas berwirausaha observasi untuk mengetahui kreativitas siswa
siswa kelas XII Jasa Boga 1 dalam terhadap pelajaran kimia sebelum dan
pengolahan limbah bandeng sebagai peluang sesudah pembelajaran dengan pembelajaran
usaha melalui unit produksi di SMK Negeri 3 berorientasi CEP yang dilakukan observasi
Pati; dan Lelono (2015) tentang peningkatan kolaboratif. Pengolahan data dilanjutkan
kemampuan CEP siswa melalui penerapan dengan pengujian statistik berupa uji
konsep koloid yang berorientasi life skill. normalitas untuk mengetahui apakah data
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka sebelum dan sesudah pembelajaran
peneliti tertarik untuk melakukan suatu berdistribusi normal atau tidak dengan uji
penelitian tentang pengaruh penerapan Kolmogorov-Smirnov. Kemudian uji hipotesis
pembelajaran kimia berorientasi CEP dilakukan dengan uji Wilcoxon dengan taraf
terhadap kreativitas siswa. Melalui penelitian signifikansi 0,05 dan N-gain.
ini diharapkan mampu memberikan solusi
untuk meningkatkan kualitas pendidikan di 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
sekolah, terutama memperkokoh peranan
kimia bagi kehidupan.
Hasil penelitian ini meliputi data kreativitas
siswa yang didapatkan melalui observasi oleh
2. METODE PENELITIAN dua orang observer. Kemudian rata-rata skor
kreativitas tiap siswa dari dua observer
Penelitian ini dilakukan dengan metode pre- digunakan sebagai sumber data penelitian ini
experimental design melalui one group pre- berdasarkan indikator-indikator yang telah
test – post-test design, yaitu rancangan ditentukan. Adapun indikator-indikator
penelitian yang memberikan perlakuan pada kreativitas siswa yaitu (1) rasa keingintahuan
kelompok eksperimen tanpa dibandingkan terhadap sesuatu, (2) inisiatif bertanya, (3)
dengan kelompok kontrol (Creswell, 2013). banyak ide terhadap suatu masalah, (4)
kebebasan dalam menyampaikan pendapat,
Hal ini dilakukan karena peneliti (5) penyelesaian masalah berdasarkan
mengganggap bahwa ada beberapa faktor pemikiran sendiri, (6) analisis data yang
lain yang mempengaruhi variabel terikat diketahui dalam menyelesaikan masalah, (7)
(kreativitas). Pengaruh perlakuan yang kemampuan melihat masalah dari berbagai
diberikan dapat dilihat dari perbedaan pre-test sudut pandang, (8) memiliki rasa humor, (9)
dan post-test. Penelitian ini dilaksanakan mempunyai daya imajinasi dan (10)
dalam tiga tahap yaitu: (1) pemberian tes awal orisinalitas dalam mengungkapkan gagasan
sebelum pembelajaran dengan menggunakan dalam menyelesaikan masalah. Indikator
pendekatan CEP, (2) pelaksanaan indikator tersebut digunakan sebagai
pembelajaran dengan pendekatan CEP dan pedoman untuk mengamati kreativitas siswa,
(3) pemberian tes akhir sesudah yang dinilai menggunakan skala Linkert
pembelajaran dengan pendekatan CEP. dengan rentang 1 – 5. Berdasarkan observasi
yang telah dilakukan observer, diperoleh data
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI- pada Tabel 1.
IPA SMA Modern Pondok Selamat Kendal
yang terdiri atas 34 siswa pada tahun
pelajaran 2017/2018, adapun teknik
pengambilan sampel dilakukan secara
purposive sampling karena peneliti memilih
subjek khusus berdasarkan perbedaan
kondisi subjek tersebut, yaitu merupakan
kelas reguler, sedangkan yang lain kelas
khusus.

66 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 62-72


T. Wibowo & Ariyatun Penerapan Pembelajaran Berorientasi
Chemoentrepreneurship (CEP) terhadap
Kreativitas Siswa SMA Modern Pondok
Selamat pada Materi Kelarutan dan Ksp
Tabel 1. Hasil Observasi Kreativitas Siswa 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data
Skor Pre-test Post-test yang kita uji berdistribusi normal. Selanjutnya
Tertinggi 34 45 untuk uji Wilcoxon dengan bantuan SPSS 17,
Terendah 24 37,5 sesuai dengan Tabel 3.
Rerata 27,8 41,5
Kategori Cukup Baik

Skor kreativitas siswa tersebut kemudian diuji


normalitas, sebagai uji prasyarat uji hipotesis
Wilcoxon dengan taraf signifikansi 0,05 dan N-
gain. Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa
nilai signifikansi sebesar 0,607 lebih besar dari

Tabel 2. Hasil Output Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov


Unstandardized Residual
N
34
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.39574603
Most Extreme Absolute .131
Differences
Positive .131
Negative -.069
Kolmogorov-Smirnov Z .762
Asymp. Sig. (2-tailed) .607

Tabel 3. Hasil Output Uji Wilcoxon

Paired Differences

Std. 95% Confidence Interval


Std. T Df Sig. (2-tailed)
Mean Error of the Difference
Deviation
Mean Lower Upper

Pair 1 Pre –
-1.37353E1 2.88737 .49518 -14.74274 -12.72784 -27.738 33 .000
Post

Kegiatan belajar dalam pembelajaran pembuatan garam meja dari garam dapur
berorientasi CEP diarahkan pada yang dilakukan di laboratorium, kemudian
experimental learning, yaitu mengadaptasi diadakan diskusi kelas membahas hasil
kehidupan yang dilakukan ke dalam kegiatan praktikum. Melalui pembelajaran ini siswa
belajar yang didasarkan pada aktivitas nyata juga akan mendapatkan pengalaman
di laboratorium, diskusi dengan teman langsung dalam menangani bahan kimia dan
sejawat, yang kemudian dijadikan ide dan sumber lingkungan (Tukiran et al., 2017).
pengembangan konsep baru (Utomo et al., Gagasan dan pandangan akan suatu
2015). Misalnya pada saat praktikum fenomena maupun pertanyaan-pertanyaan

67 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 62-72


T. Wibowo & Ariyatun Penerapan Pembelajaran Berorientasi
Chemoentrepreneurship (CEP) terhadap
Kreativitas Siswa SMA Modern Pondok
Selamat pada Materi Kelarutan dan Ksp
yang muncul dari siswa merupakan hasil dari berkaitan dengan kimia yang ada di sekitar
mengkontruksi pengetahuan dalam pikiran siswa. Selain itu pembelajaran yang
siswa (Keenan et al., 2001). Pengetahuan mengimplementasikan CEP merupakan
dikembangkan oleh siswa sendiri secara aktif pembelajaran kontekstual yang
karena pengetahuan yang diperoleh dari guru memungkinkan siswa untuk dapat
ke siswa harus dilakukan melalui proses. mempelajari proses produksi material menjadi
Hal tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip produk berguna yang memiliki nilai ekonomi,
kontruktivisme, yaitu (1) pengetahuan sehingga kreativitas siswa mulai tergali dan
dikembangkan oleh siswa sendiri, (2) mempunyai ketertarikan dalam mengikuti
pengetahuan tidak dapat ditransfer dari guru proses pembelajaran (Sumarti et al., 2014a).
ke siswa, (3) siswa aktif mengkontruksi
pengetahuan secara kontinu, sehingga terjadi Pembelajaran kimia dengan berorientasi CEP
perubahan konsep menuju ke konsep yang sesuai dengan pembelajaran keterampilan
lebih jelas berdasarkan konsep ilmiah, dan (4) proses yang proses pembelajarannya meliputi
guru hanya menyediakan media supaya kegiatan melakukan observasi, menghitung,
proses pengembangan siswa berjalan lancar mengukur, mengklasifikasi, melakukan
(Utami dkk., 2009). Pada penelitian yang eksperimen, menafsirkan data, menerapkan
dilakukan ini, guru membantu proses konsep, menyimpulkan dan
konstruksi siswa adalah penerapan mengkomunikasikan. Melalui pembelajaran
pembelajaran berorientasi CEP pada proses berorientasi CEP ini siswa diberi kesempatan
pembelajaran kimia. untuk berlatih menggunakan keterampilan-
keterampilan proses tersebut. Seperti halnya
Pada pembelajaran kimia berorientasi CEP, pembelajaran keterampilan proses,
selain memperoleh ilmu pengetahuan, siswa pembelajaran kimia yang berorientasi CEP
juga memperoleh pengalaman praktis serta juga menekankan bagaimana siswa belajar
keterampilan dalam membuat suatu produk dan mengelola pengetahuan yang
sehingga dapat membangkitkan semangat diperolehnya, sehingga dipahami dan dapat
untuk berwirausaha (Rahmawanna dkk., digunakan sebagai bekal untuk memenuhi
2016). Siswa begitu bersemangat untuk kebutuhannya dalam kehidupan di
mencoba membuat produk-produk dengan masyarakat.
memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di
sekitar, misalkan dengan membuat telur asin. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Materi pelajaran juga senantiasa dikaitkan dilakukan ini dapat diketahui bahwa
dengan fenomena-fenomena yang dapat pembelajaran kimia berorientasi CEP
ditemui di sekitar siswa sehingga mereka lebih memiliki dampak positif terhadap kegiatan
mudah menyerap materi yang diberikan, belajar mengajar, yaitu dapat meningkatkan
meskipun materi tersebut masih asing bagi kreativitas siswa.
siswa.
Dengan demikian, diharapkan guru dapat
Penyampaian materi pelajaran yang dikaitkan menerapkan pembelajaran berorientasi CEP
dengan situasi nyata siswa dan penerapannya dalam proses pembelajaran kimia. Hanya
dalam kehidupan sehari-hari tersebut sesuai saja, guru harus mengetahui secara pasti
dengan model pembelajaran kontekstual materi-materi kimia yang tepat dan sesuai
dimana dalam proses pembelajarannya guru dengan pembelajaran CEP, pembuatan
mengubungkan materi dengan lingkungan desain pembelajarannya harus sesuai antara
sekitar sehingga siswa dapat objek-objek atau fenomena-fenomena yang
menghubungkan antara pengetahuan yang dipelajari dengan kegiatan siswa.
mereka dapatkan dengan menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut
telah mengubah pola pikir siswa yang semula
menganggap materi kimia terlalu abstrak,
sekarang sudah mulai terkikis karena mereka
telah dapat menemukan sendiri hal-hal yang

68 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 62-72


T. Wibowo & Ariyatun Penerapan Pembelajaran Berorientasi
Chemoentrepreneurship (CEP) terhadap
Kreativitas Siswa SMA Modern Pondok
Selamat pada Materi Kelarutan dan Ksp
4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat


disimpulkan bahwa pembelajaran kimia
berorientasi CEP dapat meningkatkan
kreativitas siswa dalam pembelajaran. Hal ini
dibuktikan dengan peningkatan skor
kreativitas siswa pada pre-test dengan rerata
27,8 menjadi 41,5 saat post-test. Hal lain juga
ditunjukkan dengan hasil uji Wilcoxon
diperoleh thitung sebesar -27,738 dan ttabel
sebesar 2,034 (thitung< ttabel = -27,738<-2,034)
dan nilai N-gain diperoleh sebesar 0,62.

69 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 62-72


T. Wibowo & Ariyatun Penerapan Pembelajaran Berorientasi
Chemoentrepreneurship (CEP) terhadap
Kreativitas Siswa SMA Modern Pondok
Selamat pada Materi Kelarutan dan Ksp

DAFTAR PUSTAKA Koloid yang Berorientasi Life Skill.


Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. 9(1),
Alma, B. (2007). Kewirausahaan Untuk 1450-1458.
Mahasiswa Dan Umum. Bandung:
Alfabeta Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung : PT. Remaja
Creswell, John W.. (2013). Research Design: Rosdakarya
Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches. California: SAGE Munandar, U. (2009). Mengembangkan Bakat
Publications. dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta:
PT. Gramedia.
Damayanti, D. R., Catur, A. N., & Yamtinah,
S.. (2014). Upaya Peningkatan Mursiti, S., Wahyukaeni, T. & Sudarmin.
Kreativitas dan Prestasi Belajar Melalui (2008). Pembelajaran Dengan
Penerapan Model Pembelajaran Pendekatan Chemo-Entrepreneurship
Problem Solving Disertai Hierarki dan Penggunaan Game Simulation
Konsep Pada Materi Hidrolisis Garam Sebagai Media Chemo-Edutainment
Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar,
Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran Kreativitas, dan Life Skill. Jurnal Inovasi
2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia, Pendidikan Kimia, 2(2), 274-280.
3(4).
Nurmasari, N., Supartono & Sedyawati, S. M..
Haryati, S. P. (2014). Peningkatan Kreativitas (2015). Keefektifan Pembelajaran
Berwirausaha Siswa Kelas XII Jasa Berorientasi Chemoentrepreneurship
Boga 1 dalam Pengolahan Limbah Pada Pemahaman Konsep dan
Bandeng Sebagai Peluang Usaha Kemampuan Life Skill Siswa. Jurnal
Melalui Unit Produksi di SMK Negeri 3 Inovasi Pendidikan Kimia, 8(1), 1289-
Pati. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 1299.
24(2).
Paristiowatia, M., Slameta, R., & Sebastiana,
Hendro. (2011). Dasar-Dasar Kewirausahaan. R.. (2015). Chemo-Entrepreneurship:
Jakarta: Erlangga Learning Approach for Improving
Student’s Cooperation and
Keenan, C.W., Kleinfelter, D.C., & Wood, J.H. Communication (Case Study at
(2001). Kimia Untuk Universitas Jilid I. Secondary School, Jakarta). INTE 2014;
Jakarta: PT. Erlangga. Procedia - Social and Behavioral
Sciences (Elsevier), 174, 1723 – 1730.
Khan, G. N, & Arshad, A. (2012). Higher
Secondary School Students’ Attitude Pratiwi, Y., Mulyani, S., & Ashadi, A. (2015).
towards Chemistry. Journal of Asian Upaya Peningkatan Prestasi Belajar dan
Social Science, 8(6), 165-169. Interaksi Sosial Siswa Dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran
Kusuma, E., & Siadi, K. (2010). Teams Games Tournament (TGT)
Pengembangan Bahan Ajar Kimia dilengkapi Media Peta Konsep pada
Berorientasi Chemo-Entrepreneurship Materi Kelarutan dan Hasil Kali
untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kelarutan Siswa Kelas XI IPA SMA Batik
Life Skill Mahasiwa. Jurnal Inovasi 1 Surakarta. Jurnal Pendidikan
Pendidikan Kimia, 4(1). Kimia, 4(1), 182-188.

Lelono, W. T. (2015). Peningkatan Rahmawanna, R., Adlim, A., & Halim, A.


Kemampuan Chemo-Entrepreneurship (2016). Pengaruh Penerapan
Siswa Melalui Penerapan Konsep Pendekatan Chemo-entrepreneurship
(CEP) Terhadap Sikap Siswa pada

70 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 62-72


T. Wibowo & Ariyatun Penerapan Pembelajaran Berorientasi
Chemoentrepreneurship (CEP) terhadap
Kreativitas Siswa SMA Modern Pondok
Selamat pada Materi Kelarutan dan Ksp

Pelajaran Kimia dan Minat Sumarti, S. S., Supartono & Noviyanti.


Berwirausaha. Jurnal Pendidikan Sains (2014b). Learning Tools Development
Indonesia, 4(2), 113-117. for Chemoentrepreneurship - Based
Hydrocarbon and Petroleum in
Rasheed, H. S. (2005). Developing Increasing the Students’ Soft Skills and
Entrepreneurial Characteristics in Interest in Entrepreneurship.
Youth: The Effects of Education and International Journal of Recent
Enterprise Experience. International Advances in Multidisciplinary Research,
Journal of Entrepreneurship Education, 1(2), 4-9.
1(1), 1-19.
Supartono. (2006). Upaya Peningkatan Hasil
Rohmadi. (2012). Pendekatan CEP (Chemo- Belajar Kreatifitas Siswa SMA Melalui
entrepreneurship). Pembelajaran Kimia dengan
(http://www.rohmadi.info/web/read/pend Pendekatan Chemoentrepreneurship
ekatan-cep-chemo-entrepreneurship/), (CEP). Prosiding Seminar Nasional
diakses 29 Juni 2018. Kimia dan Pendidikan Kimia 2006.
Jurusan Kimia FMIPA UNNES. ISBN:
Rohmadi, M. (2011). Pembelajaran Dengan 9799957984x: 280-29.
Pendekatan CEP (Chemo-
Entrepreneurship) yang Bervisi SETS Supartono., Nanik, W., & Anita, H.S. (2009a).
(Sceince, Environment, Technology and Kajian Prestasi Belajar Siswa SMA
Society) Guna Meningkatkan Kualitas dengan Metode Student Teams
Pembelajaran. Jurnal EducatiO, 6(1), Achievement Divisions melalui
17-37. Pendekatan Chemo-Entrepreneurship.
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. 3(1):
Sudharson, K., Ali, A. M., & Sermakani, A.M. 337-344.
(2013). An Organizational Perspective
ofKnowledge Communication in Supartono, Saptorini & Asmorowati, D. S.
Developing Entrepreneurship Education (2009b). Pembelajaran Kimia
for Engineering Students. The 2nd Menggunakan Kolaborasi Konstruktif
International Conference on dan Inkuiri Berorientasi
Information; Procedia - Social and Chemoentrepreneurship. Jurnal Inovasi
Behavioral Sciences (Elsevier), 73, Pendidikan Kimia. 3(2): 476-483.
590–597.
Surachman, E. (2011). Menumbuhkan Sikap
Sumarni, W. (2009). Peningkatan Efektivitas Kewirausahaan: Surveu Tiga Faktor
Perkuliahan Kimia Dasar Melalui Pemdorong di Kecamatan Plered
Pembelajaran Berorientasi Purwakarta. Jurnal Sosialita, 9(1), ISSN:
Chemoentrepreneurship (CEP) 1411-7134.
Menggunakan Media
Chemoedutainment (CET). Lembaran Tukiran, Suyatno & Hidayati, N.. (2017).
Ilmu Kependidikan, 38(1). Developing Teaching Materials of
Natural Product Chemistry to Increase
Sumarti, S. S., Supartono & Diniy, H. H. Student’s Life Skills. Journal of Turkish
(2014a). Material Module Development Science Education, 14(2), 27-41.
of Colloid Orienting on Local-
Advantage-Based Chemo- Utami, B., Iskandar, S. M., & Ibnu, S.. (2009).
Entrepreneurship to Improve Students’ Penerapan Pembelajaran
Soft Skill. International Journal of Konstruktivisme dalam Pembelajaran
Humanities and Management Sciences Kimia di SMU. Prosiding Seminar
(IJHMS), 2(1). ISSN 2320–4044. Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia.
ISBN: 979-498-467-1.

71 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 62-72


T. Wibowo & Ariyatun Penerapan Pembelajaran Berorientasi
Chemoentrepreneurship (CEP) terhadap
Kreativitas Siswa SMA Modern Pondok
Selamat pada Materi Kelarutan dan Ksp

Utomo, A. B., Widodo, J., Supartono &


Haryono. (2015) Hypothetical Model Of
Training Management For Chemistry
Teachers Of Senior High Schools In
Semarang. International Journal of
Education and Research. 3(7).

72 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 62-72

Anda mungkin juga menyukai