Email: nengnisa.afirdani@gmail.com
ABSTRAK
1
Penulis Penanggung Jawab
2
Penulis Penanggung Jawab
Neng Nisa A. Firdani 64
Kemandirian Berwirausaha Pemuda Produktif Melalui Program Pendidikan….
Email: nengnisa.afirdani@gmail.com
ABSTRACT
The unemployment among productive youth has been becoming a major problem in the
society. Hence, this research is conducted in order to explore the importance of life skills education
to give them knowledge, practice functional skills and change their affective to get work
independently. The goals of this research are to obtain the representative data’s about
entrepreneurship independence, 4P strategy implementation, and the results of life skills education
program of learners in PKBM Ash-Shoddiq. Theoretical background of this research is based on:
concept of independence, entrepreneurship, mix marketing strategy (4P), productive youth, life
skills education and non-formal education. Case study method with qualitative approach was used
and the data’s were collected via interview technique, observation and documentation study. The
research objects are consisted of four participants are an organizer, a resource person and two
learners. The data’s were analyzed and studied and bring in this following results: 1) The learners
are still not fulfil the criteria of how independent entrepreneur should be taken, 2) 4P strategy
implementation is not fully maximized because of lack of funding and the quality of human
resources who still think out of date, 3) The result of the life skills education program towards
cognitive, affective and psychomotor enhancement: First, the knowledge of the learners about
entrepreneur and finance management, business ethic, and the creative improvement of kecimpring
using 4P strategy, are gradually increase. Second, the learners motivation arise to continue their
study even higher. Third, is about product improvement.
3
Penulis Penanggung Jawab
4
Penulis Penanggung Jawab
65 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Volume 1 nomor 1 April 2017
dapat juga menjadi penghambat seorang administrasi dan lain-lain), e) teknis dan
individu untuk gesit bergerak dalam teknologi, f) Social engineering, g)
usahanya. adaptasi dan sosialisasi (termasuk
2. Konsep Kewirausahaan pengertian kemampuan pengendalian diri),
Kewirausahaan secara bahasa menurut h) komunikasi.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998) 3. Konsep Strategi Marketing Mix (4P:
berasal dari dua kata yaitu wira dan usaha. Product, Price, Place dan Promotion)
Kata wira berarti teladan atau patut di Marketing mix merupakan strategi
contoh, sedangkan usaha berarti mencampur kegiatan-kegiatan marketing,
berkemauan keras untuk memperoleh. Jadi agar dicari kombinasi maksimal sehingga
wirausaha berarti mengarah kepada tenaga mendatangkan hasil yang paling
dan pikiran untuk mencapai suatu maksud. memuaskan. Marketing mix adalah
Sejalan dengan itu menurut Wijandi (dalam variabel-variabel yang dapat dikendalikan
Lutfiansyah, 2007), pengertian wirausaha oleh perusahaan, yang terdiri dari: produk,
adalah Di dalamnya terdapat sifat-sifat harga, distribusi, dan promosi terhadap
keberanian, keutamaan, keteladanan variabel-variabel yang tidak dapat
dengan semangat dari diri sendiri dan dari dikendalikan. (dalam Alma, 2009).
seorang pendekar kemajuan, baik itu dalam a. Strategi product (produk)
hal kekaryaan pemerintahan maupun dalam Strategi produk yang dilakukan oleh
hal kegiatan apa saja yang berasal dari luar perusahaan dalam mengembangkan suatu
pemerintahan dalam arti yang menjadi produk menurut Kasmir (2004) di
pangkal keberhasilan seseorang. Sedangkan antaranya,
pengertian wirausaha menurut Sumawijaya 1) Penentuan logo dan motto, baik logo
(dalam Alma, 2009, hlm. 24) adalah: maupun motto harus dirancang
Wirausaha adalah seorang pejuang dengan benar. Pertimbangan logo dan
kemajuan yang memiliki tujuan untuk motto adalah harus memiliki: (a) Arti,
mengabdikan diri kepada masyarakat agar (b) Menarik perhatian, (c) Mudah
dapat mewujudkan masyarakat yang diingat.
beredukasi. Tekad seorang pejuang 2) Menciptakan merek, merek adalah
kemajuan ini tak lain untuk membantu sesuatu yang tujuannya produk baik
kebutuhan masyarakat yang semakin yang berupa barang atau jasa yang
meningkat, memperluas kesempatan kerja, akan ditawarkan atau dikembangkan
turut serta berdaya guna mengakhiri lebih dikenal. Merek juga sering
ketergantungan kepada luar negeri dan di diartikan sebagai nama, istilah,
dalam fungsi-fungsi tersebut selalu tunduk simbol, design atau kombinasi dari
pada tertib hubungan lingkungannya. semuanya. Penciptaan merek harus
Adapun beberapa ciri-ciri wirausaha mempertimbangkan faktor – faktor
menurut Alma (2009, hlm. 52) antara lain: (a) Mudah diingat, (b)
mengungkapkan ciri wirausaha adalah Terkesan hebat dan modern, (c)
percaya diri, berorientasi pada tugas dan Memiliki arti, (d) Menarik perhatian.
hasil, pengambilan resiko, kepemimpinan, 3) Menciptakan kemasan, Kemasan
keorsinilan, dan berorientasi kemasa depan. adalah bungkus atau produk.
Sementara itu, menurut Herawaty (dalam 4) Keputusan label, Label adalah sesuatu
Mally, 2005) seorang wirausaha harus yang dilekatkan atau ditempelkan
menguasai kemampuan dan keterampilan pada produk yang ditawarkan dan
seperti: a) daya pikir cerdas, b) kemampuan merupakan bagian dari kemasan. Di
memimpin, c) membaca dan menciptakan dalam label sendiri menjelaskan siapa
peluang, d) Managerial (dalam bidang yang membuat, dimana dibuat, kapan
SDM, pemasaran, produksi, keuangan,
Neng Nisa A. Firdani 68
Kemandirian Berwirausaha Pemuda Produktif Melalui Program Pendidikan….
satu wilayah, akan tetapi kembali lagi pada dengan masyarakat sekitar adalah salah
pribadi masing-masing individu tersebut, satu contohnya. Walaupun secara finansial
juga apabila melihat usia warga belajar terbukti kurang dapat memenuhi untuk
yang masih dalam proses transisi dari fase kebutuhan sehari-hari dirinya dan keluarga,
remaja akhir ke dewasa awal sehingga namun setidaknya dengan keuntungan
masih memerlukan proses untuk menjadi tersebut dapat membantu meringankan
orang dewasa yang mapan, orang dewasa beban orangtua ketika memberi uang jajan
yang menurut Knowles (dalam Sudjana, pada warga belajar menjadi lebih ringan
2004, hlm. 36) yang membahas mengenai bebannya, karena warga belajar
salah satu asumsi belajar orang dewasa memperoleh tambahan uang dari
adalah bahwa, “semakin dewasa peserta keuntungan usaha kecimpring.
didik konsep dirinya semakin berubah dan d. Tekun
sikap ketergantungan terhadap pendidik Warga belajar termasuk yang rajin
menuju sikap mengarahkan diri dan saling hadir saat memproduksi kecimpring
belajar di antara mereka”. Jika merujuk matang. Walaupun L1 sekarang sudah
pada apa yang diucapkan oleh Knowles jarang memproduksi, akan tetapi L2 masih
tersebut, tentu pada akhirnya waktu yang memproduksi kecimpring mentah hingga
membuat seseorang itu dapat berubah. saat ini. Namun yang jelas, warga belajar
c. Mampu memenuhi kebutuhan pokok merasa yakin bahwa ketika seseorang gigih
minimal dan tekun menekuni sesuatu, maka
Warga belajar merasa bahwa usaha ini kesuksesan akan diperoleh walaupun dalam
kurang memenuhi kebutuhan, karena jangka waktu yang tidak sebentar, semua
keuntungan yang diperoleh sekitar Rp. perlu proses. Sejalan dengan pendapat
400.000/2 bulan, kemudian dibagi secara Nawawi dan Martini (1994, hlm. 195)
merata dengan 5 orang, masing-masing tentang salah satu karakteristik
memperoleh kisaran Rp. 70.000 sehingga kemandirian seperti, “mengetahui bahwa
uang tersebut oleh warga belajar hanya sukses adalah kesempatan yang menuntut
sekedar menambah uang saku saja. Warga perjuangan hidup yang keras bukan hadiah,
belajar yakin walaupun itu tidak memenuhi menggunakan otak untuk mendorong dan
kebutuhan pokok, akan tetapi warga belajar menolong diri sendiri menuju sukses”.
belajar bersosialisasi dengan pemuda lain, Berdasarkan pendapat tersebut adalah
belajar bekerja dalam tim walaupun sesuai dengan pendapat salah satu warga
sekarang sudah vakum. Sejalan dengan itu belajar mengenai salah satu karakteristik
Lutfiansyah (2010) berpendapat bahwa, kemandirian dilihat dari poin ketekunan
“Dalam konsep kemandirian mengenai yang dapat berpengaruh pada kesuksesan
kebutuhan minimal yang dimaksud adalah seseorang di masa depan. Walaupun warga
bukan saja kebutuhan ekonomi, akan tetapi belajar lainnya tidak menyibukkan diri
mencakup semua kebutuhan baik yang dalam produksi kecimpring karena harus
bersifat jasmaniah maupun rohaniah, kuliah, tapi ia pun ada keinginan untuk
seperti belajar diterima dalam lingkungan berusaha tekun dalam mempromosikan
sosial, berbuat dan lain sebagainya”. produk kecimpring kepada teman-
Berdasarkan pendapat di atas adalah temannya di kampus.
sesuai dengan pendapat warga belajar e. Disiplin
mengenai poin ini bahwa memenuhi Warga belajar termasuk disiplin saat
kebutuhan di sini bukan hanya mengenai hadir pada kegiatan bimbingan
kebutuhan ekonomi semata, akan tetapi (pendampingan) dengan tepat waktu.
mengenai rohaniah atau nonfisik berupa Pendampingan terhadap kelompok pemuda
nilai yang dapat diambil seperti belajar dilaksanakan setiap bulannya, walaupun
untuk memenuhi kebutuhan bersosialisasi sekarang sudah jarang sekali diadakan
Neng Nisa A. Firdani 72
Kemandirian Berwirausaha Pemuda Produktif Melalui Program Pendidikan….
Babakan Bandung (kota) yang masih dirasa Kang Mus berjualan kecimpring di
asing terhadap produk kecimpring. Babakan Bandung.
d. Promotion/ promosi Teknik selanjutnya adalah personal
Antara promosi dan produk tidak dapat selling, artinya warga belajar dapat
dipisahkan, ini adalah dua sejoli yang melakukan pemasaran melalui percakapan
saling berangkulan untuk suksesnya satu atau dua orang calon pembeli yang
pemasaran. Di sini harus ada keseimbangan akan menjadi penjual untuk tujuan
dimana produk yang baik adalah produk melakukan penjualan. Hal tersebut pernah
yang sesuai selera konsumen, diiringi diaplikasikan oleh warga belajar yakni
dengan teknik promosi yang tepat akan terjadi ketika informan L1 sekarang kuliah,
sangat membantu suksesnya usaha Namun, teknik ini tidak bertahan lama
marketing. Berikut adalah teknik promosi karena ada beberapa kendala yang dihadapi
menurut Alma (2009, hlm. 205) yang dapat warga belajar seperti modal yang terbatas
digunakan dalam memasarkan produk: 1) dan lain sebagainya.
Periklanan (advertising) adalah berita 3. Hasil Program Pendidikan
tentang barang dan jasa. periklanan Kecakapan Hidup terhadap
(advertising) juga adalah bentuk presentasi Kemandirian Berwirausaha Warga
atau penyajian dan promosi mengenai ide, Belajar
barang-barang, atau jasa yang dilakukan a. Pengetahuan
oleh sponsor tertentu. Contoh iklan di Setelah mengikuti pelatihan pendidikan
media massa, media cetak atau elektronik, kecakapan hidup, keadaan pengetahuan
papan reklame, spanduk, poster, dan kedua responden meningkat terhadap
sebagainya. 2) Personal selling adalah manejemen kewirausahaan, manajemen
presentasi melalui percakapan satu atau dua keuangan, etika berbisnis, pengelolaan
orang penjual untuk tujuan melakukan teknik pengembangan keterampilan
penjualan. Personal selling ini dapat terjadi kecimpring yang di dalamnya
di toko, rumah-rumah, tempat-tempat pengembangan dalam hal product, price,
perusahaan yang dikunjungi oleh agen- place dan promotion.
agen penjual. 3) Sales promotion adalah b. Sikap
promosi penjualan yaitu memberi dorongan Warga belajar kurang memiliki
kepada pembeli hanya mau membeli suatu kepercayaan diri dalam mempromosikan
produk dengan imbalan akan mendapat produk, itu jadi penghambat gerak langkah
hadiah atau bonus tertentu. 4) Public mereka. Itu membuktikan bahwa secara
relations atau publicity tujuan dari umum sikap warga belajar belum dapat
publicity ini ialah untuk memberikan citra dikategorikan sebagai wirausaha, karena
yang baik dari masyarakat terhadap menurut Wijandi (dalam Lutfiansyah,
perusahaan. 2007), pengertian wirausaha adalah: “sifat-
Berdasarkan empat poin di atas, dapat sifat keberanian, keutamaan, keteladanan
peneliti analisis bahwa teknik promosi dengan semangat yang bersumber dari
yang dilakukan oleh warga belajar atas kekuatan sendiri, dari seorang pendekar
saran dari narasumber adalah melalui kemajuan, baik dalam kekaryaan
teknik periklanan (advertising) ini yakni pemerintahan maupun dalam kegiatan apa
berupa poster yang biasanya disimpan saat saja di luar pemerintahan dalam arti yang
bazar di kampus UPI saat acara seminar di menjadi pangkal keberhasilan seseorang”.
jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Poster Jadi, jika berkiblat pada teori tersebut
tersebut Promosi melalui periklanan lain terlihat bahwa warga belajar kurang dapat
yakni melalui syuting sinetron Preman memberanikan diri untuk gencar
Pensiun RCTI yang menceritakan kisah mempromosikan produk yang mereka
kembangkan ke berbagai daerah.
75 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Volume 1 nomor 1 April 2017