Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alfan Ziyyadan

Nim : 22510334004
Kelas : K – D IV Teknik Sipil
TUGAS REVIEW JURNAL
Judul EKONOMI PANCASILA SEBAGAI PEDOMAN DALAM TUJUAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SDGs (Sustainable
Development Goals) 2030
Jurnal Jurnal Pembangunan Ekonomi
Volume Dan Halaman Volume 1, 10 Halamana
Tahun November 2019
Penulis Fajar Puja Pangestu, Nadia Shelvia Rahmadianti, Nike Tanzila
Hariyanti, Ermit Yusida.
Reviewer Alfan Ziyyadan
Tanggal 18 Februari 2023
Tujuan Dari Artikel Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai Perencanaan dan
Jurnal pengalokasian dana desa berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang
menjadi dasar pemerataan pembangunan nasional.
Metode Penelitian deskripsi metode penelitian yang digunakan, yaitu kajian literatur. Ini
menjelaskan bahwa tinjauan literatur adalah studi ilmiah tentang topik
tertentu, yang memungkinkan peneliti untuk menentukan teori atau
metode, mengembangkan teori atau metode, dan mengidentifikasi
kesenjangan antara teori dan penelitian terkait. Teks tersebut juga
menyoroti kegiatan yang terlibat dalam melakukan tinjauan pustaka,
yang meliputi pengumpulan data/informasi, evaluasi, dan analisis
publikasi seperti buku, artikel penelitian, atau media lain yang terkait
dengan pertanyaan penelitian.

Selanjutnya, teks tersebut menjelaskan tujuan penelitian, yaitu


menganalisis nilai Pancasila sebagai pedoman untuk mencapai Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Penulis menyebutkan bahwa
penelitian dilakukan dengan mengumpulkan dan mengumpulkan data
sekunder dari berbagai sumber, antara lain buku, artikel, jurnal, berita,
dan media elektronik lainnya.
Secara keseluruhan, teks ditulis dengan baik dan memberikan
gambaran singkat dan jelas tentang metode penelitian yang digunakan
dan tujuan penelitian. Penjelasan penulis tentang metode tinjauan
literatur dan tujuannya sangat membantu dalam memahami bagaimana
penelitian ini dilakukan. Namun, teks dapat memperoleh manfaat dari
elaborasi lebih lanjut tentang pertanyaan penelitian khusus dan analisis
data yang dikumpulkan untuk memberikan pemahaman yang lebih
komprehensif tentang temuan penelitian.

Hasil Dan Pembahasan tujuan dan prioritas yang berkaitan dengan aspek alam, sosial, dan
ekonomi dari pembangunan berkelanjutan. SDGs memiliki lima
konsep utama untuk mencapai tiga poin utama dalam pembangunan
berkelanjutan, yaitu kewarganegaraan, bumi, kemakmuran, harmoni,
dan kemitraan untuk mencapai tiga tujuan mulia pada tahun 2030,
yaitu pengentasan kemiskinan, mencapai kesetaraan, dan mitigasi
perubahan iklim. Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa tujuan
global telah ditetapkan.

Prinsip utama SDGs adalah tidak boleh ada seorang pun yang
tertinggal, dan untuk itu, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan harus
mampu menjawab dua pertanyaan: keadilan prosedural, atau sejauh
mana semua pihak, terutama yang kurang beruntung, harus
berpartisipasi dalam seluruh proses pembangunan. ; keadilan
substantif, atau apakah kebijakan dan rencana dapat dicapai atau
mampu menjawab pertanyaan. Presiden Jokowi menandatangani
Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017, yang merupakan wujud
komitmen pemerintah terhadap pelaksanaan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan. Peraturan tersebut mencakup implementasi dan realisasi
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui partisipasi semua pihak.
Ke-17 target tersebut diputuskan oleh 193 negara, termasuk Indonesia.
Berdasarkan naskah Agustus 2015, terdapat 169 tujuan yang dipecah
menjadi tujuh belas prioritas yang dimaksudkan untuk menyelesaikan
masalah ketertinggalan di semua negara, baik negara maju maupun
negara berkembang. Kelompok Koordinasi SDG Nasional di Indonesia
akan membantu pemerintah daerah dalam menentukan cara
memasukkan SDG ke dalam rencana nasional mereka. Tanpa tim,
penerapan SDGs tidak akan menjadi pilihan terbaik. Peringkat
Indonesia turun dari 98 pada 2016 menjadi 100 dari 157 negara pada
2017, menurut Sustainable Development Solutions Network (SDSN).
Media di Indonesia menghabiskan waktu delapan bulan untuk
mengedukasi publik tentang berita SDGs, namun lambatnya
penyebaran informasi membuat masyarakat sulit memahami tujuan
SDGs. Tantangan utama yang dihadapi Indonesia adalah meningkatkan
kualitas layanan dasar. Hal ini terkait dengan kurangnya kapasitas
teknis dan kelembagaan pemerintah daerah untuk merencanakan dan
melaksanakan proyek pembangunan berkelanjutan atau SDGs,
terutama terkait kendala keuangan. Namun, pemerintah telah bekerja
sama dengan Grup Bank Dunia untuk mengembangkan rencana
nasional untuk memperbaiki kawasan kumuh, yang ditujukan untuk
menyediakan perumahan bagi dua juta orang Indonesia. Selain itu,
pemerintah telah mengimplementasikan program terkait SDG lainnya,
termasuk penyediaan air perkotaan, sanitasi, dan pengelolaan sampah,
yang semuanya diperlukan untuk mencapai SDGs di Indonesia.
Geopark atau SDGs telah digunakan oleh pemerintah untuk mencapai
SDGs terkait lingkungan. Istilah "taman bumi" berarti "konservasi,
pendidikan, dan pertumbuhan ekonomi lokal", yang keduanya
merupakan indikator SDGs. Indonesia adalah rumah bagi empat dari
140 geopark di jaringan UNESCO Global Geopark. Studi Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan 2019 menempatkan Indonesia di
peringkat 102 dari 162 negara dalam hal penerapan SDGs. Indonesia
berhasil mempertahankan dan meningkatkan tiga dari 17 SDGs, yaitu
pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan pembangunan
ekonomi yang layak, serta mitigasi perubahan iklim. Dengan
tercapainya delapan target, sedangkan enam lainnya tetap sama atau
memburuk. Tidak ada data tentang dua aspek untuk mengurangi
ketimpangan dan mencapai konsumsi dan output yang bertanggung
jawab. Menurut peringkat global, Indonesia memiliki skor rata-rata
64,2, lebih tinggi dari skor awal 54,4 poin pada tahun 2016. Efektivitas
implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan tergantung pada
pemerintah daerah, dan partisipasi politik di tingkat daerah dan
birokrasi diperlukan untuk mencapai transformasi. dan implementasi
tujuan pembangunan berkelanjutan. Terakhir, adanya organisasi
masyarakat sipil yang kuat.
tetapi didasarkan pada kesatuan dalam keragaman, dan Pancasila
menjadi landasan bagi kesatuan tersebut. Oleh karena itu,
menghidupkan kembali jiwa Pancasila merupakan langkah penting
untuk mengatasi permasalahan sosial, ekonomi, dan politik yang
dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Melalui implementasi nilai-
nilai Pancasila dalam kebijakan dan regulasi ekonomi, Indonesia dapat
membangun sebuah sistem ekonomi yang berkeadilan, mengurangi
kesenjangan sosial, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat
secara keseluruhan.
Kesimpulan
Hasil Dan Pembahasan Hdapat disimpulkan bahwa Sustainable Development Goals atau
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) adalah agenda
internasional yang mencakup 17 tujuan dan 169 target, dengan visi
umum yang lebih luas daripada Millennium Development Goals
(MDG). Tujuan pembangunan berkelanjutan ini bertujuan untuk
menyelesaikan masalah ketertinggalan di seluruh negara maju dan
berkembang di dunia, yang erat kaitannya dengan ekonomi Pancasila.
Sistem ekonomi Pancasila didasarkan pada asas keadilan dan
kemakmuran atau kekeluargaan, dan menjadi landasan kebijakan hidup
masyarakat dan negara yang mewujudkan kehidupan bernegara.
Tujuan Pancasila dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG)
memiliki kesamaan dalam mempertahankan kehidupan sosial dan
memperjuangkan kemanusiaan, peradaban, dan keadilan, dengan nilai-
nilai global yang terwujud dalam akar nilai-nilai lokal seperti
Pancasila. Oleh karena itu, hubungan antara sistem ekonomi Pancasila
dengan tujuan pembangunan berkelanjutan sangat erat kaitannya dan
saling mendukung.

asil penelitian ini menyatakan bahwa pengadaan tanah untuk


pembangunan demi kepentingan umum yang berdasarkan pancasila
adalah dengan menjungjung tinggi asas-asas dasar diantaranya
kemanusiaan dan keadilan. Selain itu, pemberian ganti rugi akibat
pengadaan tanah harus dilakukan berdasarkan musyawarah untuk
mufakat demi terciptanya keadilan berdasarkan pancasila sehingga
tidak menimbulkan kerugian bagi pihak-pihak yang kehilangan hak
atas tanahnya.
Kekuatan Penelitian Data-data yang digunakan dalam penelitian ini cukup lengkap dan dari
data tersebut pembaca dapat memahami tujuan dari penelitian ini.
Kelemahan Penelitian Terlalu banyak kata tentang pasal-pasal yang kurang familiar/asing
bagi pembaca yang kurang paham akan pasal-pasal

Anda mungkin juga menyukai