Anda di halaman 1dari 31

METODOLOGI AUDIT SEKTOR PUBLIK:

PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS DATA

TUGAS AUDITING SEKTOR PUBLIK

DOSEN : DR.HJ. ANIS RACHMA UTARY,M.SI.AK

YOHANES ARKIAN YANIT NUBAN


REALITAS
BPK MENCANANGKAN E-AUDIT UNTUK
MENINGKATKAN TRANSPARANSI AUDITEE
TEORI METODOLOGI AUDIT SEKTOR PUBLIK

 Perkembangan Pembuatan Program Audit


Audit sektor public mengalami perkembangan dari masa ke
masa, mulai dari
1. Audit keuangan sektor public ( audit atas saldo),
2. audit kinerja keuangan sektor public ( audit atas
penggunana akun) hingga
3. audit kinerja program (audit atas program yang
menggunakan akun)
TEORI METODOLOGI AUDIT SEKTOR PUBLIK

Macam-macam program audit:


 Audit laporan keuangan – financial statement audit
Adalah kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang
laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat
memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah
disajikan secara wajar sesuai dengan criteria yang telah
ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
TEORI METODOLOGI AUDIT SEKTOR PUBLIK
 Audit kinerja keuangan
Adalah pengkajian atas setiap bagian organisasi terhadap prosedur operasi standard an
metode yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi,
efektivitas, dan keekonomisan ( 3E)

Menurut BPKP audit atas pengelolaan akun merupakan audit untuk menilai
pencapaian kinerja tugas dan fungsi entitas sektor public, serta member rekomendasi
perbaikan dan permasalahan yang ditemukan dalam rangka meningkatkan efektivitas
dan keekonomisan.
 Contoh audit atas pengelolaan akun:
 Audit operasional Dana Dekonsentrasi
 Audit Operasional bidang Pendidikan dan Manajemen Pendidikan
 Audit operasional atas Pengelolaan PNBP
 Audit opreasional Bantuan Raskin
 Monitoring Pelaksanaan Prioritas Pembangunan
 Optimalisasi Penerimaan Negara
TEORI METODOLOGI AUDIT SEKTOR PUBLIK
 Audit kinerja program, yaitu tinjauan atas suatu program yang
dibuat dengan tujuan untuk menyediakan informasi bagi organisasi
mengenai biaya dan kepemimpinan, serta memberikan evaluasi yang
terukur mengenai output ( meningkatnya kesejahteraan pegawai/nilai
organisasi/dan lain-lain akibat pencapaian program) dan dampak ( efek
dari suatu program terutama terhadap lingkungan organisasi)
 Contoh audit program yang menggunakan akun
 Audit Program Keluarga Berencana
 Audit Keberhasilan Peningkatan Ketersediaan Obat Publik
 Audit Program BOS
 Audit Program Wajar Diknas
 Audit Ketahanan Pangan
SISTEM PROGRAM AUDIT SEKTOR PUBLIK
 Audit atas Saldo
Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan suatu
entitas (perusahaan atau organisasi) yang akan menghasilkan
pendapat (opini) pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi,
dan kelengkapan laporan-laporan tersebut.
Audit keungan umumnya dilaksanakan oleh kantor akuntan
public atau akuntan public sebagai auditor independen
dengan berpedoman pada standar professional akuntan
publik.
SISTEM PROGRAM AUDIT SEKTOR PUBLIK
Tujuan audit atas saldo itu sendiri adalah:
 Untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya
efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pendidikan
yang memadai.
 Untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan asset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
 Memberikan pernyataan tentang kewajaran informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan
 Melaporkan hasil audit dengan data yang memadai dan memberikan
masukan kepada pimpinan dan bagian terkait agar dapat dilakukan
perbaikan.
SISTEM PROGRAM AUDIT SEKTOR PUBLIK
 Audit atas pengelolaan akun
 Konsep yang pertama dalam pengelolaan organisasi
sektor public adalah ekonomi, yang berarti pemerolehan
input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga
yang terndah. Ekonomi merupakan perbandingan input
dengan nilai input yang dinyatakan dalam satuan monoter.
Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisai sektor
public dapat meminimalisir input sumber daya yang
digunakan, yaitu dengan menghindari pengeluaran yang
boros dan tidak produktif.
SISTEM PROGRAM AUDIT SEKTOR PUBLIK
 Audit atas pengelolaan akun

 Konsep kedua dalam pengelolaan keuangan organisasi


sektor public adalah efisiensi, yang berarti pencapaian
output yang maksimum dengan input tertentu atau
penggunaan input yang terendah untuk mencapai
output tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan
ouput/input yang dikaitkan dengan standar kinerja
atau target yang telah ditetapkan.
SISTEM PROGRAM AUDIT SEKTOR PUBLIK
Dapat disimpulkan bahwa ekonomi mempunyai arti biaya
terendah, sedangkan efisiensi mengacu pada resiko terbaik antara
output dengan biaya (input). Karena output dan biaya diukur
dalam unit yang berbeda, maka efisiensi dapat terwujud ketika
dengan sumber daya yang ada dapat mencapai output yang
maksimal atau output tertentu dapat dicapai dengan sumber daya
yang sekecil-kecilnya.
 Audit ekonomi dan efisiensi bertujuan untuk menentukan bahwa
suatu entitas telah memperoleh, melindungi, menggunakan
sumber dayanya ( karyawan, gedung, ruang dan peralatan kantor)
secara ekonomis dan efisien.
SISTEM PROGRAM AUDIT SEKTOR PUBLIK
Selain itu juga bertujuan untuk mennetukan dan
mengindentifikasi penyebab terjadinya praktik-pratik yang
tidak ekonomis atau tidak efisien, termasuk ketidakmampuan
organisasi dalam mengelola system informasi, prosedur
administrasi dan struktur organisasi.
 Untuk dapat mengetahui apakah organisasi telah
menghasilkan output yang optimal dengan sumber daya yang
dimilikinya, auditor dapat membandingkan output yang telah
dicapai pada peride yang bersangkutan dengan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya, kinerja tahun-tahun ebelumnya
dan unit lain pada organisasi yang sama atau pada organisasi
yang berbeda.
SISTEM PROGRAM AUDIT SEKTOR PUBLIK
 Audit atas program yang menggunakan akun tersebut
Konsep yang ketiga dalam pengelolaan organisasi sektor publik
adalah efektifitas. Efektifitas berarti tingkat pencapaian hasil
program dengan target yang ditetapkan. Efektifitas merupakan
perbandingan antara outcome dengan output. Outcome sering kali
dikaitkan dengan tujuan ( objectives) atau target yang hendak
dicapai. Jadi dapat dikatakan bahwa efektifitas berkaitan dengan
pencapaian tujuan. Sedangkan, menurut Audit Commision ( 1986)
disebutkan bahwa efektifitas berarti menyediakan jasa-jasa yang
benar sehingga memungkinkan pihak yang berwenang untuk
mengimplementasikan kebijkan dan tujuannya ( Mardiasmo,
2002).
SISTEM PROGRAM AUDIT SEKTOR PUBLIK
 Audit efektivitas bertujuan untuk menetukan
tingkat encapaian hasil atau manfaat yang
diinginkan, kesesuaian hasil dengan tujuan yang
ditetapkan apakah entitas yang diaudit telah
mempertimbangkan alternative lain yang
memberikan hasil yang sama dengan biaya yang
paling rendah.
SISTEM PROGRAM AUDIT SEKTOR PUBLIK
 Efektifitas berkenaan dengan dampak suatu output bagi
pengguna jasa. Untuk mengukur efektifitas suatu kegiatan
harus didasarkan pada criteria yang telah ditetapkan
sebelumnya. Jika hal ini belum tersedia, auditor bekerja sama
dengan manajemen puncak dan badan pembuat keputusan
untuk menghasilkan kriteria tersebut dengan berpedoman
pada tujuan pelaksanaan suatu program.
 Meskipun efektivitas suatu program tidak dapat diukur secara
langsung, ada beberapa alternative yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi pelaksanaan suatu program, yaitu
mengukur dampak pengaruh, evaluasi oleh konsumen dan
evaluasi yang menitikberatkan pada proses, bukan pada hasil.
SIKLUS METODOLOGI AUDIT SEKTOR
PUBLIK
Wawancara ( interview)
1.

2. Me-reviw Dokumen
Kebijakan dan prosedur
Laporan terdahulu
3. Observasi
SIKLUS METODOLOGI AUDIT SEKTOR
PUBLIK
 Wawancara ( interview)
Struktur wawancara terbagi menjadi 3 tahapan besar, yaitu pembukaan, isi
wawancara dan penutup.
 Pembukaan
 Ada 2 tahap yakni tahapan membangun pendekatan dan tahapan orientasi.
 Isi wawancara. Auditor sudah masuk dalam pokok masalah.
 Penutupan. Mengakhiri bias dengan janji dll.
SIKLUS METODOLOGI AUDIT SEKTOR
PUBLIK
 Wawancara ( interview)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam wawancara:
 Pertanyaan pembukaan
 Gaya bicara
 Nada dan irama
 Sikap wawancara
 Uraian dengan kata-kata sendiri
 Mengadakan penggalian (probing) =penggalian yang lebih mendalam
 Membuat catatan
 Menilai jawaban
Siklus Analisis Data.

 Perbedaan yang diamati dikategorkan sebagai koreksi atau


kesalahan dengan kesalahan yang telah diklasifikasikan
menurut signifikasi mereka. Temuan audit kemudian
disusun dan dilaporkan kepada auditor yang relevan dari
masing-masing entitas pelapor untuk konfirmasi sebelum
representasi dengan manajemen pelaporan entitas.
Kesalahan dikalrifikasikan berdasarkan jenis, seperti:
numeric, teks, penghilangan halaman, dan
presentasi/format, dan dianggap signfikan di mana
informasi tidak benar atau memiliki potensi untuk
membingungkan pembaca.
Siklus Analisis Data.

Penyusunan Hasil
Kategorisasi koreksi
Temuan Auditor

Disampaikan kepada
Auditor Relevan untuk
dapatkan konfirmasi

Representasi dengan
manajemen Pelapor
entitas
TEKNIK METODOLOGI AUDIT SEKTOR
PUBLIK
 Teknik Pengumpulan Data
 Teknik Prosedur Analitis ( Analytical Procedure)
 Teknik Inspecting
 Teknik Confirming
 Teknik Inquiring
 Teknik Counting
 TeknikTracing
 TeknikVouching
 Teknik Observing
 Teknik reporting
 Teknik Computer-Assisted Audit Technique
 PRESS RELEASE
 PUSAT TELAAH DAN INFORMASI REGIONAL (
PATTIRO ) SEMARANG
 Pemerintah Kota Perlu Meningkatkan Integritas dan
Akuntabilitas Pelaksanaan Program Bansos
 Audit sosial
merupakan salah satu metode yang di banyak
negara cukup efektif untuk menguatkan
kapasitas masyarakat sipil di satu sisi dan di sisi
lain mampu menyediakan umpan balik atau
input bagi pemerintah untuk melakukan
perbaikan terhadap kebijakan maupun
mekanisme implementasi pelayanan public
atau program yang dijalankan.
 Audit sosial
Dengan mengembangkan metode audit sosial,
PATTIRO berusaha menilai intergritas dan
akuntabilitas program BOS, raskin, dan
pupuk bersubsidi. Metodeaudit sosial
yang dikembangkan PARRITO adalah
system penilaian yang ditentukan
bersama antara supply side dan demand
side..
 Audit sosial
Pada audit sosial tersebut integritas dan akuntabilitas
program dinilai dengan mengukur rantai nilai
( mulai transfer, distribusi, pelaporan,
sampai mekanisme complain/pengaduan)
masing-masing program dengan
menggunakan 3 indikator yaitu:
1. Availaibility/Ketersediaan Regulasi,
2. Entrocement/Penegakan regulasi dalam
pelaksanaan, dan
3. akses/ informasi masyarakat terhadap
program.
Dari audit sosial yang dilakukan, menghasilkan
beberapa rekomendasi sebagai berikut:
Program BOS
 Surat Edaran Disdik untuk mewajibkan sekolah
penerima BOS mengumumkan Lap. Keuangan
pengguna dana BOS secara transparan
 RAPBS online segera direalisasikan
 Pembagian termin pencarian dana BOS menjadi 2
termin ( per semester )
Program BOS
 Kabupaten/kota wajib menyediahkan
mekanisme complain program BOS
 Revisi Permendiknas No. 37/2010 Bab IX
tentang mekanisme complain dengan
memasukan sekolah sebagai penyediah layanan
berkewajiban untuk menyediahkan
mekanisme complain
Program Raskin
 Perlu adanya raskin daerah bagi warga yang
tidak masuk data RTS PM dari pemerintah
pusat
 Perlu adanya aturan tambahan mengenai
kewajiban pelaporan di tingkat kelurahan baik
kepada struktur di atasnya (kecamatan)
maupun kepada public terutama kepada RTS
PM baik melalui RT/RW maupun langsung
pada RTS PM.
Program Raskin
 Perlu diperjelas mengenai kewajiban
membuat mekanisme complain sampai
pada tingkat kelurahan, karena tingkat
kelurahan yang paling memungkinkan
untuk di akses oleh masyarakat terkait
pengelolaan mekanisme complain.
Program Pupuk Bersubsidi
 Sosialisasi tentang regulasi pelaksanaan
distribusi pupuk secara massif
 Perlu adanya peraturan terkait mekanisme
complain khusus program pupuk bersubsidi
 Validasi RDKK ( Rencana Definitif Kelompok
Tani ) dilakukan oleh petugas teknis, penyuluh,
atau kepada cabang dinas setempat.
Untuk itu, melalui press conference ini,
PARRITO Semarang meminta agar
pemerintah kota Semarang menindaklanjuti
rekomendasi hasil audit sosial tersebut dengan
SEGERA.
 Sumber: PARRITO SEMARANG ONLINE.

Anda mungkin juga menyukai