Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) atau dikenal juga dengan istilah ketela rambat
merupakan tanaman yang termasuk ke dalam jenis tanaman palawija, dapat
berfungsi sebagai pengganti bahan makanan pokok (beras) karena merupakan
sumber karbohidrat. Ubi jalar merupakan tanaman musiman yang memilliki prospek
cukup bagus sebagai komoditas pertanian unggul. Ubi jalar di Indonesia cukup
popular, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur, yaitu Papua Timur dan Papua
Barat yang menggunakan ubi jalar sebagai bahan pokok dan makanan ternak. Sentra
produksi ubi jalar di Indonesia yang paling Luas adalah Jawa Barat, Papua, Jawa
Timu, Jawa tengah, Sumatera Utara, Sumatera Barat, NTT, Bali, Sulawesi Selatan
dan Sulawesi Utara (indah Permanasari, dkk 2017).
Di Indonesia, penanaman ubi jalar belum menunjukkan perkembangan yang baik
sehingga produksinya mengalami pasang surut. Padat Tahun 2014, produksi ubi jalar
23.386.58 ton dengan luas panen 1.567.58 hektar. Pada tahun 2015, produksi ubi
jalar mengalami penurunan menjadi 22.611.24 ton dengan luas panen 1.402.18
hektar. Pada tahun 2013, produksi ubi jalar lebih tinggi dibandingkan produksi tahun
2015 menjadi 2.36.729 ton dengan luas panen 1.618.50 hektar (indah Permanasari,
dkk 2017).
Permintaan masyarakat terhadap umbi ubi jalar terus meningkat, namun
peningkatan permintaan tersebut belum diimbangi dengan meningkatnya kualitas
umbi yang dihasilkan. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kuantitas
dan kualitas ubi jalar dengan memperbaiki pemupukan. Pemupukan brtujuan untuk
memelihara atau memperbaiki kesuburan tanah sehingga tanaman dapat tumbuh
lebih cepat, subur dan sehat. Pemupukan adalah suatu tindakan yang dilakukan
untuk memberikan unsur kepada tanah dan tanaman sesuai yang dibutuhkan untuk
pertumbuhannya. Ubi jalar merupakan tanaman penghasil pati yang membutuhkan
tanah dengan bahan organic dan kalium yang tinggi sangat berperan dalam
pembesaran umbi. Hal ini yang mendasari pentingnya pemakaian pupuk organic
dalam budidaya tanaman ubi jalar.

1.2 Tujuan
1. Memaksimalkan pemanfaatan ubi jalar di indonesia.
2. Membuat inovasi terbaru untuk hasil olahan ikan.
BAB II
PROSEDUR KERJA

2.1 Alat dan Bahan


2.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada pembuatan ubi jalar coklat adalah :
1. Kompor Gas : sebagai sumber api untuk menggoreng ubi jalar.
2. Panci : untuk merebus ubi jalar.
3. Wajan : untuk menggoreng ubi jalar.
4. Pisau : untuk memotong ubi jalar.
5. Piring : untuk tempat ubi jalar yang belum atau sudah digoreng.
6. Baskom : untuk tempat ubi jalar setelah dikupas.
2.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada pembuatan ubi jalar coklat
adalah :
1. Ubi jalar ungu : untuk bahan hasil olahan.
2. Minyak goreng : untuk proses penggorengan ubi jalar.
3. Coklat batang : untuk penyedap rasa pada ubi jalar.
4. Tepung terigu : untuk melapisi ubi jalar dalam penggorengan.
5. Tepung maizenaku : untuk membuat ubi jalar tidak terlalu lembut.
6. Air : untuk pengenceran tepung terigu dan perebusan ubi jalar.
7. Garam : untuk perasa pada ubi jalar.
2.2 Cara kerja

Ubi Jalar

Disiapkan alat dan bahan.

Dicuci ubi jalar hingga bersih.

Dikukus ubi jalar ± 30 menit hingga lembut.

Dihaluskan ubi jalar dan maizena hingga kalis.

Diambil adonan, bulatkan. Lalu diberi isian dark


chocolate. Sisihkan.

Dibuat adonan tepung terigu, beri air sedikit demi


sedikit .

Dimasukkan bola ubi ke adonan tepung.

Digoreng hingga kecoklatan. Ditiriskan .

Ubi Jalar Coklat


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada laporan yang berjudul “UBI COKLAT”, mahasiswa melakukan


pembuatan produk ini dengan mengikuti cara kerja yang telah dibuat. Ubi jalar
merupakan sejenis tanamanan umbian yang menyimpan tanamanannya di dalam
tanah . Tamanan ini sangat lah menyerupai tanaman umbian lainnya seperti
kentang, singkong dan juga umbian lainnya , yang sangat lah memiliki kandungan
gizi yang sangat tinggi. Pada pembuatan ubi jalar coklat ini dibutuhkan beberapa
alat seperti panci, kuali / wajan, baskom, pisau, piring serta bahan seperti tepung
terigu, tepung maizena, ubi jalar, garam, minyak goreng, dan air. Alasan mengapa
harus digunakannya tepung maizena dalam proses pembuatan produk ini adalah
supaya ubi jalar tidak terlalu lembut dan adonan bisa menjadi kalis. Hal yang perlu
diperhatikan sebelum melakukan proses pembuatan produk adalah kualitas ubi
jalar yang akan di olah. Ubi jalar yang terlalu muda maupun terlalu tua tentunya
dapat menurunkan kualias dari produk ini.
Ubi jalar merupakan tanaman yang sangat familiar bagi kita, banyak
ditemukan di pasar dengan harga relatif murah. Kita mengenal ada beberapa jenis
ubi jalar. Jenis yang paling umum adalah ubi jalar putih, merah, ungu, kuning atau
orange. Kelebihan dari ubi jalar yaitu mengandung antioksidan yang kuat untuk
menetralisir keganasan radikal bebas penyebab penuaan dini dan pencetus aneka
penyakit degeneratif seperti kanker dan jantung. Zat gizi lain yang banyak terdapat
dalam ubi jalar adalah energi, vitamin C, vitamin B6 yang berperan penting dalam
kekebalan tubuh. Kandungan mineralnya dalam ubi jalar seperti fosfor, kalsium,
mangan, zat besi dan serat yang larut untuk menyerap kelebihan lemak/kolesterol
dalam darah (Reifa, 2005).
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Ubi jalar mempunyai potensi yang cukup besar dalam pengolahannya.

Anda mungkin juga menyukai