OLEH
NIRM : 2020229387
TAHUN 2022/2023
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................................3
C.Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………………………………………………………..3
BAB II...............................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................4
C. Pandangan dan Pendekatan Teologi pada Abad Bapa-Bapa Gereja Berhubungan dengan
BAB III..............................................................................................................................................................8
PENUTUP........................................................................................................................................................8
Kesimpulan.................................................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
Gereja. Mereka adalah pemimpin, teolog, dan penulis awal gereja yang berperan penting
dalam membentuk keyakinan, doktrin, dan praktik gereja. Pada abad Bapa-bapa Gereja (abad
ke-1 hingga ke-5 Masehi) adalah periode penting dalam sejarah Kristen, di mana para Bapa
Gereja membentuk dan mengembangkan teologi Kristen awal. Teologi pada zaman ini
menjadi dasar bagi banyak doktrin dan praktik yang terus ada dalam gereja sampai saat ini.
Zaman bapa-bapa gereja adalah periode awal dalam sejarah gereja Kristen yang terjadi
pada abad ke-1 hingga ke-5 Masehi. Zaman Bapa-bapa Gereja disusun bukan oleh
keruntuhan, tetapi oleh kekaisaran Kristen Bizantium dengan ibu kota Bizantium
(Konstantinopel). Selama periode ini, Gereja Kristen berkembang dari komunitas kecil yang
didirikan oleh Yesus Kristus dan para rasul-Nya menjadi sebuah institut yang mengatur
kehidupan rohani dan masyarakat. Bapa-bapa gereja adalah tokoh-tokoh terkemuka dalam
periode ini yang memainkan peran penting dalam pengajaran, pemeliharaan iman, dan
pembentukan doktrin gerejawi. Mereka adalah pemimpin spiritual dan intelektual yang
perdebatan yang ada. Selama periode ini terdapat beberapa masalah dan kontroversi yang
mempengaruhi Gereja dan pemikiran teologis pada saat itu. Salah satu permasalahan utama
yang dihadapi oleh Bapa-bapa Gereja adalah munculnya berbagai ajaran sesat yang
B. Rumusan Masalah
1. Permasalahan apa yang terjadi pada zaman Bapa-bapa Gereja?
Tujuan penulisan makalah ini yaitu memberikan pemahaman baru untuk mengetahui
Bapa-bapa Gereja berpengaruh pada teolog dan filsuf berikutnya. Dan memberikan
informasi tentang pandangan dan pendekatan pada abad Bapa-bapa Gereja yang
BAB II
PEMBAHASAN
pemimpinya. Pada tahun 100 M dan 500 M, gereja Kristen mengalami perubahan yang luas
biasa. Gereja terdiri dari minoritas kecil yang sekali-kali mengalami penganiayaan.1 Selama
periode ini, umat Kristen menghadapi penganiayaan dari pemerintah Romawi, banyak Bapa
Gereja yang mengalami penindasan, dipenjara, bahkan dieksekusi karena keyakinan mereka.
Pada saat itu sudah ada kitab-kitab Injil dan pengakuan-pengakuan iman singkat, tetapi
belum ada yang resmi. Pada periode ini Bapa-bapa Gereja memperjelas dan
mempertahankan doktrin Kristen yang mendasar dan mereka harus berurusan dengan
teologi yang berbeda-beda dan berbagai pandangan yang muncul dalam masyarakat. Bapa-
bapa Gereja juga terlibat dalam banyak perdebatan teologis tentang ajaran-ajaran Kristen
yang mendasar. Mereka harus mempertahankan dan menjelaskan keyakinan mereka dalam
mereka juga berupaya untuk menentukan Alkitab yang terdiri dari kitab-kitab yang
1
Tony Lane, Runtut Pijar, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2007, 301 hlm
Pada pertengahan abad ke-2 terdapat permasalahan yang terlihat dalam hubungan
Gereja dan Negara yang saat itu disambut hangat oleh sebagian orang pada zaman itu,
hingga sekarang masih di pertahankan. Namun, ada yang dari semula menganggapnya
suatu kekhilafan, dan sekarang banyak orang yang tertarik melihat hubungan Gereja dan
Negara sebagai keputusan yang paling buruk.2 Permasalahan tersebut yaitu pengakuan
agama Kristen sebagai agama resmi yang mengakibatkan pertobatan massal orang-orang
kafir. Pada giliran ini menyebabkan kemerosotan moral dan masuknya praktek-praktek kafir
dan berhala. Pada masa ini Bapa-bapa Gereja berusaha untuk merumuskan doktrin-doktrin
fundamental dalam kekristenan. Gereja yang dulunya teraniaya berubah menjadi gereja
resmi yang menganiaya dan terjadinya pemaksaan legal, hal ini menyebabkan banyak orang
Kristen menjadi martir dan menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan iman
mereka. Dan agama Kristen terancam menjadi agama suku Eropa karena hubungan Gereja
dan Negara yang membawa kesulitan sehinggan gereja berulang kali mengalami perubahan.
mengembangkan doktrin Trinitas dan merumuskanya dengan baik agar tidak menyimpang
Trinitas merupakan suatu pengajaran yang tidak muda dipahami oleh teolog maupun orang
Tritunggal dan hakikat Yesus Kristus menjadi isu dan beberapa masalah yang muncul
sehingga menimbulkan perpecahan dalam gereja dan memicu konsili-konsili Gereja untuk
perkembangan dan penyelesaian mengenai struktur dan organisasi gereja. Ada perdebatan
tentang otoritas dan hierarki gerejawi, termasuk peran uskup, presbiter, dan diakon. Bapa-
bapa Gereja juga menghadapi tantangan dalam mempertahankan kesatuan gereja dan
melawan aliran-aliran sesat serta praktik-praktik yang dianggap bertentangan dengan iman
Kristen. Dan juga beberapa Bapa-bapa Gereja berusaha untuk menjelaskan perbedaan antara
agama Kristen dan Yudaisme, sementara yang lain menekankan kelanjutan dan akar
menekankan sifat Allah yang transeden, melebihi batas-batas dunia yang tampak. Ajaran
yang menjadi alternative kaum kafir untuk menandingi agama Kristen yang tumbuh dengan
cepat. Ajaran ini memiliki pengaruh yang mendalam pada banyak pemikir Kristen semenjak
abad ke-4.4 Selain itu pengaruh lain Bapa-bapa Gereja adalah pemikiran mereka tentang
Allah, Tritunggal, dan Yesus Kristus. Bapa-bapa Gereja memberikan kontribusi penting
bidah-bidah dan ajaran sesat yang berkembang pada masa itu. Bapa-bapa Gereja juga
pertanyaan filosofi yang terkait dengan iman Kristen. Misalnya memberikan kontribusi
penting dalam pemikiran tentang dosa, kehendak bebas, dan rahmat. Yang gagasan-
Dalam abad ini terdapat berbagai pemikiran yang muncul dari Bapa-bapa Gereja
yang juga memengaruhi perkembangan filsafat di luar bidang teologi. Dalam abad
pertengahan seorang teolog dan filsuf banyak terinspirasi oleh pemikiran Bapa-bapa Gereja
terutama dalam merumuskan filsafat dan teologi skolastiknya. Dan juga memberikan
sumbangan signifikan dalam pemikiran filsafat waktu dan konsep kebahagiaan. Pengaruh
Bapa-bapa Gereja dapat terlihat secara langsung maupun tidak langsung dalam pemikiran
teolog dan filsuf berikutnya. Beberapa filsuf terkenal yang terpengaruh oleh pemikiran Bapa-
bapa Gereja, terutama dalam konteks pemikiran tentang keberadaan Allah, kehidupan
spiritual, dan etika. Secara keseluruhan Bapa-bapa Gereja memberikan fondasi yang kuat
bagi perkembangan teologi dan filsafat Kristen. Pemikiran mereka memengaruhi pemikiran
pertanyaan-pertanyaan yang masih relevan dalam konteks agama filsafat saat ini.
4
Tony Lane, Runtut Pijar, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2007, 301 hlm
Dalam catatan bahwa Yesus pernah menuntut penyangkala diri secara mutlak “demi
Kerajaan Allah”. Penyangkalan diri secara mutlak mempunyai nilai dari dalam diri sendiri
dan berfungsi untuk menolong manusia membebaskan diri mereka dari ikatan dunia ini.
Bapa-bapa Gereja membawa pengaruh kepada manusia yang ada di dunia agar mereka
dengan konteks sejarah gereja awal. Bapa-bapa Gereja adalah teolog dan pemimpin gerejawi
yang hidup pada periode awal sejarah Kristen. Pada masa ini gereja mengalami
perkembangan dan tantangan yang signifikan, dan Bapa-bapa Gereja memainkan peran
penting dalam membentuk teologi dan doktrin gereja. Konteks sejarah yang paling relevan
adalah hubungan gereja dengan budaya dan agama Romawi Kuno, serta interaksi dengan
aliran-aliran keagamaan dan filsafat lainnya. Pada awalnya, Kekristenan adalah agama
minirotas di bawah kekuasaan Romawi yang pagan. Bapa-bapa Gereja berusaha menjelaskan
dan membela keyakinan Kristen dalam konteks budaya yang tidak ramah terhadap mereka.
Mereka menggunakan bahasa, pemikiran dan argument filosofi dari tradisi Yunani-Romawi
untuk membela dan menjelaskan kebenaran iman Kristen. Pandangan filosofi ini
Salah satu pendekatan teologis yang berkembang pada masa ini adalah apologi.
Apologi adalah upaya Bapa-bapa gereja untuk membela keyakinan Kristen melalui
argument intelektuan dan retorika terhadap kritik dan serangan terhadap agama tersebut.
Melalui apologi Bapa-bapa Gereja berusaha menjelaskan keyakinan Kristen kepada orang-
orang non-Kristen, dan mendamaikan iman Kristen dengan pemikiran filsafat dan budaya
Romawi. Selain itu, Bapa-bapa Gereja juga terlibat dalam pembentukan doktrin dan teologi
gereja. Mereka membahas dan merumuskan pandangan mereka tentang Allah Tritunggal,
sifat Yesus Kristus, dosa dan penebusan, sakramen, dan berbagai topic teologi lainnya.
Pandangan mereka didasarkan pada pemahaman Kitab Suci dan tradisi gereja awal, dan
merujuk kepada tulisan-tulisan para Bapa-bapa sebelum mereka, serta mengacu pada tradisi
gereja yang mereka anggap otoritatif. Pendekatan teologi mereka terus membentuk dan
teologi pada abad Bapa-bapa Gereja awal. Bapa-bapa Gereja berusaha mempertahankan dan
menyebarkan ajaran Kristus di tengah-tengah tantangan dan kontroversi teologi pada awal
itu. Kontribusi mereka dalam pengembangan teologi dan pengajaran gerejawi menjadi dasar
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Permasalahan pada zaman Bapa-bapa Gereja: Gereja menghadapi berbagai
terhadap umat Kristen, dan tantangan intelektual yang muncul dari filsafat dan budaya
zaman itu. Pengaruh Bapa-bapa Gereja pada teolog dan filsuf berikutnya yaitu mereka
membentuk landasan pemikiran Kristen awal dan memberikan sumbangan besar dalam
rujukan bagi teolog dan filsuf di masa-masa selanjutnya. Dan pandangan serta
pendekatan teologi pada abad Bapa-bapa Gereja memberikan wawasan penting tentang
masa itu.
Daftar Pustaka