D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 6
Lumongga Ribka Tanjung 231000139 F. Kesehatan Masyarakat
Ester Christine Panjaitan 230200083 F. Hukum
Yenni Kriswani S. 231501118 F. Farmasi
Amati Berkat Krisman Gulo 230302006 F. Pertanian
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Wajib
Kurikulum (MKWK). Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi
para pembaca. Kami menyadari sepenuh nya bahwa tugas ini masih ada
kekurangannya. Oleh karna itu, sebagai mahasiswa dan mahasiswi memohon maaf
atas kekurangan tersebut. Kami sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang
bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Adat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk dari suatu
masyarakat atau daerah yang dianggap memiliki nilai dan dijunjung serta di patuhi
masyarakat pendukungnya. Dengan kata lain adat istiadat adalah kumpulan kaidah-
kaidah sosial yang sudah lama ada dan telah menjadi sebuah kebiasaan (tradisi)
dalam masyarakat. Penelitian dan kajian tentang tradisi secara keilmuan masuk
kedalam ruang lingkup studi kebudayaan. Dengan menggunakan studi
kebudayaan,makna dari sebuah tradisi bisa tergambarkan secara jelas.
Dalam realitanya di lapangan, tradisi dan ritual adalah bagian yang tidak bisa
dipisahkan dalam setiap kehidupan manusia. Kedekatan ini menjadikan keduanya
saling mempengaruhi karakter dan kepribadian seseorang di daerah tersebut.
Bahkan, tradisi terkadang dapat menempati posisi yang sejajar dengan ritualitas
spiritual ataupun ajaran agama. Banyak diketahui sebuah masyarakat yang telah
menganggap suatu tradisi adalah bagian pokok dari agama yang telah masuk pada
tatan kehidupan masyarakat. Hal itu karena tradisi, ritual dan ajaran agama
memiliki kesamaan yang sama-sama diajarkan oleh nenek moyang yang diwariskan
dengan maksud mengajarkan atau memberi petunjuk yang baik serta bermanfaat
bagi kehidupan manusia.
Namun, banyak ajaran adat istiadat bertolak belakang dengan Alkitab. Dalam
Matius 12:1-8; orang Farisi dan ahli Taurat mengecam murid-murid Yesus yang
dianggap melanggar adat Yahudi, di mana murid-murid memetik dan memakan
bulir-bulir gandum pada hari Sabat, dan seolah-olah Yesus tidak mempedulikan
pelanggaran tersebut. Yesus dengan tegas menampik tuduhan itu dengan
mengambil contoh apa yang dilakukan Daud (1 Sam. 21:1-6). Ini menunjukkan
bahwa Yesus menghargai adat tetapi Dia tidak menghendaki pengagungan adat di
atas penyelamatan kehidupan manusia.
1
2. Yesus menghargai adat tetapi Dia menolak adat yang menghalangi,
menggagalkan atau membatalkan kebenaran firman Allah. Adat tidak boleh
melampaui anugrah dan keselamatan yang diberikan Yesus bagi manusia.
3. Adat yang boleh dipelihara dan dikembangkan adalah adat yang dapat
membantu orang untuk menghayati dan memperteguh imannya kepada
Tuhan, serta menyejahterakan hidup manusia
Pada saat ini tidak sedikit masyarakat terlebih orang kristen yang
mengutamakan adat istiadat daripada ajaran Alkitab. Oleh karna itu kami
mengambil topik agama dan adat istiadat ini untuk menambah wawasan bahwa adat
istiadat harus berlandaskan Alkitab dan tentunya membahas mengenai apa saja adat
istiadat yang bertolak belakang dengan ajaran Alkitab.
3. Apa saja adat istiadat yang sesuai maupun bertolak belakang dengan ajaran
Alkitab?
1.3. Tujuan
2
BAB II
KLIPPING
Inilah salah satu contoh karakter dualisme dalam diri orang Toraja. Pada satu
sisi, agama diakui. Namun pada sisi lain, petunjuk nenek moyang tetap menjadi
pegangan. Ironisnya, masyarakat lebih takut melanggar pamali (pantangan yang
diajarkan budaya) ketimbang larangan Alkitab. Mereka lebih taat kepada pemuka
adat daripada pemuka agama. Alasannya, pelanggaran terhadap pamali akan
langsung berhadapan dengan nasib buruk. Tetapi jika melanggar perintah Tuhan,
belum tentu dihukum.
Banyak suku yang sampai saat ini masih melakukan ziarah kekuburan dan
meminta berkat disana kepada roh yang meninggal itu. Sebenarnya kalau hanya
membersihkan atau sekedar melihat kuburan itu tidak jadi masalah, namun yang
menjadi masalah sesuai dengan pengajaran kekristenan adalah perihal meminta
berkat dari roh yang meninggal. Tentu saja ini sangat bertolak belakang dengan
3
pengajaran kekristenan. Bisa dilihat dalam kibat Ulangan 18:11; Luk 8:27; 16:19
19-31, dalam nats-nats itu bisa disimpulkan bahwa segala bentuk penyembahan dan
meminta berkat dari arwah atau roh adalah “kekejian” bagi Tuhan.
Sebaliknya, ini adalah contoh adat istiadat yang tidak melanggar Alkitab
1. SYUKURAN MEMASUKI RUMAH BARU
Dalam hal ini adalah mendukung pengajaran kekristenan karena dalam acara
memasuki rumah baru ini tidak ada yang bertentangan dengan firman Tuhan dalam
Alkitab malah sangat mendukung dalam hal mengharapkan berkat yang dari Tuhan
agar selalu diberkati dalam rumah yang baru dan diberkati dalam rumah tangga
serta kehidupan yang dijalani.
2. PERNIKAHAN KUDUS
Pernikahan kudus adalah salah satu upacara adat yang dilakukan oleh orang
batak. Dalam pernikahan kudus ini hadir seluruh pihak-pihak yang berhubungan
dengan mempelai pria dan wanita. Seluruh keluarga kedua belah pihak turut hadir
untuk menyaksikan upacara pernikahan. Dalam hal ini, adat istiadat ini sangat
mendukung pengajaran kekristenan, karena pernikahan itu adalah sakral dan kudus
dan hanya boleh meminta berkat dari Tuhan. Selain itu kehadiran pihak-pihak
keluarga turut mendukung pengajaran kekristenan karena adalah sangat baik jika
seluruh keluarga datang untuk turut mendoakan mempelai yang menikah.
4
2.2. Kesimpulan dari klipping
5
baru sesuai dengan pengajaran Kristen karena mencerminkan nilai syukur kepada
Tuhan atas berkat-berkat yang diterima dalam rumah baru. Rasa syukur adalah nilai
yang penting dalam ajaran Alkitab, dan pengakuan terhadap Tuhan sebagai pemberi
berkat adalah prinsip Kristen yang fundamental. Berikut adalah beberapa ayat-ayat
pendukung :
Tesalonika 5:18 : "Syukurkanlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki
Allah dalam Kristus Yesus bagi kamu."
Mazmur 107:1 : "Syukur bagi TUHAN, sebab Ia baik, sebab kasih setia-Nya kekal
selama-lamanya!"
Mazmur 136:26: "Maka hendaklah kita bersyukur kepada Allah semesta alam,
sebab kasih setia-Nya kekal selama-lamanya."
6
Keluaran 20:3-4 : "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat
bagimu patung pahatan atau gambaran apapun dari yang ada di langit di atas atau
di bumi di bawah atau di air di bawah bumi."
7
Penting untuk bekerja sama antara pemimpin agama dan adat dalam komunitas
untuk menemukan cara untuk menjaga keberlanjutan adat sambil mempertahankan
nilai-nilai agama.
8
BAB III
PEMBAHASAN
Adat istiadat adalah perilaku budaya dan aturan-aturan yang telah berusaha
diterapkan dalam lingkungan masyarakat. Adat istiadat adalah kebiasaan yang
dilakukan oleh suatu kelompok atau masyarakat dan dilakukan secara turun
temurun. Adat istiadat ini dapat mencerminkan kepribadian suatu masyarakat. Adat
istiadat sendiri berasal dari bahasa Arab “adah” yang berarti cara atau kebiasaan.
Adat istiadat biasanya berkaitan dengan norma dan bersifat mengikat. Ada sanksi
atau ganjaran yang akan diperoleh apabila melanggar.
Raden Soepomo : Adat istiadat merupakan hukum adat dan sinonim dari
hukum tidak tertulis.
Jalaludi Tunsam : Adat istiadat adalah suatu gagasan yang mengandung
nilai kebudayaan, kebiasaan, norma, dan hukum di suatu daerah. Ada sanksi
tertulis maupun tidak tertulis apabila hukum adat tidak dipatuhi.
Koen Cakraningrat : Adat adalah bentuk dari kebudayaan atau gambaran
sebagai tata kelakuan. Adat adalah norma atau aturan tidak tertulis, namun
keberadaannya mengikat. Seseorang yang melanggar akan dikenakan
sanksi.
Contoh adat istiadat yang tertulis antara lain adalah : piagam-piagam raja
(surat pengesahan raja, kepala adat), peraturan persekutuan hukum adat
yang tertulis seperti penataran desa, agama desa,awig-awig (peraturan
subak di pulau Bali).
Contoh adat istiadat yang tidak tertulis, antara lain adalah : upacara ngaben
dalam kebudayaan Bali, sesajen untuk leluhur yang masih diterapkan di
banyak suku seperti Jawa.
9
3.2. Pandangan Agama terhadap Adat Istiadat
Sebagai manusia dalam masyarakat dan sebagai seorang Kristen, kita tidak
boleh bersikap anti terhadap budaya atau adat istiadat karena sesungguhnya adat
istiadat adalah hal yang penting buat kita apalagi di Indonesia. Sebagai warga
negara Indonesia pun kita tidak akan lepas dari adat istiadat. Alkitab juga banyak
mencatat hal-hal yang berkaitan dengan adat istiadat, seperti yang terdapat pada :
1 Samuel 2 : 13, “ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali
seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak,
datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya”
Ezra 3 : 4, “Mereka juga mengadakan hari raya Pondok Daun, sesuai dengan yang
ada tertulis, dan mempersembahkan korban bakaran hari demi hari menurut
jumlah yang sesuai dengan peraturan, yakni setiap hari menurut yang ditetapkan
untuk hari itu.”
Matius 9 : 9, “Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama
Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: ”Ikutlah Aku.” Maka
berdirilah Matius lalu mengikut Dia.”
10
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Adat istiadat merupakan hal yang tidak terpisahkan dari hidup kita, terutama
sebagai orang Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia sekaligus orang Kristen
kesesuaian antara ajaran Alkitab dan adat istiadat sangat penting untuk
mempertahankan iman dan identitas budaya, menghindari konflik internal, dan
tetap setia pada keyakinan. Alkitab tidak melarang kita untuk beradat istiadat.
Alkitab juga mencatat beberapa adat istiadat. Namun, beberapa adat yang dilakukan
oleh manusia tentu ada yang bertentangan dengan ajaran Alkitab. Inilah yang perlu
kita seleksi, salah satu caranya adalah melalui pendidikan. Pendidikan membantu
kita memahami adat yang sesuai atau bertentangan dengan Alkitab. Ini melibatkan
pemahaman, adaptasi, dan kolaborasi antara pemimpin agama dan adat.
Masyarakat dapat mempertahankan tradisi budaya mereka tanpa kehilangan prinsip
agama mereka. Dengan demikian, masyarakat dapat mencapai harmoni antara adat
istiadat dan agama, yang memungkinkan mereka menjalani kehidupan yang sesuai
dengan keyakinan dan budaya mereka.
4.2. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Bukit, P. (2019, June). Pandangan Kristen tentang Kebudayaan dan Adat Istiadat
di dalamnya. Retrieved from sotiria: https://e-
journal.sttpaulusmedan.ac.id/index.php/sotiria/article/download/2/1
Fajri, D. L. (2022, April 5). Pengertian Adat Istiadat Menurut Para Ahli dan
Contohnya di Indonesia. Retrieved from katadata.co.id:
https://katadata.co.id/agung/berita/624be727c1ac9/pengertian-adat-
istiadat-menurut-para-ahli-dan-contohnya-di-indonesia
Lori. (2021, November 28). Boleh Gak Sih Orang Kristen Ziarah ke Kuburan?
Retrieved from jawaban.com:
https://www.jawaban.com/read/article/id/2020/10/27/58/201026153002/bo
leh_gak_sih_orang_kristen_ziarah_ke_kuburan
Shanty. (2013). Adat Istiadat yang Bertentangan dan yang Mendukung Ajaran
Kristen. Retrieved from shantycr7.blogspot.com.
Shanty. (2013, June 5). Adat Istiadat yang Bertentangan dan yang Mendukung
Ajaran Kristen. Retrieved from shantycr7.blogspot:
https://shantycr7.blogspot.com/2013/06/adat-istiadat-yang-bertentangan-
dan_5.html?m=1
12