Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MKWK AGAMA KRISTEN PROTESTAN

TINJAUAN TEOLOGIS ETIS KRISTEN TERHADAP ADAT ISTIADAT


DALAM MASYARAKAT YANG BERTENTANGAN DENGAN ALKITAB

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 6
Lumongga Ribka Tanjung 231000139 F. Kesehatan Masyarakat
Ester Christine Panjaitan 230200083 F. Hukum
Yenni Kriswani S. 231501118 F. Farmasi
Amati Berkat Krisman Gulo 230302006 F. Pertanian

MKWK AGAMA KRISTEN PROTESTAN KELAS 22


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena kasih-Nya
kami Kelompok 6 Mata Kuliah Agama Kristen Protestan Kelas 22 dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Tinjauan Teologis Etis Kristen terhadap
Adat Istiadat dalam Masyarakat yang Bertentangan dalam Alkitab” dengan tepat
waktu. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Ance Marintan D.
Sitohang, S.P., M.Div., M.Th. yang sudah membimbing kami selama proses
pembelajaran mata kuliah ini..

Tujuan dari makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Wajib
Kurikulum (MKWK). Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi
para pembaca. Kami menyadari sepenuh nya bahwa tugas ini masih ada
kekurangannya. Oleh karna itu, sebagai mahasiswa dan mahasiswi memohon maaf
atas kekurangan tersebut. Kami sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang
bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Medan, November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... I


Daftar Isi ........................................................................................................... II
Bab I : Pendahuluan .......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3. Tujuan ...................................................................................................... 2
Bab II : Klipping ................................................................................................ 3
2.1. Kumpulan Klipping .................................................................................. 3
2.2. Kesimpulan dari Klipping ......................................................................... 5
Bab III : Pembahasan ........................................................................................ 9
3.1. Pengertian Adat Istiadat ............................................................................ 9
3.2. Pandangan Agama terhadap Adat Istiadat ............................................... 10
Bab IV : Penutup ............................................................................................. 11
4.1. Kesimpulan ............................................................................................ 11
4.2. Saran ...................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Adat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk dari suatu
masyarakat atau daerah yang dianggap memiliki nilai dan dijunjung serta di patuhi
masyarakat pendukungnya. Dengan kata lain adat istiadat adalah kumpulan kaidah-
kaidah sosial yang sudah lama ada dan telah menjadi sebuah kebiasaan (tradisi)
dalam masyarakat. Penelitian dan kajian tentang tradisi secara keilmuan masuk
kedalam ruang lingkup studi kebudayaan. Dengan menggunakan studi
kebudayaan,makna dari sebuah tradisi bisa tergambarkan secara jelas.

Dalam realitanya di lapangan, tradisi dan ritual adalah bagian yang tidak bisa
dipisahkan dalam setiap kehidupan manusia. Kedekatan ini menjadikan keduanya
saling mempengaruhi karakter dan kepribadian seseorang di daerah tersebut.
Bahkan, tradisi terkadang dapat menempati posisi yang sejajar dengan ritualitas
spiritual ataupun ajaran agama. Banyak diketahui sebuah masyarakat yang telah
menganggap suatu tradisi adalah bagian pokok dari agama yang telah masuk pada
tatan kehidupan masyarakat. Hal itu karena tradisi, ritual dan ajaran agama
memiliki kesamaan yang sama-sama diajarkan oleh nenek moyang yang diwariskan
dengan maksud mengajarkan atau memberi petunjuk yang baik serta bermanfaat
bagi kehidupan manusia.

Namun, banyak ajaran adat istiadat bertolak belakang dengan Alkitab. Dalam
Matius 12:1-8; orang Farisi dan ahli Taurat mengecam murid-murid Yesus yang
dianggap melanggar adat Yahudi, di mana murid-murid memetik dan memakan
bulir-bulir gandum pada hari Sabat, dan seolah-olah Yesus tidak mempedulikan
pelanggaran tersebut. Yesus dengan tegas menampik tuduhan itu dengan
mengambil contoh apa yang dilakukan Daud (1 Sam. 21:1-6). Ini menunjukkan
bahwa Yesus menghargai adat tetapi Dia tidak menghendaki pengagungan adat di
atas penyelamatan kehidupan manusia.

Fakta-fakta dalam Perjanjian Baru memberikan kesimpulan:

1. Dalam seluruh pelayanan-Nya, Yesus tidak pernah mengabaikan adat.

1
2. Yesus menghargai adat tetapi Dia menolak adat yang menghalangi,
menggagalkan atau membatalkan kebenaran firman Allah. Adat tidak boleh
melampaui anugrah dan keselamatan yang diberikan Yesus bagi manusia.

3. Adat yang boleh dipelihara dan dikembangkan adalah adat yang dapat
membantu orang untuk menghayati dan memperteguh imannya kepada
Tuhan, serta menyejahterakan hidup manusia

Pada saat ini tidak sedikit masyarakat terlebih orang kristen yang
mengutamakan adat istiadat daripada ajaran Alkitab. Oleh karna itu kami
mengambil topik agama dan adat istiadat ini untuk menambah wawasan bahwa adat
istiadat harus berlandaskan Alkitab dan tentunya membahas mengenai apa saja adat
istiadat yang bertolak belakang dengan ajaran Alkitab.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu adat istiadat?

2. Bagaimana pandangan agama terhadap adat istiadat?

3. Apa saja adat istiadat yang sesuai maupun bertolak belakang dengan ajaran
Alkitab?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui pentingnya kesesuaian antara ajaran Akitab dengan adat


istiadat.

2. Mengetahui adat istiadat yang sesuai maupun bertolak belakang dengan


Alkitab.

3. Mengetahui cara melestarikan adat istiadat tanpa melanggar ajaran Alkitab.

2
BAB II

KLIPPING

2.1. Kumpulan Klipping

 Contoh adat istiadat yang tidak sesuai dengan Alkitab :


1. PAMALI DALAM ADAT ISTIADAT SUKU TORAJA

Inilah salah satu contoh karakter dualisme dalam diri orang Toraja. Pada satu
sisi, agama diakui. Namun pada sisi lain, petunjuk nenek moyang tetap menjadi
pegangan. Ironisnya, masyarakat lebih takut melanggar pamali (pantangan yang
diajarkan budaya) ketimbang larangan Alkitab. Mereka lebih taat kepada pemuka
adat daripada pemuka agama. Alasannya, pelanggaran terhadap pamali akan
langsung berhadapan dengan nasib buruk. Tetapi jika melanggar perintah Tuhan,
belum tentu dihukum.

2. BERZIARAH KEKUBURAN DAN MEMINTA BERKAT

Banyak suku yang sampai saat ini masih melakukan ziarah kekuburan dan
meminta berkat disana kepada roh yang meninggal itu. Sebenarnya kalau hanya
membersihkan atau sekedar melihat kuburan itu tidak jadi masalah, namun yang
menjadi masalah sesuai dengan pengajaran kekristenan adalah perihal meminta
berkat dari roh yang meninggal. Tentu saja ini sangat bertolak belakang dengan

3
pengajaran kekristenan. Bisa dilihat dalam kibat Ulangan 18:11; Luk 8:27; 16:19
19-31, dalam nats-nats itu bisa disimpulkan bahwa segala bentuk penyembahan dan
meminta berkat dari arwah atau roh adalah “kekejian” bagi Tuhan.

 Sebaliknya, ini adalah contoh adat istiadat yang tidak melanggar Alkitab
1. SYUKURAN MEMASUKI RUMAH BARU

Dalam hal ini adalah mendukung pengajaran kekristenan karena dalam acara
memasuki rumah baru ini tidak ada yang bertentangan dengan firman Tuhan dalam
Alkitab malah sangat mendukung dalam hal mengharapkan berkat yang dari Tuhan
agar selalu diberkati dalam rumah yang baru dan diberkati dalam rumah tangga
serta kehidupan yang dijalani.

2. PERNIKAHAN KUDUS

Pernikahan kudus adalah salah satu upacara adat yang dilakukan oleh orang
batak. Dalam pernikahan kudus ini hadir seluruh pihak-pihak yang berhubungan
dengan mempelai pria dan wanita. Seluruh keluarga kedua belah pihak turut hadir
untuk menyaksikan upacara pernikahan. Dalam hal ini, adat istiadat ini sangat
mendukung pengajaran kekristenan, karena pernikahan itu adalah sakral dan kudus
dan hanya boleh meminta berkat dari Tuhan. Selain itu kehadiran pihak-pihak
keluarga turut mendukung pengajaran kekristenan karena adalah sangat baik jika
seluruh keluarga datang untuk turut mendoakan mempelai yang menikah.

4
2.2. Kesimpulan dari klipping

Pentingnya kesesuaian antara ajaran Alkitab dan adat istiadat :


A. Keselarasan dengan Iman
Untuk individu dan komunitas yang menganut agama Kristen, seperti yang
Anda katakan tentang orang Toraja dan orang Batak, kesesuaian antara adat istiadat
dan ajaran Alkitab penting karena mereka ingin menjalani hidup yang sesuai
dengan iman dan keyakinan mereka. Alkitab adalah panduan utama bagi iman
mereka, dan kesesuaian dengan Alkitab mencerminkan komitmen mereka terhadap
kepercayaan Kristen.
B. Menghindari Konflik dan Keputusasaan
Kesesuaian antara Alkitab dan adat istiadat menghindari konflik internal di
antara umat manusia. Ketidaksesuaian dapat menyebabkan kebingungan, konflik
internal, dan keputusasaan karena masyarakat merasa terjebak di antara dua sistem
nilai yang bertentangan.
C. Melestarikan Identitas Budaya
Identitas budaya suatu masyarakat dipelihara oleh banyak adat istiadat. Namun,
ketika adat istiadat bertentangan dengan Alkitab, mencari kesesuaian adalah kunci
untuk mempertahankan warisan budaya tanpa mengabaikan agama. Dengan
mempertahankan adat istiadat yang sesuai dengan ajaran Alkitab, komunitas dapat
mempertahankan identitas budaya mereka sambil tetap setia pada keyakinan
Kristen.
D. Meminimalkan Pengaruh Negatif
Adat yang bertentangan dengan ajaran Alkitab dapat berdampak negatif pada
iman dan moral komunitas. Memastikan kesesuaian membantu mencegah anggota
masyarakat melakukan hal-hal yang bertentangan dengan iman mereka.

Adat istiadat yang sesuai dan tidak sesuai dengan Alkitab :

 Syukuran Memasuki Rumah Baru (sesuai)


Praktik ini mendukung pengajaran kekristenan karena mencerminkan rasa
syukur kepada Tuhan atas berkat-berkat yang diterima dalam rumah baru. Syukur
adalah nilai yang dihargai dalam ajaran Alkitab. Praktik syukuran memasuki rumah

5
baru sesuai dengan pengajaran Kristen karena mencerminkan nilai syukur kepada
Tuhan atas berkat-berkat yang diterima dalam rumah baru. Rasa syukur adalah nilai
yang penting dalam ajaran Alkitab, dan pengakuan terhadap Tuhan sebagai pemberi
berkat adalah prinsip Kristen yang fundamental. Berikut adalah beberapa ayat-ayat
pendukung :

Tesalonika 5:18 : "Syukurkanlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki
Allah dalam Kristus Yesus bagi kamu."

Mazmur 107:1 : "Syukur bagi TUHAN, sebab Ia baik, sebab kasih setia-Nya kekal
selama-lamanya!"

Mazmur 136:26: "Maka hendaklah kita bersyukur kepada Allah semesta alam,
sebab kasih setia-Nya kekal selama-lamanya."

Ayat ayat alkitab tersebut memberitahu pentingnya bersyukur kepada Tuhan


atas segala berkat dan rahmat yang diterima. Dalam konteks memasuki rumah baru,
praktik syukuran adalah cara yang sesuai untuk menghormati nilai ini, dengan
mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan. Hal ini juga mencerminkan rasa
syukur atas kesempatan untuk memulai babak baru dalam kehidupan di rumah yang
baru.

Dengan memadukan praktik adat seperti syukuran memasuki rumah baru


dengan ajaran Kristen yang mendukung nilai syukur, individu atau komunitas dapat
menjalani praktik budaya mereka sambil tetap setia pada keyakinan Kristen mereka.
Ini adalah contoh bagaimana nilai-nilai budaya dan agama dapat dipadukan dengan
harmoni.

 Ziarah Kekuburan dan Meminta Berkat (tidak sesuai)


Praktik ini bertentangan dengan pengajaran Alkitab karena melibatkan
penyembahan roh yang meninggal, yang dianggap sebagai kekejian oleh Tuhan
dalam ajaran Alkitab, seperti tertulis di :

6
Keluaran 20:3-4 : "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat
bagimu patung pahatan atau gambaran apapun dari yang ada di langit di atas atau
di bumi di bawah atau di air di bawah bumi."

Ulangan 18:10-12 : Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang


mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban
dalam api , ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang
penelaah , seorang penyihir, 18:11 seorang pemantera, ataupun seorang yang
bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk
kepada orang-orang mati. 18:12 Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini
adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN,
Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu.

Ayat-ayat Alkitab jelas melarang menyembah arwah atau meminta bantuan


dari roh atau arwah yang telah meninggal. Praktik-praktik seperti ziarah ke kuburan
dan meminta berkat dari roh yang meninggal dianggap bertentangan dengan ajaran
Alkitab dan bertentangan dengan keyakinan Kristen. Oleh karena itu, penting bagi
individu atau komunitas Kristen untuk menghindari praktik-praktik seperti itu agar
sesuai dengan ajaran Alkitab dan keyakinan mereka.

 Cara melestarikan adat istiadat tanpa melanggar ajaran Alkitab


 Penyuluhan dan Pendidikan
Memberikan pendidikan dan pemahaman yang lebih baik tentang ajaran
Alkitab kepada masyarakat sangat penting, serta mengajarkan mereka cara
mempertahankan nilai-nilai budaya mereka tanpa melanggar ajaran agama.
Penyuluhan yang baik dapat membantu menghilangkan keraguan dan mendorong
pemahaman yang benar.
 Adaptasi dan Perubahan
Beberapa kebiasaan dapat disesuaikan atau diubah untuk sesuai dengan ajaran
Alkitab. Salah satu contohnya adalah mengubah kebiasaan ziarah ke makam dengan
meminta berkat langsung kepada Tuhan daripada kepada roh yang meninggal.
 Kerjasama antara Pemimpin Agama dan Adat

7
Penting untuk bekerja sama antara pemimpin agama dan adat dalam komunitas
untuk menemukan cara untuk menjaga keberlanjutan adat sambil mempertahankan
nilai-nilai agama.

8
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Adat Istiadat

Adat istiadat adalah perilaku budaya dan aturan-aturan yang telah berusaha
diterapkan dalam lingkungan masyarakat. Adat istiadat adalah kebiasaan yang
dilakukan oleh suatu kelompok atau masyarakat dan dilakukan secara turun
temurun. Adat istiadat ini dapat mencerminkan kepribadian suatu masyarakat. Adat
istiadat sendiri berasal dari bahasa Arab “adah” yang berarti cara atau kebiasaan.
Adat istiadat biasanya berkaitan dengan norma dan bersifat mengikat. Ada sanksi
atau ganjaran yang akan diperoleh apabila melanggar.

Pengertian adat istiadat menurut para ahli :

 Raden Soepomo : Adat istiadat merupakan hukum adat dan sinonim dari
hukum tidak tertulis.
 Jalaludi Tunsam : Adat istiadat adalah suatu gagasan yang mengandung
nilai kebudayaan, kebiasaan, norma, dan hukum di suatu daerah. Ada sanksi
tertulis maupun tidak tertulis apabila hukum adat tidak dipatuhi.
 Koen Cakraningrat : Adat adalah bentuk dari kebudayaan atau gambaran
sebagai tata kelakuan. Adat adalah norma atau aturan tidak tertulis, namun
keberadaannya mengikat. Seseorang yang melanggar akan dikenakan
sanksi.

Adat istiadat bisa berbentuk tertulis dan tidak tertulis.

 Contoh adat istiadat yang tertulis antara lain adalah : piagam-piagam raja
(surat pengesahan raja, kepala adat), peraturan persekutuan hukum adat
yang tertulis seperti penataran desa, agama desa,awig-awig (peraturan
subak di pulau Bali).
 Contoh adat istiadat yang tidak tertulis, antara lain adalah : upacara ngaben
dalam kebudayaan Bali, sesajen untuk leluhur yang masih diterapkan di
banyak suku seperti Jawa.

9
3.2. Pandangan Agama terhadap Adat Istiadat

Di Alkitab tidak ditulis secara gamblang bahwa manusia tidak boleh


melakukan adat-istiadat, terlebih adat-istiadat telah ada sebelum kekristenan lahir.
Namun, sebagai orang Kristen yang benar, ada baiknya untuk kita menyeleksi adat
istiadat. Kita harus memilih untuk menjalankan adat istiadat yang tidak
bertentangan dengan Alkitab atau perintah Allah. Kita juga harus memiliki sikap
untuk selalu menaati perintah Allah lebih dari apapun.

Sebagai manusia dalam masyarakat dan sebagai seorang Kristen, kita tidak
boleh bersikap anti terhadap budaya atau adat istiadat karena sesungguhnya adat
istiadat adalah hal yang penting buat kita apalagi di Indonesia. Sebagai warga
negara Indonesia pun kita tidak akan lepas dari adat istiadat. Alkitab juga banyak
mencatat hal-hal yang berkaitan dengan adat istiadat, seperti yang terdapat pada :

Hakim-Hakim 11 : 39, “Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada


ayahnya, dan ayahnya melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya itu;
jadi gadis itu tidak pernah kenal laki-laki. Dan telah menjadi adat di Israel,”

1 Samuel 2 : 13, “ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali
seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak,
datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya”

Ezra 3 : 4, “Mereka juga mengadakan hari raya Pondok Daun, sesuai dengan yang
ada tertulis, dan mempersembahkan korban bakaran hari demi hari menurut
jumlah yang sesuai dengan peraturan, yakni setiap hari menurut yang ditetapkan
untuk hari itu.”

Matius 9 : 9, “Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama
Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: ”Ikutlah Aku.” Maka
berdirilah Matius lalu mengikut Dia.”

Lukas 1 : 9, “Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam


yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar
ukupan di situ.”

10
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Adat istiadat merupakan hal yang tidak terpisahkan dari hidup kita, terutama
sebagai orang Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia sekaligus orang Kristen
kesesuaian antara ajaran Alkitab dan adat istiadat sangat penting untuk
mempertahankan iman dan identitas budaya, menghindari konflik internal, dan
tetap setia pada keyakinan. Alkitab tidak melarang kita untuk beradat istiadat.
Alkitab juga mencatat beberapa adat istiadat. Namun, beberapa adat yang dilakukan
oleh manusia tentu ada yang bertentangan dengan ajaran Alkitab. Inilah yang perlu
kita seleksi, salah satu caranya adalah melalui pendidikan. Pendidikan membantu
kita memahami adat yang sesuai atau bertentangan dengan Alkitab. Ini melibatkan
pemahaman, adaptasi, dan kolaborasi antara pemimpin agama dan adat.
Masyarakat dapat mempertahankan tradisi budaya mereka tanpa kehilangan prinsip
agama mereka. Dengan demikian, masyarakat dapat mencapai harmoni antara adat
istiadat dan agama, yang memungkinkan mereka menjalani kehidupan yang sesuai
dengan keyakinan dan budaya mereka.

4.2. Saran

Kita sebagai masyarakat Indonesia dan orang Kristen diharapkan mampu


menyeimbangkan kehidupan beragamanya serta kehidupan beradatistiadatnya agar
kita tidak kehilangan ketaatan kita terhadap Tuhan dan budaya kita tidak juga
luntur.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bukit, P. (2019, June). Pandangan Kristen tentang Kebudayaan dan Adat Istiadat
di dalamnya. Retrieved from sotiria: https://e-
journal.sttpaulusmedan.ac.id/index.php/sotiria/article/download/2/1

Fajri, D. L. (2022, April 5). Pengertian Adat Istiadat Menurut Para Ahli dan
Contohnya di Indonesia. Retrieved from katadata.co.id:
https://katadata.co.id/agung/berita/624be727c1ac9/pengertian-adat-
istiadat-menurut-para-ahli-dan-contohnya-di-indonesia

Lori. (2021, November 28). Boleh Gak Sih Orang Kristen Ziarah ke Kuburan?
Retrieved from jawaban.com:
https://www.jawaban.com/read/article/id/2020/10/27/58/201026153002/bo
leh_gak_sih_orang_kristen_ziarah_ke_kuburan

Shanty. (2013). Adat Istiadat yang Bertentangan dan yang Mendukung Ajaran
Kristen. Retrieved from shantycr7.blogspot.com.

Shanty. (2013, June 5). Adat Istiadat yang Bertentangan dan yang Mendukung
Ajaran Kristen. Retrieved from shantycr7.blogspot:
https://shantycr7.blogspot.com/2013/06/adat-istiadat-yang-bertentangan-
dan_5.html?m=1

12

Anda mungkin juga menyukai