B. SEJARAH PERSEROAN
Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) didirikan tanggal 09 Jun 1980 dan
mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 13 Desember 1980. Kantor pusat
Medco terletak di Lantai 53, Gedung The Energy, SCBD lot 11A, Jl. Jenderal
Sudirman, Jakarta 12190 – Indonesia.
PT Medco Energi Internasional Tbk atau biasa dikenal dengan MedcoEnergi
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang eksploitasi dan pengeboran
minyak dan gas pertama di Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu unit
bisnis dari Medco Group yang membawahi bidang energi. Medco Group sendiri
merupakan perusahaan yang telah menaungi beberapa unit usaha yakni bidang
agribisnis dengan PT API METRA PALMA, bidang konstruksi dengan PT
MULTI FABRINDO GEMILANG, bidang keuangan dengan PT HIMPUNAN
BANK SAUDARA 1906 serta dalam bidang energi dengan PT Medco Energi
Internasional Tbk.
Induk usaha Medco adalah Encore Energy Pte. Ltd, sebuah perusahaan yang
didirikan di Singapura. Sedangkan pemegang saham induk usaha Medco adalah
Encore International Ltd, (60,60%) sebuah perusahaan yang didirikan di British
Virgin Islands dan Mitsubihi Corp. (39,40%), sebuah perusahaan yang didirikan
di Jepang.
Perkembangan MedcoEnergi hingga saat ini tidak terlepas dari usaha yang
dirintis pertama kali oleh sang pendiri MedcoEnergi yaitu pengusaha muda
bernama Arifin Panigoro. Bekerjasama dengan rekannya bernama Hertriono
Kartowisastro (sekarang menjadi Direktur Utama PT Apexindo Pratama Duta
Tbk.), dia mulai menggeluti usaha jasa pengeboran minyak dan gas. Eksplorasi
serta produksi minyak dan gas mulai dilakukan ketika perusahaan mengakuisisi
Tesoro yang berbasis di Kalimantan Timur pada tahun 1992. Selain itu
perusahaan juga mengakuisisi 100% saham PT Stanvac Indonesia dari Exxon dan
Mobil Oil pada tahun 1995. Selanjutnya perusahaan berhasil melakukan
Tugas Direksi
Direksi bertanggung jawab untuk mengelola MedcoEnergi sesuai kepentingan
dan tujuan Perseroan, sebagaimana dinyatakan dalam Anggaran Dasar
10) Oman
Konstruksi & Infrastruktur Dukungan bagi perbaikan dan pembangunan
jalan untuk masyarakat. Serta Pendidikan Dukungan bagi acara Oman 1st
Commercial Week di Universitas Sultan Qaboos.
Kewajiban
(Rp)
a. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban hutang jangka pendeknya saat jatuh tempo. Rasio
ini mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka
Process
Medco Energi Internasional Tbk (Medco Energi) mendapatkan
produksi minyak perdana dari Proyek Pengembangan Fase 4B konsensi
Bualuang di Thailand. Blok migas tersebut sebelumnya dikelola oleh
Ophir Energy Plc. Produksi minyak didapatkan dari hasil pengeboran di
Teluk Thailand; Proyek pengembangan Fase 4B berhasil mencapai
produksi minyak pertama dengan kinerja pengeboran 70 hari lebih
cepat dari yang direncanakan Tingkat produksi awal dari proyek
tersebut mencapai 12.900 barel per hari (bopd) atau lebih dari target
perusahaan. Untuk meningkatkan produksi minyak, Medco tengah
menyelesaikan program pengeboran hingga pertengahan 2020.
Nantinya, produksi dari lapangan tersebut bisa naik hingga
mencapai lebih dari 14.000bopd. Produksi minyak dari Blok Bualuang
saat ini hanya berkisar 7 ribu bopd.Selainmendapatkan minyak,
produksi proyek Fase 4B menjadi momen penting bagi Medco dalam
menyelesaikan proses serah terima dari Ophir Energy Plc pada Mei
2019 lalu. Proses alih kelola berjalan dengan aman dan tanpa insiden
keselamatan atau gangguanIntegrasiMedcoEnergi dengan Ophir Energy
plc berjalan dengan baik, dengan potensi sinergi yangteridentifikasi
sekitar US$ 50 juta per tahun,” ujar Roberto.Blok Bualuang Fase 4b
Physical Evidence
Kapasitas terpasang pembangkit listrik perseroan melaui
pengembangam proyek-proyek pembangkit listrik perseroan adalah
sebesar 645 MW untuk tahun 2018 dan 526 MW untuk tahun
2017.produksi tenaga listrik perseroan dalah sebesar 2.136 GWh untuk
tahun 2018 dan 75,00% untuk tahun 2017. Sedangkan kapasitas
terpasang untuk O&M untuk tahun 2018 mencapai 2.489 MW dan
tahun 2017 sebesar 2.150 MW. ini adalah penunjang layanan jasa
kepada konsumen.
2. Keuangan
1) Return On Assets (ROA)
Merupakan imbal hasil atau tingkat pengembalian laba atas total
aset yang tertera di dalam neraca pembayaran. ROA merupakan
ukuran kinerja manajemen tingkat atas, karena melihat kemampuan
mengelola aset untuk mendapatkan laba. Terkait ini, PT MedcoEnergi
mengalami penurunan dari setiap tahunnya, mulai dari 5,1% pada 2016,
kemudian diikuti 2,5% pada 2017, dan diakhiri dengan -1,0% pada
2018.
ROA = (net profit : total asset) x 100%
2) Return On Equity (ROE)
Merupakan imbal hasil atau tingkat pengembalian laba atas total
ekuitas, yang menjadi ukutan kinerja perusahaan sekaligus pemegang
3. Operasional
Dalam operasional MedcoEnergi terdapat fungsi manajemen
operasional. Dalam operasionalnya, baik dalam operasional minyak dan
gas, ketenagalistrikan, dan pertambangan akan melibatkan operator pada
saat proyek berjalan. Serta wilayah kerja proyek MedcoEnergi terdapat
hampir di seluruh Indonesia.
1) Desain
MedcoEnergi menghasilkan bahan mentah berupa minyak dan
gas yang kemudian disalurkan ke anak perusahaan atapun rekan bisnis.
produk yang dihasilkan oleh perusahaan tidak secara langsung dapat
dipergunakan oleh konsumen atau masyarakat luas. Selain itu ada jasa-
jasa penunjang lainnya, seperti pengeboran, penyewaan dan
pengoperasian rig, investasi dan distribusi.
2) Kualitas
MedcoEnergi berkomitmen secara terus menerus untuk
meningkatkan standar kualitas produk dalam hal pengembangan
minyak dan gas. Serta Menggunakan alat yang canggih dan berstandar
dalam memproduksi minyak dan gas.
3) Proses dan Kapasitas
Minyak dan Gas
MedcoEnergi mengelola kegiatan eksplorasi, pengembangan,
dan produksi secara langsung ataupun bersamaan dengan para
mitra di masing-masing lokasi operasional dengan kapasitas total
mencapai lebih dari 100.000 BOEPD.
Ketenagalistrikan
Pada beberapa wilayah operasional anak perusahaan
MedcoEnergi mengoperasikan pembangkit listrik menggunakan
bahan bakar gas serta pembangkit listrik bertenaga minihidro. Total
kapasitas yang dihasilkan dari pembangkit listrik berbahan bakar
4) Wilayah
MedcoEnergi mengoperasikan kegiatannya di beberapa wilayah
Indonesia, seperti :
Minyak dan Gas
Sumatera 1) Block A (Produksi & Eksplorasi)
2) South & Central Sumatera (Produksi)
3) Rimau (Produksi)
4) Lematang (Produksi)
Total 1 3,10
1. Aktivitas Utama
1) Inbound Logistic
Medco Energi melibatkan pemasok lokal ataupun nonlokal
sebagai pemasok barang dan jasa, serta menjalin hubungan yang kuat
dan saling menguntungkan. Medco Energi menyampaikan kebijakan
dan peraturan terkait pengadaan kepada para pemasok lokal, agar
partisipasi mereka dalam proses penawaran dapat meningkat. Pemasok:
Halliburton, PT EON Chemicals Putra, PT Citra Tubindo, PT Tridaya
Esa Pakarti, Seamless Pipe Indonesia Jaya.
2) Operasional
a. Minyak & Gas
Eksplorasi dan produksi (E&P) minyak & gas merupakan
salah satu bisnis inti MedcoEnergi. Produksi harian pada tahun
2018 mencapai 85.000 barrel minyak per hari (BOEPD) dengan
kapasitas total mencapai lebih dari 100.000 BOEPD. Medco E&P
mengelola aktivitas eksplorasi, pengembangan, dan produksi
secara langsung atau secara bersama-sama dengan para mitra.
b. Ketenagalistrikan
Perseroan memegang kepemilikan efektif sebesar 88,6% di
Medco Power, dengan sisanya sebesar 11,4% dimiliki oleh
International Finance Corporation (IFC). Didirikan pada tahun
2004, Medco Power merupakan salah satu dari Independent Power
3) Outbound Logistic
a. Minyak & Gas
MedcoEnergi menjalankan bisnisnya melalui PT. Medco Gas
Indonesia yang mengoperasikan stasiun kompresi dengan 3
kompresor gas utama dan 10 fasilitas pipa di Gunung Megang,
2. Aktivitas Pendukung
1) Firm Infrastructure
MedcoEnergi melibatkan pihak pemerintah dan regulator melalui
berbagai cara, termasuk berkonsultasi dan bekerja sama dengan
lembaga pemerintah setempat untuk memperkuat kebijakan dan
kegiatan yang berkaitan dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan,
Lingkungan, Keamanan, dan Etika, serta untuk mengurangi dampak-
3) Technology Development
Pengembangan teknologi dalam MedcoEnergi sebelumnya pada
operasionalnya menggunakan Seismic Vibro Technology (perangkat
yang dipasang di truk atau yang dipasang di kereta yang mampu
menyuntikkan getaran frekuensi rendah ke bumi. Ini adalah salah satu
dari sejumlah sumber seismik yang digunakan dalam seismologi
refleksi atau untuk dapat mengetahui sifat-sifat batuan yang ada di
bawah permukaan bumi dari respon gelombang seismik refleksinya
(gelombang pantul). Metode refleksi ini membutuhkan sumber energi
sebagai sumber getarannya. Contoh sumber energinya seismik vibrator
atau yang biasa disebut dengan Vibroseis. Hasil dari pengukuran
seismik refleksi berupa penampang seismik yang memperlihatkan
penampang lapisan di bawah permukaan bumi beserta strukturnya.
Sumber energi seismik refleksi menghasilkan getaran yang menjalar di
bawah permukaan bumi yang kemudian akan terpantulkan kembali ke
Keterangan :
V :Valuable (Bernilai)
I : In-imitable (Tidak dapat ditiru)
R : Rare (Langka)
N : Non-substituable (Tidak dapat digantikan)
2. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan Ekonomi
Lingkup Peluang Ancaman
Tingkat Setiap tahun pertumbuhan Seiring perkembangan
Perekonomian penjualan perusahaan zaman dunia ekonomi
medco selalu bersaing untuk
mengalami peningkatan menciptakan inovasi,
karna sehingga MEDC terancam
4. Lingkungan Teknologi
Lingkungan Teknologi
Lingkup Peluang Ancaman
Pengembangan Pemanfaatan teknologi MEDC terancam oleh
inovasi dan informasi yang diterapkan perusahaan lain yang
Teknologi untuk keselamatan kerja mampu menciptakan dan
karyawan serta diterapkan menggunakan teknologi
untuk jalannya proses lebih canggih, yang artinya
kerja perusahaan. perusahaan lain dapat
memproduksi dalam jumlah
besar dan kualitas tinggi
Ancaman :
1. pesaing-pesaing 0,15 2 0,30 1. perlu waspada
baru memasuki 2. majemen
pasar keuagan harus
2. harga minyak 0,10 2 0,20 solid
yang berfluktuasi 3. perlu anggaran
3. potensi bencana 0,05 3 0,15 khusus
alam 4. Menjalin
4. produksi oleh 0,10 3 0,30 hubungan baik
beberapa anak dengan
Total 1 3,15
2. Competitor
1) Industri Analysis
Forces Rating Logic
Persaingan dengan High Persaingan minyak dan
industri lain gas di internasional
terbilang cukup ketat
ditengah banyaknya
perusahaan minyak dan
gas serta perusahaan
migas Negara.
Ancaman pendatang Medium Ancaman pendatang baru
baru tidak berpengaruh secara
signifikan karena
perusahaanlama yang
2) Strategic Group
Petronas
Pertamina
MedcoEnergi
3. Collaborator
PT Api Metra Graha Perseroan memiliki 49% kepemilikan di AMG,
yang memiliki The Energy Building, sebuah gedung perkantoran setinggi
43 lantai di Kawasan Pusat Bisnis Sudirman Jakarta. Dibangun pada tahun
2008, bangunan Kelas A Premium ini menjadi kantor pusat Perseroan dan
anak Perseroan, serta beberapa Perseroan multinasional.
PT Exspan Petrogas Intranusa (EPI) Pada 2018 Perseroan
membatasi operasi EPI untuk dua rig yang saat ini dikontrak, dan menutup
operasi lainnya. PT Mitra Energi Gas Sumatra MEGS adalah anak
Perseroan yang sepenuhnya dimiliki oleh Perseroan yang memiliki dan
mengoperasikan jaringan pipa sepanjang 17,5 km yang terletak di Gunung
Megang, Muara Enim, Sumatra Selatan.
Dalam operasionalnya, MedcoEnergy menjalankan bisnis
Upstream(hulu)dan Downstream(hilir). Dalam industri Upstream,
MedcoEnergy menghasilkan minyak mentah dan kondensat yang nantinya
akan disalurkan pada produsen (anak perusahaan). Sedangkan dalam
industri DownStream, MedcoEnergy menghasilkan jasa eksplorasi
(pencarian,pengeboran/E&P), pemeliharan ketenagalistrikan (O&M)
melalui anak perusahaanya dan import HSD (High Speed Diesel).
Upstream
M
MedcoEnergy Anak Perusahaan
Downstream
Anak Perusahaan / mitra kerja PT. Medco Downstream
Indonesia (PT. Medco
Services Indonesia) ,
PT .Medco LPG Kaji, dan
PT. Medco Sarana Kalibaru
Kelemahan :
- Produk tidak Masyarakat
langsung dipakai 0,1 4 0,4 tidak
oleh konsumen mengenal
akhir. perusahaan
Peluang : Peluang
- Pemasaran 0,15 3 0,4 perluasan
global 5 jaringan
pemasaran
- Peningkatan Pengadaan
Produksi 0,15 4 0,6 alat yang
lebih
canggih
Ancaman :
- Pesaing baru Perusahaan
memasuki pasar 0,15 2 0,3 harus
waspada
- Produksi masih Menjalin
bergantung pada 3 0,3 hubungan
pihak lain 0,1 degan baik
dengan
perusahaan
lain
BUSINESS COMPETITIVE
STRATEGI STRATEGI
COOPERATIVE
FUNCTIONAL STRATEGI
STRATEGI
MARKETING
FINANCING
OPERATING
HRM
A. CORPORATE STRATEGI
Corporate strategy directional strategy dari perusahaan ini adalah sedang
melakukan expantion/growth dengan concentration jenis horizontal dan expand.
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa PT Medco Internasional Tbk. (MEDC)
mengalokasikan belanja modal sebesar US$340 juta pada 2020 untuk ekspansi
bisnis minyak dan gas (migas) serta kelistrikan. Dalam bahan paparan investor per
September 2019 yang dipublikasikan Senin (13/1/2020), manajemen
mengungkapkan rencana bisnis ke depan. Secara garis besar, ada tiga lini bisnis
Medco, yakni migas, kelistrikan, dan pertambangan logam. MEDC
mengalokasikan belanja modal sebesar US$340 juta pada 2020, turun tipis dari
2019 senilai US$350 juta. Perincian penggunaan capex tahun ini adalah bisnis
migas US$280 juta dan bisnis kelistrikan S$60 juta.
Untuk operasional bisnis migas, perusahan menargetkan komposisi
produksi minyak dan gas berbanding 43% dan 67% pada 2020. Adapun, pada
2019 komposisi minyak sebesar 31%, gas 55%, dan produksi dari Ophir 25%. Di
bisnis migas, perusahaan sudah melakukan produksi sebesar 117 Million Barrel
Oil of Equivalent Per Day (MBOEPD). Ongkos per unit ditekan hingga US$9,5
B. BUSINESS STRATEGI
a) Competitive Strategi
Competitive Strategi merupakan bentuk strategi dimana perusahaan
yang satubersaing dengan perusahaandalam industry. Ada beberapa pesaing
perusahaan dalam industri yang sama sebagai berikut :
1. Chevron pacific indonesia, wilayah kerja rokan dengan produksi minyak
224,3 ribu bph.
2. PT Pertamina EP, wilayah kerja di seluruh indonesia, dengan produksi
minyak 77,5 ribu
3. Petronas Cari Gali Ketapang , wilayah kerja Ketapang , dengan produksi
minyak 16,8 ribu bph.
4. Vico,wilayah kerja sanga –sanga , dengan produksi minyak 14 ribu bph
5. CNOOC SES, wilayah kerja SE sumatera dengan produksi minyak 31,5
bph
Taktic Timing
Late : PT Medco termasuk late karena PT Medco bukan perusahaan
pertama kaliMinyak, gas dan listrik
Market Tactic
PT medco melakukan perang secara diam diam tanpa perlu membuat
suatu iklan.
C. FUNCTIONAL STRATEGI
a) Marketing
Menggunakan STP (Segmenting, Targeting, Positioning). Berikut uraiannya :
Segmentasi Targeting Positioning
2. Segmentasi
Demografis PT. Medco
Energy Internasional
Tbk ditujukan untuk
perusahaan lain yang
membutuhkan minyak,
LPG atau ketenaga
listrikan serta produk
pertambangan dalam
jumlah besar yang
digunakan untuk
produksi perusahaan
mereka atau dapat juga
perusahaan lain yang
membutuhkan bantuan
pengeboran atau
peminjaman alat-alat
berat.
3. Segmentasi
Psikografis PT. Medco
Energy Internasional
Tbk adalah Nilai-nilai
yang digunakan
perusahaan adalah
menjaga kepercayaan
konsumen. Sehingga
perusahaan selalu
menjaga kepercayaan
b) Financing
Investasi
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) meningkatkan
portofolio melalui akuisisi dengan Ophir Energy Ltd. Keputusan untuk
mengakuisisi merupakan langkah perusahaan untuk menggenjot kontribusi
perusahaan terhadap perekonomian nasional. Akuisisi ini juga untuk
meningkatkan kemampuan hulu minyak dan gas perseroan melalui
integrasi operasi lepas pantai kelas dunia.
Selain melakukan akuisisi, PT Medco Energi Internasional Tbk
(MEDC) juga melakukan kegitan investasi lainnya yaitu dengan membeli
aset minyak dan gas aset tetap lainnya, serta investasi properti. Dibawah
ini akan dijabarkan kas yang digunakan untuk kegiatan investasi dari tahun
2016, 2017 dan 2018.
Arus Kas Dari Kegiatan Investasi 2016
Penambahan aset minyak dan gas Rp. 87.858.518
Penambahan aset eksplorasi dan evaluasi Rp. 325.942
Penambahan aset lain Rp. 21.127.908
Penambahan properti investasi Rp. 373.831
Perolehan aset tetap Rp. 128.988
Pengurangan piutang pihak berelasi Rp. 29.620.713
Penerimaan bunga Rp. 4.629.175
Penambahan investasi jangka pendek Rp (63.000.000)
Dividen kas dari entitas asosiasi Rp. 750.000
Investasi pada ventura bersama Rp. ( 404.000.000)
Akuisisi entitas setelah dikurangi kas yang diperoleh Rp. (261.521.269)
Struktur Modal
PT Medco Energi Internasional, Tbk berada pada posisi cash cows, dimana
produk migas dan minyak bumi lainnya (seperti batu hijau) yang ditargetkan ke
pangsa pasar ini cukup tinggi, namun pertumbuhan industrinya lambat.
Berdasarkan laporan keuangan MEDC, laba bersih semester I pada 2018 PT
Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) turun 48,63% menjadi US$ 41,44 juta
dari periode yang sama tahun lalu US$ 80,63 juta.
Penyebab utama penurunan laba atribusi induk tersebut adalah menanjaknya
beban pajakpenghasilan yang harus ditanggung perusahaan. Beban pajak tersebut
naik 58,55% menjadiUS$ 96,17 juta dari sebelumnya US$ 69,66 juta.Pos dalam
pajak penghasilan tersebut yang paling melonjak adalah beban pajak
B. GE MATRIX
I II III
Tumbuh Vertikal Tumbuh Horizontal Tumbuh Selektif
IV Va VI
Stabilitas Tumbuh Horizontal Tumbuh Terbatas
Vb
Tunda/Tetap
VII VIII IX
Melindungi Aset/ Stabil Kelola Profit Bangkrut
Keterangan :
Sisi kiri kolom EFAS (Daya tarik industri)
Sisi bawah kolom IFAS (Kekuatan bisnis)
Berdasarkan EFAS dan IFAS, jika digambarkan dengan GE Matriks maka
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berada di tumbuh III selektif
karena skor efasnya 3,15 dan ifasnya 3,10. Sehingga dalam hal ini PT Medco
Energi Internasional Tbk (MEDC) mempunyai kekuatan bisnis dan daya tarik
industri yang baik. Strategi yang dapat dilakukan adalah peningkatan kualitas dan
memperluas daerah pemasaran.
C. TOWS MATRIX
IFAS Strengths Weaknesses
N PIC/DI Month
Program Budget
o. C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pengemban Marketi 258.142.
1 gan Pasar ng 000
1. Literasi Financi 15.000.0
2 Keuangan ng 00
1. Peningkata HRM 200.000.
3 n kualitas 000
SDM
Optimal Success Parameter : Distinctive Compentencies :
- Marketing ; Relationship Menjadi pionir yang memiliki standar
marketing baru
- Financing ; Support
Finance
- HRM ; Kinerja berkaliber
tinggi
- Operational ; Kejelasan
SOP
2. Peningkatan produksi
Proposed program :
Pengembangan Teknologi
Balanced Drilling
Finance Summary
Secara finansial, keadaan MEDC sempat mengalami keadaan
terpuruk pada 2018, hal tersebut disebabkan oleh penurunan laba atribusi
induk sebesar 48,63%, yang awalnya US$ 80,63 juta pada semester I 2017,
menjadi US$ 41,44 juta pada 2018. Hal tersebut terjadi karena beban pajak
penghasilan yang harus ditanggung perusahaan. Beban pajak naik 58,55%
menjadi US$ 96,17 juta dari sebelumnya US$ 69,66 juta.
Penyebab kedua adalah perubahan signifikan terjadi pada beban
pendanaan yang naik 50% menjadi US$ 90,09 juta dan pendapatan lain-
lain yang turun 89% menjadi US$ 2,88 juta dari sebelumnya US$ 27,36
juta. Naiknya kewajiban pajak pun salah satunya disebabkan oleh akuisisi
AMNT, yang mana hanya memberi pertumbuhan 0,26%, yang
sebelumnya US$ 288,91 juta menjadi US$ 289,66 juta.
Harga saham perusahaan berada pada Rp 990, turun 30 poin (2,94%)
dari posisi kemarin.Pendapatan MEDC pada tahun 2018 meningkat
menjadi Rp 17,6 triliun yang awalnya Rp 12,5 triliun. Namun, MEDC
mengalami ketugian sebesar Rp 0,74 triliun pada 2018.
Dengan keadaan ekonomi yang sedang bergejolak, strategi yang
sedang dijalankan untuk mengendalikan perusahaan adalah melalui
strategi organik dan strategi anorganik pada 2020. Divestasi aset adalah
strategi yang tepat untuk dilakukan perusahaan, untuk menjaga
keseimbangan aset perusahaan, artinya aset harus bernilai ekonomi.
3. Indikator SDM
a) Turnover
Tingkat turnover pekerjanya pada tahun 2018 tercatat sebanyak
4,07% dengan jumlah pekerja yang mengundurkan diri mencapai 33orang
dari total pekerja akhir tahun 2018 sebesar 821 orang.
b) Produktivitas
Pelatihan
4. Indikator Operasional
Cara medcoEnergy memproduksi minyak buminya dengan
menggunakan sejumlah mesin dan peralatanyang beroperasi selam 24 jam
nonstop. Hal ini menyebabkan proses produksi perusahaan ini sangat
bergantung pada mesin. Selama perawatan mesin yang dilakukan di
perusahaan ialah Routine Maintenance dan Corrective Maintenance,
berdasarkan informasi dari produsen mesin, buku panduan mesin, serta
laporan pekerja. Denganmelakukan kebijakan tersebut ternyata masih sering
terdapatdowntime losses padamesin-mesin produksi. Mesin Gas Compressor
merupakan mesin dengan totaldowntime losses terbesar, yakni sebesar 5,156
menit selama 25 bulan.
Mengingat pentingnya fungsi mesin tersebut sebagaiGas Lift
(mengangkat minyak dari dalam bumi) oleh karena itu, perlu adanya
perawatanyang dapat meminimasi downtime tersebut.Alat analisis yang
B. PENGUKURAN KUALITATIF
1. Best Indonesian High Yield Bonds untuk notes 2025 senilai US$500 juta dari
The Asset Triple A Country. Perjanjian ini memungkinkan Perseroan untuk
merestrukturisasi utang jangka pendek dan mempepanjang profil jatuh tempo
dengan biaya yang menarik.
2. Patra Nirbhaya Karya Madya for South Sumatra Block and Lematang dari
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral mencapai 2.500.000 jam kerja
tanpa kecelakaan.
Pertumbuhan Berkurangnya
Financial perspective pendapatan biaya
Meningkatnya
Customer perspective loyalitas
konsumen
2006 - The Best Annual Report 2007 - “No Lost Time Accident” Award
Laporan Tahunan terbaik dalam Penghargaan “No Lost Time Accident” dari
Penghargaan Laporan Tahunan 2005 Pemerintah untuk beberapa aset termasuk
blok Tarakan dan Rimau
Shareholders from the Indonesian Institute for Mendapatkan PROPER Emas untuk Blok Rimau
Corporate Directorship selama dua tahun (di 2011 dan 2012).