PENDAHULUAN
1
d. AI-AI-GI-AI-AI-MO untuk pembangkit tenaga air.
Perusahaan pembangkit listrik adalah perusahaan
yang menghasilkan energi listrik, yang merupakan
perusahaan yang bersifat padat teknologi.Pembangkit
tersebut harus dikelola dengan baik agar mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan
dan lingkungan sekitarnya. Salah satunya pengelolaan
pembangkit dengan melakukan pemeliharaan rutin dan
terencana secara annual inspection atau overhaul.
Overhaul merupakan kegiatan pemeliharaan yang paling
besar dari sisi waktu dan biaya yang biasanya dikerjakan
setiap satu tahun sekali. Pekerjaan yang dikerjakan saat
overhaul antara lain pekerjaan pembongkaran,
perbaikan, penggantian,pengecekan, pembersihan,
pemasangan, pengetesan peralatan pembangkit sesuai
dengan skopenya. Pemeliharaan yang dilakukan satu
tahun sekali mempuyai beberapa tipe yaitu minor,
middle dan major, atau dikerjakan lebih dari satu tahun.
Proyek overhaul melibatkan banyak personil baik
internal maupun eksternal yang tergabung dalam
2
stakeholder meliputi owner, kontraktor, pemerintah,
masyarakat dan pelaksana overhaul.
Tujuan pelaksanaan overhaul antara lain adalah:
Meningkatkan kesiapan, keandalan dan
efisiensi sehingga memaksimalkan
pendapatan.
Peningkatan Overall Equipment Effectiveness
(OEE).
Pada pelaksanaan overhaul sering terjadi beberapa
kendala antara lain waktu realisasi melebihi jadwalnya,
terjadi gangguan setelah dilakukan overhaul, temuan
pekerjaan diluar rencana, kompetensi kurang atau tidak
tersedia, kesiapan tool kurang baik secara jumlah
maupun kualitas, laporan terlambat, skope terlewati,
kinerja tim kurang optimal, kerjasama kurang,
koordinasi/komunikasi kurang, pekerjaan kontraktor
tidak sempurna dan lainya.Sehingga sangat diperlukan
suata metodemelakukan overhaul dengan profesional
dan dengan cara yang “cantik”.
3
Buku ini mengupas secara detail bagaimana
melakukan overhaul pembangkit yang profesional dan
‘cantik” berdasarkan pengalaman dan ilmu serta trik-trik
dan tips-tips dari penulis sehingga target overhaul diatas
dapat dicapai, yang pada akhirnya pembangkit dapat
mengalirkan energi listrik ke masyarakat dengan handal
dan efisien. Selain dari pengalaman juga diambil dari
materi PMBOK Project Management Body of
Knowledge, manajemenproyek, manajemen risiko,
manajemen tool, manajemen SDM.Beberapa target
overhaul yang harus dicapai antara lain:
On time atau lebih cepat.
On Quality atau lebih berkualitas.
On Cost atau lebih efisien.
Interval (periode) planned outage (MTBOH)
bertambah.
On Safety.
Terakhir kami pesankan bahwa setelah saudara
membaca maka saudara baru mendapat ilmunya belum
mendapat pahalanya, tetapi bila saudara sudah
4
membacanya, merencanakan dan mengeksekusi dan
melakukan improvement maka saudara akan mendapat
ilmu dan pahalanya. Maka dari itu setelah membaca
buatlah perencanaan, kerjakan, evaluasi dan action.
Satu juta ide, satu juta saran, satu juta program dan
rencana tidak akan bermanfaat bila belum dilaksanakan.
Saatnya mengeksekusi sekarang tanpa menunda nunda
lagi.
Semoga buku ini bermanfaat untuk pembangkit-
pembangkit diseluruh PJB, PLN dan pembangkit lainya
dalam rangka menerangi nusantara untuk menciptakan
masyarakat yang adil dan makmur.
Tentunya masukan, ide atau gagasan lain sangat
kami perlukan untuk kemajuan bersama dan mohon
doanya semoga ini menjadi amal jariah kita bersama.
5
BAB 2
KEKUATAN MANAJEMEN OVERHAUL
6
detail, TOR (term of reference)yang mudah
dipahami oleh owner. Rekomendasi tidak hanya
pada overhaul berikutnya tetapi juga dapat
rekomendasi sebelum waktu overhaul
berikutnya atau dua, tiga atau empat overhaul
berikutnya. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan
overhaul harus dilihat rekomendasi overhaul
sebelumnya, rekomendasi overhaul ini menjadi
bagian skope overhaul. Selain rekomendasi
overhaul sebelumnya dapat juga dari
rekomendasi manufacturer misal melalui service
bulletin manufacturer atau rekomendasi secara
langsung.
7
terjadi kerusakan pada saat operasi. Sehingga
pekerjaan terkait lifetime dan MTBF dimasukkan
dalam skope overhaul. Untuk mencari lifetime
bisa didapat dari histori, manual
book,pengalaman unit lain atau perhitungan
MTBF.
D. EngineeringProjectdan Modifikasi.
Engineeringproject/Proyekengineering dan
modifikasi peralatan pembangkit biasanya
8
dikerjakan untuk mengganti peralatan yang
sudah obsolete, untuk meningkatkan
performance, atau peralatan sudah waktunya
diperbaiki yang semuanya pertujuan untuk
mengembalikan performance pembangkit.
Pekerjaan proyek dan modifikasi ini bila
dikerjakan bersamaan overhaul maka
pengelolaan skope ovehaul harus mengkaitkan
skope tersebut sehingga proyek overhaul akan
berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan.
Tetapi bila berdiri sendiri akan berpotensi
pekerjaan proyek overhaul akan terganggu.
E. Standard Scope.
Skope overhaul biasanya sudah mempunyai
skope standar yang disusun berdasarkan
manual book dari manufacturer. Masing-masing
tipe overhaul mempuyai skope yang berbeda
beda.
9
F. Rekomendasi PredictiveMaintenance dan
Rekomendasi Routine Maintenance.
Prediktif maintenance maupun rutin
maintenance merupakan bagian dari tipe
maintenance di pembangkit, yang biasanya akan
menghasilkan rekomendasi yang hanya bisa
dilaksanakan pada saat overhaul. Oleh sebab itu
rekomendasi hasil prediktif maintenace atau
rutin maitenance harus dimasukan pada WBS
overhaul.
10
ini kemudian diverifikasi oleh kordinator bidang,
QC/QA UPHar dan manajer proyek. Pelaksanaan
pembahasan progres inspeksi beserta
pembahasan hasil temuan dilaksanakan secara
rutin (daily dan weeklymeeting) yang dihadiri
oleh pihak UPHar dan UP. Hasil temuan yang
telah dibuatkan berita acara kerusakan serta
telah dievaluasi oleh Tim QC/QA UPHar dan
dibuatkan rekomendasi tindak lanjutnya,
kemudian dilakukan pembahasan bersama
dengan pihak UP untuk mencapai kesepakatan
temuan kerusakan dan tindakan perbaikan.
Kesepakatan mengenai temuan kerusakan dan
tindakan perbaikan tersebut dapat pula
dilaksanakan sewaktu-waktu apabila dibutuhkan
(biasanya temuan yang sangat mengganggu
overhaul), tidak perlu menunggu pembahasan
rutin (daily dan weekly meeting). Hasil
kesepakatan temuan beserta tindakan
perbaikannya kemudian dituangkan ke dalam
11
Berita Acara Pemeriksaan Peralatan yang
berisikan pernyataan kerusakan, tindakan
perbaikan yang diperlukan, durasi, material/part,
maupun jasa yang diperlukan, beserta
pembebanan biayanya (terkait WO).
Temuan kerusakan overhaul sangat sulit
dihindari tetapi hanya dapat dikurangi antara
lain dengan:
a. Mengoptimalkan predictive dan rutine
maintence.
b. Pola operasi yang sesuai SOP dan data data
operasi yang abnormal dianalisa sehingga
bisa menjadi FDT (Failure Defence Task) yang
akan dimasukan ke skope overhaul.
c. Mengoptimalkan equipment audit semua
bidang mekanik, listrik dan kontrol
instrumen. Sehingga temuannya bisa
menjadi skope overhaul.
d. Monitoring peta kesehatan unit untuk
menjadi skope overhaul.
12
e. Melakukan perbaikan sesuai SOP/IK/Manual
Instruction.
f. Melakukan kajian risiko.
g. Pelajari manual instruction dari
manufacturer tentang rekomedasi
penggatian spare part.
h. Sharing dengan pembangkit lain terutama
yang sejenis.
i. Patrol operator lebih tajam, sehingga
sebelum overhaul operator dapat
memberikan ILS (Incident Log Sheet) kepada
pemeliharaan untuk disiapkan menjadi skope
overhaul.
13
c) QC masing-masing pekerjaan.
d) Monitor secara detail pelaksanna pekerjaan
semua skope diatas.
e) Tugaskan satu orang untuk selalu monitor item
d.
14
keterlambatan satu atau beberapa
pekerjaan,temuan pekerjaan, keterlambatan
resources/sumber daya bisa dari SDM, tool,
material, spare part oleh sebab itu pihak manajer
proyek harus selalu meng-update adanya perubahan
informasi. Perubahan WBS karena perubahan diatas
harus diupdate setiap hari bahkan kalau
schedulestart upharus diupdate setiap ada
perubahan (dari jam ke jam). Perubahan WBS
tersebut harus cepat bisa diterima oleh semua tim
overhaultermasuk operator. Contoh WBS terdapat
pada lampiran 2.1 menggunakan durasi ‘hours’ dan
lampiran 2.2 untuk durasi ‘days’.
15
kelompok, jadilah pendengar yang aktif, bersabar
dengan peserta lain dan menghargai sudut pandang
orang lain serta ada pemimpin meeting yang
kompeten. Hasil meeting harus melahirkan
permasalahan, tindakan yang diambil, target waktu
selesai dan penangung jawabnya. Jenis jenis
meeting antara lain:
a. Meeting 1,5 tahun sebelum overhaul, 1 tahun
sebelum overhaul, 6 bulan sebelum overhaul,
dan 3 bulan sebelum overhaul.
Meeting ini banyak membahas kebutuhan spare
part, material dan spesial tool yang memerlukan
delivery panjang.
b. DailyFull Meeting, meeting yang diadakan oleh
seluruh koordinator tim semua bidang, dan
dipimpin oleh manajer proyek. Dalam meeting
ini hanya dibicarakan hal-hal yang bersifat
koordinasi antar bidang dan lama meeting
maksimum 30 menit sampai dengan 60 menit.
Termasuk semua kontraktor lain harus
16
mengikuti meeting ini, minimal harus
menyampaikan report harian yang harus
disampaikan ke manajer proyek.
c. DailyGroup Meeting, meeting ini dilaksanakan
oleh masing-masing bidang setiap hari sebelum
dimulai pekerjaan pada pagi hari atau sore hari
setelah melaksanakan pekerjaan. Dalam meeting
ini setiap sub bidang menyampaikan hasil
pekerjaan sebelumnya, kendala yang dihadapi
dan target yang harus dipenuhi pada hari
tersebut meliputi item-item yang harus
dilaksanakan, kualitas yang harus dicapai
termasuk potensi bahaya yang akan timbul.
Bahaya/risiko yang akan timbul bisa di lihat pada
IK intruksi kerja yang telah dibuat yang
didalamnya terdapathazardarea atau bahaya yg
timbul dari kegiatan yang berkaitan dengan
pekerjaan atau aktivitas yang berada dibawah
kendali dilingkungan kerja dan organisasi.
Hazard area tersebut tertulis dalam dokumen
17
HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment
and Risk Control)di IK atau form HIRARC
tersendiri.Dengan penjelasan tersebut semua
yang terkait dapat mengantisipasi agar tidak
terjadi kecelakaan kerja.Contoh form HIRARC
terdapat pada lampiran 2.3.
d. Weeklymeeting, weekly meeting ini dihadiri oleh
semua koordinator bidang dan pihak eksternal
juga harus menyampaikan progresnya,
membahas antara lain progres waktu masing
masing bidang dan progres keseluruhan proyek.
e. Kick off meeting, bila perlu seorang top
manajemen ikut menghadiri kickoff meeting dan
memberikan motivasi, inspirasi, memberi target
yang ingin dicapai baik waktu dan kualitas serta
zero accident dan ketentuan lainnya yang harus
dipahami. Dalam situasi yang khusus, ada target
yang khusus atau lainnya maka seorang top
manajemen harus hadir untuk menjelaskan
kepada semua pihak yang terkait. Sebagai
18
contoh bila ada target durasi yang signifikan atau
ada pekerjaan yang sangat penting maka top
manajemen harus menjelaskannya agar dapat
diterima semua pihak serta semua memahami
pentingnya overhaul ini.
19
efektif dan efisien sangatlah penting untuk
memastikan bahwa alat tersebut berada di tempat
yang tepat pada saat paling dibutuhkan. Hal
iniadalah alasan utama sistem manajemen tool
diperlukan dalam mengelola peralatan yang
digunakan dalam bekerja.
Apapun jenis bisnisnya, baik itu manufaktur,
produksi, atau bahkan took tool, pengelolaan tool
dapat membantu mengurangi intensitas kerja,
melancarkan pekerjaan dan memperbaiki proses
kerja. Dengan mengadopsi sistem inventory yang
melacak pergerakan keluar masuknya alat dari
toolbox atau gedungtool, efisiensi operasional akan
meningkat dan mengurangi kendala yang
menghambat pengembangan bisnis.Bentuk/jenis
sistem yang digunakan menentukan seberapa baik
pengelolaan tool dilakukan. Dan bagaimana cara
peminjaman dan pengembalian peralatanjuga
mencerminkan jenis sistem persediaan yang
digunakan. Dengan tidak adanya sistem pengelolaan
20
yang baik, maka akan mudah terjadi
kehilangan/kerusakantool/peralatan disaat pekerja
sedangmelakukan aktivitas pekerjaan.
Dengan adanya sistem yang mengatur
pengelolaan tool, maka akan dapat mengimbangi
tuntutan bisnis yang semakin meningkat karena
tersedia sistem yang memadai untuk
menindaklanjuti apa saja tool yang keluar masuk,
dan siapa yang meminjam alat tersebut sertakapan
melakukan peminjaman, sehingga ketersediaan tool
dapat diandalkan. Dapat disimpulkan, dengan
tersedianya sistem manajemen tool akan
mengakibatkan pada keandalantool karena dapat
dilacak dengan benar. Sistem manajemen tool yang
terpadu biasanya didukung dengan bantuan sistem
informasi.
Sebagai contoh, implementasi dari pengelolaan
tool secara fisik sebagai bagian dari manajemen tool
pada pelaksanaan proses pemeliharaan pembangkit
adalah denganmelakukan pengelompokan beberapa
21
tool yang sejenis dan disimpan di dalam satu toolbox
atau lemari tooltersendiri dan di tempatkan dekat
area kerja sehingga akan mempercepat waktu
bekerja. Lokasi tool box tersebut diletakan pada area
kerja satu minggu sebelum overhaul dimulai.
22
Gambar 2.1b. Penataan Lemari ToolBox di Dekat
Area Kerja.
1. Identifikasi Tool.
Setelah dilakukan pengelompokan tool
berdasarkan jenisnya, selanjutnya dilakukan
identifikasi tool dengan memberi magnetic tape
yang diberi kode dimana masing-masing tool
23
mempunyai kode yang berbeda. Magnetic tape
tersebut berfungsi sebagai alat identifikasi pada
saat pelaksanaan tool control. Contoh pada
gambar 2.2kode yang terdapat pada magnetic
tape GU/R1/L1/N9 yang artinya sebagai berikut:
GU = Berada pada area PLTGU.
R1 = RakTool No 1.
L2 = Lantai No 2.
N9 = Tool Nomor 9.
Bila ditelurusi dengan softwaremanajementool
harus sesuai antara nama lokasi pada magnetic
tape yang ditempel dengan data base tool
tersebut. Sehingga bila di click lebih lanjut akan
didapat informasi spesifikasi detail, jumlah
tersedia, status baik, rusak atau dipinjam, status
kapan harus dikalibarasi, IK tool untuk cara
pemakaian dan cara perawatan, berapa nilai
perolehannya dan siapa ownernya, lihat gambar
2.3 menunjukan di dalam web manajemen tool
24
terlihat bahwa alamat tool di web dan phisik
harus sama.
GU/R1/L1/N9
25
GU/R1/L1/N9
26
Gambar 2.4bPenyimpanan Tool pada GedungTool
27
B. MeasuringTool, adalah tool yang digunakan
untuk tujuan pengukuran dimensi. Diantaranya
mistar, caliper, level, outside micrometer, feeler
gauge, dial indicator dan lain lain.
28
o Hand tools misalwrench, palu, clamp, plier,
drill, obeng, jack, lock nut, balok penyangga
dan lain lain.
o Lifting Devicemisaleyebolt, anchor shackle,
chain hoist, wire rope, synthetic sling dan
lain lain.
o Detector tools misalgas detector, thermal
imaging thermometer,thermal conductivity
detector dan lain lain.
29
Gambar2.7 Penataan Kunci Sock Long Drive.
30
Gambar2.9Penataan Balok Kayu (Balok Penyangga)
31
Gambar 2.10.aPenataan Lifting Device
32
Gambar2.11 Penataan Eye Bolt danBolt Heater.
33
Gambar 2.12Penataan SlingKain dan Sling Logam.
2. ToolControl.
Pengelolaan fisik tool selama berlangsungnya
pekerjaan dapat dilakukan melalui penggunaan
“Tool Board” atau papan tool. Pada baris atas
kita buatkan nama-nama personil yang berhak
meminjam tool, sedangkan pada bagian bawah
digunakan untuk informasi tool yang rusak atau
tool yang perlu perbaikan.
34
Gambar 2.13Tool Board Control
35
Gambar2.14Tray Pengambil Tool
36
dan jumlah tool yang mereka pinjam “ tanpa
terkecuali ”.
Kembalikan magnetic tape pada tempat
semula.
Dapat mengetahui yang rusak.
Bila ditemukantool yang mengalami
kerusakan atau perlu perbaikan maka
magnetic tape tersebut ditempel pada
toolboard bagian bawah seperti pada
gambar2.13, sehingga akan memudahkan
tool keeper untuk melakukan penggantian
atau perbaikan tool.
Dapat mengetahui peminjam tool.
Bila ada tool yang belum lengkap setelah
pekerjaan selesai maka akan lebih mudah
untuk melacak keberadaan tool tersebut
dengan melihat identifikasi di toolboard.
Mempercepat dan menambah kualitas
pekerjaan.
37
Bila hal diatas diimplemetasikan secara
konsisten maka akan bermanfaat untuk
pekerjaan overhaul unit pembangkit yaitu dapat
mempercepat pekerjaan dan meningkatkan
kualitas pekerjaan karena tool yang
dipergunakan selalu tersedia dan andal.
3. Bengkel/Workshop
Bengkel atau workshop yang dimaksud disini
adalah adalah ketersediaan mesin, bubut, mesin
drilling, mesin cutting/potong, mesin las, dan
mesin gergaji, mesin bending. Mesin-
mesinmachining sangat membantu pekerjaan
overhaul tetapi bila tidak mempuyai mesin-
mesin tersebut akan sangat mengganggu
pekerjaan overhaul. Oleh sebab itu bagi unit
yang sudah mempuyai mesin tersebut harus
dilaksanakan perawatan rutin serta ditingkatkan
kompetensi personilnya. Untuk mengatasi hal
tersebut bila tidak tersedia mesin tersebut harus
38
membuat kerjasama dengan bengkel atau
workshop terdekat. Pekerjaan yang dilakukan
ada yang terencana maupun pekerjaan yang
tidak terencana atau temuan yang menggunakan
mesin-mesin tersebut misal pembuatan spi,
baut, pasak air heater, pemotongan pipa,
pemotongan plat dan lain lain.
39
bila terjadi gangguan maka dapat mengganggu
jadwal overhaul. Oleh sebab itu alat angkat
angkut harus dilakukan pemeliharaan rutin.
40
teknologi yang lebih kompleks untukpembangkit
listrik yang ada.
Dengan perkembangan teknologi informasi yang
super cepat saat ini sudah tidak ada batas
negara satu dengan negara lain. Informasi
perkembangan tool yang mempuyai kelebihan
dari tool yang lain akan lebih mudah kita cari
melalui internet. Dengan satu kali click kita
sudah dapat informasi adanya tool yang
mempunyai teknologi jauh lebih baik.
Peningkatan performance tool dapat juga
denganbekerja sama dengan manufacturer/agen
tool. Ada beberapa pertimbangan kelebihan tool
dengan tekonologi baru antara lain:
o Mempunyai kelebihan lebih cepat.
o Mempunyai kelebihan lebih akurat.
o Mempuyai kelebihan kemudahan
operasional.
o Mempunyai kelebihan lebih aman untuk
personil atau lingkungan.
41
Sebagai contoh untuk skope overhaulmajor
inspeksi pada gas turbine terdapat critical task
yaitu pembukaan baut. Pembukaan baut
dilakukan dengan konvensional bolt heater.
Dengan perkembangan teknologi maka
pembukaan baut dapat dilakukan lebih cepat
dengan menggunakan frequency induction bolt
heater. Seperti digambarkan pada gambar2.15di
berikut.
42
Gambar 2.15bInduction Bolt Heater
43
Pada pemakaian bolt heater biasa,diperlukan
waktu yang lebih lama karena casing ikut
memuai ketika baut dipanaskan.
Dengan menggunakan high frequency bolt
heater, pemanasan&pemuaian hanya terjadi
pada baut (karena ada proses cooling), sehingga
proses pelepasan baut lebih cepat. Contoh-
contoh lain yang telah diimprove oleh PT PJB
dalam hal untuk meningkatkan kecepatan
overhaul atau peningkatan performance
pekerjaan antara lain:
Pemeriksaan wedges generator tanpa
pullout generator.
Highspeed flushing untuk mempercepat
flushinglube oil turbin.
Dryice blasting untuk mempercepat
proses pembersihan pada kompresor
turbin.
44
2.5 Special Tool Expert.
Tool merupakan salah satu kunci keberhasilan
melakukan overhaul maka pengoperasian tool
sangatlah diperhatikan. Bila sumber daya manusia
dalam pemakaian tooloverhaul kurang kompeten
maka akan dapat mengakibatkan kerusakan
peralatan maupun tool atau hasil pekerjaan kurang
optimal. Untuk menghindari hal tersebut sangat
diperlukan expert tool yang perlu dikelola. Tool
expert dapat dikelompokan dalam 5 level:
Level 0, personil baru pengenalan alat.
Level 1, personil belum bisa pengoperasian.
Level2, personil sudah bisa melakukan
pengoperasian.
Level 3,personil sudah bisa melakukan
pengoperasian dan menganalisa.
Level 3C, personil sudah bisa melakukan
pengoperasian, menganalisa dan bersertifikat.
Semua tool kita lakukan mapping sesuai dengan
personil dengan hasil seperti lampiran 2.4. Untuk
45
pindah jenjang dari level yang lebih tinggi perlu
adanya training, on site training atau coaching
atasannya hal tersebut bisa dilakukan setiap satu
tahun sekali.
46
diadakan proses pengadaan dengan cara-cara yang
praktis dan cepat antara lain dengan kontrak paket.
Kontrak paket tersebut bisa dikelompokkan dengan
beberapa kategori. Bila kebutuhannya rutin dapat
dilakukan kontrak payung selama satu tahun dengan
tujuan:
Mengurangi holding cost (housing cost
handling cost, labor cost, investation cost,
biaya kadaluarsa) karena material disimpang
digudang vendor.
Harga akan kompetitif.
Mengurangi biaya.
47
dilakukan adalah term of reference (TOR) yang isinya
meliputi:
Maksud dan tujuan.
Data spesifikasi perlatan yang akan dilakukan
perbaikan dan jenis material.
Lingkup pekerjaan dan prosedur.
Jadwal.
Unsur K3 yahg harus dipenuhi.
Tool common dan spesial yang harus
dipenuhi.
Kompetensi yang diperlukan.
Acceptace criteria.
Pengelolaan limbah.
Laporan yang harus dibuat.
Strategi lainnya adalah dengan MOU (Memorandum
OfUnderstanding)yaitu kesepakatan yang dibuat
oleh kedua belah pihak, misalnya kesepakatan
perihal tenaga expert. Dalam MOU tersebut
disepakati jenis expert yang dikehendaki, jumlah,
tarif dan jadwaldan lain lain.
48
2.6.3 Kontrol Material dan Jasa.
Manajemen control pekerjaan jasa kontraktor,
sebelum dilakukan proses pengadaan jasa
sebelumnya harus diyakinkan kriteria kontraktor
antara lain meliputi catatan kualitas, harga, tool,
sdm, kompetensi, waktu,prosedur yang digunakan,
komunikasi yang dibangun, reputasi, perilaku,
garansi, jumlah pekerjaan yang sedang dikerjakan
dan kekuatan keuangan. Faktor-faktor tersebut
kemudian dilakukan pembobotan sehingga akan
mudah dilakukan evaluasi. Pembobotan bisa
dilakukan dengan metode/software AHP (Analytic
Hierarchi Process).
Pada saat pelaksanaan, kontraktor diberi jadwal
secara keseluruhan dan alokasi jadwal yang
diberikan kepada kontraktor. Kontraktor harus
menyerahkan setiap pagi atau sore sebelum
meeting harian dilaksanakan. Bila perlu diajak
meeting bersama.
49
2.7 Sistem Roll In Roll Out.
Sistem roll in roll out adalah suatu sistem
penggantian spare part dengan menyediakan part
yang sudah siap dipasang. Pada pekerjaan overhaul
diperlukan strategi untuk mempercepat durasi
overhaul atau kualitasoverhaul yaitu dengan
menyiapkan satu set peralatan secara lengkap untuk
mengganti peralatan yang memerlukan waktu
pemeriksaan, inspeksi, pengukuran dan perbaikan.
Sehingga dengan implementasi roll in roll out maka
pekerjaan pemeriksaan, inspeksi, pengukuran dan
perbaikan peralatan dapat dilaksanakan diluar
jadwal overhaul.
Sistem ini sangat membantu dalam hal
kecepatan pekerjaan yang bisa juga berpengaruh
dalam kualitas karena sudah dipersipakan
sebelumnya. Yang artinya pada spare part yang
digunakan telah dilakukan QC yang sempurna.
Metode ini bisa dimulai dari para owner mereview
50
seluruh kegiatan overhaul yang perlu dilakukan
penggantian spare part. Metode ini sangat sesuai
untuk pembangkitan yang mempunyai beberapa
peralatan yang sama. Yang artinya bahwa satu spare
part bisa digunakan di beberapa unit, metode ini
sangat tepat bila pekerjaan tersebut adalah
pekerjaan critical path/lintasan kritis sehingga bisa
mempercepat durasi overhaul.
51
untuk meraih kesempatan berproduksi sehingga PJB
masih bisa berkibar. Inilah salah satu strategi agar
perusahaan masih tetap dapat bersaing Sebagai
imbangannya perusahaan harus memberi beberapa
kompensasi kepada semua tim antara lain berupa
extra fooding, premi shift, hari libur, transportasi
dan sebagainya.
Ada hal yang sangat penting saat shift yaitu
pertukaran informasi progres pekerjaan, kendala,
status dan informasi penting lainya kepada shift
berikutnya sehingga kualitas maupun waktu bisa kita
capai. Dalam pertukaran informasi ini peran
koordinator dan manejer proyek sangat penting,
semua harus mempuyai komitmen tinggi yang sama.
Diharapkan dengan informasi tersebut tidak
terdapat kendala pada pekerjaan berikutnya
meskipun dikerjakan oleh tim lainya.
52
Maksud analisa rekayasa adalah bahwa kita
harus menyempatkan untuk berpikir, membaca,
mencari pekembangan perkembangan di dunia ini.
Dengan melakukannya keuntungan yang didapat
adalah kendalan dan efiesiensi.Improvement dalam
overhaul dapat dilakukan dalam beberapa aspek
atau bidang. Salah satunya adalah rekayasa nilai
suatu peralatan. Hal ini sangat diperlukan guna
meningkatkan kualitas setelah overhaul. Contoh
rekayasa nilai adalah:
Pada expantion join di PLTU yang semula dari
bahan fabrik, design menyudut dengan
perkiraan life timedua tahun kemudian diganti
dengan metal SUS dengan desainnya R
sehingga mempuyai life time diatas empat
tahun.
Reverse engineering atau retrofit DCS dari
sistem pneumatik, elektrik selanjutnya digital
sehingga akan menambah keandalan dan
kemudahan perawatan.
53
2.10 LayoutPeralatan.
Layoutperalatan adalah gambar yang
menunjukan letak peralatan utama, sebagai
contoh bila overhaulmajor inspection pada gas
turbin, sebelumnya sudah ditentukan posisi
peralatan utama berupa layout diagram
equipment antara lain posisi rotor turbin, posisi
kompresor, posisi bearing, posisi blade, posisi
stator blade,posisi transition piece, posisi
combustor, generator semua harus sudah di
tentukan dan harus diperhitungkan pula bahwa
operator crane dan rieger (pemandu crane) sudah
mempuyai layout tersebut dan ditempeldi ruang
operator crane sehingga akan mempermudah
koordinasi antara operator crane dengan rieger,
contoh layout terdapat pada lampiran2.5.Selain
layout peralatan utama, tidak kalah pentingnya
untuk mempercepat pelaksanaan overhaul
peralatan yang kecilpun perlu diatur layoutnya,
54
tempat penempatan/kotak penyimpanan dan
identifikasi kotak tersebut. Sebagai contoh
penempatan baut-baut turbin diurutkan dari yang
kecil sampai yang besar dan diberi nama sehingga
memudahkan teknisi untuk mencari baut-baut
tersebut.
55
a. Quality Planning (Perencanaan Kualitas),
yaitu identifikasi standar mutu yang sesuai
untuk suatu proyek pada setiap skope
pekerjaannya dan bagaimana cara
mencapainya.Quality Plan atau rencana
kualitas terdiri atas:
o Quality Baseline, adalah pencatatan
sasaran kualitas proyek yang menjadi
dasar bagi pengukuran dan pelaporan
performansi kualitas sebagai bagian dari
dasar pengukuran performansi proyek
seperti pada lampiran 2.6.
o QualityMetric, adalah pendefinisian
operasional yang menjelaskan secara
spesifik apakah dan bagaimana proses
qualitycontrol dilaksanakan dan diukur,
yang dinyatakan dalam nilai aktual untuk
memastikan langkah-langkah yang
dibutuhkan dalam suatu proyek telah
dikerjakan sesuai yang seharusnya.
56
Contoh form qualitymetric terdapat pada
lampiran 2.7.
o QualitySchedule, adalah penjadwalan
aktivitas terkait pemenuhan kualitas dari
awal mulai sampai dengan selesai
beserta resource-nya (personil, tool,
consumable material dan lain lain)
b. Quality Assurance &Quality Control.
Quality Assurance adalah proses
menjalankan aktivitas kualitas yang telah
direncanakan serta mengevaluasi seluruh
proses pelaksanaan proyek berdasarkan
sistem dan prosedur yang berlaku agar
standar kualitas dari produk atau jasa yang
akan dihasilkan dapat dicapai. Sedangkan
Quality Control adalah proses memonitor
hasil proyek tertentu untuk menentukan
kesesuaian standar mutu dan identifikasi
cara untuk mengeliminasi penyebab ketidak
sesuaian performance.
57
2.11.2 Foreign Material Control (FMC)/Foreign
Material Exclusion (FME).
Yang dimaksudkan dengan FMC/FME disini
adalah prosedur pengamanan peralatan pada
saat pemeliharaan dari foreign material/material
asing, yaitu material apapun yang secara jumlah
maupun lokasinya tidak diakomodasi dalam
design equipment tersebut (bukan bagian dari
design equipment tersebut, misaltool, plastik,
sarung tangan, slag, bulu sikat dan lain lain).
58
Gambar2.17Contoh Foreign Material.
59
material diantaranya seperti pada gambar 2.18
berikut.
60
b. Periksa semua item untuk memastikan tidak
ada bagian yang longgar dan lepas/hilang.
c. Pemeriksaan final secara visual untuk
kebersihan sebelum pemasangan
komponen/equipment.
d. Setiap setelah selesai pekerjaan pastikan
tool/kunci-kunci tidak ada yang tertinggal.
61
plastik/tripleks setelah dilakukan
pembongkaran (lihat gambar 2.19).
c. Untuk memudahkan proses FMC
peralatan dari daftar tersebut, dibuat
stiker dimana dalam satu stiker terdapat
dua bagian. Satu bagian ditempelkan
pada penutup peralatan yang sudah
dibongkar..
62
Sedangkan bagian lainnya tertempel
pada daftar peralatan di papan
identifikasi (lihat gambar 2.20). Hal
tersebut untuk memastikan bahwa
semua peralatan sudah tertutup dengan
aman
63
pelaksanaan inspeksi, apabila semua stiker yang
berada pada papan identifikasi tinggal satu
bagian, hal ini berarti sudah dilakukan
penutupan semua lubang pada peralatan yang
diidentifikasi.Sebaliknya apabila stiker yang
terpasang pada papan masih dalam kondisi utuh,
ini berarti masih ada lubang pada peralatan yang
belum ditutup.
64
Selanjutnya di akhir inspeksi dan proses
pemasangan peralatan, pada saat membuka
cover penutup lubang peralatan, stiker yang
menempel di atas cover penutup ditempelkan
kembali sesuai posisinya pada papan identifikasi
FMC. Untuk memastikan bahwa semua lubang
pada peralatan dan penutupnya telah ditutup
maka semua stiker yang tertempel pada papan
identifikasi harus berada dalam kondisi utuh
(lihat gambar 2.22). Bila masih terdapat stiker
yang belum utuh, hal ini berarti masih terdapat
lubang dan penutup pada peralatan yang belum
dibuka.
65
Gambar 2.22. Papan Stiker FMC.
2.11.3 On Scope.
Mengingat peralatan pembangkit sangat banyak
ada yang ratusan peralatan bahkan ribuan
peralatan maka sangat diperlukan check list
untuk menyakinkan bahwa semua item dan
skope terlaksana semua sesuai dengan standar.
Untuk menjaga kualitas pekerjaan salah satunya
bahwa semua item peralatan dan skope sudah
dilaksanakan secara complete. Salah satu contoh
66
check list bidang mekanik, listrik dan kontrol
instrumen adalah seperti pada lampiran 2.8.
67
2.11.5 Metode Inspeksi NDT.
Dalam pelaksanaan inspeksi peralatan saat
overhaul ada beberapa metode yang diperlukan,
metode tersebut didasarkan pada kondisi atau
kebutuhan yang diperlukan sesuai standar (SOP
atau IK atau standar internasional seperti ASME,
API, AEEE dan sebagainya).
Salah satu metodenya adalah NDT (Non
Destructive Test) yaitu aktivitas tes atau inspeksi
terhadap suatu benda untuk mengetahui adanya
cacat, retak, atau discontinuity lain tanpa
merusak benda yang kita tes atau inspeksi. Pada
dasarnya, tes ini dilakukan untuk menjamin
bahwa material yang kita gunakan masih aman
dan belum melewati damage tolerance. Alasan
metode tersebut dilakukan antara lain:
o Bahan yang dilakukan pemeriksaan tidak
mengalami kerusakan.
o Dapat dilakukan di site.
68
Beberapa metode yang sering dilakukan antara
lain:
a. Visual Inspection
Sering kali metode ini merupakan langkah
yang pertama kali diambil dalam NDT.
Metode ini bertujuan menemukan cacat atau
retak permukaan dan korosi. Dalam hal ini
tentu saja adalah retak yang dapat terlihat
oleh mata telanjang atau dengan bantuan
lensa pembesar ataupun borescope.
69
b. Liquid Penetrant Test (PT)
Metode Liquid Penetrant Test merupakan
metode NDT yang paling sederhana. Metode
ini digunakan untuk menemukan cacat di
permukaan terbuka dari komponen solid,
baik logam maupun non logam, seperti
keramik dan plastik fiber. Melalui metode ini,
cacat pada material akan terlihat lebih jelas.
Caranya adalah dengan memberikan cairan
berwarna terang pada permukaan yang
diinspeksi. Cairan ini harus memiliki daya
penetrasi yang baik dan viskositas yang
rendah agar dapat masuk pada cacat
dipermukaan material. Selanjutnya,
penetrant yang tersisa di permukaan
material disingkirkan. Cacat akan nampak
jelas jika perbedaan warna penetrant dengan
latar belakang cukup kontras. Atau dapat
juga dengan memberikandeveloper untuk
memperjelas penampang cacat.
70
Gambar 2.24. Metode Penetrant Test
71
ferromagnetik dapat diketahui. Prinsipnya
adalah dengan memagnetisasi bahan yang
akan diuji. Adanya cacat yang tegak lurus
arah medan magnet akan menyebabkan
kebocoran medan magnet. Kebocoran
medan magnet ini mengindikasikan adanya
cacat pada material.
72
partikel tersebut akan berkumpul pada
daerah kebocoran medan
magnet.Kelemahannya, metode ini hanya
bisa diterapkan untuk material
ferromagnetik seperti besi, nikel, kobalt atau
beberapa paduannya. Selain itu, medan
magnet yang dibangkitkan harus tegak lurus
atau memotong daerah retak serta
diperlukan demagnetisasi diakhir inspeksi.
d. Ultrasonic Testing (UT)
Prinsip yang digunakan adalah prinsip
gelombang suara. Gelombang suara
berfrekuensi tinggi dirambatkan pada
spesimen uji dan sinyal yang ditransmisi atau
dipantulkan diamati dan diinterpretasikan.
Gelombang ultrasonik yang digunakan
memiliki frekuensi 0.5 – 20 MHz. Gelombang
suara akan terpengaruh jika ada
diskontinuitas, retak, atau delaminasi pada
material. Gelombang ultrasonik ini
73
dibangkitkan oleh transducer dari bahan
piezoelektri yang dapat mengubah energi
listrik menjadi energi getaran mekanik
kemudian menjadi energi listrik lagi dan
ditampilkan di layar. Kekuatan sinyal yang
dipantulkan ditampilkan versus waktu dari
saat sinyal dikeluarkan sampai ketika gema
telah diterima. Dari sinyal yang dipantulkan
kadang-kadang dapat diperoleh informasi
tentang lokasi reflektor, ukuran, orientasi
dan fitur lain. UT dapat digunakan untuk
mendeteksi/evaluasi cacat, pengukuran
dimensi, karakterisasi material, dan banyak
lagi.
74
Seperti semua metode NDT, UT juga memiliki
kelemahan, yang meliputi:
Permukaan harus dapat diakses untuk
mengirimkan ultrasound.
Dibutuhkan keterampilan dan pelatihan
lebih lanjut dibandingkan dengan
beberapa metode lain.
Bahan yang kasar, tidak teratur
bentuknya, sangat kecil, sangat tipis atau
tidak homogen sulit untuk dilakukan
pemeriksaan
Cast iron dan bahan-bahan berbutir kasar
sulit untuk dilakukan pemeriksaan karena
rendahnya kemampuan transmisi suara
dan tingginya gangguan sinyal (noise).
Cacat linear yang berorientasi sejajar
dengan gelombang suara mungkin tidak
terdeteksi.
75
Dibutuhkan referensi standar untuk
kalibrasi peralatan dan karakterisasi
cacat.
76
Gambar 2.27. Metode Eddy Current Testing
77
dan sinar gamma. Prinsipnya, sinar X
dipancarkan menembus material yang
diperiksa. Saat menembus objek, sebagian
sinar akan diserap sehingga intensitasnya
berkurang. Intensitas akhir kemudaian
direkam pada film yang sensitif. Jika ada
cacat pada material maka intensitas yang
terekam pada film tentu akan bervariasi.
Hasil rekaman pada film inilah yang akan
memperlihatkan bagian material yang
mengalami cacat.
Selain pemeriksaan cacat, metode NDT yang
digunakan untuk inspeksi atau assessment
lainnya yang kerap dilakukan pada saat
pelaksanaan pemeliharaan pembangkit
diantaranya:
a. Metallography (Replica Test)
In Situ Metalography atau Replica Test
adalah prosedur yang digunakan untuk
mengetahui mikrostruktur material tanpa
78
merusak (memotong) material yang diuji.
Mikrostruktur material dianalisa untuk
mengetahui umur sisa (remaining life) dari
suatu peralatan. Pengujian metalografi
merupakan salah satu metoda NDT yang
digunakan pada RLA (Remaining
LifeAssessment) terhadap peralatan-
peralatan unit pembangkit. Pembangkit-
pembangkit yang dimiliki PT PJB berusia lebih
dari 10 tahun sehingga harus dilakukan RLA
agar dapat dilakukan tindakan
repair/penggantian terhadap peralatan-
peralatan sebelum mengalami kerusakan
yang menyebabkan kegagalan operasi.
Pengujian mikrostruktur dilakukan dengan
metode replica. Mikrostruktur dari suatu
peralatan akan terkopi pada replica foil
kemudian replica foil dianalisa dengan
mikroskop sehingga peralatan yang diuji
79
tidak perlu dipotong untuk pengambilan
sample.
Langkah pengujian:
1. Site preparation
Mempersiapkan Layout. Merencanakan
lokasi, jumlah titik dan penandaan
(marking).
Mempersiapkan support/scafolding/
papan. Mempersiapkan tempat untuk
pengambilan sample dan untuk
penempatan peralatan metallography.
Power Supply. Power Supply dibutuhkan
untuk proses grinding dan penerangan.
Mempersiapkan Peralatan Safety.
Termasuk APD (helm, safety shoes,
masker, safety glasses, harness).
Environment. Ada/tidaknya pekerjaan
lain yang dapat mempengaruhi
kebersihan hasil replica.
80
2. Grinding
Tujuan
Menghilangkan lapisan kerak, meratakan,
dan menghaluskan permukaan tubing
(plane & fine grinding).
Durasi Waktu
Abrassive Paper 60 = 4 menit
Abrassive Paper 120 = 2 menit
Abrassive Paper 240 = 2 menit
Abrassive Paper 500 = 2 menit
Total = 10 menit
3. Cooling
Tujuan
Untuk mencegah overheating.
4. Polishing
Tujuan
81
Menghilangkan scratch permukaan
tubing sehingga dapat dicapture oleh
replika foil.
Durasi Waktu
DP – Dur diberikan diamond paste
ukuran 6 mikron = 4 menit
DP – Mol diberikan diamond paste
ukuran 3 mikron = 2 menit
DP – Nap diberikan diamond paste
ukuran 1 mikron = 2 menit
Total waktu = 8 menit
82
membersihkan kotoran yang menempel
pada sample dan juga memberikan efek
pewarnaan pada sample agar lebih baik
dan jelas terlihat
Durasi Waktu
Etsa (misal 8% nital)= 2 menit
6. Replicating
Tujuan
Untuk pengambilan data metallography
setelah proses etching material.
Durasi Waktu
Persiapan replica foil dan transcopyliquid
= 1 menit
Pemasangan replika dan proses tunggu
= 30 menit
(dapat ditinggal untuk pekerjaan yang
lain)
Penyimpanan replika = 1 menit
Total waktu = 32 menit
83
7. Inspeksi dan analisa dengan mikroskop
Tujuan
Pemeriksaan dengan menggunakan
mikroskop untuk mendapatkan hasil yang
bisa dievaluasi dan disimpan dalam data
untuk di proses lebih lanjut.
Perbesaran yang umum adalah 50, 100,
200, 500 dan 800X. Dengan penggunaan
jenis lensa dan pencahayaan yang tepat
dengan menggunakan filter akan
mendapatkan hasil yang tepat.
Dokumentasi menggunakan kamera
digital.
84
Gambar 2.28. Proses Replika/Metallography.
b. Leaktest
Leak Test atau uji kebocoran adalah salah
satu metode NDT yang berkaitan dengan
kebocoran cairan, vakum atau gas dari
komponen atau sistem yang disegel (kondisi
tertutup rapat). Seperti bentuk lain dari NDT,
pengujian kebocoran memiliki dampak yang
besar pada keselamatan atau kinerja suatu
produk. Tiga alasan yang paling umum untuk
melakukan tes kebocoran:
85
Material Loss - Dengan tingginya biaya
energi, kerugian material semakin penting.
Dengan pengujian kebocoran, energi yang
disimpan tidak hanya secara langsung
melalui konservasi bahan bakar seperti
bensin dan LNG tapi juga secara tak
langsung, melalui penghematan bahan kimia
yang mahal dan bahkan udara yang
terkompresi.
Kontaminasi - Dengan peraturan OSHA dan
lingkungan yang lebih ketat, alasan untuk
pengujian ini berkembang pesat. Kebocoran
gas atau cairan berbahaya dapat mencemari
dan menciptakan bahaya serius.
Keandalan–Keandalan komponen telah lama
menjadi alasan utama untuk pengujian
kebocoran. Tes kebocoran berdampak secara
langsung untuk menjamin servis area/part
kritis dari alat penggerak sampai ke unit
pendingin.
86
Beberapa metode Leak Test diantaranya :
Ultrasonic Leak Testing.
Mass Spectrometer.
Electron Capture.
Colormetric Developer.
Bubble test - thin film.
Hydrostatic test.
Pressure Change.
Liquid Tracer.
High Voltage.
Halogen.
Thermal Conductivity (He)
Gauge.
Radioactive tracer.
Infrared.
Acoustic.
Electronic Gas Detector.
Metode yang sering digunakan pada saat
pemeliharaan pembangkitan PJB adalah
Hydrostatic Test. Hydrostatic Test ini
87
digunakan untuk menguji kebocoran
komponen dengan cara memberikan
tekanan di dalam komponen tersebut
menggunakan cairan. Metode pengujian ini
dapat digunakan pada pipa, tangki, katup
dan komponen yang memiliki bagian yang
dilas atau sambungan. Selain untuk menguji
kebocoran, Hydrostatic Test juga digunakan
sebagai pengetesan kekuatan body dari
controlvalve untuk menahan tekanan yang
sesuai dengan rating dari valve tersebut
(rating 150#, atau 300# dsb). Pressure rating
dari control valve untuk berbagai material
bisa dilihat pada ANSI B16.34. Bisa juga
memakai standar API 598 (ValveInspection
and Testing) dan cukup applicable untuk
valvedengan tipe-tipegate, globe, plug,
check, floating ball, butterflyand trunnion
mounted ball. Pada standar tersebut
dipaparkan prosedur test leakage dan
88
pressure test (termasuk hydrostatic test)
untuk macam-macam valve tersebut.
Hydrostatic test dilakukan dengan liquid
(umumnya hanya dengan air biasa) yang
diisikan kedalam tangki kemudian
ditambahkan pressure.
89
masing-masing komponen dihitung, maka
MAWP yang diambil adalah MAWP terkecil
dari komponen tersebut. Holding time pada
test pressure tidak diatur oleh ASME VIII Div
1. Adapun prosedur pelaksanaan harus
dibuat dahulu oleh pemanufaktur dan
mendapat persetujuan dari owner dan third
party agency (jika ada), yang pasti
pemeriksaan visual harus dilakukan minimal
pada MAWP.
Pengujian ketahanan ini menggunakan media
air (water) dengan menjaga kualitas pada %
atau ppm chloride dan chlorine (terutama
untuk SS material). Holding time biasanya 1-2
jam. Alternatif lainnya pneumatic test atau
hydropneumatic test (combined). Tidak
diperbolehkan seorang pun berada di sekitar
alat selama pressure test. Setelah dilakukan
test pressure, tekanan diturunkan ke design
pressure untuk pemeriksaan (visual) indikasi
90
deformasi pada welding line, opening, flange
joint dan lain lain. Kesuksesan test ini juga
tergantung dari personilnya, untuk itu
tempatkan pada semua area manhole dari
semua lantai yang ada.
Semua alat ukur harus terkalibrasi dengan
baik (pressure gauge, pressure recorder,
temperature gauge). Khusus untuk heat
exchanger yang mempunyai 2 chamber,
yakni shell side dan tube side (channel side),
hydrotest dilakukan dua kali masing-masing
untuk shell side dan tube side.
Atmospheric tank:
Biasanya dilakukan di lokasi penempatannya-
dengan mengisi air sampai HLL atau design
liquid level-nya atau level maksimumnya jika
di dalamnya terdapat floating roof. Holding
time biasanya 1 x 24 jam. Cek integritas
mekanis, kebocoran pada shell dan dasar
alat, deformasi dan foundation settlement.
91
Kecuali untuk tangki dengan internal
pressure yang kecil, biasanya ditambahkan
pneumatic pressure di sisi atas tangki hingga
design internal pressure. Kualitas air, bisa
menggunakan fresh water atau demin water
untuk stainless steel (dengan pembatasan
kadar chloride maks 50ppm).
c. Thickness Test
Adalah metode pengukuran ketebalan
elemen padat (biasanya terbuat dari logam).
Teknologi NDT biasanya juga digunakan
untuk mengukur ketebalan material dalam
berbagai industri, baik untuk pengendalian
kualitas maupun untuk monitoring proses
dalam pengerjaan pada manufaktur. Dalam
banyak kasus keuntungan utama dari NDT
adalah kemampuan untuk secara tepat
mengukur ketebalan dinding dalam situasi
dimana akses tersedia hanya satu sisi dari
potongan uji, seperti pada pipa atau tangki,
92
atau di mana pengukuran mekanis
sederhana tidak mungkin atau tidak praktis
dilakukan karena alasan lain, seperti ukuran
part atau keterbatasan akses. Beberapa
metode NDT yang umumnya digunakan
dalam pengukuran ketebalan adalah
ultrasonic thickness gauges dan eddy current.
Metode ultrasonik dapat digunakan pada
hampir semua bahan, termasuk kebanyakan
logam, plastik, kaca, keramik, karet,
fiberglass, dan komposit. Sedangkan
instrumeneddy current saat ini dapat
digunakan untuk pengukuran lapisan tipis
bahan konduktif seperti pipa logam
berdinding tipis dan untuk pengukuran
ketebalan lapisan non-konduktif seperti cat
pada substrat konduktif.
93
Banyak karakteristik las dapat dievaluasi selama
pemeriksaan pengelasan, beberapa diantaranya
berkaitan dengan ukuran las, dan lainnya
berkaitan dengan adanya diskontinuitas
pengelasan. Ukuran hasil pengelasan bisa
menjadi sangat penting karena sering
berhubungan langsung dengan kekuatan las dan
kinerja equipment yang terkait. Ukuran hasil
pengelasan yang kurang maka kemungkinan
tidak dapat menahan tekanan yang dibebankan
selama beroperasi. Diskontinuitas hasil
pengelasan juga penting karena baik yang
berada pada atau berdekatan dengan hasil las,
yang mungkin tergantung atau tidak tergantung
pada ukuran dan atau lokasinya, dapat
mencegah pengelasan mencapai hasil kinerja
yang diinginkan. Biasanya diskontinuitas ini,
ketika ukuran dan lokasinya tidak dapat
diterima, disebut sebagai cacat las dan kadang-
kadang dapat menyebabkan kegagalan dini
94
pengelasan melalui berkurangnya kekuatan las
atau dapat melalui konsentrasi tegangan yang
dihasilkan pada komponen/material yang dilas.
Inspeksi pengelasan dapat dilakukan untuk
sejumlah alasan. mungkin alasan yang paling
mendasar adalah untuk menentukan apakah
pengelasan tersebut tipe dan kualitas yang
sesuai untuk diaplikasikan. Dalam rangka untuk
mengevaluasi kualitas las, kita harus terlebih
dahulu memiliki beberapa bentuk blok
pengukuran untuk membandingkan
karakteristiknya. Tidaklah praktis untuk mencoba
mengevaluasi kualitas las tanpa menetapkan
standar kriteria penerimaannya. Kriteria kualitas
penerimaan las dapat berasal dari sejumlah
sumber. Gambar fabrikasi las/blue print biasanya
akan menyediakan ukuran las dan mungkin
informasi lain terkait dimensi pengelasan,
seperti panjang dan lokasi lasan. Persyaratan
dimensi ini biasanya telah ditentukan melalui
95
perhitungan design atau diambil dari design yang
telah terbukti dan dikenal untuk memenuhi
persyaratan kinerja dari sambungan yang
dilas.Tingkat yang dapat diterima dan tidak
dapat diterima ataupun jumlah dari
diskontinuitas las untuk inspeksi pengelasan
biasanya diperoleh dari kode dan standar
pengelasan. Kode dan standar pengelasan telah
dikembangkan untuk berbagai jenis aplikasi
fabrikasi pengelasan. Sangat penting untuk
memilih standar pengelasan yang memang
dimaksudkan untuk digunakan dalam industri
atau aplikasi tertentu. Untuk melakukan inspeksi
pengelasan sering diperlukan berbagai
pengetahuan bagi welding inspector (inspektur
pengelasan), beberapa diantaranya adalah
pemahaman gambar las, simbol las, desain
sambungan las, prosedur pengelasan, kode dan
persyaratan standar, serta teknik inspeksi dan
pengujian. Untuk alasan ini banyak kode
96
pengelasan dan standar mengharuskan welding
inspector secara resmi memenuhi syarat atau
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang
diperlukan untuk melakukan inspeksi. Sertifikasi
sebagai welding inspector biasanya memerlukan
demonstrasi pengetahuan individu mengenai
inspeksi pengelasan melalui proses ujian.
Dalam rangka untuk memahami lebih lanjut
mengenai inspeksi pengelasan, perlu dilakukan
pemeriksaan lingkup spesifik dari aplikasi teknik
inspeksi pengelasan, diantaranya:
Inspeksi dan Pengujian untuk Kualifikasi
Prosedur Pengelasan (Welding
Procedure). Jenis pemeriksaan yang
digunakan untuk memeriksa persyaratan
pengelasan dan bagaimana persyaratan
tersebut dapat menjadi bagian penting
dari sistem mutu pengelasan secara
keseluruhan.
97
InspeksiVisual–biasanya yang paling
mudah dilakukan, murah, dan mungkin
jika dilakukan dengan benar merupakan
metode inspeksi pengelasan yang paling
efektif untuk banyak aplikasi.
Deteksi retak Permukaan-metode
seperti liquid penetrant test dan inspeksi
magnetic particle.
Radiografi dan Ultrasonic
WeldInspection-Metode yang dikenal
sebagai Non Destructive Testing(NDT)
dan biasanya digunakan untuk
memeriksa struktur internal las dalam
rangka menentukan
keterpaduan/ketangguhan
lasantanpamerusak komponen yang
dilas.
Destructive Weld Testing-Metode yang
digunakan untuk menentukan
keterpaduan/ ketangguhan atau kinerja
98
lasan, biasanya dengan memotong dan
atau merusak komponen yang dilas serta
mengevaluasi karakteristik
mekanikataufisiknya.
Salah satu komponen utama dari sebuah sistem
kualitas pengelasan yang sukses adalah
pembuatan, pengenalan dan kontrol dari
program inspeksi pengelasan.Hanya
setelahevaluasipenuh daripersyaratan
kualitas/kriteria penerimaan, pemahamanpenuh
darimetode pemeriksaandan pengujianyang
akan digunakan, dan
ketersediaaninspekturpengelasansesuaikualifika
si dan atauberpengalaman makaprogram
inspeksi pengelasan yang terpadu dapat
dilaksanakan.
99
Kejadian rework atau gangguan pasca overhaul
bisa terjadi di beberapa pembangkit, kejadian ini
tentunya akan sangat merugikan perusahaan
baik secara finansial atau waktu.Hal tersebut
dapat dihindari dengan melakukan beberapa hal
antara lain:
Hindari personil yang kurang
kompetensinya bekerja secara sendiri
tanpa pengawasan dari yang
berkompetensi.
Bila tidak ada yang berkompeten harus
minta bantuan kepada unit lain,
kontraktor, manufaktur atau cari sumber
lain, bisa baca buku, browsing internet
dan disampaikan kepada atasanya.
Jangan bekerja sendiri.
Selalu membaca dan membawa IK, SOP
atau manual instructionsebelum bekerja.
Penerapan QC seperti diatas.
100
Bila ada yang penting agar didiskusikan
dengan tim lainnya.
Tool kondisi normal.
Tool yang harus terkalibrasi harus sudah
dikalibrasi.
Bila kondisi tidak mengerti atau lelah
harus berhenti dan disampaikan ke
atasannya.
Kualitas material dan sparepart sudah
mendapat persetujuan dari tim QC
apabilasparepart harus dilakukan
pengetesan. Sedangkan untuk sparepart
yang tidak bisa dilakukan pengetesan
harus diyakinkan oleh
teamqualitycontrol. Yakinkan
dimensinya, materialnya, dokumen
sertifikasinya/pendukungnya,
tegangannya, arusnya dan lainlain.
Bila dilakukan oleh pihak eksternal atau
kontraktor lain harus sesuai prosedur
101
yang telah dtentukan antara lain
persyaratan kompetensi kontraktor,
acceptance criteria sudah ditetapkan,
assessmentworkshop kontraktor.
Penerapan kajian risiko yang konsisten
yang artinya membuat identifikasi risiko,
analisa risiko, mitigasi risiko dan
monitoring pelaksanaanya.
Pelajari karakteristik peralatan tersebut
dengan melihat historis peralatan.
Lingkungan kerja yang nyaman, bersih,
tidak gelap, tidak ada air menggenang,
tidak licin.
Selalu improve ergonominya.
102
instrumen. Beberapa standar yang diperlukan
antara lain ASME,API, IEEE, JIS, ASTM dan
lainya.Maka dari itu untuk menjaga kualitas
overhaul,standar-standar tersebut harus dimiliki
tentunya juga dipelajari.
103
retaining ring, connection antara belitan rotor
generator dengan sistem eksitasi, pipa drain dan
lainya. Dapat diprioritaskan misal peralatan yang
sudah 2 kali serius inspeksi atau dua kali
majorinspection belum pernah dilakukan
pemerikasaan. Metode reviewnya dapat
dilakukan dengan expert panel atau koordinasi
dengan manufacturer. Tidak menutup
kemungkinan bahwa peralatan tersebut akan
mengalami gangguan saat unit beroperasi.
104
pekerjaan tersebut berhasil harus dilakukan
monitoring dan dibuatkan checklist. Check list
tersebut ada yang dimonitor satu tahun
sebelumnya, 6 bulan sebelumnya, tiga bulan
sebelumnya, 1 bulan sebelumnya dan satu minggu
sebelumnya. Pekerjaan ini harus dilakukan oleh
manajer proyek dengan koordinasi dengan bidang
lain. Hasil checklisttersebut harus dilaporkan ke
manajer teknik selanjutnya bila ada kendala harus
segera diselesaikan.Contoh check list terdapat
pada lampiran 2.10.
2.13 ContinousImprovement
Berpikir, berpikir dan berpikir serta luangkan
waktu untuk continous improvement.
Continousimprovement dapat dilakukan dari
beberapa aspek antara lain improvement dari
metode inspeksi, improvementtool, peralatan,
kemudahan perawatan, layout dan lain lain.
Continousimprovement dapat dilakukan untuk
105
mempercepat pelaksanaan overhaul,
meningkatkan kualitas overhaul, mengurangi
terjadinya kecelakaan, mempermudah pekerjaan,
meningkatkan efisiensi, meningkatkan daya.
Continousimprovement yang dilakukan pada
pekerjaan critical path dapat berdampak pada
percepatan overhaul sebagai contoh improvement
dibawah ini.
106
lebih cepat bersih. Hal tersebut yang biasanya
flushinglube oil pada saat seriusinspection
membutuhkan waktu 4 hari sampai dengan 5
hari.Setelah menggunakan metode diatasakan
lebih cepat satu hari sampai dengan 3 hari
sehingga secara keseluruhan durasi overhaul akan
lebih cepat serta lebih bersih lube oilnya dan
pembangkit lebih cepat berproduksi dan handal.
Contoh lain pada majorinspection gas turbin bila
membuka baut casing menggunakan bolt heater,
satu baut casing dibutuhkan waktu 30 menit
samapai 45 menit tetapi bila menggunakan
induction bolt heater satu baut casing hanya
membutuhkan waktu 4 sampai dengan 5 menit,
sehingga secara keseluruhan durasi overhaul gas
turbin lebih cepat.
107
Pada sistem pembangkit biasanya peralatan
terdapat sistem redundant yang artinya bila salah
satu peralatan mengalami gangguan maka unit
pembangkit masih dapat beroperasi normal.
Untuk memutuskan akan dilakukan overhaul
beberapa peralatan redundant HARUS
dipetimbangkan dengan matang, keterangan
dibawah ini minimal yang harus dipenuhi:
Yakin 100 persen bahwa salah satu peralatan
bila tidak beroperasi maka unit akan tetap
bisa berjalan normal.
Yakin 100 persen pada saat sudah dilakukan
pekerjaan misal pembongkaran, isolasi, pada
saat pengetesan unit masih dapat beroperasi
normal.
Yakinkan 100 persen valve-vale isolasi bisa
tertutup rapat tidak bocor.
Yakinkan MCB, breaker dan lainnya bila
dimatikan tidak akan mengganggu yang lain.
108
Pelajari single line diagram secara detail,
pelajari dari single diagram keterkaitan
peralatan satu dengan yang lainnya.
Diskusikan dengan beberapa expert dari
bidang operasi, bidang listrik, bidang kontrol
instrumen, bidang engineering dan bidang
K3.
Cek logicsequence dan kontrol.
Bila perlu, dicoba saat sebelum unit
shutdown normal sehingga berikutnya tidak
terjadi gangguan.
Buat kajian risiko.
Apakah ada risiko bila terjadi gangguan pada
peralatan yang beroperasi bisa terjadi trip
atau derating unit.
Dilakukan kajian apakah dengan melakukan
pekerjaan seperti ini bisa mempercepat
overhaul mengingat risiko yang akan terjadi
bisa mengganggu unit.
109
2.13.3 Ergonomi.
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari
kemudahan perawatan peralatan, yang bertujuan
untuk mempercepat pekerjaan atau mengurangi
kecelakaan kerja pada suatu pekerjaan. Contoh
pada kondisi awal untuk melakukan
pembongkaran, pembersihan, penggantian,
perbaikan dan setting atau kalibrasi controlvalve
feed water harus dengan menggunakan tangga
dan sabuk pengamanan, dan di pasang setiap ada
pekerjaan tersebut.Tetapi dengan ilmu ergonomi
dipasanglah andang yang permanen sehingga saat
pekerjaan tersebut sangat mudah, sangat nyaman
dan sangat aman untuk pekerja. Diantara tujuan
ergonomi bisa juga menghindari atau
menghilangkan hal-hal dibawah ini:
Gelap
Lampu penerangan yang mati atau kurang
harus segera diatasi sehingga pelaksanaan
overhaul dapat berjalan dengan lancar.
110
Kotor
Lingkungan yang kotor aatau peralatan yang
kotor harus dibersihkan dahulu sehingga
tidak mengganggu pekerjaan.
Air Menggenang.
Air yang menggenang dapat mengganggu
pekerjaan overhaul sehingga air menggenang
tersebut harus dibersihkan, selain itu harus
di cari penyebab air menggenang sehingga
tidak tejadi kembali.
Posisi Maintenance Sulit.
Seperti pada penjelasan pada pekerjaan
controlvalve diatas.
Jarak Ruang Istirahat.
Dalam teori manjemen proyek waktu adalah
yang sangat penting, waktu harus dikelola
dengan baik. Diantaranya adalah jarak
tempat istirahat dengan lokasi pekerjaan
harus seoptimal mungkin, dekat tetapi masih
mengacu kaidah manajemen pengamanan
111
atau disediakan tempat sementara yang
dekat dengan peralatan yang dikerjakan.
Setelah pekerjaan selesai maka tempat
tersebut dipindahkan kembali.
112
Magnetic Test.
Hardness Test, diperlukan untuk
mengetahui perubahan kekerasan
material baik logam atau rubber.
o EngineerProject Planner/manajemen
proyek.
o Engineer Safety, SMK3 dan Risk
Management.
o Engineer Turbine (Steam, Gas, hydro).
o EngineerBoiler/HRSG.
o Engineer AAB alat Alat bantu.
o EngineerControl Instrument.
o EngineerGenerator dan Trafo (Proteksi,
AVR, mechanical).
o EngineerProtection, Relay dan AVR.
o Engineerstartup, diperlukan kompetensi
yang mengetahui urutan start up, syarat-
syarat start up, cara mengoperasikan.
o Expertretubing, bila diperlukan
retubingcondensor, heater.
113
o Expertpurifier, untuk kebersihan minyak
pelumas.
o Expert DCS (distributed control system).
o Expertalignmentperalatan utama.
o Expert WE (welding engineer), untuk
melakukan welding dengan beberapa
tipe material.
Expert WI(welding inspector),
untuk mengetahui kualitas hasil
welding dan membuatWPS
(welding procedure standard).
114
hasil overhaul peralatan yang dikerjakan oleh
karyawan tersebut. Area control instrument
knowledge yang dinilai diantaranya:
Component Knowledge.
Operation Knowledge.
Acceptance Criteria Knowledge.
Procedure (SOP) Knowledge.
Measurement & Calibration Knowledge.
Visual Inspection.
Individual & Interlock Test.
Trouble Shooting Knowledge.
Repair Knowledge.
115
NDT knowledge.
Welding knowledge.
Material knowledge.
Casting knowledge.
Penilaian dilakukan dengan mengelompokkan
karyawan berdasarkan level knowledge-nya, mulai
dari level 0 sampai dengan level 5. Untuk kenaikan
level bisa dilakukan TNA (training need analysis).
Secara detail terdapat pada lampiran 2.11.
116
2.14.4 Melalui Benchmarking.
Allah SWT menciptakan satu sama lain berbeda,
Allah menciptakan satu yang lainnya mempuyai
kelebihan dan kekurangan. Untuk salah satu
metode meningkatkan kualitasoverhaul kita harus
mempuyai kegiatan rutin melihat overhaul orang
lain atau perusahaan lainnya baik yang sejenis
maupun yang tidak sejenis, dengan kata lain
benchmarking sangat diperlukan untuk
meningkatkan overhaul kita. Ada beberapa tips
agar benchmarking dapat diraih manfaatnya:
Tugaskan karyawan yang paham akan
kondisi internal.
Tugaskan yang peduli terhadap kemajuan
diri atau perusahaan.
Melihat, mendengarkan, merasakan dan
mencatat apa yang bisa diimprove di
perusahan kita.
117
Buat program setelah selesai
benchmarking sekecil apapun (small
butimprovement) dan harus dieksekusi.
Tempat benchmark diusahakan yang
lebih baik dari perusahaan kita.
118
Yang lebih luar biasa lagi bahwa ilmu yang kita
berikan kepada siapa saja kelak akan menjadi amal
kita untuk membuka pintu surgaNYA. Tapi ingat
jangan sombong dengan ilmu yang ada di diri kita,
ilmu kita diumpamakan seperti setetes air di ujung
jari kita sedangkan ilmu di dunia seperti air di
tujuh lautan, dan diatas ilmu masih ada ilmu
lainnya. Marilah kita berbagi ilmu untuk mencapai
kebahagian di dunia dan akhirat.
Knowledge is power, itulah kata kata yang
harus kita cermati dan pahami bahwa dengan
knowledge (skill, pengetahuan dan attitude) akan
mempermudah kita bekerja, akan membantu kita
bekerja maka setiap karyawan harus selalu
meningkatkan knowledge sehingga akan dicapai
hasil yang lebih dari apa yang kita bayangkan. Ada
lebih jutaan ilmu di pembangkit bahkan kita tidak
bisa menghitung ilmunya di pembangkit tetapi kita
harus selalu meningkatkan knowldege dengan
membaca, belajar dengan anak buah atau atasan,
119
dengan diskusi dengan semua tim, dengan
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi
dan sebagainya. Kita juga punya slogan dengan
ilmu sukses di dunia dan di akhirat, carilah ilmu
sampai ke negeri Cina, carilah ilmu meskipun
besok kita meninggal, carilah ilmu sampai kita
masuk ke liang lahat.
120
kondisi dilapangan ada keteledoran, kondisi
dilapangan ada kondisi kelelahan, kondisi di
lapangan ada motivasi turun, kondisi dilapangan
ada hidden risk, kondisi dilapangan ada hidden
failure, kondisi dilapangan ada yang tidak
terjangkau oleh manusia baik dari sisi ilmu atau
lainnya. Hal tersebut yang menjadi dasar bahwa
kita harus mohon bantuan kepada ALLAH SWT.
Ada banyak cara kita mohon petunjuk, kekuatan,
cahaya dari ALLAH SWT antara lain:
Infaq dengan niat ikhlas untuk kelancaran
pekerjaan overhaul agarpembangkit segera
bisa menerangi masyarakat, tidak ingin
pujian dari sesama manusia.
Sholat hajat khusus overhaul mohon agar
diberi kelancaran dalam mencapai target
overhaul.
Sholat tahajud dengan memohon agar diberi
kelancaran dan keselamatan dalam overhaul.
121
Berdoa bersama semua yang terlibat pada
saat kick off meeting, pada saat daily
meeting, weekly meeting, saat safety
induction.
Niatkan bekerja untuk ibadah.
Mengajak teman lainnya melakukan hal
diatas.
2.14.7 Leadership.
Dalam pelaksanaan overhaul sangat dibutuhkan
sosok pemimpin proyek dan koordinator yang
mempunyai leadership yang sangat baik untuk
kesuksesan proyek tersebut. Pemimpin proyek dan
koordinator harus mempunyai jiwa 7Pelangi
Leadership yaitu:
1. Attitude.
Ber-attitude contohnya mewujudkan
atmosfir kerja yang kondusif, etos kerja,
taat kepada aturan, bekerja keras/tepat
waktu, jujur.
122
2. Empowerment.
Memberi inspirasi, motivasi, kepercayaan
pada saat overhaul.
3. Direction.
Kemana overhaulakan dibawa dan tujuan
umumoverhaul.
4. Communication.
Persuasif, memberi pengaruh,
mengeluarkan otoritas.
5. Sweetness
Berkorban untuktim overhaul, doing
more, sharing love.
6. Knowledge
Mempunyai strategioverhaul, orderand
control,watching bottomline.
7. Decision-able
Cepat memutuskan, benar memutuskan,
keputusan mempertimbangkan 3 langkah
ke depan.
123
Selain itu pemimpin proyek dan koordinator harus
selalu mencatat kejadian penting.
124
kita sudah merasa bekerja keras dan ikhlas dan
imbalan yang diberikan menurut kita kurang,
sesungguhnya ALLAH Maha Adil, ALLAH akan pasti
memberi rezeki dari sumber lain dan kita tidak
menyangkanya. Rezeki yang diberikan oleh ALLAH
bisa berupa uang, anak sehat, orang tua sehat,
diberi tambahan ilmu, tidak terkena musibah baik
kecil/besar dan rezeki bisa juga akan kita dapat
setelah beberapa waktu mendatang (tetapi
sebenarnya rezeki itu langsung berjalan menuju
kita).
125
2.15 Overhaul Berbasis Analisa Risiko
Apa itu Risiko ?
a. “The Chance of something happening that
will have an impact upon objectives” atau
“Sesuatu yang bisa terjadi yang akan
mempuyai dampak pada tujuan kita”
(Australian/Zew Zealand Standard
4360:1999).
b. “Risk is the uncertainty of outcome, within a
range of potential exposures, arising from a
combination of the impact and probalility of
potential events“atau “Risiko adalah
ketidakpastian dari hasil, dalam berbagai
potensi exposure yang timbul dari kombinasi
dampak dan kemungkinan dari potensial
kejadian”UK Treasury Change Book”.
c. “Something happening that may have an
impact on the achievement of objectives “
atau “ Sesuatu kejadian yang berdampak
126
pada pencapaian tujuan” (UK National Audit
Office, 2000) .
Dari keterangan diatas setiap proyek overhaul ada
risiko yang akan muncul, sehingga bila kita tidak
mengelola maka risiko tersebut akan menjadi
risiko tinggi.
Risiko yang dijelaskan diatas terdiri dari dua:
a. Risiko yang diketahuiyaitu risiko yang bisa
kita identifikasi.
b. Risiko tersembunyi yaitu risiko yang tidak
dapat kita identifikasi.
Sangat memungkinkan risiko tersembunyi jauh
lebih besar dari pada risiko yang diketahui. Seperti
dapat kita gambarkan pada fenomena gunung es
pada gambar 2.29.
127
Risiko Tersembunyi
128
ketidak pastian pastian kepastian
pastian umum khusus
Skope Overhaul
Tabel 2.1. Identifikasi Risiko Overhaul
129
yang langsung terlibat dan sebanyak mungkin
informasi yang diterima sehingga
menghasilkan identifikasi risiko sangat tajam.
Dalam pelaksanaan brainstrormingKITA
DIPAKSA HARUS BERIMAJINASI. Cara lain untuk
identifikasi risiko adalah dengan:
a. Mengkaji rencana yang sudah ada
pada:
i. Critical path.
ii. Anggota staf yang critical.
iii. Vendor yang Critical.
iv. Critical Milestones.
b. Mengkaji kebutuhan-kebutuhan.
c. Mengkaji desain teknik.
d. Mengkaji proyek-proyek yang lalu
e. Mengkaji dokumen.
f. Mengemukakan pendapat.
g. Tanya jawab dengan para ahli.
Teknik tanya jawab dengan ahli menurut kami
adalah yang banyak didapat, mengingat para ahli
130
yang menangani overhaul banyak memiliki
informasi tentang kejadian-kejadian yang pernah
terjadi dan mengganggu dalam pelaksanaan
overhaul. Gangguan tersebut bisa mengakibatkan:
Jadwal bertambah panjang.
Kualitas menurun.
Kenaikan biaya.
Terjadi accident.
Metode yang baik dan mudah dilaksanakan ada
beberapa:
a. Pada saat overhaulberlangsung bila terjadi
sesuatu bisa langsung dicatat oleh para
expert yang mengikuti overhaul dan
dikumpulkan pada tim manajemen risiko
untuk selanjunya dibuatkan kajian risikonya.
b. Setelah overhaul selesai, satu minggu setelah
overhaul selesai semua expert bidang
dikumpulkan untuk melakukan pengumpulan
data-data yang terjadi selama overhaul,
131
selanjutnya dibuatkan identifikasi risiko,
mitigasi, riskcontrol dan dokumentasi risiko.
c. Tiga bulan sebelum overhaul, harus
dilakukan peninjauan kembali pelaksanaan
mitigasi risikonya apakah sudah dilaksanakan
atau belum. Bila telah dilaksanakan, perlu
dilakukan identifikasi risiko yang baru, dan
mitigasi risikoyang baru dan seterusnya
sampai didapat risk register yang terkecil.
A.2. Risk analyze.
Setelah kita mendapatkan risiko melalui
identifikasi risiko,selanjutnya kita melakukan
analisa setiap risiko yang inherent akan terjadi.
Salah satunya dengan menghitung atau
menentukan frekuensi dandampak setiap
risiko yang akan terjadi sehingga mengetahui
posisi risiko. Bila hasil total mempuyai nilai
yang sama maka kita memilih yang lebih besar
dampaknya.
132
Identifikasi
Resiko
Dampak Kemungkinan
Level
Risiko
133
Dari hasil analisa maka kita bisa
memprioritaskan risiko,juga memperhitungkan
resource yang ada. Dari tabel 2.2 di bawah ini
dapat dibuat suatu prioritas melalui hasil
perkalian antara dampak dan kemungkinan
sehingga dapat dilihat prioritas yang paling
tinggi. Yang perlu didibuat langkah selanjunya
adalah membuat kriteria level dampak dari 1
sd 5 (biasanya dihubungkan dengan rupiah)
dan level kemungkinan dari 1 sd 5
(dihubungkan dengan kemungkinan berapa
kali akan terjadi). Dapat juga dikelompokan
dengan melalui warna sebagai berikut:
Warna merah - Extreem
Warna kuning - High
Warna Orange - Moderate
Warna hijau - Significant
Warna biru - Low
134
Sangat Besar 5
Besar 4 12
TINGKAT KEMUNGKINAN
Sedang 3
Kecil 2 4
Sangat Kecil 1 2
1 2 3 4 5
Tidak Sangat
Minor Medium Signifikan
Signifikan Signifikan
SKALA DAMPAK
B. Risk Control
Untuk mengendalikan risiko bisa dilakukan
dengan RiskControl, beberapa cara riskcontrol
yang bisa dilakukan adalah:
B.1. Risk Reduction
Beberapa metode yang bisa dilakukan untuk
mengurangi risiko yaitu dengan melakukan
modifikasi kebutuhan proyek, melakukan
135
pemindahan dampak yang akan terjadi kepada
pihak lain (transferring risk), memindahkan ke
sistem lain, membeli asuransi untuk
menanggung kerugian, menggunakan
subkontraktor.
136
dengan melakukan manajemen risiko. Jangka
waktumonitoring bisa dibagi menjadi:
a. Secara rutin misal 3 bulan melakukan
peninjauan terhadap status risiko
apakah ada perubahan terhadap:
i. Kemungkinan-kemungkinan
(probabilities) atau dampak-dampak.
ii. Avoidance/mitigation/contingency
plans
b. Secara rutin melakukan peninjauan
terhadap proyek apakah ada risiko-
risiko baru.
c. Melakukan monitoring terhadap
rencana rencana penerapan “risk
avoidance or mitigation plans”
137
belum bidang terkait
diproses
pengadaan
Shutdwonn Turning Saat proses shutdown
gear tidak operator standby di
bisa turning gear untuk
engaged manual
Disassembly Overhead Pengetesan/sertifikasi
crane macet sebelum overhaul
Inspection Inspector Tim inspector lebih
sakit dari 2
Assembly Personil Review hirarc dan
terpeleset breafing
Test Terlambat Koordinasi
sebelumnya
Startup Vibrasi Memasang analyser
alarm vibrasi sebelum
startup dan low speed
balancing
Tabel 2.3. Identifikasi Overhaul Setiap Tahap.
138
Pengelolaan risiko harus dilaksanakan pada semua
keseluruhan tahap proyek, dibagi secara bertahap
sesuai frame work manajemen outage:
a. Persiapan, dilakukan sebelum overhaul misal
18 bulan sebelumnya, 12 bulan sebelumnya, 6
bulan sebelumnya, 3 bulan sebelum overhaul,
1 minggu sebelum overhaul.
b. Shutdown, dilakukan setelah turun beban,
lepas jaring jaring, putaran rotor 3 rpm
sampai dengan rotor berhenti.
c. Disassembly, dilakukan saat pembongkaran
peralatan.
d. Inspection, dilakukan saat unit dilakukan
pemeriksaan.
e. Assembly, dilakukan saat pemasangan
peralatan maupun sistem.
f. Test, dilakukan saat unit pengetesan atau
pengujian.
g. Start up, dilakukan saat unit akan di start up.
139
Identifikasi risiko dan mitigasinya pada semua tahap
overhaul dapat dilihat pada tabel 2.3. Pada semua
tahap diatas dilakukan identifikasi risiko dengan
metode seperti diatas. Contoh detail pengelolaan
risiko pekerjaan internal dan pengelolaan risiko pada
pekerjaan oleh kontraktor terdapat pada lampiran
2.12.
140
ii. Sudah ada prosedur/tata cara membuang
barang-barang yang tidak diperlukan
(bernilai dan tidak bernilai).
iii. Item/barang yang dibutuhkan berada di
dekat area kerja dan jumlah serta
item/jenisnya sesuai kebutuhan.
iv. Tidak ada item/peralatan kerja rusak
dibiarkan begitu saja di area kerja.
v. Lokasi penyimpanan (termasuk alat
ukur/pemeriksaan) sudah ditentukan
serta mudah dan cepat untuk
mendapatkan dan mengembalikannya.
c. Seiton atau Penataan/Rapi
i. Item/barang/dokumen setelah pekerjaan
overhauldisimpan di tempatnya sesuai
klasifikasi.
ii. Terdapat layout/tata letak tempat kerja
telah ditentukan dan telah diberi batas
yang jelas terutama untuk main
equipment. Bila perlu termasuk layout
141
tempat penyimpanan tool, material,
dokumen.
iii. Semua item, barang, tempat simpan, alat
angkut dan lain-lain telah ada
label/identitas. Misal identifikasi tool bisa
diketahui jumlahnya, tempatnya.
iv. Penyimpanan dokumen yang digunakan
pada saat overhaul misal IK, SOP, laporan,
manual booksudah ditentukan dan
memudahkan setiap orang untuk
mendapatkannya.
v. Semua personil mentaati aturan
penyimpanan dan mengetahui layout
yang telah ditetapkan.
142
ii. Pembersihan area kerja overhaul harus
dilakukan sesuai ketentuan, termasuk
lantai yang rusak,pengecatan.
iii. Alat K3 setelah dipakai harus dibersihkan
dan diperiksa dan tidak kadaluarsa (out of
date) sehingga pada overhaul berikutnya
siap digunakan.
iv. Tidak ada tempelan, tulisan dan coretan
yang tidak relevan dengan area kerja.
e. Shitsuke atau Pemantapan/Rawat
i. Standardisasi Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin sudah diterapkan.
ii. Eliminasi sumber kotor dan
penyederhanaan proses, prosedur sudah
dibahas, dilaksanakan dan
dimonitor/dievaluasi.
iii. Penerapan visual kontrol telah
dilaksanakan di semua area.
iv. Pemeriksaan berkala dan evaluasi/audit
penerapan overhaul berbasis 5S harus
143
dilaksanakan pada fase preoutage,
eksekusi outage dan postoutage.
v. Sistem sumbang saran/kaizen telah
diterapkan di semua area dan semua
personil telah melaksanakannya.
144
iv. Sudah ada activityboard yang menyajikan
informasi area masing-masing (hasil
kaizen, efisiensi, produktivitas, hasil
auditdan lainlain).
v. Kegiatan/penerapan 5S sudah
dimasukkan/ dikaitkan dengan PJB
IMSdescription.
g. Dampak Overhaul Berbasis 5S
Diharapkan dengan menerapkan overhaul
berbasis 5S akan mempunyai dampak sebagai
berikut:
Produktivitas:
Kecepatan penyelesaian pekerjaan (on
time).
Jumlah tenaga kerja di suatu pekerjaan,
bagian, seksi, departemen optimal
optimal.
Quality
Jumlah kesalahan kerja berkurang.
Jumlah cacat tidak ada.
145
Jumlah reject tidak ada.
Jumlah garansi berkurang.
Jumlah klaim berkurang.
Cost
Biaya pemeliharaan/operasi dibawah
rencana (biaya listrik,biaya air,biaya
material,biaya tenaga kerja,biaya
overhead,biaya transportasi,biaya BBM).
Delivery
Pelayanan permintaan pembelian lebih
cepat.
Pelayanan penyelesaian administrasi on
time.
Pelayanan permintaan bagian di gudang
lebih cepat.
Pelayanan penyelesaian pekerjaan di
workshop lebih cepat.
Safety
Jumlah kecelakaan kerja tidak ada/zero
accident.
146
Jumlah penyakit akibat kerja berkurang.
Kepatuhan terhadap ketentuan K3.
Jumlah pelanggaran yang ditindak/
ditemukan terhadap pemakaian alat K3
berkurang.
Morale
Absensi karyawan berkurang.
Tingkat keterlambatan tidak ada.
Jumlah ijin.
Tingkat konflik tidak ada.
Kepatuhan terhadap ketentuan
organisasi:
Pemakaian atribut kerja.
Kepatuhan terhadap aturan/
ketentuan perusahaan.
Jumlah peringatan kerja.
Ketepatan waktu rapat.
Kehadiran dalam rapat.
Environment
147
Lingkungan kerja, akan lebih bersih,
terang, nyaman.
Semangat tinggi karyawan dan tingkat
kepuasan karyawan terhadap
area/lingkungan kerja (data bisa didapat
dari survey/kuisioner)
Kesan-kesan dari tamu-tamu yang
berkunjung keperusahaan lebih baik.
Tanggapan masyarakat lebih baik.
Tingkat kebersihan.
Tingkat kondisi lingkungan (debu,bising,
potensi terjadi kecelakaan).
Dampak Overhaul berbasis 5 S harus kita ukur
dengan cara bisa dibandingkan minimal satu tahun
sebelumnya dengan kondisi sekarang apakah ada
peningkatan dari beberapa aspek. Contoh hasil
pengukuran dampak 5S seperti pada lampiran
2.13.
148
SAFETY IS FIRST, safety sangat penting bagi kita
semua, tidak ada pengecualian semua yang
terlibat harus memperhatikan safety. Kegagalan
safety bisa berakibat pada manusia maupun
peralatan. Kejadian yang terjadi pada manusia bisa
berakibat multi efek yang artinya akibat yang
diterima bukan pada personil yang mengalami
kecelakaan saja tetapi bisa berakibat bagi anaknya,
istrinya, keluarga dan berakibat pada perusahaan.
Safety yang perlu kita perhatikan bisa dari potensi
bahasa karena peralatan, potensi bahaya karena
manusianya dan potensi bahaya karena
prosedurnya. Prosedur yang berupa IK/Instruksi
Kerja, setiap tahun IK tersebut yang mengandung
HAZARD area harus dilakukan review kembali.
Salah satu tujuan safety adalah On Safety yang
artinya adalah bahwa setelah selesai proyek tidak
ada kecelakaan yang berarti atau terjadi penyakit
akibat kerja. Target pada overhaul bukan hanya
149
pada on time, on quality saja tetapi juga on safety.
Beberapa langkah menuju on safety adalah:
a. Safety Induction
Semua terlibat termasuk helper, fitter,
kontraktor.
Safety induction adalah prosedur penjelasan
aturan yang yang ditetapkan sebelum mulai
bekerja terkait K3. Pelaksanaan safety
induction harus melibatkan semua unsur
yang terlibat termasuk perusahaan eksternal
yang akan melakukan beberapa pekerjaan di
proyek overhaul tersebut. Waktu
pelaksanaanya dapat dilaksanakan 1-3 hari
sebelum OH yang pelaksanaanya bisa
dilakukan bersamaan dengan
kickoffmeetingoverhaul.
b. Safety Patrol
Safety patrol adalah bagian dari kegiatan
safety yang dilakukan oleh bagian K3, setiap
personil K3 harus melakukan patroli di
150
semua bidang area dengan melihat potensi-
potensi bahaya yang akan timbul.Misal ada
personil yang merokok, tidak memakai APD
(alat pelindung diri berupa helm, safety
shoes, ear plug, masker, kacamata), tidak
memakai safety beltuntuk pekerjaan pada
ketinggian, kabel terkelupas, operator crane
tidakbersertifikat, welder atau tenaga
gerinda yang tidak memakai kaca mata,
belum ada isolasi, belum ada apar di tempat
welding, lubang yang tidak terisolasi, air
menggenang, lampu penerangan kurang,
lantai licin dan sebagainya.
c. Sistem Isolasi.
Safety isolasi dilakukan untuk mengisolasi
daerah daerah berbahaya misal daerah yang
lubang, area kerja, breaker-breaker.
d. APD
Setiap personil yang terlibat baik dari
karyawan internal maupun karyawan
151
eksternal harus memakai APD atau alat
pelindung diri berupa helm, safety shoes,
sarung tangan, ear plug, safety belt dan
sebagainya.
e. Reward dan Punishment
Reward dan punishment merupakan
kebijakan yang harus diterapkan. Beragam
reward dan punishment bisa dilakukan, yang
perlu dilakukan adalah sosialisasi sebelum di
implementasikan reward dan punishment.
Contoh punishment, pada saat sefety patrol
bila ditemukan tidak memakai APD dilakukan
peringat 1 (teguran dan dicatat), selanjutnya
peringatan kedua berupa denda Rp 100.000,
peringatan ketiga denda Rp 500.000,
sedangkan pelanggaran berat sangsi
administrasi lainya. Hal ini bertujuan untuk
kita semua.
f. Sertifikasi
152
Sertifikasi peralatan ataupun personil
merupakan pendukung untuk mencapai on
safety. Beberapa sertifikasi yang utama yang
harus diperhatikan adalah:
Serifikasi AK3 umum dan spesialis
personil.
Sertifikasi Tool
Sertifikasi alat angkat angkut
Sertifikasi scafolding.
Dan lainya
153
dilakukan perbaikan. Isi kuisioner berupa harapan
pelanggan dan kepuasan yang didapat oleh
pelaksana overhaul, harapan pelanggan antara lain
adalah:
Tangible
Reliability
Responsiveness
Assurance
Empathy
Formulir kepuasan pelanggang terdapat pada
lampiran 2.14.
154
overhaul.Perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang
terlibat dan terkena dampak dari kegiatan yang
dilakukan perusahaan). Sebagai tindak lanjut hal
diatas maka kegiatan overhaul harus mengacu
pada 3 P (People, Planet, Profit). Konsep 3P secara
garis besar:
People, pentingnya perusahaan memperhatikan
kepentingan tenaga kerja (upah, kesehatan,
pendidikan dan sebagainya).
Planet,berarti mengelola dengan baik penggunaan
energi terutama atas sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui (listrik, air, bahan bakar untuk
overhaul). Mengurangi hasil limbah
overhauldengan perencanaan kebutuhan overhaul
yang tepat dan mengolah kembali sisa limbah
overhaulmenjadi limbah yang aman bagi
lingkungan.
Profit, di sini lebih dari sekadar keuntungan.Profit
di sini berarti menciptakan fair trade dan ethical
155
trade dalam berbisnis, bukan mencari harga
termurah dalam mencari bahan bakunya tetapi
juga memperhitungkan lingkungan alam.Untuk
menunjang program 3P ada beberapa hal:
2.19.1. WasteManagement
Wastemanagement adalah cara pengelolaan
waste/limbah/sisa yang benar, meliputi
pengumpulan waste, transportasi waste dan
proses pengelolaan waste. Untuk itu diperlukan
identifikasi wasteyang ada di sistem overhaul
pembangkit. Waste di sistem Overhaul meliputi
antara lain:
Waste material overhaul (sisa material)
berupa cair, padat dan gas.
Wastetime, waktu terbuang yang sia-sia
karena meeting tidak afektif/terlambat,
tempat kerja jauh dengan area kerja,
penataan tool kurang efektif.
Waste komunikasi. misal keputusan
terlambat.
156
Sebagai contoh dalam hal waste management
untuk material sisa. Material tersebut harus kita
simpan dan digunakan di overhaul berikutnya.
Contoh untuk material cleaner dalam botol setelah
overhaul selesai maka harus dilakukan
pengelolaan dengan prinsip 3R (reduce, reuse,
recycling) sebagai berikut:
o Bila material dalam botol/can masih tersisa
harus disimpan untuk digunakan overhaul
berikutnya.
o Bila material dalam botol/can WD habis
maka harus dipikirkan penanganan bekas
botolnya dengan konsep 3R.
Secara lebih lengkap untuk mendukung 3P dapat
dilakukan:
Prevention, ubah kebiasaan pemborosan
material, kurangi kebutuhan suatu produk
baru bilamana yang lama masih dapat
digunakan tanpa mengurangi esensinya.
157
Reduce, kurangi jumlah material sesuai
kebutuhan, naikkan life time produk.
Reuse, menggunakan material yang telah
digunakan untuk tujuan yang sama atau
tujuan lain, tetapi untuk keandalan lebih
bagus untuk tujuan lain.
Recycling, transformasi waste material
menjadi produk baru, contoh bahan plastik
untuk plastik lain.
Energy recovery, tidak langsung terkait
dengan overhaul.
Final disposal, limbah-limbah yang tidak
bisa diolah harus disediakan lahan khusus
juga lahan tersebut dilakukan treatment
setiap periode tertentu dengan metode
tertentu.
158
Dalam Overhaul perlu dilakukan DFE terutama DFE
material dan spare part dengan tetap tidak
mengurangi keandalan dan efisiensi. Hal hal yang
perlu diperhatikan adalah:
o Hindari pemakaian material yang
berbahaya, beracun, atau lainnya yang
membahayakan lingkungan.
o Hindari pemakaian material yang
menggunakan energi tinggi dalam proses
pembuatannya.
o Gunakan material yang renewable atau
recyclable.
o Menggunakan material tersebut
menggunakan design produk dengan
prinsip material reuse.
o Menggunakan material tersebut dengan
prinsip desain produk untuk minimum
waste produksi.
o Meminimalkan jumlah material yang
digunakan.
159
Tujuan akhir dari waste ini adalah zero waste yang
akan berpengaruh pada:
Kesehatan.
Sosial ekonomi.
Cuaca bumi.
Temperatur global.
Level air laut.
160
BAB 3
KEKUATAN TEKNOLOGI INFORMASI
161
o Data dijamin validitasnya.
DSS ini sangat penting untuk mensukseskan
keberhasilan overhaul, beberapa DSS yang digunakan di
PJB dalam rangka mensukseskan overhaul antara lain:
162
Dalam pengelolaan proyek harus dibuat jadwal
dengan bantuan Gantt chart microsoftprojec, isi
antara lain:
Item pekerjaan.
Jadwal mulai dan selesai pekerjaan.
Durasi jadwal pekerjaan.
Keterkaitan item atau jadwal satu sama
yang lain.
Kebutuhan tenaga kerja yang
dialokasikan jumlah dan jenisnya serta
biayanya.
Kebutuhan material dan sparepart serta
harganya.
Tool yang dibutuhkan.
Network Diagram.
Sistem network ini sangat baik untuk mengetahui
urutan taskpekerjaan sehingga memudahkan
untuk merencanakan dan mengontrol pekerjaan.
163
Di dalam software microsoft projet terdapat
itemmiles stone, itemmiles stone ini dipakai
untuk memberi tanda titik-titik tertentu yang
penting. Kita bisa memberi nama “Miles Stone
Penting”. Contoh miles stone penting pada
majorinspection gas turbin misal:
Jadwal rotor turbin harus sudah turun
disupport turbin.
Jadwal rotor turbin harus sudah naik di
turbin casing.
Jadwal alignmentturbin harus selesai.
Jadwal start up.
164
sehingga dapat dievaluasi dan diantisipasi
dengan melakukan terobosan-terobosan
sehingga jadwal tidak mundur. Contoh
terobosan antara lain:
Menambah personil.
Menambah tool.
Menambahjam kerja.
Selanjutnya kejadian keterlambatan tersebut
dimasukkan ke dalama kajian risiko sehingga
pada overhaul berikutnya tidak akan terulang
kejadian yang sama.
Miles stone ini digunakan untuk mengingatkan
kepada para stakeholder penting, antara lain
manejer proyek, koordinator bidang, top
manajemen dari customer dan informasi ini
disharingkan dengan metode DSS.
165
pathseperti pada lampiran 2.15, dimana kalo ada
dalam satu pekerjaan serial tersebut mengalami
kemunduran atau percepatan maka jadwal
secara keseluruhan akan berubah lambat atau
cepat. Pemantauan pekerjaan oleh manajer
proyekdiutamakan yang critical path. Bila critical
path berubah karena pekerjaan tertentu maka
lintasan critical path akan berubah. Hal ini
sangat penting diperhatikan oleh semua team
yang terlibat dan semua team harus mendapat
informasi agar mereka dapat menyesuaikan.
Pihak manajer proyek melakukan strategi agar
pekerjaan tetap tidak mengalami kemunduran
karena bila terjadi kemunduran akan berakibat
kerugian pada perusahaan.
166
up. Persiapan yang harus dilakukan adalah pihak
engineerstart up dan manajer proyek bersama
sama membuat jadwal start up dan check list
kesiapan peralatan. Pada sistem gantt chart
biasanya dibuat jadwal dengan durasi perhari
tetapi pada saat start up harus dibuat jadwal per
jam dan dibuat sejak tiga hari sebelum start up.
Alasan dibuat ganttchart tiap jam karena dalam
start up sequencenya adalah berurutan sehingga
bila salah satu peralatan tidak normal maka akan
mempengaruhi jadwal start up. Semua staf
terkait dari unsur pemeliharaan tiap bidang
harus ada, termasuk unsur safety juga harus
standby. Sehingga bila terjadi ketidak normalan
peralatan akan segera teratasi. Manajer proyek
harus menginformasikan ke seluruh personil
tentang jadwal start up. Engineerstart up bekerja
sama dengan manajer proyek membuat check
list kesiapan start up dan jadwal start up tiap
jam.
167
3.1.5. Kurva S,
Kurva S merupakan kurva prosentaseprogres
pekerjaan yang sudah tercapai.Prosentasenya
bisa memakai jumlah biaya yang sudah
dikeluarkan atau progres fisik yang sudah
dilaksanakan. Dalam ovehaul ini setiap bidang
harus menyampaikan prosentaseprogresnya,
penyampaiannya bisa dilakukan pada saat
weeklymeeting.
168
yang diperoleh dengan adanya web ini antara
adalah:
o Informasi jadwal overhaul sebelum dan
sesudahnya yang up to date bisa sampai 5
tahun mendatang serta durasi rencana dan
realisasinya.
o Jadwal meeting dan hasil meeting sebelum
overhaul yang meliputi meeting 18 bulan
sebelumnya, 12 bulan sebelumnya, 6 bulan
sebelumnya, 3 bulan sebelumnya, 1 bulan
sebelumnya, 1 minggu sebelumnya.
o Weeklymeeting dan dailymeeting selama
overhaul, bisa dilihat dan digunakan oleh
semua stakeholder. Untuk weeklymeeting
membahas proses setiap bidang sedangkan
dailymeeting membahas koordinasi antar
bidang.
o Progres setiap bidang dan progres secara
keseluruhan.
169
o Perencanaan kebutuhan sparepart, material
habis pakai dan jasa serta status sparepart
dan jasa dapat di ketahui oleh semua bidang
terkait secara online.
o Kebutuhan tool, jumlah tool yang tersedia,
status tool.
o Tim overhaul beserta no telepon dan alamat
rumah.
o Hasil report overhaul yang meliputi:
Pendahuluan, berisi riwayat overhaul,
skope pemeliharaan, spesifikasi
peralatan utama.
Ringkasan eksekutif, yang berisi lingkup
pekerjaan secara garis besar, rencana
dan realisasi overhaul dan ringkasan
hasil inspeksi.
Rekomendasi, berisi rekomendasi
overhaul setiap peralatan untuk bidang
mekanik, listrik, kontrol instrumen, sipil
dan K3.
170
Tugas dan Tanggung Jawab Tim
Overhaul, berisi tugas dan tanggung
jawab semua tim.
Realisasi lingkup pekerjaan.
Standard job, berisi skope, jadwal.
Pekerjaan Tambahan, berisi work
order tambahan diluar skope
overhaul.
Ringkasan hasil inspeksi, berisi
informasi kondisi sebelumnya dan
langkah penyelesaianya setiap
peralatan dalam skope overhaul serta
hasil akhir penyelesaiannya untuk
semua bidang yaitu mekanik, listrik dan
kontrol instrumen serta sipil.
Schedulerencana danrealisasi overhaul
setiap bidang dan secara keseluruhan.
Schedulerencana.
Schedulerencana danrealisasi.
Kurva S rencana danrealisasi.
171
Realisasi biaya overhaul, meliputi biaya
material, biaya sparepart dan biasa
jasa.
Lampiran
Surat program kehandalan unit
(PKU).
Working permit &safety permit.
Tim overhaul.
Daftar nama personil.
Data performance test.
List ketidaksesuaian peralatan.
Kendala-kendala hasil review OH.
Foto hasil inspeksi.
Check listisolasi.
Check liststart up.
Hasil pengukuran/kalibrasi
Berita acara penyelesaian pekerjaan.
Kepuasan pelanggan.
Presentasi overhaul.
Catatan pasca overhaul.
172
Catatan rencana tindak lanjut (catatan
internal).
Biaya yang dikeluarkan.
173
pelaksanaan, dan pelaporan overhaul, dimana
sistem aplikasi web tersebut dapat melakukan
KONFIGURASI dan KALKULASI secara OTOMATIS,
jauh berbeda dengan fungsi web MO saat ini yang
lebih menitik beratkan pada penyimpanan
dokumen/ pengarsipan perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporan overhaul dan tidak terotomasi, dan
masih sangat bergantung kepada user untuk
melakuka Konsep otomatisasi ini lebih dikenal
sebagai Intelligent Expert Web Application yang
mengacu pada Web Intelligence.
Web Intelligence (WI) sendiri merupakan sebuah
studi kecanggihan teknologi web dan
pengembangan sistem informasi berbasiswebyang
cerdas, dimana WI mengupas peran dan
implementasi dari Artificial Intelligence (AI) dan
kecanggihan Information Technology (IT) pada web
dan internet.
Ide pengembangan aplikasi ini menggabungkan
konsep ERP dan DSS. ERP yang merupakan
174
kependekan dari Enterprise Resource Planning
adalah integrasi dari praktek manajemen bisnis
dengan teknologi modern, IT terintegrasi dengan
coreproses bisnis dari unit bisnis untuk
merangkumkan dan menyelesaikan tujuan bisnis
secara spesifik.Pada prinsipnya, ERP adalah sebuah
gabungan dari 3 buah komponen penting,
yaitupraktek manajemen bisnis, IT (Information
Technology) dan Tujuan dari bisnis yang spesifik.
Sederhananya, ERP adalah sebuah arsitektur
software yang membantu alur dan pendistribusian
informasi terhadap seluruh bisnis unit. ERP
memberikan para eksekutif sebuah overview yang
komprehensif yang akan mempengaruhi keputusan
bisnis secara produktif.
Pada core ERP terdapat sebuah “gudang” data
terpusat dan terkelola yang meminta dan memasok
informasi atau data untuk suatu aplikasi operasional
dalam platform universal komputer yang
terintegrasi satu sama lain. Instalasi sistem ERP
175
memiliki banyak keuntungan, baik langsung maupun
tidak langsung. Keuntungan langsung termasuk
peningkatan efisiensi, integrasi informasi untuk
pengambilan keputusan yang lebih baik, waktu
respon yang lebih cepat terhadap permintaan
pelanggan, dll. Manfaat tidak langsung termasuk
image perusahaan yang lebih baik, itikad baik dan
kepuasan pelanggan yang meningkat, dsb.
Dengan pengembangan web ManajemenOutage
menjadi suatu Intelligent Expert Web Application,
maka akan memberikan beberapa manfaat sebagai
berikut:
Integrasi pengelolaan overhaul (resource
planning, scheduling, supply chain, outage
execution, reporting, dll).
Fleksibilitas.
Peningkatan efisiensi.
Analisis dan kemampuan pengelolaan overhaul
yang lebih baik.
Penggunaan teknologi terbaru.
176
Menyajikan informasi terkait overhaulon
progress secara real time dan terintegrasi
sehingga mengurangi delay inspection time
yang disebabkan oleh delay information time
dan delay decision time.
Integrasi informasi untuk pengambilan
keputusan yang lebih baik.
Informasi yang disajikan lebih akurat.
Waktu respon yang lebih cepat terkait
pelaksanaan overhaul (permintaan pelanggan,
temuan kerusakan, hasil pemeriksaan
peralatan, kebutuhan resource, reschedule,
dll).
177
d. Modul Project Manpower.
e. Modul Project Tool.
f. Modul Project Control.
g. Modul Close Project.
h. Modul Project Costing.
i. Modul Project Quality Control& Assurance.
2. Modul EngineeringDatabase
178
Modul ini terdiri dari 2 (dua) sub modul,
yaitu:
a. ProjectDatabaseTemplate, berisi:
Scope.
WBS activities.
Part.
Material.
Tools.
b. EquipmentSpecification
2D/3D Drawings.
Wiring/Schematic Diagram.
Operations/Maintenance
Parameters.
Acceptance Criteria.
179
Modul Master Data Basic ResourcesProject
Template.
Modul Scope Management Template.
Modul WBS Management Template.
Modul Scheduling & Gantt Chart (Daily view &
Hourly view) Template.
Modul Resources Requirement Template:
parts, materials, tools, manpower.
Modul ResourcesRequirement Bar Chart
Template.
180
Graphical User
Interface
Application Server
Database
Database Database
Project Field
Part Quality Planning
Layout
Database
Scope & WBS Database
Realization Tools
/Update
Application
Outage
Tools Mgt
Management
Scope Mgt Monitoring & Tracking
Scheduling Work Schedule Reporting
Manpower Manpower Schedule
Loading & Assignment
Tools Schedule
Monitoring & Tracking
(Input for update) Material Schedule
Controlling Part Schedule
Costing QC Schedule
Reporting Safety Schedule
181
Gambar3.2 Arsitektur pengembangan modul
IntelligentExpert Web Application paengelolaan
overhaul
182
Contoh ilustrasi :QC Justification pada IntelligentExpert Web Application paengelolaan
overhaul
183
SERTIFIKAT UJI : RADIAL POSITION OF ROTOR
Justification
Rework
Add Repair Work
Add Replace Work
Proceed
DONE
TOP LEFT RIGHT
Left Middle Right Left Middle Right Left Middle Right
A Actual 2.93 3.16 3.27 1.35 2.25 2.15 2.39 2.40 2.43
A Prescribed
184
Contoh ilustrasi :Coordinator Status Update pada IntelligentExpert Web Application
paengelolaan overhaul
Andy Wahyu, Mechanical Coordinator
-- Pilih ID --
-- Prosentase Pekerjaan --
-- Finding--
DONE
80
N/A
185
Baut, 2 pcs, ulir rusak
Contoh ilustrasi :Progress Real Time Update pada IntelligentExpert Web Application
paengelolaan overhaul setelah coordinator status update pada gambar di atas
INTEGRATE DAILY SCHEDULING
INSPECTION C- Inspection BIDANG Mesin
Gas Turbine - GT Enclosure; Air Inlet System - Air Intake Silencer; Air Inlet System - Air Intake Manifold;
NAMA PERALATAN
Intermediate Shaft; Compressor; Exhaust System
PROGRESS
SPECIAL TOOL / TOOL MATERIAL
TARGET
STATUS
SAFETY
TECH. TC.
QC
ID TIME ACTIVITY FINDING
NAME NO.
UNIT
UNIT
QTY
QTY
TOOL NAME MAT. NAME
187
Daftar Pustaka
http://www.ndt-
ed.org/EducationResources/CommunityCollege/commu
nitycollege.htm
http://aeroblog.wordpress.com/2007/01/12/non-
destrtructive-testing-ndt/
http://www.amgas.com/ldrefpage.htm
http://www.amgas.com/hydro.htm
http://www.migas-
indonesia.com/index.php?module=article&sub=article&
act=view&id=1082
multi.tva.gov/contractor/training/TVA_Foreign_Materia
l_Exclusion.pdf
PMBOK
http://esabna.com/us/en/education/knowledge/weldin
ginspection/An-Introduction-to-Welding-Inspection.cfm
188
http://toolmanagement.co.uk/
http://www.energy.siemens.com/fi/pool/hq/energy-
topics/pdfs/en/steam-turbines-power-
plants/1_Performance_Increase.pdf
Riwayat Pendidikan:
189
2. General Manajer PT PJB UPHT Unit Pelayanan
Pemeliharaan Wilayah Timur.
3. Manajer Teknik PT PJB UPHT
4. Spesialis Kontrol Instrumen
5. Supervisor Kontrol Instrumen
6. Supervisor Pengadaan
7. Supervisi di PLTU Asam Asam Kalimantan
8. Troble shooting dan Overhaul di beberapa
pembangkit di PT PJB dan beberapa pembangkit
(Rabiq Saudi Arabia, Medan, Lahendong,
Kendari, Palembang, Asam Asam Kalimantan)
9. Ketua DPU SP PJB Gresik
10. Ketua Takmir Masjid Attawa PLTU Gresik
Prestasi:
190
a. PT PJB UPHT Pencapaian Kinerja Terbaik
Tahun 2009
b. PT PJB UPHT Percapaian Kinerja Terbaik
SM 1 Tahun 2010
c. PT PJB UPHB Percapaian Kinerja Terbaik
SM 1 Tahun 2012
d. PT PJB UPHB Sebagai Terbaik 1 Lomba
Deployment Kriteria Baldrige Tahun 2012
1. Ilmu Alquran
2. Manajemen Proyek
3. Manajemen Aset
4. Manajemen Risiko
5. Rantai Pasok atau Supply Chain Management
6. RLA Remaining Life Assement Pembangkit
7. Sistem Instrumen dan Kontrol Pembagkit
Keluarga
191
2. 1 Anak Tercinta Anggita Putri Samara
192