Anda di halaman 1dari 15

STATISTIKA PERBANKAN

“TUGAS 1:Mencari contoh laporan keuangan bulanan, laporan keuangan


triwulan, laporan keuangan tahunan dan menjelaskan istilah-istilahnya,
serta menuliskan rumus perhitungan rasio keuangan.”
Dosen Pengampuh: Siti Pratiwi Husain, SE, M.Si.

OLEH:
Rahmad Husain
413421031

PROGRAM STUDI S1 STATISTIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TAHUN 2023/2024
1. Laporan Keuangan Bulanan
2. Laporan Keuangan Triwulan
3. Laporan Keuangan Tahunan
Berikut Istilah-istilah yang ada dalam Laporan Keuangan.
1. Aset: Semua harta milik perusahaan yang memiliki nilai ekonomis, seperti
uang tunai, piutang, inventaris, dan properti.
2. Kewajiban: Kewajiban finansial atau utang yang harus dibayar oleh
perusahaan kepada pihak ketiga, seperti pinjaman bank atau hutang dagang.
3. Ekuitas: Ekuitas pemegang saham dalam perusahaan, yang mencakup saham
biasa, tambahan modal disetor, dan laba ditahan.
4. Pendapatan: Pendapatan atau penjualan dari produk atau layanan yang
disediakan oleh perusahaan.
5. Biaya: Pengeluaran atau pengeluaran perusahaan, termasuk biaya produksi,
biaya operasi, dan biaya bunga.
6. Laba Bersih: Keuntungan atau rugi bersih yang dihasilkan oleh perusahaan
setelah mengurangkan semua biaya dari pendapatan.
7. Laba Kotor: Pendapatan perusahaan setelah mengurangkan biaya produksi
langsung.
8. Laba Operasional: Laba yang diperoleh dari operasi inti perusahaan sebelum
mempertimbangkan pengeluaran non-operasional seperti bunga atau pajak.
9. Dividen: Pembayaran kepada pemegang saham sebagai bagian dari laba
perusahaan.
10.Laba Ditahan: Bagian dari laba yang tidak dibagikan sebagai dividen dan
tetap dalam perusahaan untuk digunakan dalam operasi masa depan.
11.Arus Kas: Pemasukan dan pengeluaran uang tunai selama periode tertentu,
yang mencakup arus kas operasional, investasi, dan pendanaan.
12.Piutang: Uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau
pihak lain.
13.Utang: Kewajiban finansial yang harus dibayar oleh perusahaan kepada
pihak ketiga.
14.Earnings Per Share (EPS): Laba per saham yang menunjukkan seberapa
banyak laba yang tersedia bagi setiap saham yang beredar.
15.Rasio Keuangan: Angka-angka yang digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan, seperti rasio utang terhadap ekuitas, rasio lancar, dan lainnya.
16.Aktiva Tetap: Aset jangka panjang seperti tanah, bangunan, dan peralatan
yang digunakan dalam operasi perusahaan.
17.Penyusutan: Pengurangan nilai aset tetap seiring berjalannya waktu.
18.Nilai Wajar: Harga yang dapat diterima jika suatu aset atau kewajiban dijual
dalam transaksi yang wajar antara pihak yang berkepentingan.
19.Laporan Laba Rugi dan Laporan Neraca: Dua laporan utama dalam laporan
keuangan yang menyajikan informasi tentang pendapatan, biaya, aset,
kewajiban, dan ekuitas perusahaan.
20.Laporan Arus Kas: Laporan yang menggambarkan pergerakan uang tunai
dalam perusahaan selama periode tertentu.
21.Biaya Penjualan: Biaya yang terkait langsung dengan upaya pemasaran,
penjualan, dan distribusi produk atau layanan.
22.Laba Kotor: Pendapatan total perusahaan setelah mengurangkan biaya
langsung produksi, tetapi sebelum mengurangkan biaya operasional lainnya.
23.Rasio Lancar (Current Ratio): Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
untuk membayar kewajiban jangka pendek dengan aset lancar. Diukur
dengan membagi aset lancar dengan kewajiban lancar.
24.Rasio Utang terhadap Ekuitas (Debt-to-Equity Ratio): Rasio yang mengukur
tingkat utang perusahaan dibandingkan dengan ekuitasnya. Diukur dengan
membagi utang dengan ekuitas.
25.Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT - Earnings Before Interest and
Taxes): Laba perusahaan sebelum mempertimbangkan biaya bunga dan
pajak penghasilan.
26.Amortisasi: Pengurangan nilai dari aset tak berwujud seperti goodwill atau
hak paten selama periode waktu tertentu.
27.Pajak Penghasilan: Pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada
pemerintah berdasarkan laba yang diperoleh.
28.Nilai Tambah (Value Added): Selisih antara pendapatan perusahaan dan
biaya pembelian bahan baku dan komponen lainnya. Ini mencerminkan nilai
yang ditambahkan oleh perusahaan dalam proses produksi.
29.Rugi Operasional (Operating Loss): Kerugian yang dihasilkan dari operasi
bisnis inti perusahaan sebelum mempertimbangkan biaya non-operasional.
30.Aset Tidak Lancar (Non-Current Assets): Aset yang dimiliki perusahaan
untuk jangka waktu yang lebih lama, seperti investasi jangka panjang,
properti investasi, dan aset tak berwujud.
31.Penjualan Bersih (Net Sales): Pendapatan perusahaan setelah mengurangkan
pengembalian barang dan potongan harga dari pendapatan total.
32.Rugi Bersih (Net Loss): Kerugian perusahaan setelah mengurangkan semua
biaya, termasuk biaya operasional, bunga, dan pajak.
33.Biaya Pemulihan (Recovery Costs): Biaya yang dikeluarkan untuk
memulihkan atau memperbaiki aset yang telah rusak atau usang.
34.Rasio Payout (Payout Ratio): Rasio yang mengukur persentase laba yang
dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham dibandingkan dengan
laba bersih.
35.Biaya Administratif: Pengeluaran yang terkait dengan pengelolaan dan
administrasi umum perusahaan, seperti gaji pegawai administratif.
Berikut jenis simpanan di bank, terbagi manjadi 3 jenis sebagai
berikut :

1) Giro
Giro adalah jenis rekening bank yang digunakan untuk memproses
transaksi keuangan sehari-hari. Rekening giro memberikan kemudahan akses
ke dana untuk melakukan pembayaran, transfer, dan penarikan tunai melalui
cek, kartu debit, atau transfer elektronik. Rekening giro tidak menghasilkan
bunga atau hanya memberikan bunga yang sangat kecil. Rekening giro
digunakan untuk memenuhi kebutuhan transaksi sehari-hari, seperti
membayar tagihan, berbelanja, dan mengelola uang harian.
2) Tabungan

Tabungan adalah jenis rekening bank yang dirancang untuk menabung


dan mengakumulasi dana dalam jangka panjang. Rekening tabungan
biasanya memberikan bunga yang lebih baik daripada rekening giro,
meskipun tingkat bunga ini masih relatif rendah. Ada juga batasan jumlah
penarikan yang dapat dilakukan dalam satu bulan. Rekening tabungan
digunakan untuk menyimpan uang dalam jangka panjang, seperti
mengumpulkan dana darurat, merencanakan liburan, atau tujuan keuangan
lainnya yang memerlukan akumulasi dana seiring waktu.

3) Deposito

Deposito adalah produk investasi jangka pendek hingga menengah


yang ditawarkan oleh bank. Saat membuka deposito, Anda menyetorkan
sejumlah uang ke bank untuk periode tertentu (misalnya, 3 bulan, 6 bulan, 1
tahun, atau lebih). Bank akan memberikan tingkat bunga tetap selama
periode tersebut, yang biasanya lebih tinggi daripada tingkat bunga rekening
giro atau tabungan. Deposito biasanya digunakan sebagai cara untuk
menginvestasikan uang dalam jangka pendek hingga menengah dengan
tujuan mendapatkan bunga yang lebih tinggi daripada yang ditawarkan oleh
rekening giro atau tabungan. Deposit ini sering digunakan untuk tujuan
seperti menghemat untuk pembelian besar, seperti mobil atau rumah, atau
untuk menghasilkan pendapatan pasif dalam jangka pendek.

4. Bentuk perhitungan rasio keuangan

1) Rasio Profitabilitas
Rasio ini mengukur sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba
dari kegiatan operasionalnya. Beberapa contoh rasio profitabilitas meliputi
rasio laba bersih terhadap penjualan, rasio laba bersih terhadap aset, dan
rasio laba bersih terhadap ekuitas.
Terdapat tujuh ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur rasio
profitabilitas, yaitu:
 Gross Profit Margin = Penjualan Netto – Cost of Good Sold (Harga Pokok
Penjualan) / Penjualan Netto x 100%
 Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Penjualan Netto x
100%
 Operating Income Ratio = Penjualan Netto – Cost of Good Sold (HPP) –
Earnings Before Interest & Taxes (EBIT) / Penjualan Netto x 100%
 Earning Power of Total Investment = Laba Sebelum Pajak dan Bunga /
Jumlah Aktiva x 100%
 Return on Investment = EAT / Jumlah Aktiva x 100%
 Equity = Earnings After Tax (EAT) / Jumlah Equity x 100%
 Return on Net Worth = Earnings After Tax (EAT) / Jumlah Modal Sendiri x
100%

2) Rasio Likuiditas
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Rasio likuiditas melibatkan perbandingan antara aset
lancar dengan kewajiban lancar. Contoh rasio likuiditas adalah rasio lancar
dan rasio cepat.
Rasio likuiditas dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu adalah sebagai berikut:
 Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%
 Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar x 100%
 Cash Ratio = Kas + Efek / Hutang lancar

3) Rasio Solvabilitas
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya. Rasio solvabilitas melibatkan perbandingan
antara utang jangka panjang dengan ekuitas atau aset perusahaan. Contoh
rasio solvabilitas adalah rasio utang terhadap ekuitas dan rasio utang
terhadap aset.
Ada dua jenis rasio solvabilitas yaitu:
 Rasio Utang terhadap Aktiva: jumlah seluruh liabilitas perusahaan / total aset
milik perusahaan x 100%
 Rasio Utang terhadap Ekuitas: jumlah seluruh liabilitas / ekuitas pemegang
saham x 100%

4) Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan
segala sumber daya yang dimiliki. Dalam financial ratio analysis ini,
aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu mengakibatkan
semakin besarnya dana lebih yang tertanam pada aktiva. Dana lebih ini yang
dimana dampak dari aktivitas rendah menjadi lebih baik jika ditanamkan
pada aktivitas yang lebih produktif.
 Perputaran piutang: penjualan perusahaan / rata-rata piutang x 100%
 Perputaran persediaan: penjualan perusahaan / persediaan milik perusahaan x
100%
 Perputaran aktiva tetap: penjualan perusahaan / aktiva tetap punya
perusahaan x 100%
 Perputaran total aktiva: penjualan yang dihasilkan perusahaan / total aktiva
x 100%

Anda mungkin juga menyukai