Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

DISUSUN OLEH :

NI NYOMAN SANTHI MAHAYUNI (A0C022131)


RIO ALVANO (A0C022151)
RONATIO PRATAMA PUTRA HAMIN (A0C022154)
TRISNADIYANTI (A0C022163)
WAFIQ HAZIZAH (A0C022165)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN AJARAN
2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah analisis laporan keuangan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Analisis laporan keuangan.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet
yang telah membantu dalam memberikan informasi.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah banyak
kurangnya sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita
semuanya.

DAFTAR ISI
Kata pengantar..................................................................................................... I

Daftar isi ............................................................................................................. II

Bab 1 pendahuluan ............................................................................................. 1

A. latar belakang............................................................................................ 1
B. Rumausan masalah.................................................................................... 2
C. Tujuan ...................................................................................................... 2

Bab 2 pembahasan............................................................................................... 3

A. PENDANAAN UTANG DAN IMPLIKASINYA....................................................... 3


......................................................................................................................................
B. ANALISIS SEWA DAN PENYESUAIAN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
6
C. MANFAAT PASCA PENSIUN.................................................................................. 9
D. MENYESUAIKAN LAPORAN LABA RUGI DAN NERACA................................ 10
E. KONTINJENSI DAN KOMITMEN.......................................................................... 11
F. KUITAS PEMEGANG SAHAM................................................................................. 13

Bab 3 penutup ..................................................................................................... 19

Kesimpulan ......................................................................................................... 19

Daftar Pustaka..................................................................................................... 20

II

BAB I
PENDAHULUA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aktivitas bisnis di danai dengan kewajiban atau ekuitas, atau keduanya.
Kewajiban merupakan utang untuk mendapatkan pendanaan yang membutuhkan
pembayaran di masaa depan dalam bentu uang, jasa atau aset lainnya. Kewajiban
merupakan klaim pihak luar atas asset dan sumber daya Perusahaan kini dan masa depan.
Kewajiaban dapat berupa pendanaan atau operasional dan biasanya di dahulukan dari
pada pemegang ekuitas, kewajiban pendanaan merupakan seluruh bentuk pendanaan
kredit seperti wesel berjangka panjan g dan obligasi, pinjaman jangka pendek, dan sewa.
Aktivitas pendanaan (financing activities) adalah metode yang di gunakan dalam
Perusahaan unduk mendapatkan uang guna membayar kebutuhan-kebutuhan Perusahaan.
Terdapat dua sumber pendanaan eksternal yaitu invetor ekuitas pemilik atau pemegang
saham dan kreditor (pemberi pinjaman). Keputusan tentang komposisi aktivitas
pendanaan tergantung pada kondisi di pasar keuangan. Pasar keuangan merupakan
sumebr potensioal untuk pendanaan, investor meyediakan pendanaan dengan harapan
mendapatkan pengembalian atas investasi setelah mempertimbangkan pengembalian
yang di harapkan (expected return) dan resiko.
Pengembalian ( return) adalah bagisan dari investor ekuitas atas laba atau
reinvestasilaba. Distribusi laba (earning distribution) adalah pembayaran dividen kepada
pemegang saham. Dividen dapat di bayar langsung dalambentuk tunai dividen saham,
atau secara tidak langsung melalui pembelian Kembali saham. Pembayaran dividen
(dividend payout) mengacu pada proporsi laba yang di distribusikan, yang seiring di
nyatakan dalam rasi atau presentase, yaitu rasio pembayaran dividen (dividendpayout
ratio)
1

B. RUMUSAN MASLAH
1. Bagaimana pendanaan utang dan implikasinya?
2. Bagaimana analisis sewa dan penyesuaian terhadap laporan keuangan?
3. Bagaimana analisis pengungkapan liabilitas kontijensi dan implikasinya?
4. Bagaimana pembiayaan diluar laporan posisi keuangan dan analisis resiko?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana pendanaan utang dan implikasinya.
2. Untuk mengetahui bagaiman analisis sewa dan peyesuaian terhadap laporan
keuangan.
3. Untuk mengetahui Bagai mana analisis pengungkapan liabilitas kontijensi dan
implikasinya
4. Untuk mengetahi bagaimana pembiayaan di nluiar laporan posisi keuangan dan
analisis resiko.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENDANAAN UTANG DAN IMPLIKASINYA


1. Pengertian Pendanaan
Menurut nugroho (2010) yang dimaksud dengan sumber pendanaan adalah dari
mana sumber dana yang dapat digunakan utuk melakukan kegiatan investasi berasal.
Sumber pendanaan ini digolongkan menjadi modal sendiri dan sumber dana
pinjaman. Modal sendiri adalah sumber dana yang berasal dari luar kegiatan
operasional perusahaan seperti hutang kepada kreditur. Sumber-sumber Permodalan
menurut Alma (2015:249) pada umumnya kita mengenal 2 sumber permodalan,
yaitu :
a. Permodalan sendiri/Kekayaan sendiri/Sumber Intern.
Sumber ini berasal dari para pemilik perusahaan atau bersumber dari dalam
perusahaan, misalnya penjualan saham, simpanan anggota pad abentuk usaha
koperasi, cadangan kekayaan. Kekayaan sendiri mempunyai ciri, yaitu terikat
secara permanen dalam perusahaan.
 Kelebihan modal sendiri adalah :
1) Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak menjadi
beban perusahaan.
2) Tidak tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari setoran
pemilik modal.
3) Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang relative
lama.
4) Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang ditanamkan pemilik
akan tertanam lama dan tidak ada masalah seandainya pemilik modal mau
mengalihkan ke pihak lain.

 Kekurangan modal sendiri adalah :


1) Jumlahnya terbatas, artina unutk memperoleh dalam jumlah tertentu sangat
tergantung dari pemiik dan jumkahnya relatif terbatas.
2) Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru (calon
pemegang saham baru) sulit kaena mereka akan mempertimbangkan kinerja dan
prospek usahanya.
3) Kurang motivasi pemilik, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal
sendiri motivasi usahaya lebih rendah dibanding dengan menggunakan modal
asing

2. Kewajiban Lancar Kewajiban lancar atau jangka pendek merupakan kewajiban


yang pelunasannya memerlukan penggunaan aktiva lancar atau munculnya
kewajiban lancar lainnya. Pada praktiknya, kewajiban lancar dicatat pada
nilai jatuh temponya, bukan pada nilai sekarangnya, karena pendeknya waktu
penyelesaian utang. Terdapat 2 jenis kewajibanlancar. Jenis pertama timbul dari
aktivitas operasi, meliputi utang pajak, pendapatan diterima di muka (unearned
revenue), uang muka, utang usaha dan akrual beban operasilainnya. Jenis kedua
kewajiban lancar timbul dari aktivitas pendanaan, meliputi pinjaman jangka
pendek dan bagian utang jangka panjang jatuh tempo dalam waktu 1
tahun.Perusahaan menunjukkan kemampuan pendapatan kembali jangka panjang
dengan cara :
A. telah menerbitkan efek utang jangka panjang atau efek ekuitas untuk
menggantikan kewajiban jangka pendek setelah tanggal neraca namun
sebelum diumumkan, atau
B. Telah melakukan kesepakatan dengan sumber pendanaan yang
menyetujui pendanaan kembali utang jangka pendek saat jatuh tempo.
Lesepakatan pendanaan yang dapat dibatalkan karena perlanggaran
persyaratan yang dapat dievaluasi secara berbeda olehpihak yang
bersepakat (seperti “perubahan material yang bertolak belakang”
atau“kegagalan untuk mempertahankan operasi yang memuaskan”) tidak
memenuhi kondisi ini

3. Kewajiban Tak Lancar


Kewajiban tak lancar atau jangka panjang merupakan kewajiban yang tidak jatuh
tempodalam waktu satu tahun atau 1 siklus operasi, mana yang lebih panjang.
Kewajiban ini meliputi pinjaman, obligasi, utang dan wesel bayar.
Obligasi merupakan bentuk kewajiban tak lancar yang umum. Nilai
nominal obligasi bersama tingkat kuponnya menentukan bunga tunai yang
dibayarkan atas obligasi tersebut. Kewajiban yang umumnya adalah komitmen
pembelian. Komitmen seperti ini memerlukan pengungkapan jika kewajiban
pembelian tanpa syarat ini menyediakan pendanaan bagi untuk pemasuk dan tidak
diakui dalam neraca pembeli
4. Analisis Kewajiban
Kewajiban merupakan klaim terhadap perusahaan sehingga kita memerlukan
keyakinan bahwa perusahaan mencatatnya. Pencatatan ini meliputi
pengungkapan jumlah dan tanggal jatuh tempo, termasuk kondisi, halangan, dan
batasan yang diberlakukan pada perusahaan. Auditor merupakan satu sumber
keyakinan dalam identifikasi dan pengukuran kewajiban. Sumber keyakinan lain
adalah akuntansi berpasangan atau ayat berganda (double-entry accounting)
yang mensyaratkan adanya penyeimbang antara perolehan aktiva, sumber
daya atau beban dengan atau pembebanan sumber daya. Namun demikian, tidak
terdapat keharusan perjurnalan untuk sebagian besar komitmen dan
kewajiban kontijen. Dalam kasus ini, analisis kita sering kali harus
didasarkan pada catatan atas laporan keuangan dan pada komentar manajemen
dalam laporan tahunan,serta dokumen-dokumen terkait.

B. ANALISIS SEWA DAN PENYESUAIAN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN


Sewa merupakan bentuk pendanaan yang populer, khususnya dalam beberapa
industri tertentu. Sewa (lease) merupakan perjanjian kontraktual antara pemilik
(lessor) dan penyewa (lesse). Perjanjian tersebut memberikan hak kepada lesse
untuk menggunakan aset yan dimiliki oleh lessor, selama masa sewa. Sebagai
balasannya, lesse membayar sewa yang disebut pembayaran sewa minimum
(minimum lease payment–MLP).
Dua metode alternatif untuk akuntansi sewa mencerminkan perbedaan dalam
kontrak sewa. Sewa yang mengalihkan manfaat dan risiko kepemilikan
secara substansial dicatat sebagai perolehan aset dan menimbulkan
kewajiban bagi lessee. Sama halnya dengan lessor yang mencatat sewa
tersebut sebagai penjualan dan transaksi pendanaan. Jenissewa ini disebut sewa
pendanaan (capital lease). Jika diklasifikasikan sebagai sewa guna modal usaha
ini, baik aset yang disewakan maupun kewajiban sewa diakui dalam neraca. Sewa
lainnya dicatat sebagai sewa operasi (operating lease). Dalam hal operating lesse
(lessor) mencatat MLP sebagai beban (pendapatan) sewa, dan tidak ada aset atau
kewajiban yang diakui dalam neraca.
 Akuntansi dan Pelaporan Sewa
Klarifikasi dan Pelaporan Sewa
Lesse mengklarifikasikan dan mencatat sewa sebagai capital lease.Jika pada saat
terjadinya, transaksi tersebut memenuhi minimal satu dari empat kriteria sebagai
berikut:
1. Terdapat transfer kepemilikan aset kepada lesse pada akhir masa sewa
2. Terdapat opsi untuk membeli aset pada harga murah (bargain price)
3. Masa sewa 75% atau lebih dari estimasi umur ekonomis asset
4. Nilai sekarang pembayaran sewa dan pembayaran sewa minimum lainnya sebesar
90% atau lebih dari nilai wajar aset dikurangi dengan kredit pajak investasi yang
ditahan oleh lessor.
6
Aturan akuntansi mensyaratkan lessee untuk mengungkapkan, biasanya dalam
catatan atas laporan keuangan, hal-hal sebagai berikut:
1. MLP dimasa depan secara terpisah untuk capital lease dan operatinglease untuk
masing-masing tahun selama lima tahun mendatang dan totalsetelahnya
2. Beban sewa untuk masing-masing periodee yang dilaporkan di laporanlaba rugi.

 Akuntansi Sewa–Sebuah Ilustrasi


Dampak penting metode akuntansi sewa terhadap laporan keuangan
adalah meskipun operating lease lebih sederhana, namun capital lease secara
konseptual lebih unggul, dipandang dari perspektif neraca maupun laporan
laporan laba rugi. Dari sudut pandang neraca, akuntansi capitallease mengakui
manfaat (aset) dan kewajiban yang timbul dari transaksi sewa. Sebaliknya,
metode operating lease mengabaikan manfaat dan kewajiban tersebut dan
sepenuhnya mencerminkan dampaknya hanya diakhir masa sewa. Neraca dalam
operting lease gagal mencerminkan asetdan kewajiban sewa perusahaan.
 Pengungkapan Sewa
Aturan akuntansi mensyaratkan perusahaan dengan capital lease untuk
melaporkan aset sewa maupun kewajiiban sewa dalam neraca. Terlebih lagi,
perusahaan harus mengung kapan komitmen sewa di masa depan untuk
capital lease dan operating lease yang tidak dapat
dibatalkan.Pengungkapan ini berguna untuk tujuan analisis.
 Analisis Sewa
Bagian ini melihat dampak operating lease dan capital lease terhadap
analisis laporan keuangan. Bagian ini memberikan petunjuk yang spesifik tentang
bagaimana menyesuaikan laporan keuangan untuk operating leaseyang seharusnya
dicatat sebagai capital lease.
7
 Dampak Operating Lease
Insentif bagi lesse untuk menstruktur sewa sebagai operating lease terkait
dengan dampak operating lease terhadap neraca dan laporan labarugi. Dampak
pada laporan keuangann ini adalah :
1. Operating lease menyajikan kewajiban lebih rendah dari seharusnya
dengan tidak menyajikan pendanaan sewa dalam neraca. Selain
menyembunyikan dari neraa, hal tersebut juga menaikkan rasio
solvabilitas (seperti dept to equity) yang sering digunakan dalam analisi kredit.
2. Operating lease menyajikan aset lebih rendah dari seharusnya. Hal
ini dapat meningkatkan rasio tingkat pengembalian investasi, terutama rasio
perputaran aset (assets turnover ratios)
3. Operating lease menunda pengakuan beban dibandingkan dengan capitallease.
Artinya, operating lease melaporkan laba lebih tinggi di awal masasewa dan
melaporkan lebih rendah di kahir masa sewa
.4. Operating lease menyajikan kewajiban lanacar lebih rendah dari
seharusnya dengan tidak menyajikan porsi pembayaran pokok yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun dalam neraca. Hal tersebut meningkatkan rasio lancar dan
pengukuran likuiditas lainnya.
5. Operating lease memasukkan bunga dalam beban sewa. Dengan
demikian,operating lease menyajikan lebih rendah dari ynag seharusnya laba
operasi dan beban bunga. Hal tersebut menaikkan coverage ratio seperti
timesinterest earned.

C. MANFAAT PASCA PENSIUN


 MANFAAT PENSIUN
Yang pertama, manfaat pensiun dimana pemberi kerja menjanjikan
manfaat moneter kepada pekerja pasca pensiun. Lalu yang kedua, manfaat lain
pasca pensiun pekerja dimana pemberi kerja menyediakan manfaat lain pasca
pensiun terutama pemeliharaan kesehatan dan asuransi jiwa.
 SIFAT KEWAJIBAN PENSIUN
Perusahaan memformalkan komitmen pensiun dalam bentuk program
pensiun. Program pensiun secara pasti menentukan manfaat, hak, dan
tanggungjawab pemberi kerja dan pekerja. Program pensiun dibagi dalam dua
kategori utama, program pensiun manfaat pasti (menentukan jumlah pensiun yang
dijanjikan oleh pemberi kerja untuk disediakan bagi pensiunan) dan program
pensiun iuran (menentukan jumlah kontribusi pemberi kerja pada program
pensiun).
Tantangan bagi akuntansi adalah perkiraan program pensiun pemberi kerja
dan penentuan beban (biaya) pensiun untuk periode bersangkutan, yang berbeda
dari pendanaan oleh pemberi kerja Untuk tujuan ini, akuntan berstandar pada
asumsi yang dibuat oleh spesialis yang dikenal sebagai aktuaris.
9

IMBALAN PASCA PENSIUN

 Sifat kewajiban pensiun


Perusahaan memformalkan komitmen pensiun dalam bentuk program pensiun.
Program pensiun merupakan janji pembeli kerja untuk menyediakan imbalan pensiun
bagi pekerja, dan perjanjian tersebut melibatkan tiga pihak pembri kerja, yang
memberikan kontribusi pada program pensiun, pekerja yang menerima imbalan dan
dana pensiun. Dana pensiun terpisah dari pemberi kerja dan diadministrasikan oleh
pihak yang ditunjuk (trustee). Dana pensiun menerima konstribusi, menginvestasikan,
konstribusi tersebut dengan cara yang tepat dan memberikan imbalan pensiun yang
dijanjikan oleh pemberi kerja untuk disediakan bagi pensiun. Program pensiun iuran
pasti menentukan jumlah kontribusi pemberi kerja pada program pensiun.

 Ekonomi akuntansi pension


Biaya pensiun ekonomi atau beben merupakan biaya bersih selama periode
bersangkutan. Biaya pensiun ekonomi meliputi komponen yang berulang
pengembalian atas aktiva program pensiun digunakan untuk menutupbiaya-biaya
tersebut untuk menghitung biaya pensiun ekonomi bersih.
Bunga Pensiun berulang terdiri atas dua komponen sebagai berikut:

1. Biaya jasa
Merupakan nilai sekarang aktiva atau imbalan pensiun yang dihasilkan oleh
pegawai berdasarkan rumus imbaln pensiun. Biaya yang menambah PBO ini
timbul saat pegawai bekerja satu periode lagi. Biaya jasa hanya ada dalam
program yang mendasarkan jumlah pensiun pada periode jasa.
2. Biaya bunga
Merupakan penambahan atas PBO yang timbul karena pembayaran pensiun
menjadi satu periode lebih dekat. Biaya ini muncul karena PBO merupakan
nilai sekarang atas imbalan pensiun di masa datang.

10
Biaya pensiun yang tidak berulang, yang berasal dari peristiwa seperti perubahan asumsi
aktiva atau perubahan ketentuan program terdiri dari dua komponen sbb:

1. Keuntungan atau kerugian aktiva Merupakan perubahan PBO yang terjadi


saatasumsi aktiva dalam penghitungan PBO direvisi. Tingkat diskonto
merupakan faktor yang sering direvisi karena ketergantungnnya pada
tingkat bunga yang berlaku dalam ekonomi
2. Biaya jasa lalu timbul karena perubahan ketentuan program pensiun atau
PBO. Biaya jasa lalu meliputi imbalan pensiun yang dibentuk oleh
amandemen program yang umumnya terjadi karena negosiasi tenaga kerja
dan tawar menawar secara kolektif.

Membandingkan biaya pensiun yang dilaporkan dan biaya pensiun ekonomi. Tampak 3
perbedaan nyata :

1. Yang dilaporkan adalah pengembalian yang diharapkan atas aktiva program

2. Dampak perubahan aktuaria dan jasa lalu tidak termasuk dalam biaya pensiun yang
dilaporkan.

3. Komponen yang ditangguhkan diamortisirkan selama jasa pegawai yang tersisa.

D. MENYESUAIKAN LAPORAN LABA RUGI DAN NERACA

Penggunaan biaya manfaat ekonomis, menghasilkan laba bersih yang lebih tinggi. Ingat
bahwa biaya manfaat yang dilaporkan berbeda dengan biaya ekonomis karena dampak
sementara, seperti keuntungan dan kerugian aktuaria, biaya jasa lalu, dan pengembalian aset
abnormal, ditangguhkan dan diamortisasi melalui proses perataan. Tujuan perataan ini adalah
untuk mendapatkan komponen biaya manfaat pascapensiun yang lebih stabil atau permanen.
Dengan demikian, biaya manfaat yang tepat, yang digunakan untuk memperoleh laba,
bergantung pada tujuan analisis.

Memasukkan pos-pos tak berulang membuat biaya manfaat ekonomi mempunyai


volatilitas yang tinggi. Memasukkan unsur biaya manfaat ekonomi dengan volatilitas tinggi ke
dalam perhitungan laba bersih akan mengaburkan esensi dari laba operasi perusahaan. Oleh
karena itu, SFAS 158 memilih untuk meratakan biaya manfaat yang dilaporkan. Sebagai bagian
dari dorongan terhadap adopsi yang luas atas penilaian wajar, FASB saat ini sedang berusaha
untuk program ini, untuk mengeliminasi provisi atas proses perataan (yaitu penangguhan dan
amortisasi pos-pos yang tak berulang) serta mengakui biaya manfaat ekonomi dalam laba untuk
beberapa tahun ke depan. FASB juga mempertimbangkan untuk memisahkan komponen operasi
dan non-operasi dari biaya pensiun serta turut memperdebatkan apakah aset dan kewajiban
pensiun harus dijumlahkan menjadi satu atau dilaporkan terpisah.

2.4. PEMBIAYAAN DI LUAR


LAPORAN POSISI
KEUANGAN
DAN ANALISIS RESIKO
Pembiayaan di luar laporan
posisi keuangan (of-balence-
sheet
fianancing) adalah tidak
tercatatnya kewajiban
pendanaan tertentu,
transaksi yang memenuhi
pengertian ini seperti operating
lease tidak dapat
dibedaka dengan capital lease.
Selain sewa terdapat rancangan
pendanaan
diluar neraca lainnya muali dari
yang sederhana hingga yang
kompleks,
rancangan ini merupakan
berbagai dari tatanan yang
selalu berubah
,dimana saat ketentuan
akuntansi atas transaksi di luar
pendanaan neraca di
terapkan untuk mencerminkan
kewajiban diciptakan transaksi
baru yang
inovatif untuk menggantinya.
Contoh Pendanaan Diluar
Neraca
Contoh rancangan ini adalah
purchase agreement dan
trought-put
agreement dimana
perusahaansepakat untk
membeli barang sejumlah
tertentu melalui fasilitas
pemrosesan ,atau take-or-pray
agreement dimana
perusahaan memberikan
jaminan unntuk membayar
sejumlah tertentu
barang ,di perlukan atau tidak
Contoh Pendanaan Diluar Neraca

Contoh rancangan ini adalah purchase agreement dan trought-putagreement dimana Perusahaan
sepakat untk membeli barang sejumlah tertentu melalui fasilitas pemrosesan ,atau take-or-
pray agreement dimana perusahaan memberikan jaminan unntuk membayar sejumlah
tertentu barang ,di perlukan atau tidak.

Entitas bertujan Khusus

Entitas bertujuan khusus atau EBK yang sekarang menjadi tidak terkenal setelah bangkrutnya
enron telah menjadi mekanisme pandanaan yang sah setelah lebi dari dua dekade dan menjadi
dua bagian yang tak terpisahkan dari keuangan perusahaan saat ini. konsep SPE adalah:

SPE di bentuk oleh perusahaan sponsor dan dikapitalisasi dengan investasi ekuitas ,beberapa
di antarana harus berasal dari pihak ketiga yang independen
SPE meningkatkan investasi ekuitas ini dengan meminjam dari pasar kredit dan
membeli aset dari atau untuk perusahaan sponsor.

E. Kontinjensi dan Komitmen


1. Kontinjensi (contingencies) merupakan keuntungan dan kerugian potensial yang
penyelesaiannya bergantung pada satu atau lebih peristiwa dimasa depan.
a. Kerugian kontinjensi yang disebut kewajiban kontinjensi/ bersyarat (contingent
liability) merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan.
b. Kewajiban kontinjen timbul dari perkara hukum, ancaman pengambil alihan,
penagihan piutang, klain atas garansi produk atau kerusakan produk, garansi kinerja,
perhitungan pajak, resiko yang diasuransikan sendiri, dan kerugian properti akibat
bencana.

12
2. Komitmen (commitments) merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan
berdasarkan kinerja dimasa depan sesuai kontrak.
a. Komitmen tidak diakui dalam laporan keuangan karena peristiwa seperti
penandatanganan kontrak atau penerbitan pesanan pembelian bukan merupakan
transaksi yang lengkap.
b. Contoh kontrak jangka panjang yang tidak dapat dibatalkan untuk membeli
barang atau jasa pada harga tertentu, dan kontrak pembelian aset tetap yang harus
dibayar selama masa konstruksi. Pengungkapan komitmen meliputi:
a Jumlah
b. Kondisi
c. Waktu

13

F. Ekuitas Pemegang Saham


Ekuitas mengacu pada pendanaan oleh pemilik (pemegang saham) perusahaan. Analisis
atas ekuitas harus dipertimbangkan pengukuran dan pelaporan standar ekuitas pemegang
saham, yaitu:
1. Mengklasifikasi dan memisahkan sumber utama pendanaan ekuitas.
2. Mempelajari hak untuk kelompok-kelompok pemegang saham dan prioritas mereka
pada likuidasi.
3. Mengevaluasi pembatasan hukum untuk distribusi ekuitas
4. Menelaah kontrak, ketentuan hukum dan pembatasan-pembatasan lainnya atas
distribusi laba ditahan,
5. Menilai ketentuan dan provisi efek yang dapat dikonversi (convertible securities), opsi
saham dan kesepakatan lainnya yang berpotensi menerbitkan saham

a. Modal Saham
1) Pelaporan Modal Saham
Pelaporan Saham Modal, meliputi penjelasan atas perubahan jumlah lembar
modal yang diungkapkan dalam laporan keuangan atau catatan terkait.
Terdapat alasan perubahan saham modal, terpisah menurut kenaikan dan
penurunan.
o Sumber kenaikan saham modal yang beredar:
1. Penerbitan saham
2. Konvensi utang dan saham preferen
3. Penerbitan dividen dan pemecahan saham (stock split)
4. Penerbitan saham dalam akuisisi dan merger
5. Penerbitan untuk opsi saham dan warrant

14
o Sumber penurunan saham.
1. Pembelian dan penghentian saham
2. Pembelian kembali saham
3. Pemecahan saham terbalik (reverse stock split)

Modal Disetor (Contributed Or Paid-In Capital) Modal kontribusi atau modal


disetor merupakan total pendanaan yang diterima dari pemegang saham
sebagai pembayaran saham modal.Saham Diperoleh Kembali (Treasury Stock
Atau Buyback) Salam diperoleh kembali merupakan saham yang dibeli
kembali stelah sebelumnya diterbitkan dan dibayar penuh.

2) Klasifikasi Modal Saham


Modal Saham (Capital Stock) merupakan saham yang diterbitkan kepada
pemegang saham ekuitas sebagai pembayaran aktiva dan jasa. Terdapat dua
jenis Modal Saham, yaitu:
a. Saham Preferen (preffered stock), yaitu kelompok khusus saham yang
memiliki fitur yang tidak dimiliki oleh saham biasa. Ciri-ciri umum
saham preferen meliputi :
1. Prioritas atas distribusi dividen termasuk hak partisipasi dan dividen
kumulatif,
2. Prioritas atas likuidasi, terutama penting karena selisih antara nilai
nominal dan nilai likuidasi dan nilai likuidasi saham preferen bisa besar;
3. Dapat dikonversi menjadi saham biasa,
4. Tidak memiliki hak suara:
5. Harga pembelian kembali biasanya untuk melindungi pemegang saham
preferen dari pembelian kembali yang terlalu awal (harga pembelian
kembali premium sering kali makin menurun).
6. Tidak dapat mempengaruhi kebijakan Perusahaan

15

b. Saham Biasa (common stock), yaitu kelompok saham yang mencerminkan


hak kepemilikan serta memiliki risiko tinggi dan pengembalian tinggi atas
kinerja perusahaan. Saham biasa mencerminkan bunga sisa (residu linterest)
dan tidak diprioritaskan namun mendapatkan laba bersih sisa dan menyerap
rugi bersih, Ciri-ciri umum saham preferen meliputi:

1. Memiliki Keuntungan Tak Terhingga.


2. Dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan
3. Memiliki hak suara.

Analisis modal saham


Informasi yang lebih relevan bagi analisis adalah komposisipos modal dan
pembatasanpembatasan yang berlaku. Komposisi ekuitas penting karena
dapat memengaruhi hak sisa atas saham biasar, serta hak, risiko dan
pengembalian bagi investor ekuitas.

b. Laba Ditahan
Laba ditahan (retained earnings) merupakan modal yang dihasilkan sebuah
perusahaan. Akun laba ditahan mencerminkan akumulasi laba atau rugi yang
tidak dibagikan sejak berdirinya perusahaan. Laba ditahan merupakan sumber
utama distribusi dividen.

1. Dividen tunai (cash dividend) merupakan distribusi kas kepada pemegang


saham. Dividen ini merupakan jenis dividen yang paling umum dan saat
didistribusikan menjadi kewajiban bagi perusahaan.
2. Dividen saham (stock dividend) adalah distribusi saham perusahaan itu
sendiri kerpada pemegang saham secara proporsional. Dividen ini
mencerminkan kapitalisasi laba secara permanen.

16
Penyesuaian Periode Lalu
Penyesuaian periode lalu (prior period adjustment) terutama merupakan koreksi
kesalahan di periode laporan keuangan lalu. Perusahaan tidak melaporkannya
dalam laporan laba rugi, melainkan melaporkannya sebagai penyesuaian (setelah
pajak) atau saldo awal laba ditahan.
Apropriasi Laba Ditahan
Apropriasi laba ditahan (appropriations of retained earnings) merupakan
reklasifikasi laba ditahan untuk tujuan tertentu. Apropriasi laba ditahan (kadang
kala disebut cadangan) merupakan pengakuan bahwa perusahaan tidak berniat
untuk mendistribusikannya sebagai dividen, melainkan mencadangkannya untuk
tuntutan hukum, perluasan pabrik, asuransi diri sendiri (self-insurance), dan
kontijensi bisnis lainnya. Apropriasi juga tidak membebaskan laporan keuangan
dari beban potensial. Apropriasi direklasifikasi kembalu sebagai laba ditahan
bila tujuannya telah tercapai.
Pembatasan Laba Ditahan
Pembatasan atau persyaratan bala ditahan (restriction or convenant of retained
earnings) merupakan pembatasan atau ketentuan laba ditahan sejumlah tertentu.
Pembatasan penting meliputi pembatasan distribusi dividen. Ketentuan obligasi
dan kesepakatan pinjaman merupakan sumbe rutama pembatasan tersebut,
perusahaan sering kali mengungkapkan pembatasan tersebut dalam
catatan penjelas
Analisis Laba Ditahan
Analisis pembatasan distribusi laba ditahan oleh pinjaman atau kesepakatan lain
umumnya mengungkapkan cakupan perusahaan dalam area seperti distribusi
dividen atau pencapaian modal kerja pada tingkat tertentu. Pembatasan tersebut
juga mengungkapkan kekuatan tawar-menawar perusahaan dan posisinya dalam
pasar kredit.
c. Nilai Buku per Lembar Saham
1) Perhitungan Nilai Buku per Lembar Saham
Nilai buku per lembar saham (book value per share) adalah angka per
lembar yang berasal dari likuidasi perusahaan pada jumlah yang dilaporkan
dalam neraca "Nilai buku" (book value) merupakan istilah konvensional yang
mengacu pada nilai aktiva bersih, yaitu total aktiva dikurangi dengan klaim
terhadapnya.
2) Relevansi Nilai Buku per Lembar Saham
Nilai buku memiliki peranan penting dalam analisis laporan keuangan.
Aplikasi meliputi:
a) Nilai buku, dengan potensi penyesuaian, sering kali digunakan dalam
penilaian kesepakatan merger
b) Analisis perusahaan dengan komposisi besar aktiva likuid (institusi
keuangan, investasi, asuransi, dan bank) sangat bergantung pada nilai
buku.
c) Analisis obligasi kualitas utama dan saham preferen sangat
memerlukan penutupan aktiva (asset coverage).

d. Kewajiban Pada "Ujung Ekuitas


1. Saham Preferen yang Dapat Ditarik Kembali
Analisis harus mewaspadai efek ekuitas (umumnya saham preferen) yang
memiliki provisi penarikan kembali wajib, yang membuatnya lebih mirip hutang
daripada ekuitas. Efek tersebut tersebut mengharuskan perusahaan untuk
membayar dana pada tanggal tertentu.
2. Hak Minoritas
Hak minoritas (minority interest) dalam perusahaan yang dikonsolidasi
umumnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, di antara kewajiban dan
ekuitas. Namun demikian, hak minoritas bukanlah klaim langsung atas sumber
daya perusahaan. Hak minoritas adalah kepemilikan proporsional pemegang
saham minoritas atas anak perusahaan yang dikonsolidasikan tersebut.

18

BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN
Aktivitas pendanaan(financing activities) adalah metode yangdigunakan
dalam perusahaan untuk mendapatkan uang guna membayarkebutuhan-kebutuhan
perusahaan. Terdapat dua sumber pendanaaneksternal yaitu investor ekuitas
pemilik atau pemegang saham) dankreditor (pemberi pinjaman). Keputusan tentang
komposisi aktivitaspendanaan tergantung pada kondisi di pasar keuangan. Pasar
keuanganmerupakan sumber potensial untuk pendanaan. Investor menyediakanpendanaan
dengan harapan mendapatkan pengembalian atas investasi,setelah mempertimbangkan
pengembalian yang diharapkan (expectedreturn) dan risiko.

19
DAFTAR PUSAKA

Subramanyam, John J. Wild, Analisis Laporan Keuangan (Buku Satu),


SalembaEmpat, Jakarta, 2010.
Arya Wira Kusuma, Husnurrofiq, Syahrani Manajemen, 61201,
Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari
Banjarmasin, 17.31.0829
Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin, 068804032
Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin, 060407234
Arya Wira Kusuma, 2021, Analisis Aktivitas Investasi dan Pendanaan Pada
PT Tempo Scan Pacific, Tbk, Pembimbing I : Husnurrofiq, pembimbing II :
Syahrani.
Saraswati dkk. 2013. Analisis laporan Keuangan sebagai alat penilaian
kinerja keuangan pada koperasi (studi pada koperasi universitas brawijaya
malang periode 2009-2012). Jurnal administrasi bisnis Vol.6 N0.2.
Pongoh Marsel. 2013. Analisis Laporan Keuangan Untuk menilai kinerja
keuangan PT.Bumi Resources TBK. Jurnal EMBA Vol 1.
Fahmi I. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Bandung:Alfabeta.
Sutrisno. 2013. Manajemen Keuangan. Yogyakarta:Ekonisia.
Wicaksono GH. 2014. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Metode
Rasio Keuangan Pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(Studi Kasus Pada PT Semen Gresik (Persero) Tbk yang Terdaftar di BEI)”. Naskah
Publikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

20
KESIMPULAN
Aktivitas
pendanaan(financing
activities) adalah metode
yang
digunakan dalam perusahaan
untuk mendapatkan uang
guna membayar
kebutuhan-kebutuhan
perusahaan. Terdapat dua
sumber pendanaan
eksternal yaitu investor
ekuitas pemilik atau
pemegang saham) dan
kreditor (pemberi
pinjaman). Keputusan
tentang komposisi aktivitas
pendanaan tergantung pada
kondisi di pasar keuangan.
Pasar keuangan
merupakan sumber potensial
untuk pendanaan. Investor
menyediakan
pendanaan dengan harapan
mendapatkan pengembalian
atas investasi,
setelah mempertimbangkan
pengembalian yang
diharapkan (expected
return) dan risiko.

Anda mungkin juga menyukai