B. SIYASAH DUSTURIYAH I
Ialah hubungan antara pemimpin di satu tempat atau wilayah dan
rakyatnya di pihak lain serta kelembagaan-kelembagaan yang ada didalam
masyrakatnya. Oleh karena itu biasanya dibatasi hanya membahas
persoalan pengaturan dan perundang-undangan yang dituntut dengan
prinsip-prinsip agama dan merupakan realisasi kemasyarakatan manusia
serta memenuhi kebutuhannya.
Berikut adalah istilah khalifah atau imam yang termuat dalam al-
Qur'an dan hadis. Menurut al-Qur'an istilah khalifah yang terdapat dalam
beberapa surat, antara lain:
وإذ قال ربك للمالئكة إني جاعل في األرض خليفة قالوا أتجعل فيها من يفسد فيها ويسفك الدماء ونحن نسبح
بحمدك ونقدس لك قال إني أعلم ما ال تعلمون
Artinya:
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal
kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui". (Q.S. Al-Baqarah/2:30)[3]
Artinya:
"Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barang
siapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan
kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah
kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekkafiran orang-orang yang kafir itu
tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka." (Q.S. Al-
Fathir/35:39).[4]
ü Hak rakyat : hak persamaan. Hak diberlakukan secara adil, hak kebebasan
berpikir, beraqidah, berpendapat, berbicara, berpendidikan dan memiliki
tempat tinggal.
ü hak imam : hak dibantu, ditaati, dan mendapatkan imbalan.
ü Kewajiban imam
a) Memelihara agama
b) Menetapkan hokum-hukum diantara orang-orang yang bersengketa
c) Memerangi orang-orang yang menentang agama islamsetelah melakukn
dakwah secara baik-baik
d) Mengajarkan umat untuk menjaga agama dengan baik.
2. Bai’at
4. WIZARAH
Wizarah berasal dari kata Al-wijru yang artinya beban. Maka dalam
hal ini seorang wazir memikul beban pemerintahan yang harus di emban
dari seorang imamah. Wazir juga disebut sebagai pembantu imam dalam
menjalankan roda pemerintahan.
Wazir dibagi menjadi dua, yaitu: