Anda di halaman 1dari 14

SISTEM AUDITING MIGAS DI INDONESIA

(PRE-CURRENT-POST AUDIT)

SEMINAR COST RECOVERY


KUSWO WAHYONO
KETUA UMUM IKATAN AHLI TEKNIK PERMINYAKAN INDONESIA (IATMI) Oleh:

Disampaikan dalam

JAKARTA 10 AGUSTUS 2007


== KUSWO WAHYONO, IATMI - KMI, Agustus 2007 ==

PEMBAHASAN COST RECOVERY


A. DEFINISI dan PERATURAN Pemerintah BPMIGAS B. PENGENDALIAN dan PENGAWASAN BPMIGAS KKKS External Auditor (BPKP, BPK) C. IMPLEMENTASI OPERASIONAL STAKEHOLDERS
SIAPA DAN APA DIPERBAIKI?

== KUSWO WAHYONO, IATMI - KMI, Agustus 2007 ==

A. DEFINISI dan PERATURAN


DASAR HUKUM: Kontrak Kerja Sama (Production Sharing Contract) Peraturan Pemerintah No. 35 / 2004, Pasal 56 DEFINISI: COST RECOVERY adalah PENGEMBALIAN semua biaya yang telah dikeluarkan oleh kontraktor, apabila berhasil memproduksikan migas secara komersial. Mekanisme ini dilakukan sebelum hasil produksi dibagi antara pemerintah dan kontraktor. Biaya yang dibebankan kepada cost recovery terdiri atas: biaya-biaya non kapital tahun berjalan dari kegiatan eksplorasi, pengembangan, operasi produksi, dan biaya administrasi/umum; biaya depresiasi tahun berjalan; depresiasi tahun sebelumnya; unrecovered cost (pengembalian biaya yang tertunda dari tahun sebelumnya). Cost recovery hanya diperbolehkan dari wilayah kerja yang bersangkutan dan tidak diperkenankan melakukan konsolidasi biaya dan pajak antara satu wilayah kerja dengan wilayah kerja lainnya
== KUSWO WAHYONO, IATMI - KMI, Agustus 2007 ==

A. DEFINISI dan PERATURAN

PENGUSAHAAN MIGAS DALAM KKKS

Kepentingan Investor

BAGIAN KONTRAKTOR
?

KKKS

PENDAPATAN (REVENUE)

Cost Recovery
?

Kepentingan Nasional

BAGIAN INDONESIA

== KUSWO WAHYONO, IATMI - KMI, Agustus 2007 ==

A. DEFINISI dan PERATURAN

SKEMA PEMBAGIAN PRODUKSI DALAM KPS STANDAR

FTP 20%
73,2143%

Pemerintah

Pemerintah

Share = 73,2143% 26,7857%

Kontraktor

Kontraktor
Cost Recoverable

26,7857% Biayabiaya PAJAK = 44% SPLIT = 15%, after Tax Split = 0,15 / (1- 0,44) = 26,7857% (before Tax) 5

== KUSWO WAHYONO, IATMI - KMI, Agustus 2007 ==

A. DEFINISI dan PERATURAN

Misal : Pendapatan kotor FTP 20 % Total biaya produksi Equity to be split Kalau split 85/15 makapendapatan pemerintah

:X : 0.2 X :Y : 0.8 X - Y

: 0.85 (0.8X-Y) + 0.85 x 0.2X 0.85X - 0.85Y Ini artinya pendapatan pemerintah yang 85 % dari pendapatan kotor, masih harus dikurangi 85% dari total biaya produksi. Semakin kecil biaya produksi (Y), maka equity to be split menjadi lebih besar: ===> Perolehan negara maupun KKKS semakin besar
== KUSWO WAHYONO, IATMI - KMI, Agustus 2007 ==

B. PENGENDALIAN dan PENGAWASAN


PENERIMAAN BAGIAN INDONESIA PENERIMAAN BAGIAN INDONESIA
1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. Mutlak harus ada, melalui FTP. Mutlak harus ada, melalui FTP. Bagian keuntungan setelah cost recovery. Bagian keuntungan setelah cost recovery. Semaksimal mungkin, meminimumkan cost recovery. Semaksimal mungkin, meminimumkan cost recovery. Hasil pembagian seluruhnya untuk Pemerintah. Hasil pembagian seluruhnya untuk Pemerintah.

PENERIMAAN BAGIAN KONTRAKTOR PENERIMAAN BAGIAN KONTRAKTOR


1. 1. 2. 2. 3. 3. Bagian keuntungan setelah cost recovery. Bagian keuntungan setelah cost recovery. Harus menyerahkan kepada negara 25% sebagai DMO. Harus menyerahkan kepada negara 25% sebagai DMO. Diharapkan untuk diinvestasikan kembali di Indonesia. Diharapkan untuk diinvestasikan kembali di Indonesia.
== KUSWO WAHYONO, IATMI - KMI, Agustus 2007 ==

B. PENGENDALIAN dan PENGAWASAN

COST RECOVERY COST RECOVERY 1. 2. 3. 4. Biaya operasi dan depresiasi biaya kapital, seminimal mungkin. Unconsolidated. Sedapat mungkin tanpa komponen bunga pinjaman. Alat Kontrol:
PRE-AUDIT (POD, WP&B, AFE, tender) CURRENT AUDIT (pelaporan, monitoring, inspeksi) POST-AUDIT (pemeriksaan internal dan eksternal).

5. Dilakukan sejak pembicaraan Plan of Development (POD), Work Program & Budget (WP&B), Authorization of Expenditure (AFE), monitoring pelaksanaan WP&B, dan Closed-out AFE
== KUSWO WAHYONO, IATMI - KMI, Agustus 2007 ==

B. PENGENDALIAN dan PENGAWASAN

POD

Evaluasi keekonomian secara global, perkiraan tentang: gross revenue, total biaya, pendapatan pemerintah, pendapatan investor, cost recovery, parameter keekonomian.
No, Reject

Yes

WP&B

Pelaksanaan POD dituangkan dalam rencana WP&B tahunan. Volume pekerjaan dan biaya yang dibutuhkan harus mengacu pada POD yang telah disetujui. AFE merupakan alat kontrol (pre, current, post audit) terhadap AFE seluruh belanja KKKS (eksekusi WP&B dan angaran). Selalu diusahakan biaya yang diusulkan sewajar mungkin (pre audit), sehingga pengeluaran nyata lebih wajar daripada anggaran dalam POD maupun WP&B.

AFE

AFE

== KUSWO WAHYONO, IATMI - KMI, Agustus 2007 ==

B. PENGENDALIAN dan PENGAWASAN

POD CONTENTS
Keekonomian Lapangan
Indikator Ekonomi: Government & Contractor Income, NPV, IRR, PIR, POT Project Schedule
Planning : Screening, Feasibility, and Conceptual Study. Execution : EPCI Commisioning Operation
Field Development Facility A. Primary Recovery Facilities Offshore Production Facilities : Offshore Platform, Other Offshore, dan Additional Facility. Onshore Production Facility : Processing, Flowline, Storage, dan Disposal Facility. Artificial Lift Equipment. B. Enhanced Oil Recovery

Geological Findings
Justification & Historical Well Discovery Output Data Geologi : Stratigrafi, Struktur, Korelasi, dan Peta. Output Data Reservoir : Karakterisasi Reservoir, Properti Batuan, Properti Fluida, dan Mekanisme Tenaga Pendorong. Output Data Komersial : Proved Reserves, Probable Reserves, dan Possible Reserves.

Analisis Keekonomian: Oil Price, Development cost, Sensitivity Analysis, Spider Chart
Development Scenario A. Development Strategy Phasing Development : Out-Step, In-Step, dan Proving Up. Fully Development B. Drilling & Production Strategy Platform/Cluster/Stand Alone Well Design : Vertical, Horizontal, Radial, Slim Hole. Completion Strategy : Comingle, Dual Completion Production Forecast

HSE& Community Development Pra-Konstruksi Konstruksi Operasi Pasca Operasi

Abandonment & Site Restoration : Kajian Teknis penutupan lapangan

== KUSWO WAHYONO, IATMI - KMI, Agustus 2007 ==

10

B. PENGENDALIAN dan PENGAWASAN

WORK PROGRAM & BUDGET (WP&B)


DEFINISI Merupakan usulan rincian rencana kerja kegiatan dan anggaran tahunan dengan mempertimbangkan tentang kondisi, komitmen, efektifitas dan efisiensi pengoperasian KKKS di suatu wilayah kerja. KETENTUAN DALAM PRODUCTION SHARING CONTRACT BPMIGAS memiliki wewenang dan kendali atas manjemen kegiatan operasi KKKS dan KONTRAKTOR harus bertanggung jawab kepada BPMIGAS. Fungsi perencanaan dan pengawasan, sebagai pre-control dengan penekanan pada kelayakan teknis-operasional. Penelitian dan analisis terhadap penggunaan tenaga asing. Penelitian dan analisis terhadap penggunaan tenaga nasional. Menjamin Pendapatan Pemerintah secara Maksimal.
== KUSWO WAHYONO, IATMI - KMI, Agustus 2007 ==

11

B. PENGENDALIAN dan PENGAWASAN

PENGERTIAN UMUM AFE


AFE merupakan rincian anggaran per proyek yang telah diprogramkan secara garis besar dalam WP&B tahunan, untuk diusulkan oleh KKKS untuk kemudian disetujui oleh manajemen BPMIGAS dengan mempertimbangkan: Urgensi proyek, Relevansi terhadap petroleum operation, Design, teknis, dan cara pelaksanaan yang efektif dan efisien, Cost benefit analysis. Persetujuan terhadap AFE yang telah diajukan KKKS merupakan persetujuan pelaksanaan kegiatan dan biaya yang timbul diperlakukan sebagai operating cost sesuai dengan sistem akutansi yang berlaku. Prosedur AFE tidak memberikan definisi biaya investasi maupun biaya operasi. KKKS tidak mengenal istilah tersebut. Bagi investor KKKS, total expenditures adalah invesment. Untuk pembebanan akutansi, KKKS hanya mengenal CAPITAL dan Non CAPITAL.
== KUSWO WAHYONO, IATMI - KMI, Agustus 2007 ==

12

C. IMPLEMENTASI OPERASIONAL
PENGARUH PERUBAHAN HARGA MINYAK TERHADAP COST RECOVERY DAMPAK POSITIF: Gross Revenue meningkat dan ekivalen barrel Cost Recovery turun. Pendapatan Pemerintah dan Kontraktor KKS meningkat. KKKS berusaha secepat mungkin menaikkan produksi. Kegiatan KKKS bertambah, menggairahkan perekonomian. DAMPAK NEGATIF: Persaingan dalam mendapatkan peralatan dan kebutuhan penunjang lain. Biaya pengadaan peralatan utama dan penunjang meningkat. Kegiatan eksplorasi kalah dibandingkan kegiatan pengembangan lapangan. Cost Recovery dalam nilai unag (US$) KKKS akan meningkat. PERMASALAHAN LAIN: Kebanyakan lapangan minyak sudah mature dan depleted. Perubahan harga minyak yang dratis dapat mengakibatkan kondisi tidak kondusif.
== KUSWO WAHYONO, IATMI - KMI, Agustus 2007 ==

13

THANKS

== KUSWO WAHYONO, IATMI - KMI, Agustus 2007 ==

14

Anda mungkin juga menyukai