Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Gilang Mahardhika

NPM : 120110170085

UAS AKUNTANSI MIGAS


- 2022 / SEMESTER GANJIL -

1. Work Program & Budgeting Book, dengan Shedule yang dibutuhkan pada saat
pengajuan Proposal Anggaran :

1. Budgeting Schedule 1 (Financial Status Report)


2. Budgeting Schedule 2 (Key Operating Statistic)
3. Budgeting Schedule 3 (Expense and Expenditure)
4. Budgeting Schedule 13 (Capital Asset Placed Into Service)
5. Budgeting Schedule 14 (Depreciation)
6. Budgeting Schedule 15 (Program Support)
7. Budgeting Schedule 16 (Lifting Forecast)
8. Budgeting Schedule 17 (Budgeted Expenditures Summary)

WP&B merupakan rencana untuk melakukan proses Explorasi, Development,


maupun Production, sedangkan Financial Quarterly Report (FQR) merupakan nilai
realisasi lifting, biaya operasi dan bagi hasil serta perpajakan quartal dari WP&B yang
sudah dibuat, dimana nilai realisasi ini dapat dibandingkan dengan WP&B sebagai
tolak ukur kinerja.
2. Work Program & Budget Book dengan Budget Schedule yang dibuat untuk
Proses Explorasi;

1. Budgeting Schedule 15 (Program Support) yang terdiri dari;

1. Budgeting Schedule 15.1 (Survey & Study)


Merupakan Budgeting Schedule yang berisi Survey Seismic
maupun itu Darat maupun Lautan dan studi penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui masalah teknis dan memperkirakan
gambaran biaya yang nantinya akan dilanjutkan ke Front End
Enginering Design (FEED)

2. Budgeting Schedule 15.2 (Drilling workover / Well Service)


Mencakup estimasi perhitungan tenaga kerja, barang dan jasa
yang digunakan dalam pengeboran sumur eksplorasi untuk
menemukan cadangan Minyak maupun Gas, termasuk akses
menuju sumur, maupun pemeliharaan sumur.

3. Budgeting Schedule 15.3 (Offshore / Onshore Facilities)


Gambaran dari Penempatan Offshore / Onshore Facilities hingga
masa habis kontraknya (decommissioning).

4. Budgeting Schedule 15.4 (Certain Other Projects)


Meliputi Biaya - biaya kapital seperti; Operasi, Perkantoran,
Layanan Administrasi, Layanan Produksi, Pelatihan yang
membantu dalam tahap Eksplorasi.
3. AFE (Authorization for Expenditure)
Adalah otorisasi pembiayaan rencana kerja dan anggaran atas kegiatan yang
berbasis Proyek yang diberikan oleh SKK Migas kepada KKKS berdasarkan hasil
evaluasi teknis dan biaya, dengan 3 jenis yaitu;

1. AFE – Bundling
AFE Single Year atau AFE Multi Years yang secara teknis dan biaya
telah disetujui oleh Fungsi terkait di SKK Migas, dan persetujuan oleh SKK
Migas atas AFE tersebut dilakukan secara bersamaan/digabung dengan
WP&B Original maupun WP&B Revisi.

2. AFE – Unbundling
AFE Single Year atau AFE Multi Years yang secara teknis dan biaya
telah disetujui oleh Fungsi terkait di SKK Migas, dan persetujuan oleh SKK
Migas atas AFE tersebut dilakukan terpisah dari persetujuan WP&B
Original maupun maupun WP&B Revisi.

3. AFE – Merged
Penggabungan beberapa kegiatan berbasis Proyek Typical yang
pelaksanaan awal masing-masing pekerjaan dilakukan dalam satu tahun
kalender yang sama ke dalam satu AFE yang secara teknis dan biaya telah
disepakati antara Fungsi terkait di SKK Migas dengan KKKS, persetujuan
oleh SKK Migas atas Merged AFE tersebut dilakukan secara bersamaan
atau terpisah dari persetujuan WP&B Original atau WP&B Revisi.
Dimana Penentuan penggabungan jumlah kegiatan berbasis Proyek
Typical dan total biaya ke dalam 1 AFE merupakan kewenangan Fungsi
yang melaksanakan pengendalian AFE atas masukan dari Fungsi teknis
terkait.
4. Pada dasaranya pengenaan pajak pada kegiatan usaha migas dikenakan pajak
dari awal mulai Akuisisi Blok (Blok Acquisition) hingga Pengembalian Blok
(Relinquish Blok), dimana pada proses proses tersebut banyak pengenaan pajak yang
berlaku di masing masing proses tersebut, dari pengenaan pajak Impor barang dan
penggunaan sewa jasa professional
Pajak Yang Berlaku :

Block Acquisition Pajak Penggunaan Jasa/Service konsultan pihak ketiga dalam


akuisisi Blok Kerja
Exploration Pajak Impor Barang
(jika ada barang milik kontraktor yang digunakan)
Development Pajak Impor Barang
(jika ada barang milik kontraktor yang digunakan)
Production Pajak PPN/PPh dan CIT (Corporate Income Tax)
Abandonment Pajak Penggunaan Jasa/Service konsultan pihak ketiga PPN
dan Witholding PPh dalam Penutupan dan Restorasi Sumur
Relinquishment Pajak Penggunaan Jasa/Service konsultan pihak ketiga PPN
dan Witholding PPh dalam Pengembalian Blok Kerja

5. Tantangan yang akan dihadapi oleh akuntan yang perfokus pada sektor MiGas
hulu, akan cenderung terhadap ketentuan pada Kontrak Kerja Sama yang didalamnya
terikat dengan permasalahan-permasalahan akuntansi seperti, pencatatan transaksi,
metode pembebanan, dan mekanisme bagi hasil.
Dimana Akuntan yang perfokus di sektor Migas akan menghadapi
penyempurnaan kontrak maupun perhitunbgan pajak untuk dikembangkan, mengingat
kontrak kerja sama yang saat ini semakin dinamis dan tidak lagi kaku dalam
perencanaan kontraknya, dan diiringi dengan dinamika perekonomian nasional dan
pertimbangan situasi global agar untuk mempertahankan KKKS - PSC di Indonesia
agar lebih kompetitif dibandingkan dengan negara lain.
Selain itu juga akuntan yang perfokus pada sektor MiGas hulu tidak hanya
berpaku kepada Pelaporan FQR (Financial Quarterly Report), sebagai Akuntan juga
harus mennyelaraskan FQR dengan mengikuti perkembangan pelaporan PSAK - IFRS,
dimana perusahaan (Akuntan) ditekankan untuk harus dapat memberikan Informasi
laporan yang dapat diterima secara umum untuk 5 – 10 tahun mendatang.

Anda mungkin juga menyukai