NPM : 120110170085
1. Work Program & Budgeting Book, dengan Shedule yang dibutuhkan pada saat
pengajuan Proposal Anggaran :
1. AFE – Bundling
AFE Single Year atau AFE Multi Years yang secara teknis dan biaya
telah disetujui oleh Fungsi terkait di SKK Migas, dan persetujuan oleh SKK
Migas atas AFE tersebut dilakukan secara bersamaan/digabung dengan
WP&B Original maupun WP&B Revisi.
2. AFE – Unbundling
AFE Single Year atau AFE Multi Years yang secara teknis dan biaya
telah disetujui oleh Fungsi terkait di SKK Migas, dan persetujuan oleh SKK
Migas atas AFE tersebut dilakukan terpisah dari persetujuan WP&B
Original maupun maupun WP&B Revisi.
3. AFE – Merged
Penggabungan beberapa kegiatan berbasis Proyek Typical yang
pelaksanaan awal masing-masing pekerjaan dilakukan dalam satu tahun
kalender yang sama ke dalam satu AFE yang secara teknis dan biaya telah
disepakati antara Fungsi terkait di SKK Migas dengan KKKS, persetujuan
oleh SKK Migas atas Merged AFE tersebut dilakukan secara bersamaan
atau terpisah dari persetujuan WP&B Original atau WP&B Revisi.
Dimana Penentuan penggabungan jumlah kegiatan berbasis Proyek
Typical dan total biaya ke dalam 1 AFE merupakan kewenangan Fungsi
yang melaksanakan pengendalian AFE atas masukan dari Fungsi teknis
terkait.
4. Pada dasaranya pengenaan pajak pada kegiatan usaha migas dikenakan pajak
dari awal mulai Akuisisi Blok (Blok Acquisition) hingga Pengembalian Blok
(Relinquish Blok), dimana pada proses proses tersebut banyak pengenaan pajak yang
berlaku di masing masing proses tersebut, dari pengenaan pajak Impor barang dan
penggunaan sewa jasa professional
Pajak Yang Berlaku :
5. Tantangan yang akan dihadapi oleh akuntan yang perfokus pada sektor MiGas
hulu, akan cenderung terhadap ketentuan pada Kontrak Kerja Sama yang didalamnya
terikat dengan permasalahan-permasalahan akuntansi seperti, pencatatan transaksi,
metode pembebanan, dan mekanisme bagi hasil.
Dimana Akuntan yang perfokus di sektor Migas akan menghadapi
penyempurnaan kontrak maupun perhitunbgan pajak untuk dikembangkan, mengingat
kontrak kerja sama yang saat ini semakin dinamis dan tidak lagi kaku dalam
perencanaan kontraknya, dan diiringi dengan dinamika perekonomian nasional dan
pertimbangan situasi global agar untuk mempertahankan KKKS - PSC di Indonesia
agar lebih kompetitif dibandingkan dengan negara lain.
Selain itu juga akuntan yang perfokus pada sektor MiGas hulu tidak hanya
berpaku kepada Pelaporan FQR (Financial Quarterly Report), sebagai Akuntan juga
harus mennyelaraskan FQR dengan mengikuti perkembangan pelaporan PSAK - IFRS,
dimana perusahaan (Akuntan) ditekankan untuk harus dapat memberikan Informasi
laporan yang dapat diterima secara umum untuk 5 – 10 tahun mendatang.