Anda di halaman 1dari 17

Materi

B I O DATA
MEMAHAMI JAMINAN PEMELIHARAAN
NAMA ASMAN DILA, S.T., M.Si.
PEKERJAAN KONTRUKSI
Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil
(PNS)
• Sejak Tahun 2020 s.d
Sekarang Sebagai
Pendamping Kontrak
LKPP
• Pelatihan dan Serti-
fikasi Kompetensi
Trainer-BNSP
Pangkat/Gol Pembina/ IV.a
Dasar :
Permen PUPR No 14 2020 :
 Pasal 29
 Pasal 35 ayat (2) Point (F)
 Pasal 37 ayat (1) ayat (2) ayat (3)

Peraturan Presiden No 16 2018


 Pasal 78 ayat (3) point a dan c
 Pasal 25 point a
 Pasal 30 ayat (4)
 Pasal 35 ayat (1)
Definisi-definisi :
 JAMINAN
Jaminan adalah Agunan asset/barang-barang berharga milik
pihak peminjam yang dijanjikan atau dititipkan kepada pemberi
pinjaman yang diterima jika peminjam tak dapat mengembalikan
pinjaman atau memenuhi kewajiban peminjam.

 PEMELIHARAAN
Pemeliharaan adalah Kombinasi dari berbagai Tindakan yang di-
lakukan untuk menjaga suatu asset dan memperbaikinya agar selalu
dalam keadaan siap pakai untuk melaksanakan fungsinya secara
Efektif dan Efisien sesuai dengan standart (Fungsi dan Kualitas).

RETENSI
Retensi adalah Jumlah Pembayaran Termin (Progres Billings) yang
tidak dibayar/ ditahan hingga pemenuhan kondisi Proyek yang di-
tentukan dalam Kontrak, untuk pembayaran jumlah tersebut atau
hingga di selesaikan/di perbaiki dengan kondisi yang telah disetujui
Tujuan Pemeliharaan :

1 Memperpanjang Kegunaan Aset

Menjamin Kesiapan Oprasional dari selu-

2 ruh asset yang diperlukan dalam keadaan


darurat disetiap waktu

Mencapai Tingkat Biaya Pemeliharaan

3 Serendah Mungkin dengan melaksanakan


Kegiatan Pemeliharaan Secara Efektif dan
Efisien

4 Menjaga Kualitas pada tingkat yang tepat


selama Umur Manfaat Pekerjaan Kontruksi
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup pada Materi ini adalah Rapat Pembahasan antara
PPK dan Penyedia Jasa, Survey dan Pelaksanaan. Kemungkinan
yang terjadi dalam Pelaksanaan sebagai berikut :

 Dalam kondisi normal PPK bersama sama Penyedia Jasa


melaksanakan perbaikan dalam masa pemeliharaan
sesuai dengan tahapan yang di inginkan sesuai Kontrak.

 Dalam kondisi Tidak normal yang mana Penye-


dia Jasa tidak melaksanakan perbaikan sehingga
PPk harus bertanggung jawab terhadap
kerusakan pekerjaan kontruksi yang terjadi den-
gan membentuk Tim/Pelaksana.
SKEMA
Permasalahan-permasalahan

Kebenaran nilai jaminan pemeliharaan yang dikelu-


arkan lembaga penjamin amat sangat jarang diklari-
fikasi oleh PPK .
Tidak dilakukannya survey kerusakan oleh penyedia bersama
PPK/ Tim setelah memasuki masa pemeliharaan dimulai dari
bulan pertama masa pemeliharaan.

Terlambatnya PPK mengajukan usulan ke PA/KPA bagi penye-


dia jasa yang lalai melaksanakan perbaikan kerusakan peker-
jaan untuk dimasukan daftar hitam (blacklist)

PPK Belum menyediakan format survey kerusakan pada masa


pemeliharaan pada masa pemeliharaan yang dapat dijadikan
acuan oleh penyedia jasa pekerjaan kontruksi

Ketidaksiapan PPK/Tim untuk melaksanakan perbaikan


kerusakan pekerjaan kontruksi pada saat penyedia tidak
melaksanakan kewajibannya selesai masa pemeliharaan.

Dapat dikategorikan sebagai kerugian Negara.

PPK masih beranggapan jaminan pemeliharaan sama dengan


jaminan lainnya.
Pemecahan Masalah
 Pada saat PPK menerima jaminan pemeliharaan segera klarifikasi, kegunaan klarifikasi
1 jaminan pemeliharaan adalah untuk memastikan nama kegiatan, lokasi, biaya dan waktu
penjaminan yang mana apabila terjadi permasalahan kontrak pencairannya mudah dan
tanpa syarat, hasil Pencairan digunakan untuk perbaikan kerusakan dilapangan, serta
PPK memastikan masa berlaku Jaminan Pemeliharaan setelah berakhirnya masa berlaku
jaminan pelaksanaan.

 Langkah yang dilakukan oleh Penyedia Jasa/PPK dalam melakukan survey kerusakan di -
masa pemeliharaan adalah untuk memudahkan menginventarisir pada pekerjaan item
2 pekerjaan Kontruksi yang dimaksud, sehingga dapat dilakukan perbaikan perbulan atau
secara sekaligus pada saat mendekati masa berakhirnya jaminan pemeliharaan
(Kerusakan lebih awal akan dipastikan lebih efektif dan efisien) begitupun sebaliknya, di -
lakukan diakhir akhir masa pemeliharaan biaya akan lebih besar (pemborosan).

 Salah satu penyebab lalainya penyedia jasa dalam melaksanakan kewajibannya dalam

3 perbaikan kerusakan dimasa pemeliharaan disamping tidak memahami secara utuh isi
kontrak (SSKK) juga syarat-syarat umum kontrak (SSUK).

 PPK dalam mengantisipasi perbaikan kerusakan pekerjaan kontruksi dimasa pemeli -


haraan yang lalai oleh penyedia jasanya perlu mempersiapkan Tim/Pelaksana dalam

4 melakukan persiapan pelaksanaan yang di awali dengan survey kerusakan bersama Tim
dibulan pertama masa pemeliharaan dengan mengisi format (sebagai alat bantu) tim
dalam mengisi daftar kerusakan peritem pekerjaan.
Pemecahan Masalah
5  Penyedia jasa maupun PPK belum berinovasi untuk membuat format survey kerusakan
dimasa pemeliharaan sehingga sering terjadi perbaikan kerusakan dilakukan dibulan –
bulan akhir masa pemeliharaan tanpa data pendukung kerusakan perbulan, sehingga
berkesan serabutan, tanpa mengacu, volume kerusakan pada setiap item pekerjaan.

 Dapat dikategorikan sebagai kerugian Negara apabila kewajiban penyedia jasa tidak di -
laksanakan. Pekerjaan kontruksi merupakan pekerjaan yang terukur sehingga yang di -

6
dalamnya ada biaya perbaikan kerusakan pemeliharaan, yang harus dipertanggung-
jawabkan baik oleh PPK maupun penyedia jasa. Bentuk pertanggung jawaban penyedia
jasa/ PPK biaya daftar rencana anggaran biaya pelaksaan perbaikan kerusakan pekerjaan
kontruksi sebelum masa pemeliharaan berakhir yang keseluruhannya dijadikan data pen-
dukung untuk kepentingan audit.

 Jaminan dalam pekerjaan Kontruksi adalah :


 Jaminan sanggah banding
 Jaminan penawaran
 Jaminan uangmuka
7  Jaminan pelaksanaan
 Jaminan pemeliharaan
Apabila terjadi klaim/dicairkan oleh PPK disetorkan ke Kas Negara/ Daerah. Hasil Klaim
jaminan pemeliharaan harus dimanfaatkan untuk perbaikan kerusakan pekerjaan kon-
truksi sebelum masa pemeliharaan dan apabila terdapat sisa anggaran PPK menyetorkan
ke Kas Negara/Daerah
KESIMPULAN
 PPK berkewajiban mengklarifikasi jaminan pemeliharaan yang diserahkan oleh penyedia jasa sebelum
mengembalikan jaminan pelaksanaan kepada penerbit jaminan hal – hal yang dikonfirmasi berupa
Nama Paket, Nilai Jaminan, Lokasi Waktu dan berlakunya Jaminan.

 Dalam hal penyedia jasa tidak melaksanakan kewajiban perbaikan kerusakan pekerjaan kontruksi
PPK mengusulkan ke PA/ KPA untuk dimasukan ke daftar hitam (Blacklist) yang pada akhirnya
penyedia barang/jasa tidak dapat melekasanakan kegiatan pengadaan barang/ jasa pada semua kemen-
trian/ lembaga/ perangkat daerah selama 1 tahun.

 Untuk mengantisipasi kerugian Negara yang ditimbulkan PPK bersama Penyedia Jasa dalam melak-
sanakan perbaikan pekerjaan dimasa pemeliharaan diperlukan data – data survey kerusakan,
backup data perbaikan kerusakan dokumentasi dan data lainnya merupakan satu kesatuan dalam doku-
men kontrak.
KESIMPULAN
 Untuk efisiensi dan efektifitas pelaksanaan perbaikan kerusakan pekerjaan kontruksi dimasa pemeli-
haraan dipeelukan persiapan mulai dari survey kerusakan setiap item pekerjaan yang mana diperlukan
alat bantu berupa format yang sudah harus dipersiapkan oleh PPK.

 Data survey kerusakan dapat menjadi acuan perkiraan biaya perbaikan pekerjaan dimasa pemeli-
haraan, sehingga jaminan (5%) dari nilai kontrak, oleh PPK dijadikan daftar kwantitas biaya per-
baikan pekerjaan kontruksi.

 Dalam hal terdapat sisa anggaran perbaikan pekerjaan kontruksi setelah penyedia selesai melak-
sanakan kewajibannya PPK menyetorkan ke Kas Negara/ Daerah (Kondisi 100% kembali)
PERTANYAAN
1. Hal-hal yang perlu di klarifikasi oleh PPK kepada penerbit jaminan
untuk pekerjaan kontruksi adalah :
a) Nilai Jaminan
b) Nama Paket
c) Lokasi Kegiatan
d) Semuanya Benar

2. Nilai Jaminan Pemeliharaan Pekerjaan Kontruksi bagi Penawaran


dibawah 80% adalah :
a) 5% Nilai Kontrak
b) 5% HPS
c) 1-3% HPS
d) 1-3% Nilai Pagu
PERTANYAAN
3. Pekerjaan Peningkatan Jalan Senang-Bahagia Nilai Kontrak Rp. 4.030.587.000 (termasuk
PPN), Total nilai Jaminan Pemeliharaan Pekerjaan Kontruksi adalah :
a) 5% x Rp 4.030.587.000 (termasuk PPN)
b) 5% x Rp 4.030.587.000 (sebelum PPN)
c) 3% x Rp 4.030.587.000
d) 1% x Rp 4.030.587.000

4. (B-S) ; Masa Kontrak Sama Dengan Masa Pelaksanaan

5. (B-S) ; Jaminan Pemeliharaan Pekerjaan Kontruksi yang tidak dilaksanakan selama masa
pemeliharaan oleh Penyedia Jasa, Oleh PPK membuat surat Pencairan, Setelah Cair PPK
menyetorkan ke Kas Negara/Daerah

6. (B-S) ; Penyedia Jasa yang tidak Melaksanakan Kewajiban Perbaikan Pemeliharaan


Pekerjaan Kontruksi PPK mengusulkan ke PA/KPA dimasukan kedalam Daftar Hitam
selama 2 Tahun
TE RI MAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai