Anda di halaman 1dari 4

MANAGEMENT KONSTUKSI

“UTS”

NAMA : AKHYAT ANUGRAH RUSLAN

STAMBUK : F 221 18 070

KELAS : B

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ARSITEKTUR


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
Proyek adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan sesuatu atau serangkaian kegiatan yang
mencakup seluruh aspek yang menyangkut kepentingan, untuk mencapai tujuan yang
pengelolaannya tidak terlepas dari unsur-unsur manajemen.

Aturan-aturan yang membatasi pelaksanaan proyek adalah :

1. SPK/SPMK

2. Kontrak dan dokumen kontrak

3. (Surat perjanjian antara Pimpro/pimbagpro dan kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan)

4. RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat)

5. Gambar kerja :

 Shop drawing
 As built drawing

Tahap-tahap pelaksanaan proyek ada 3 macam yaitu

A. Tahap pra pelaksanaan proyek

Tahap pra pelaksanaan proyek ini meliputi :

1. Membuat persiapan/program secara detail untuk menunjang kelancaran pelaksanaan

2. Acuannya

 Dokumen kontrak
 RAB dan RAP
 Dokumen-dokumen lain

3. Kontraktor
 Memberikan jaminan bank dan uang muka
 Mempelajari isi kontrak

Dalam hal ini kontrak dibagi menjadi dua macam yaitu :

 Kontrak lumpsumKontrak lumsum adalah kontrak yang dilaksanakan sesuai dengan


gambar dan RKS dalam dokumen lelang yang nilainya pasti dan mengikat, kuantitas dari
masing-masing pekerjaan relatif pasti, gambar-gambar rencana dan spesifikasi lengkap
terperinci.

 Kontrak unit priceKontrak unit price adalah kontrak pengadaan barang / jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu berdasarkan harga satuan yg
pasti & tetap untuk setiap satuan pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang
volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara. Pembayaran kepada penyedia
jasa / kontraktor pelaksanaan berdasarkan hasil pengukuran bersama terhadap volume
pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan.

4. Merupakan masa mobilisasi (1-5 bulan)

 Masa ini strategis, kelancaran pada masa ini menentukan kelancaran pekerjaan
selanjutnya
 Sering dilaksanakan review design

5. Persiapan administratif yang dilakukan

 Surat menyurat (dengan pejabat setempat, pimpro/bagpro maupun konsultan)


 Membuat surat tugas (internal)
 Membuat laporan intern dan ekstern

6. Persiapan teknis yang dilakukan

 Struktur organisasi proyek


 Time schedule atau master schedule
 Metode kerja/metode pelaksanaan
 Kantor lapangan (base camp, gudang, direksi keet)
 Bangunan utilitas (PLN, Telkom, PDAM)
 Survey letak quarry
 Membuat shop drawing
 Pengukuran
 Membuat fasilitas penunjang (Access road, jembatan darurat, pagar pengaman)

B. Tahap pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan proyek konstruksi secara umum. Dalam tahap
pelaksanaan ada tiga target yang harus dicapai, yaitu :

 Taget prestasi
 Target waktu
 Target biaya

Dalam tahap ini memungkinkan sekali untuk terjadiya perubahan metode kerja dan reshedulling.
Dalam pelaksanaan pada tahap ini harus selalu dilakuan hal berikut ini :

 Pengendalian biaya/keuangan (pengendalian bahan, alat, pekerja)


 Pengendalian waktu (rencana kerja realistis, memperhatikan pekerjaan-pekerjaan kritis,
evaluasi kurva S)
 Pengendalian mutu (memperhatikan spesifikasi teknis)

C. Tahap akhir pelaksanaan

Ini adalah tahap saat proyek sudah selesia dilaksanakan PHO dan FHO. Pada tahap ini
diusahakan proyek tidak terlambat, karena apabila terlambat akan terkena denda sebesar 1% dari
nilai kontak sampai setinggi-tingginya 10% dari  nilai kontrak. Tenggang waktu antara PHO dan
FHO adalah masa pemeliharaan. Semua cacat pada bangunan yang terjadi pada masa
pemeliharaan menjadi tanggung jawab penuh dari kontraktor untuk memperbaikinya.

Anda mungkin juga menyukai