JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM – P)
Diusulkan oleh:
IKA NUR SEPTIANI (H0908114)
C. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Adakah pengaruh subtitusi tepung tempe terhadap nilai gizi bolu kukus?
2. Adakah pengaruh subtitusi tepung tempe berbagai variasi konsentrasi
(10%, 15%, dan 20%) terhadap kualitas sensoris dan tingkat penerimaan
konsumen terhadap bolu kukus?
D. TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh subtitusi tepung tempe terhadap nilai gizi bolu
kukus ditinjau dari kandungan protein.
2. Mengetahui pengaruh subtitusi tepung tempe berbagai variasi konsentrasi
(10%, 15%, dan 20%) terhadap kualitas sensoris dan tingkat penerimaan
konsumen terhadap bolu kukus.
F. KEGUNAAN
1. Meningkatkan konsumsi tempe dengan produk yang bervariasi untuk
masyarakat.
2. Meningkatkan nilai ekonomis tempe kedelai bagi petani kedelai, dan
pengusaha tempe sehingga tempe tidak lagi dianggap sebagai bahan
makanan kalangan sosial tingkat rendah.
3. Memberikan tambahan pengetahuan bagi masyarakat tentang ciri, sifat,
jenis dan kandungan gizi bahan–bahan bolu kukus serta teknik–teknik
pengolahannya sehingga masyarakat dapat membuat bolu kukus sendiri
untuk keluarga.
G.TINJAUAN PUSTAKA
1. Bolu kukus
Bolu kukus termasuk salah satu jenis kue yang sudah lama dikenal
dan mudah didapatkan di toko-toko, pasar tradisional maupun
supermarket dengan berbagai kualitas mulai dari kualitas tingkat rendah
sampai kualitas tingkat tinggi yang dapat dinikmati kelezatannya oleh
semua kalangan usia baik anak-anak, dewasa,orang tua, maupun manula
karena bolunya empuk, tampilannya yang cantik merekah dengan
semburat warna yang menarik dan aroma yang harum serta berasa manis.
Bolu kukus adalah kue yang dibuat dari tepung terigu, gula pasir, telur
ayam, air dan emulsifier dicampur sampai mengembang kemudian
diselesaikan dengan cara dikukus. Ciri khas bolu kukus seperti yang
sudah dikenal selama ini menggunakan paper cup, berbentuk mangkuk
dengan permukaan yang merekah dalam warna putih semburat warna lain
diatasnya (Erwin, 2004). Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan
bolu kukus haruslah bahan-bahan yang berkualitas, agar dapat
menghasilkan bolu kukus yang berkualitas pula. Adapun bahan-bahan
utama yang digunakan yaitu tepung terigu, gula pasir, telur ayam, air dan
emulsifier.
a. Tepung terigu
Terigu merupakan bahan utama pada proses pembuatan berbagai
kue. Tepung terigu adalah tepung yang terbuat dari biji gandum
melalui proses penggilingan. Umumnya penggolongan tepung terigu
berdasarkan kandungan proteinnya. Biasanya jenis yang tersedia di
pasar memiliki kandungan protein berkisar antara 8 – 9%, 10,5 –
11,5% dan 12 – 14%.
Dalam pembuatan makanan, hal yang harus diperhatikan ialah
ketepatan penggunaan jenis tepung terigu. Tepung terigu berprotein 12
– 14% ideal untuk pembuatan roti dan mie, 10,5 – 11,5% untuk
biskuit, pastry/pie dan donat sedangkan untuk gorengan, cake dan
wafer gunakan yang berprotein 8 – 9%. Jadi suatu tepung terigu belum
tentu sesuai dengan semua makanan.
Menurut Mudjajanto (2004), berdasarkan kandungan gluten
(protein), tepung terigu yang beredar dipasaran dapat dibedakan 3
macam sebagai berikut :
a. Hard flour. Tepung ini berkualitas paling baik.
Kandungan proteinnya 12 – 13%. Tepung ini biasanya digunakan
untuk pembuatan roti dan mie berkualitas tinggi. Contohnya terigu
Cakra Kembar atau Kereta Kencana. Tepung terigu yang
mempunyai kandungan protein tinggi, terbuat dari biji gandum yang
mempunyai karakteristik luar yang keras dan tidak mudah pecah.
Gandum ini mudah digiling, menghasilkan tepung dengan kualitas
yang baik, mengandung protein bermutu tinggi, adonan hasil
tepungnya mempunyai daya serap yang tinggi, menghasilkan
adonan yang kuat, kenyal dan memilki daya kembang yang baik.
b. Medium hard flour. Terigu jenis ini mengandung
proteinn 9,5 – 11%. Tepung ini banyak digunakan untuk pembuatan
roti, mie, dan macam-macam kue, serta biskuit. Contohnya : terigu
Segitiga Biru.
c. Soft flour. Terigu ini mengandung protein sebesar 7 –
8,5%. Penggunaannya cocok sebagai bahan pembuatan kue dan
biskuit. Contohnya terigu Kunci Biru.
Pada penelitian ini menggunakan tepung terigu jenis sedang
(medium wheat). Tepung jenis ini dapat dibuat bolu karena memiliki
sifat gluten sedang dengan kadar protein 10 – 11%. Pada pembuatan
bolu kukus, tepung terigu berfungsi untuk membentuk susunan atau
kerangka bolu serta untuk menahan bahan-bahan lainnya agar bolu
tidak runtuh (Suhardjito, 2006). Agar terigu dapat berfungsi dengan
baik diperlukan terigu yang berkualitas baik, yaitu dapat diketahui
dengan warna tepung putih bersih, tidak ada kotoran, tidak berbau
apek, tidak terdapat kutu dan tidak menggumpal.
b. Gula pasir
Gula pasir yang beredar di pasar diperoleh dari tebu atau bit gula
yang telah dibersihkan. Gula pasir merupakan 99,9% sakarose murni
yang dikristalkan. Dilihat secara kimia, gula dibagi menjadi dua jenis
yaitu gula sederhana seperti glukose atau dextrose, fruktose dan
galaktose; gula majemuk seperti sakarose, maltose, laktose, dll
(Suhardjito, 2006).
Gula yang biasa digunakan dalam pembuatan bolu kukus adalah
gula pasir (sakarose). Dalam penelitian ini juga menggunakan gula
pasir karena derajat kemanisan mencapai 100%, mudah didapat
dipasaran dan dalam penelitian ini penggunaan gula tidak dikenai
perlakuan penelitian. Untuk keempat sampel penelitian menggunakan
jenis dan jumlah gula yang sama yaitu gula pasir sebanyak 200g.
Dalam pembuatan bolu kukus, disarankan menggunakan gula pasir
yang butirannya halus agar proses mixing tidak terlalu lama dan gula
pasir berwarna putih agar bolu yang dihasilkan berwarna putih bersih
(Erwin, 2004) .
Fungsi gula dalam pembuatan bolu kukus adalah pemberi rasa
manis, membuat susunan dan butiran adonan menjadi halus dan lembut
serta dapat mengawetkan bolu. Komposisi nutrisi gula tiap 100 gr dapt
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi gizi gula tiap 100 gr
Pemotongan ukuran 1 x 1 x
0,5 cm
Penggilingan
Penyaringan ayakan 60
mesh
Penyangraian
Tepung tempe
H.METODE PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Pangan dan Gizi
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Lama pelaksanaan penelitian direncanakan 5 bulan.
2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terutama adalah tepung
terigu, tepung tempe, telur ayam, gula pasir, SP (emulsifier), air, dan
minyak goreng, dapat pula ditambahkan sedikit essen frambos. Kesemua
bahan tersebut dapat diperoleh dari Pasar Gede, Surakarta. Peralatan yang
digunakan untuk membuat bolu kukus ini adalah timbangan bahan, mixer,
wadah adonan, spatula, cetakan bolu kukus dan paper cup, pengukus,
penjapit, serbet, serta seperangkat kompor gas.
3. Tahap Penelitian
a. Preparasi Sampel
Tahap persiapan meliputi seleksi bahan sesuai dengan kualitas
terbaik bahan yang akan digunakan. Persiapan alat dengan
memperhatikan semua alat dalam keadaan bersih, kering dan tidak
cacat. Penimbangan bahan secara tepat sesuai dengan kebutuhan,
penggunaan alat ukur standar dapat menghindarkan dari kesalahan
dalam pengukuran bahan. Komposisi bahan bolu kukus adalah: 200
gram tepung terigu, 200 gram gula halus, 200 gram air, 50 gram telur
ayam, 5 gram SP, dan 10 gram minyak goreng, serta subtitusi tepung
tempe dengan berbagai variasi komposisi yaitu 10%, 15%, dan 20%.
Adapun proses pembuatan bolu kukus selengkapnya dapat dilihat
dalam diagram berikut ini:
Bahan
Pencampuran
Pencetakan
Pengukusan
Bolu kukus
a. Analisis Data
Rancangan percobaan berupa rancangan dengan satu faktor yaitu
dengan variasi subtitusi tepung tempe pada pembuatan bolu kukus.
Data hasil pengujian dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA). Apabila
hasil analisis tersebut menunjukkan berbeda nyata antara perlakuan,
maka dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5% (Heryanto, 1996).
Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13.0.
I. JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan Bulan ke-
1 Persiapan penelitian 1 2 3 4 5
a. Perijinan pemakaian
laboratorium dan c x
peminjaman peralatan
b. Persiapan peralatan
x x
dan bahan
2 Pelaksanaan penelitian
a. Pembuatan bolu
x x x x
kukus
b. Uji kadar protein x x x x
c. Uji organoleptik x x x x
d. Analisis data x x x x
4 Penyusunan Laporan
Pembuatan draft
x x x x
laporan
Pembuatan laporan x x x x x
Pengiriman laporan x x x
J. BIAYA
Harga
No Perincian pengeluaran Satuan Volume Total (Rp)
satuan (Rp)
1 Honorarium Bulan 5 75.000 375.000
Bahan dan alat
2
penelitian
Bahan
Tepung terigu Kg 6 15.000 90.000
Tepung tempe Kg 4 75.000 300.000
Telur ayam Kg 5 15.000 75.000
Gula halus Kg 5 20.000 100.000
Emulsifier SP Kg 1 40.500 40.000
Minyak goreng Liter 1 127.500 125.000
Air Liter – – –
Essen frambos Botol 1 20.000 20.000
Sewa peralatan dan
pemakaian Bulan 4 400.000 1.600.000
laboratoruim
3 Analisa produk
Uji kadar protein Sample 4 100.000 400.000
Uji kesukaan Sample 20x4 20.000 1.600.000
Uji sensoris Sample 20x4 20.000 1.600.000
4 Laporan
Rim 2 50.000 100.000
Kertas Set 2 50.000 100.000
Tinta printer Set 1 30.000 30.000
CD Eksempla 1 100.000 100.000
Pembuatan proposal r 6 100.000 600.000
Pembuatan laporan Eksempla
r
5 Transportasi
Perjalanan pembelian
PP 2 100.000 200.000
bahan
6 Lain-lain
Dokumentasi Set 1 250.000 250.000
Penelusuran pustaka Paket 1 95.000 95.000
Reward panelis Orang 20 10.000 200.000
Total biaya 8.000.000
DAFTAR PUSTAKA