Anda di halaman 1dari 1

I.

Pendahuluan

I.1 Latarbelakang
Negara-negara tropis seperti Kolombia dan Brasil, memiliki buah-
buahan eksotis dan memiliki potensi besar untuk eksploitasi sumber daya
untuk mendapatkan senyawa bioaktif dari buah yang kurang dimanfaatkan
seperti buah persik (Bactris gasi-paes), dimana buah ini dapat digunakan
sebagai bahan aktif dalam produk-produk farmasi, dapat mengendalikan
proses oksidasi dalam pengolahan makanan, produksi makanan dalam bidang
nutrasetikal dengan nilai tambah tinggi serta dalam industri kosmetik.
Buah ini memiliki mesocarp berdaging dan berserat warna kuning atau
oranye tua, hal itu bisa dianggap sebagai buah dengan nilai gizi tinggi karena
kandungan seratnya yang tinggi, minyak-minyak atsiri, karoten, 8 asam amino
esensial, dan sebagai sumber energi. Namun, hal utama yang ditekankan dari
penelitian baru-baru ini pada buah persik adalah kandungan karoten yang
dapat diperoleh pada buah persik sebagai prekursor vitamin A dari antioksidan
yang tinggi karena dapat menangkap radikal bebas karena sistem ikatan ganda
yang terkonjugasi.
Ekstraksi dengan cairan superkritis adalah teknik yang menggunakan
sifat fluida di atas titik kritisnya untuk secara selektif mengekstraksi
komponen yang larut dari bahan tanaman mentah. Selain itu, karbon dioksida
superkritis diakui sebagai pelarut ideal untuk senyawa ekstraksi aktif karena
tidak beracun, tidak eksplosif, mudah dibaca, mudah dihilangkan dari ekstrak
akhir, tidak menyebabkan gangguan pada biokomput, dan sifat biologisnya
dapat diawetkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi senyawa
bioaktif dari ekstrak yang diperoleh dari buah persik menggunakan superkritis
karbondioksida (Sc-CO2) pada tekanan dan suhu yang berbeda. Variabel-
variabel berikut dievaluasi: hasil ekstraksi, kandungan fenolik total (TPC),
flavonoid total (TF), total karotenoid dan aktivitas antioksidan (AA%) dengan
metode β-carotene bleaching (BCB) dari masing-masing ekstrak yang
diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai