Anda di halaman 1dari 23

ВАВ І

HAKIKAT MANAJEMEN PERKANTORAN

BALIA)

1. Definisi Manajemen Perkantoran

Manajemen perkantoran adalah penjurusan dan pengawasan sebuah kantor untuk

mencapai tujuannya yang khusus dengan cara yang sehemat-hematnya.

2. Fungsi Kantor

Fungsi kantor adalah untuk memberikan pelayanan komunikasi dan catatan-

catatan. Secara terinci fungsi kantor itu adalah sebagai berikut:

a. Untuk menerima keterangan.

Misalnya: surat-surat, harga-harga, dan sebagainya.

b. Untuk mencatat keterangan.

Misalnya: catatan-catatan tentang pegawai, harga, dan sebagainya.

c. Untuk menyusun keterangan.

Misalnya: dalam pembiayaan, pembukuan, dan sebagainya.

d. Untuk memberi keterangan.

Misalnya: Daftar barang-barang dagangan, taksiran-taksiran, dan sebagainya.

e. Untuk menjamin aktiva.

Misalnya: pemeliharaan uang kontan, pengadaan persediaan, dan sebagainya.


3. Fungsi Kantor Dalam Perusahaan

Fungsi kantor dalam perusahaan adalah:

a. Biasanya bersifat tambahan terhadap tujuan pokok

perusahaan. Misalnya produksi pabrik mendahului administrasi kantor

b. Melengkapi tujuan pokok perusahaan

Adalah tidak mungkin menjalankan pabrik tanpa penyusunan upah, pembelian

bahan-bahan, dan sebagainya.

C. Mengawasi faktor-faktor produksi.

Misalnya dengan pengawasan budgeter, pengawasan pegawai-pegawai dan

keuangan.

4. Definisi Kantor

Kantor adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan

pekerjaan tata usaha (pekerjaan kantor, pekerjaan tulis-menulis), dengan nama apa

pun juga tempat tersebut mungkin diberikan.

5. Aspek-Aspek Manajemen Perkantoran

Aspek-aspek manajemen perkantoran adalah aspek-aspek efisiensi kantor.

6. Tugas Seorang Manajer Kantor

Tugas pokok seorang manajer kantor adalah menjuruskan dan mengawasi kantor

untuk mencapai tujuannya. sementara itu memberikan imbangan perhatian yang


layak terhadap semua aspek yang telah ditunjukkan dalam angka 5 tersebut di

atas.

Perlu diperhatikan bahwa seorang manajer kantor adalah juga seorang pengawas

kantor, tetapi seorang pengawas kantor belum tentu merupakan seorang manajer

kantor. Di samping tugas-tugas yang dicatat di bawah, seorang manajer kantor

berhubungan dengan benda-benda atau barang-barang seperti mesin-mesin, tata-

ruang kantor, dan sebagainya.

7. Definisi Pengawas Kantor

Seorang pengawas kantor adalah seseorang yang mengawasi pekerjaan dari lain-

lain orang dan yang mungkin menjadi bawahan dari seorang manajer kantor. Perlu

diperhatikan bahwa seorang manajer kantor adalah juga seorang pengawas.

8. Tugas Seorang Pengawas Kantor

Tugas seorang pengawas kantor adalah:

a. Tugas pokok

1* Memberi instruksi untuk melaksanakan pekerjaan.

2* Mengawasi pegawai-pegawai untuk mengetahui apakah pekerjaan telah

dilaksanakan.

3* Melatih pegawai-pegawai untuk melaksanakan pekerjaan.

4* Memelihara hubungan-antar-manusia yang baik dengan para pegawai.

b Dalam hubungannya dengan pekerjaan


1* Merencanakan pekerjaan seksi.

2* Mengusahakan agar pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

3* Menjamin adanya ketelitian.

4* Mengkoordinasikan pekerjaan dengan seksi-seksi atau bagian-bagian lain.

5* Membagi pekerjaan secara adil.

6° Mengembangkan metode-metode baru untuk melaksanakan.

Dalam hubungannya dengan orang-orang bawahan

1* Melatih orang-orang bawahan.

2* Mengembangkan latihan magang.

3* Mendelegasikan tanggung jawab.

4* Mendamaikan perselisihan-perselisihan perseorangan.

5* Memberi hutang, apabila perlu.

6* Memelihara disiplin, memberi celaan, apabila perlu.

d. Dalam hubungannya dengan para atasan dan teman-teman sekerja

1* Menerima tanggung jawab atas pekerjaan kantor,

2* Bekerjasama dengan pengawas-pengawas lainnya.

3* Mengizinkan dan mendorong pertukaran pegawai.

4* Melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan.


BAB II

ORGANISASI KANTOR

1. Definisi Organisasi

Organisasi adalah kerangka, di dalam mana orang bertindak; organisasi

mengandung penyusunan tenaga dan pembagian tugas.

2. Alasan Pentingnya Organisasi

Organisasi adalah penting, karena:

a. Organisasi mengandung delegasi tugas (seseorang terdapat mengerjakan sendiri

segala-galanya).

b. Organisasi mempengaruhi koordinasi.

c. Organisasi menentukan tanggung jawab jabatan pesorangan.

d. Organisasi merumuskan otoritas untuk melaksanakan tugas

e. Organisasi dapat mempengaruhi motivasi dan semangat kerja pegawai

3. Prinsip-prinsip Organisasi Yang Baik

Prinsip-prinsip organisasi yang baik adalah:

a. Harus ada garis-garis otoritas yang jelas dari bagian puncak sampai bagian

terbawah perusahaan

b. Otoritas harus dihubungkan dengan tanggung-jawab


c. Jenjang pengawasan harus tepat.

d. Pengawasan pusat dengan desentralisasi yang maksimum.

e. Jangan ada terlalu banyak tingkatan manajemen.

f. Menjamin adanya garis komunikasi yang baik, secara mendatar maupun secara

vertikal. Otoritas dan tanggung jawab harus dirumuskan.

h. Menggunakan prinsip spesialisasi dengan sebaik-baiknya.

4. Delegasi

Delegasi adalah pemindahan pelaksanaan tugas perseorangan kepada orang lain,

artinya memindahkan kekuasaan untuk membuat keputusan atau untuk

mengambil tindakan.

Dalam teori tanggung jawab tidak dapat didelegasikan, hanya otoritas yang dapat

didelegasikan.

Dengan delegasi adalah penting untuk memutuskan tugas apakah yang akan

didelegasikan dan berapa jumlahnya. Delegasi merupakan aspek sentralisasi.

5. Sentralisasi

Sentralisasi berarti titik berat pada pengawasan dari pusat seperti yang dinyatakan

oleh instruksi-instruksi secara terinci dari kantor pusat mengenai pekerjaan apakah

yang harus dilakukan, bagaimana, dan bilamana pekerjaan tersebut harus

dilakukan, kemudian menuntut adanya laporan-laporan yang sering dan teratur

tentang pekerjaan tersebut.


Keuntungan sentralisasi adalah:

a. Pengawasan administrasi yang lebih baik.

b. Beban-beban maksimum dapat dikendalikan dengan lebih mudah.

c. Pengawasan dapat sesuai dengan standar.

d. Penggunaan mesin-mesin yang lebih baik.

e. Penggunaan para ahli dan saran yang paling baik.

f. Fleksibilitas yang lebih besar dalam penggunaan tenaga kerja.

Kerugian sentralisasi adalah:

a. Pengawasan yang terlalu ketat dapat mengakibatkan frustrasi pegawai.

b. Menambah pekerjaan tata-usaha dan surat-menyurat (burokrasi).

c. Penangguhan dalam pelaksanaan pekerjaan.

d. Adalah tidak baik pengawasan dari jauh, misalnya adallah tidak praktis

peraturan dibuat oleh pemimpin yang jauh dari pekerjaan.

6. Pelayanan Kantor Yang Dapat Disentralisasikan

Pelayanan-pelayanan kantor yang dapat disentralisasikan

adalah:

a. Surat-surat yang diterima dan yang dikirimkan.

b. Telpon, tilgrap. dan metode-metode komunikasi lainnya.


c. Penerimaan tamu.

d. Penggandaan surat-surat (termasuk fotokopi).

e. Penyimpanan surat-surat dan warkat-warkat.

f. Pengetikan (bagian pengetikan pusat).

g. Pekerjaan menghitung.

h. Perlengkapan kantor dan alat tulis-menulis

i. Pengawasan formulir.

j. Pembersihan kantor dan kantin.

k. Latihan dan pengerjaan pegawai tata-usaha.

7. Tipe-Tipe Organisasi

Tipe-tipe organisasi adalah sebagai berikut:

- Tipe lini

Organisasi tipe ini adalah organisasi, di mana kekuasaan dan tanggung jawab

mengalir dalam suatu garis lurus dari bagian puncak ke bagian terbawah

perusahaan: di mana kekuasaan dan tanggung jawab terdapat paling besar pada

puncak dan mengecil pada tingkat manajemen yang lebih rendah dan di mana

masing-masing individu bertanggung jawab hanya kepada satu orang yang lebih

tinggi tingkatnya.

Kerugian organisasi lini adalah:


a. Cenderung untuk menjadi kaku dan tidak fleksibel.

b. Bersifat otokratis dan dapat menjadi diktatoris.

c. Para pemimpin dapat terlalu banyak dibebani dengan pekerjaan

d. Kepentingan bagian mungkin didahulukan daripada kepentingan perusahaan.

e. Tidak adanya seorang pemimpin dapat membahayakan.

f. Sulit dilaksanakan dalam suatu organisasi yang besar.

- Tipe fungsional

Organisasi tipe fungsional adalah organisasi, di mana ahli-ahli ditunjuk untuk

memberikan nasihat tentang suatu macam pekerjaan tertentu di seluruh organisasi

Keuntungan organisasi fungsional adalah:

a. Dapat diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari para ahli (memberi advis

kepada pegawai-pegawai lini).

b. Ada koordinasi yang lebih baik.

c. Memudahkan pengawasan sentral.

Kerugian organisasi fungsional adalah:

a. Dapat mengandung banyak biaya tambahan.

b. Kekembaran kekuasaan dapat menimbulkan perselisihan

c. Inisiatif para pengawas dapat dihambat.

d. Dari sudut pandangan para pekerja, mungkin terdapat terlalu banyak kepala.
- . Tipe lini dan staf

Organisasi tipe lini dan staf merupakan gabungan tipe organisasi lini dan

organisasi fungsional dan dalam teori tipe organisasi ini mengambil keuntungan

dari masing-masing tipe.

Keuntungan organisasi lini dan staf adalah:

a. Menetapkan tanggung jawab.

b. Disiplin yang lebih baik.

c. Diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari para ahli.

Kerugian organisasi lini dan staf adalah:

a. Apabila tugas-tugas tidak dirumuskan dengan jelas dapat menimbulkan

kekacauan.

b. Apabila pegawai-pegawai staf (fungsional) mempunyai kekuasaan eksekutif

mungkin hal ini dapat menimbulkan perselisihan dengan pegawai-pegawai lini.

c. Keterangan para ahli sampai kepada para pekerja melalui pegawai-pegawai lini,

karenanya ada bahaya salah tafsir dan salah pengertian.

d. Pengawas lini dapat merasa tidak senang dengan kegiatan pegawai staf.

- Tipe panitia

Organisasi tipe panitia adalah organisasi, di mana sebuah panitia manajemen

dibantu oleh sejumlah panitia penasihat yang tetap. Organisasi tipe ini masih perlu

memiliki beberapa unsur organisasi lini.


Keuntungan organisasi panitia adalah:

a. Dapat dihimpun banyak sudut pandangan

b. Memberi bantuan dengan koordinasi.

c. Merupakan media yang baik untuk pendidikan dan pelatihan

d. Merupakan media yang baik untuk menyebarkan keterangan.

e. Dapat diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari

Kerugian organisasi panitia adalah:

a. Pertemuan panitia memerlukan waktu yang banyak dari para anggotanya.

b. Anggota-anggota panitia mungkin tidak mengetahui rincian-rincian yang

praktis.

c. Tindakan mungkin lamban dan merupakan hasil kompromi.

d. Mengurangi kekuasaan pegawai lini.

e. Individu-individu yang agresif dapat mempengaruhi panitia.

BAB III

LINGKUNGAN KANTOR 201


1. Pendahuluan

Lingkungan kantor terdiri atas gedung kantor, perkakas dan tata-ruang kantor,

serta kondisi-kondisi fisik, di dalam mana pegawai melaksanakan pekerjaan. Bab

ini hanya membicarakan masalah gedung kantor, tata-ruang, dan perkakas

(perabot) kantor.

2. Membeli Bangunan Kantor Baru

Dalam membeli bangunan kantor baru faktor-faktor penting yang perlu

diperhatikan adalah:

a Letak

Meliputi hal dekatnya dengan pengangkutan, fasilitas-fasilitas bank, kantor pos,

rumah-makan, pasar, para langganan, dan sebagainya.

b. Kelayakan

Yang paling penting adalah ukuran luas lantai untuk waktu sekarang dan

kemungkinan untuk perluasan di masa yang akan datang.

c. Pertimbangan keuangan

Meliputi biaya modal dan biaya pemeliharaan serta biaya penggantian gedung-

gedung lama.

d Faktor-faktor fisik
Meliputi alat untuk naik turun di rumah yang bertingkat, alat pemanas,

penerangan, dan sebagainya.

Letak kantor di luar kota mempunyai keuntungan dan kerugian

=> Kerugian letak kantor di luar kota adalah

a. Hubungan dengan teman-teman perusahaan di kota dan dengan para langganan

kurang.

b. Komunikasi dengan kota mungkin sulit.

c. Mungkin masih diperlukan adanya kantor di kota.

d. Pengaruh kurang.

e. Pemindahan pegawai dari kota (biaya).

f. Mungkin sulit mencari pegawai-pegawai ahli.

3. Letak Bagian-Bagian

Letak bagian-bagian menunjukkan susunan kantor dalam gedung. Perlu

diperhatikan bahwa tata-ruang menunjukkan susunan perkakas dalam suatu

kantor.

4. Kantor Yang Terbuka

Kantor yang terbuka adalah suatu ruangan yang besar, di mana beberapa seksi

atau bagian bekerjasama, bukan dalam ruangan-ruangan yang terpisah.

Keuntungan kantor yang terbuka adalah:


a. Pengawasan yang lebih baik.

b. Penghematan dalam luas lantai.

c. Fleksibilitas tata-ruang yang lebih besar.

d. Penghematan dalam penerangan.

e. Penempatan dan penggunaan mesin-mesin dan perlengkapan yang lebih baik.

f. Pengurangan kepergian pegawai.

Kerugian kantor yang terbuka adalah:

a. Suasana yang tidak berhubungan dengan orang perseorangan

b. Suara gaduh.

c. Dapat mendorong kondisi yang ramai.

d. Tidak baik bagi kesehatan pegawai (masuk angin).

e. Sukar memperoleh ventilasi dan pemanasan yang sesuai untuk setiap orang.

f. Bingung karena tamu.

5. Perabot Kantor

Perabot kantor yang baik menghemat gerakan pegawai, membantu pengawasan

pegawai, dan menambah kesehatan serta efisiensi pegawai.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan apabila membeli perabot kantor adalah:

a. Harus menghemat ruang lantai.


b. Harus fungsional dalam hubungannya dengan pekerjaan yang akan dilakukan.

į. Tinggi meja dan kursi harus sepadan. d. Tidak begitu berat, agar mudah

dipindah-pindahkan.

e. Harus ada ruang yang cukup di bagian bawah untuk membersihkan. Ingat akan

kesehatan.

f. Biaya modal

& Perabot logam adalah lebih baik ketimbang perabot kayu terhadap bahaya

kebakaran.

6. Tata-Ruang Kantor

Tata-ruang kantor menunjukkan penentuan syarat-syarat ruang dan

penggunaannya secara terinci daripada ruang ini untuk memberikan susunan

perabot dan perlengkapan yang paling praktis yang diperlukan untuk

melaksanakan pekerjaan kantor.

Pentingnya tata ruang kantor yang direncanakan dengan baik adalah:

a. Menambah efisiensi.

b. Menghemat penggunaan ruang lantai.

c. Mempengaruhi semangat kerja pegawai

d. Ada penghematan karena pengawasan yang lebih baik komunikasi yang lebih

sempurna, dan arus pekerjaan yang lebih lancar dsb.

Prinsip-prinsip tata-ruang adalah:


a. Arus pekerjaan yang sederhana, yang membatasi mondar-mandirnya pegawai

dan kertas sampai yang seminimum-minimumnya.

b. Ruang lantai harus bebas daripada rintangan (almari

c. Meja-meja menghadap ke arah yang sama,

d. Ruang kerja yang seminimum-minimumnya.

e. Perlengkapan kantor harus ditaruh dekat dengan pekerja-pekerja yang

menggunakannya.

f. Jumlah gang jalan sempit) yang cukup dengan luas yang awas memadai.

g. Pekerjaan terinci yang memerlukan penerangan banyak harus ditempatkan

dekat jendela.

h. Mesin-mesin yang suaranya gaduh harus ditaruh dalam ruangan yang terpisah.

i. Tata-ruang harus seimbang dan nampak menyenangkan, Pendekatan Praktis

Pendekatan yang praktis adalah sebagai berikut:

a. Buatlah rencana ruang kantor dengan menggunakan skala

b. Perhatikan rencana jalan masuk, jendela, dan sebagainуа.

c. Tentukan jumlah dan ukuran semua perkakas dan perlengkapan

d. Guntinglah model-model dari semua perkakas dan perlengkapan

e. Bicarakan dengan kepala-kepala seksi mengenai ruang yang diperlukan untuk

tiap pegawai.
f. Buat model-model pada rencana sesuai dengan prinsip-prinsip tata-ruang

(periksa atas).

g. Perhatikan nama pekerja, telpon dan sebagainya.

h. Ajukan kepada pucuk pimpinan untuk mendapatkan persetujuannya.

BAB IV

KONDISI FISIK

1. Pentingnya kondisi Fisik

Kondisi fisik adalah penting, karena:

a. Mempengaruhi kesehatan pegawai (ingat pengaruh penerangan yang jelek

terhadap penglihatan; suara yang gaduh terhadap syaraf: terlalu banyak orang

terhadap semangat kerja dan angin terhadap kesehatan badan).

b. Pengaruhnya terhadap efisiensi kantor (penerangan yang jelek mengakibatkan

kesalahan-kesalahan: suara yang gaduh, pemanasan, dan ventilasi yang jelek dapat

menimbulkan kekacauan).

2. Akta Dasar Bangunan Kantor-Kantor, Toko-Toko, Dan Sebagainya Tahun

1963

Akta dasar tersebut antara lain:

a. Merumuskan apa yang dimaksud dengan kantor


b. Menentukan standar minimum mengenai aspek-aspek berikut:

1. Kebersihan

2. Pencegahan adanya terlalu banyak orang.

3. Suhu (temperatur).

4. Ventilasi.

5. Penerangan

6. Jaminan kesehatan

7. Bantuan pertama.

8. Fasilitas-fasilitas cucian.

9. Air minum

10. Akomodasi untuk berpakaian.

11. Tempat duduk untuk pekerja

12. Fasilitas makan.

13. Tindakan pencegah kebakaran.

c. Menentukan standar yang tepat mengenai:

1. Temperatur (suhu, drajat panas).

2. Luas ruangan yang minimum bagi pekerja.

3. Jaminan kesehatan.
4. Air minum, dan sebagainya

Tindakan keselamatan kerja meliputi antara lain:

1. Pemeriksaan mesin-mesin secara teratur.

2. Tidak ada kabel-kabel telpon yang terletak di atas lantai.

3. Mengusahakan agar lemari-lemari tidak jatuh, misalnya jangan mengisi laci

sebelah atas apabila laci sebelah bawah kosong.

BAB XI

PROSEDUR PERKANTORAN

1. Definisi Prosedur Perkantoran

Prosedur perkantoran atau sistem perkantoran adalah urutan langkah-langkah

(atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di dalam mana pekerjaan dilakukan

dan berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya,

bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang melakukannya,

2. Pentingnya Sistem Perkantoran

Sistem perkantoran adalah penting, karena sistem perkantoran yang baik:

a. Mengakibatkan pekerjaan kantor menjadi lebih lancar (artinya arus pekerjaan

yang lebih baik).

b. Memberikan pengawasan yang lebih baik mengenai apa yang dilakukan dan

bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan.


c. Mengakibatkan penghematan dalam biaya tetap dan biaya tambahan.

d. Mengakibatkan koordinasi yang lebih baik di antara bagian-bagian yang

berlainan.

e. Membantu dalam latihan pegawai-pegawai baru.

f. Dihubungkan dengan formulir perkantoran,

3. Tujuan Bagan

Tujuan bagan analisis prosedur adalah untuk membuat ikhtisar tentang

pelaksanaan pekerjaan yang berlainan, menganalisis macam pelaksanaan

pekerjaan, memberikan urutan dan waktu yang dipergunakan untuk masing-

masing pelaksanaan pekerjaan dan tempat yang dilalui oleh dokumen. Bagan

analisis prosedur merupakan bagan yang terpenting yang dipergunakan dalam

analisis sistem dan menggunakan simbol studi pekerjaan untuk menunjukkan

macam pelaksanaan pekerjaan yang berlainan.

BAB XII

PENGAWASAN PEKERJAAN

1. Pengawasan

Pengawasan berarti kemampuan untuk menjuruskan dan memberikan motivasi

serta untuk mengetahui apa yang sesungguhnya telah dilakukan dibandingkan

dengan apa yang harus dilakukan. Pengawasan mengandung pembuatan standar


untuk mengadakan perbandingan dan standar mengandung pengukuran pekerjaan

kantor.

Pengawasan dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu:

a Pengarasan mengenai jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan

b. Pengawasan mengenai mutu pekerjaan yang telah diselesaikan

c. Pengawasan mengenai unsur waktu atau penentuan waktu

2. Pengawasan Jumlah (Kuantitas)

Kebanyakan pekerjaan kantor sifatnya tidak rutin dan tidak berulang dan

karenanya tidak dapat diukur dengan tepat. Sebaliknya banyak juga pekerjaan

yang dapat diukur, seperti pengetikan dokumen-dokumen yang bersifat rutin,

penyimpanan surat-surat, dan sebagainya.

Meskipun hasil pekerjaan perseorangan tidak dapat diukur, tetapi hasil pekerjaan

seksi atau bagian dapat diukur.

3. Menghapuskan Penghalang

Suatu penghalang dalam pekerjaan kantor terjadi apabila pekerjaan yang

tertimbun pada suatu titik tertentu mengakibatkan penangguhan.

4. Pengawasan Mutu (Kualitas)

Mutu pekerjaan kantor sering barada di bawah apa yang seharusnya dan sampai

tingkat tertentu tergantung kepada latihan pegawai, pengawasan dan


pemeriksaannya. Untuk mengadakan pengawasan mutu diperlukan adanya

pencatatan jumlah kesalahan per orang secara teratur

dan teliti. Suatu teknik pengawasan yang baik diberikan oleh penggunaan

pengawasan kualitas secara statistik, di mana kesalahan-kesalahan dibuat pada

suatu bagan dengan batas bawah yang menunjukkan "kesalahan-kesalahan karena

sebab-sebab luar” dan batas atas kesalahan-kesalahan yang dapat diterima.

Kesalahan-kesalahan lainnya memerlukan pemeriksaan.

5. Sebab-Sebab Kesalahan Dalam Pekerjaan Tata usaha

6. Pemeriksaan Pekerjaan

Adalah tidak perlu memeriksa semua pekerjaan yang telah diselesaikan, tetapi

tingkat-tingkat pemeriksaan akan berlainan sesuai dengan pentingnya pekerjaan

dan volumenya.

Ada bermacam-macam pemeriksaan:

a. Pemeriksaan setempat, dengan inspeksi seluruhnya, dimana satu unit di sini dan

unit lain di sana diperiksa secara sembarangan

b. Pemeriksaan seluruhnya, yang tidak boleh dipergunakan lebih banyak daripada

yang dapat dihindarkan, karenahal ini adalah sama dengan mengerjakan untuk

keduakalinya.

c. Pengawasan kualitas statistik (periksa angka 4 tersebut di atas), dengan mana

beberapa kesalahan diterima, tetapi diadakan pemeriksaan apabila tingkat ini

dalam
7. Penentuan Waktu

Pengawasan yang ketiga ini berupa peramalan jumlah pekerjaan yang akan

diselesaikan dalam waktu tertentu, kemudian membandingkan pekerjaan yang

sungguh-sungguh dilaksanakan. Titik berat adalah pada pekerjaan yang dilakukan

dalam waktu yang telah ditentukan, bukan pada pencapaian jumlah yang tepat.

Suatu contoh yang baik daripada jenis pengawasan ini adalah dalam

mempersiapkan upah, yang harus selesai tepat pada waktunya untuk pembayaran.

Anda mungkin juga menyukai