Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komponen Asam Amino Esensiil dan Nonesensiil


Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis
oleh tubuh sehingga harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsi.(Uii,
2018). asam amino esensial (tidak dapat disintesis), semi-esensial dan non-
esensial (dapat disintesis oleh tubuh). Agar sintesis protein di dalam tubuh
berjalan lancar, misalnya untuk menjamin pertumbuhan pada anak-anak atau
untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen di dalam tubuh orang dewasa
maka asam-asam amino esensial harus terdapat dalam makanan yang
dikonsumsi karena tubuh tidak dapat mensintesisnya.(Muchtadi, 2013)

Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis oleh
tubuh.(Uii, 2018). Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis
asam amino non esensial, melakukan remodeling asam amino, serta
mengubah rangka karbon non asam amino menjadi asam amino dan turunan
lain yang mengandung nitrogen. Tetapi, hati merupakan tempat utama
metabolisme nitrogen. Dalam kondisi surplus diet, nitrogen toksik potensial
dari asam amino dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan
pembentukan urea. Rangka karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat
melalui jalur glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis
asam lemak. Berkaitan dengan hal ini, asam amino dikelompokkan menjadi 3
kategori yaitu asam amino glukogenik, ketogenik serta glukogenik dan
ketogenik.(Prahastuti, 2018)
B. Proses Metabolisme Protein, Biosintesis Asam Amino, Katabolisme
Protein dan Nitrogen

1) Proses Pencernaan Protein

Yang pertama berlangsung dalam lambung. Di sini pepsin


mencernakan protein dengan memutuskan ikatan peptida yang ada di sisi NH2
bebas dari asam-asam amino aromatik (fenilaalanin, tirosin, triptofan),
hidrofobik (leusin, isoleusin, metionin) atau dikarboksilat (glutamat dan
aspartat). PH optimum ialah 2, sehingga aktifitasnya yang tertinggi ialah di
dalam lambung. Enzim ini tidak bekerja lagi bila berada pada pH yang tinggi
seperti yang terdapat di dalam usus halus.(Sataloff et al., n.d.-a)

Oleh karena pH yang rendah dari lambung sangatlah musthak bagi


kerja enzim dan pada kenyataannya mampu pula menghidrolisis beberapa
ikatan peptida, maka perlu pulalah agaknya diuraikan secara singkat
bagaimana pHyang tidak lazim ini dicapat ion H dalam lambung adalah hasil
sekresi sel-sel parital. Peristiwa sekresi ini berlangsung dengan melawan
gradien, karena konsentrasi H+ di dalam sel ialah sebesar 10-7 M, sedangkan
di luar sel lambung sebesar 10-1M. Dengan demikian jelaslah bahwa proses
ini memerlukan energi, yang pada kenyataannya didapat dengan cara
hidrolisis ATP. Hidrolisis ATP ini dikaitkan dengan pertukaran K+ dengan
H+. H+ intrasel berasal dari reaksi yang berkaitan dengan anhidrase karbonat.
(Sataloff et al., n.d.-a)

2) Biosintesis Asam Amino


Jalur metabolik utama dari asam-asam amino terdiri atas pertama,
produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet
serta sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam
amino. Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi energi
melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil
sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein dari
asam-asam amino.(Prahastuti, 2018)

3) Katabolisme Protein dan Nitrogen


Katabolisme protein adalah pemecahan protein menjadi asam amino
dan senyawa turunan sederhana , untuk diangkut ke dalam sel melalui
membran plasma dan akhirnya untuk polimerisasi menjadi protein baru
melalui penggunaan asam ribonukleat ( RNA ) dan ribosom . Katabolisme
protein, yang merupakan pemecahan makromolekul , pada dasarnya adalah
proses pencernaan . Katabolisme protein paling sering dilakukan oleh endo-
dan exo- protease non- spesifik . Namun, protease spesifik digunakan untuk
pemecahan protein untuk tujuan pengaturan dan perdagangan protein . Salah
satu contohnya adalah subkelas enzim proteolitik yang disebut
oligopeptidase . Asam amino yang dihasilkan oleh katabolisme dapat
langsung didaur ulang untuk membentuk protein baru, diubah menjadi asam
amino yang berbeda, atau dapat mengalami katabolisme asam amino untuk
diubah menjadi senyawa lain melalui siklus Krebs.
Pengubahan nitrogen asam amino akan menghasilkan urea. Biosintesis
urea berlangsung dalam 4 Tahap:
1. Transaminasi
Transaminasi adalah perpindahan gugus amino dari asam amino
kepada salah satu dari tiga senyawa keto (asam piruvat, α-ketoglutarat, atau
oksaloasetat) sehingga senyawa keto tersebut berubah, menjadi asam amino,
sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam keto
2. Deaminasi Oksidatif Glutamat
Deaminasi oksidatif adalah proses pelepasan gugus amino dari
glutamat dalam bentuk ion ammonium.
3. Transpor Amonia
Amonia yang dihasilkan dari proses deaminasi oksidatif bersifat
toksis, jadi tidak dianggkut dalam bentuk bebas dari jaringan diluar hepar. b.
glutamin sintase akan merubah amonia menjadi glutamin yang non toksik,
glutamin dianggkut oleh darah ke hati sebagai alanin. c. dalam hati glutamin
dihidrolisis untuk melepas amonia yang masuk ke siklus urea 4. siklus urea a.
siklus urea terjadi di hati b. amonia yang masuk kehati akan masuk ke siklus
urea dan diubah menjadi urea. c. urea akan masuk ke sirkulasi darah dan
dibuang lewat ginjal (urin).(Sataloff et al., n.d.-b)
C. Konversi Asam Amino Menjadi Produk Khusus

1) Dasar Reaksi Pada Metabolisme Asam Amino \


a) Deaminasi Oksidatif
Deaminasi adalah suatu reaksi kimia pada metabolisme yang melepaskan
gugus amina dari molekul senyawa asam amino. Gugus amina yang terlepas
akan terkonversi menjadi amonia. Pada manusia, deaminasi terjadi terutama
pada hati, walaupun asam glutamat juga mengalami deaminasi pada ginjal.
Proses deaminasi dalam lingkungan aerobik akan menghasilkan asam okso,
disebut dengan demainasi oksidatif dan terjadi terutama di dalam hati.
(Sataloff et al., n.d.-c)

b) Dekarboksilasi
Dekarboksilasi adalah reaksi kimia yang melibatkan penghapusan kelompok
karboksil (-COOH) dari senyawa semula menjadi karbon dioksida (CO2).

c) Ansaminasi
ansaminasi adalah proses katabolisme asam amino yang melibatkan
pemindahan gugus amino dari asam amino yang satu ke asam amino yang
lainnya. Pada proses ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena setiap
gugus amino yang lepas diikat oleh senyawa keton. Gugus amino tersebut
dipindahkan pada salah satu dari tiga senyawa keton yaitu asam piruvat,
oksaloasetat atau α ketoglutarat. Proses transaminasi terjadi pada mitokondria
dan ada pula yang terjadi pada sitoplasma. Proses transaminasi ini dibantu
oleh dua enzim yaitu alanin transaminasi dan glutamat transaminasi yang
berfungsi sebagai katalisator. Alanin transaminasi mempunyai suatu kelebihan
tersendiri pada asam piruvat-alanin sebagai satu pasang substrat tetapi tidak
kepada asam asam amino yang lain. alanin transaminasi terdapat dalam
jumlah banyak, oleh karena itu alanin transaminasi yang di hasilkan dari
proses transaminasi diubah menjadi glutamat transaminasi. glutamat
transaminasi mempunyai kelebihan tersendiri terhadap glutamate-ketoglutarat
sebagai satu pasang substrat dan seperti alanin transaminasi yang tidak
memiliki kelebihan terhadap pasangan asam amino yang lain. Kerja dari
enzim enzim transaminasi tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai
koenzim.(Sataloff et al., n.d.-c)
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN DAN SARAN


a. Kesimpulan
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis oleh
tubuh sehingga harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsi.(Uii, 2018).
Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh.
(Uii, 2018). Proses Pencernaan Protein Yang pertama berlangsung dalam
lambung. Di sini pepsin mencernakan protein dengan memutuskan ikatan
peptida yang ada di sisi NH2 bebas dari asam-asam amino aromatik
(fenilaalanin, tirosin, triptofan), hidrofobik (leusin, isoleusin, metionin) atau
dikarboksilat (glutamat dan aspartat). Katabolisme protein adalah pemecahan
protein menjadi asam amino dan senyawa turunan sederhana , untuk diangkut
ke dalam sel melalui membran plasma dan akhirnya untuk polimerisasi
menjadi protein baru melalui penggunaan asam ribonukleat ( RNA ) dan
ribosom. Dasar Reaksi Pada Metabolisme Asam Amino terdiri dari Deaminasi
Oksidatif, Dekarboksilasi, dan Ansaminasi.
b. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui
Pengertian Komponen Asam Amino Esensiil dan Nonesensiil, Proses
Metabolisme Protein, Biosintesis Asam Amino, Katabolisme Protein
Nitrogen, dan Konversi Asam Amino Menjadi Produk Khusus.
DAFTAR PUSTAKA

Muchtadi, D. (2013). Nutrifikasi Protein (Bagian 1). Nutrifikasi Pangan, Bagian 1,


1–41.

Prahastuti, S. (2018). Metabolisme Asam Amino. Bioethics & Basic Sciences 3, 116.

Uii. (2018). Modul Asam Amino, Peptida dan Protein. Diploma Chemistry Uii, 15–
35. http://diploma.chemistry.uii.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/2.-
PROTEIN.pdf

Anda mungkin juga menyukai