PEMBAHASAN
Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis oleh
tubuh.(Uii, 2018). Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis
asam amino non esensial, melakukan remodeling asam amino, serta
mengubah rangka karbon non asam amino menjadi asam amino dan turunan
lain yang mengandung nitrogen. Tetapi, hati merupakan tempat utama
metabolisme nitrogen. Dalam kondisi surplus diet, nitrogen toksik potensial
dari asam amino dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan
pembentukan urea. Rangka karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat
melalui jalur glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis
asam lemak. Berkaitan dengan hal ini, asam amino dikelompokkan menjadi 3
kategori yaitu asam amino glukogenik, ketogenik serta glukogenik dan
ketogenik.(Prahastuti, 2018)
B. Proses Metabolisme Protein, Biosintesis Asam Amino, Katabolisme
Protein dan Nitrogen
b) Dekarboksilasi
Dekarboksilasi adalah reaksi kimia yang melibatkan penghapusan kelompok
karboksil (-COOH) dari senyawa semula menjadi karbon dioksida (CO2).
c) Ansaminasi
ansaminasi adalah proses katabolisme asam amino yang melibatkan
pemindahan gugus amino dari asam amino yang satu ke asam amino yang
lainnya. Pada proses ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena setiap
gugus amino yang lepas diikat oleh senyawa keton. Gugus amino tersebut
dipindahkan pada salah satu dari tiga senyawa keton yaitu asam piruvat,
oksaloasetat atau α ketoglutarat. Proses transaminasi terjadi pada mitokondria
dan ada pula yang terjadi pada sitoplasma. Proses transaminasi ini dibantu
oleh dua enzim yaitu alanin transaminasi dan glutamat transaminasi yang
berfungsi sebagai katalisator. Alanin transaminasi mempunyai suatu kelebihan
tersendiri pada asam piruvat-alanin sebagai satu pasang substrat tetapi tidak
kepada asam asam amino yang lain. alanin transaminasi terdapat dalam
jumlah banyak, oleh karena itu alanin transaminasi yang di hasilkan dari
proses transaminasi diubah menjadi glutamat transaminasi. glutamat
transaminasi mempunyai kelebihan tersendiri terhadap glutamate-ketoglutarat
sebagai satu pasang substrat dan seperti alanin transaminasi yang tidak
memiliki kelebihan terhadap pasangan asam amino yang lain. Kerja dari
enzim enzim transaminasi tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai
koenzim.(Sataloff et al., n.d.-c)
BAB III
PENUTUP
Prahastuti, S. (2018). Metabolisme Asam Amino. Bioethics & Basic Sciences 3, 116.
Uii. (2018). Modul Asam Amino, Peptida dan Protein. Diploma Chemistry Uii, 15–
35. http://diploma.chemistry.uii.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/2.-
PROTEIN.pdf