Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KANKER PARU

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Keperawatan Medika Bedah I (KMB I)
Dosen Pengampu: dr. Ulfati Syarifah

Disusun oleh :

1. Taufik Ramadhan (108120040)


2. Putri Hikmahtyar (108120044)
3. Yuridah Nabila S (108120047)
4. Febri Prayoga (108120056)
5. Naely Khusnaeni R (108120058)
6. Indri Rahmawati (108120060)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 2 B


UNIVERSITAS AL-IRSYAD CILACAP
2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala
(SWT) karena berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Makalah Definisi, Penyebab dan Gejala Kanker Paru.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah I (KMB I) dari dr. Ulfati Syarifah. Penulisan
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan pembaca mengenai
definisi, penyebab dan gejala kanker paru.

Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan. Namun,


dengan bantuan berbagai pihak, kekurangan tersebut dapat diatasi. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Ulfati Syarifah selaku dosen
Keperawatan Medikal Bedah I (KMB I) yang telah membimbing dalam
pembuatan makalah ini. Selain itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar pembuatan makalah selanjutnya lebih baik lagi. Semoga penulisan
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Cilacap, 08 Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan Rumusan Masalah.........................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Definisi Kanker Paru.................................................................................3
2.2 Jenis Kanker Paru......................................................................................4
2.3 Penyebab Kanker Paru..............................................................................5
2.4 Tanda dan Gejala Kanker Paru..................................................................8
2.5 Pencegahan Kanker Paru.........................................................................10
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..............................................................................................11
3.2 Saran........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker paru adalah tumor ganas paru yang berasal dari saluran
napas atau epitel bronkus yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang
tidak normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel jaringan normal. Kanker
paru merupakan penyebab utama keganasan di dunia dan mencapai hingga
13% dari semua diagnosis kanker. Selain itu, kanker paru juga
menyebabkan 1/3 dari seluruh kematian akibat kanker pada laki-laki
(Limão, 2016).
Penyebab utama kanker paru adalah asap rokok yang telah
diidentifikasi dapat menyebabkan kanker dengan 63 jenis bersifat
karsinogen dan beracun (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003: 2).
Menurut American Cancer Society (2013) 80% kasus kanker paru
disebabkan oleh rokok (perokok aktif) dan 20% (perokok pasif). Penyebab
kanker paru lainnya adalah radiasi dan polusi udara. Selain itu, nutrisi dan
genetik terbukti juga berperan dalam timbulnya kanker paru (ADAMS,
1957).
Kanker paru merupakan penyebab utama kematian karena
keganasan pada laki-laki dan penyebab kedua pada perempuan. Menurut
WHO, insiden kanker paru pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan
perempuan. Data Center for Disease Control and Prevention (CDC) pada
tahun 2007 menunjukkan bahwa di Amerika tercatat 109.643 laki-laki dan
93.839 perempuan menderita kanker paru (Fiantis, 1967).
Berdasarkan uraian tersebut maka di buat makalah ini agar
pembaca lebih mengetahui dan memahami mengenai definisi, jenis,
penyebab, tanda dan gejala serta pencegahan pada penyakit kanker paru-
paru.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari kanker paru?
2. Apa jenis dari kanker paru?
3. Apa penyebab dari kanker paru?
4. Bagaimana tanda dan gejala dari kanker paru?
5. Bagaimana pencegahan dari kanker paru?

1.3 Tujuan Rumusan Masalah


1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran tentang kanker paru.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a) Mengetahui definisi dari kanker paru.
b) Mengetahui jenis kanker paru
c) Mengetahui penyebab terjadinya kanker paru.
d) Mengetahui tanda dan gejala dari kanker paru.
e) Mengetahui pencegahan kanker paru

1.4 Manfaat
1. Manfaat untuk pembaca
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pembaca mengenai
penyakit kanker paru khususnya tentang definisi, etiologi, jenis, tanda
dan gejla serta pencegahan yang berkaitan dengan kanker paru
2. Manfaat untuk instansi pendidikan
Dijadikan bahan masukan pengembangan dan menambah kepustakaan
bagi institusi pendidikan mengenai penyakit kanker paru.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kanker Paru

Menurut WHO, kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar
penyakit yang mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang
digunakan adalah tumor ganas dan neoplasma. Salah satu fitur
mendefinisikan kanker adalah pertumbuhan sel - sel baru secara abnormal
yang tumbuh melampaui batas normal, dan yang kemudian dapat
menyerang bagian sebelah tubuh dan menyebar ke organ lain. Menurut
National Cancer Institute (2009), Kanker adalah suatu istilah untuk
penyakit di mana sel - sel membelah secara abnormal tanpa kontrol dan
dapat men dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya. Proses ini disebut
metastasis. Metastasis merupakan penyebab utama kematian akibat kanker
(WHO, 2009). Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak
dapat terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah
karsinogen lingkungan terutama asap rokok (Ilmu Penyakit Dalam, 2001).
Kanker paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh diparu, sebagian besar
kanker paru berasal dari sel-sel didalam paru tapi dapat juga berasal dari
bagian tubuh lain yang terkena kanker. Paru merupakan organ elastis
berbentuk kerucut dan letaknya didalam rongga dada. Jenis letaknya
didalam rongga dada. Jenis tumor paru dibagi untuk tujuan pengobatan,
meliputi SCLC ( Small Cell Lung Cancer ) dan NSLC ( Non Small Cell
Lung Cancer / Cancer / Karsinoma Skuamosa, adenokarsinoma, karsinoma
sel besar )(Pemerintah, 2008).

2.2 Jenis Kanker Paru

Paru Lebih dari 90% seluruh tumor kanker primer timbul pada jaringan
epitel bronchial. Kanker ini berkumpul sehingga disebut bronkogenik
karsinoma. Kanker paru-paru diklasifikasikan sesuai dengan tipe histologi
selnya, yaitu :
1. Small Cell Lung Cancer (SCLC) Gambaran histologi khas adalah
dominasi sel kecil yang hampir semuanya diisi oleh mukus dengan
sebaran kromatin dan sedikit nukleoli. Jenis ini disebut juga oat cell
carcinoma karena bentuknya mirip dengan bentuk biji gandum.
Karsinoma sel kecil cenderung berkumpul di sekeliling pembuluh
darah halus menyerupai pseudoroset. Sel-sel yang bermitosis banyak
ditemukan disertai gambaran nekrosis. Komponen DNA yang terlepas
menyebabkan warna gelap di sekitar pembuluh darah.(Azlar et al.,
2020)
2. Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC), mencakup:
a) Karsinoma sel skuamosa/karsinoma bronkogenik. Karsinoma sel
skuamosa memiliki ciri khas yaitu adanya proses keratinisasi dan
pembentukan jembatan intraselular. Studi sitologi memperlihatkan
perubahan yang nyata dari displasia skuamosa ke karsinoma insitu.
b) Adenokarsinoma. Menempati sekitar 35-40% paru. Kanker khas
dengan bentuk formasi glandular dan kecenderungan ke arah
pembentukan 18 konfigurasi papilari. Biasanya membentuk musin
dan sering tumbuh dari jaringan fibrosis paru. Dengan penanda
tumor carcinoma embrionic antigen (CEA), karsinoma ini bisa
dibedakan dari mesotelioma. (Sudoyo, 2009) Sejauh ini menjadi
tumor tersering yang timbul pada perempuan, bukan perokok, dan
pasien berusia kurang dari 45 tahun. (Youlden, 2008)
c) Karsinoma sel besar. Jenis ini merupakan suatu subtipe dengan
gambaran histologis yang dibuat secara ekslusi. Karsinoma sel
besar tidak memberikan gambaran diferensiasi skuamosa atau
glandular dengan sel bersifat anaplastik, tidak berdiferensiasi, dan
biasanya disertai infiltrasi sel neutrofil. (Sudoyo, 2009)
d) Karsinoma Adenoskuamous.. Diagnosis karsinoma
adenosquamous biasanya dapat dibuat dalam spesimen reseksi,
karena minimum 10% dari setiap komponen diperlukan. Jika
dalam biopsi kecil dua komponen dengan histopatologi, histokimia
atau immunohistokimia adenoid bening dan squamous diferensiasi
dapat dibedakan, kemudian istilah "NSCLC NOS, kemungkinan
adenosquamous karsinoma" harus diterapkan. (Travis WD, 2015)

2.3 Penyebab Kanker Paru


Kanker paru sangat berhubungan dengan frekuensi kebiasaan merokok.
Asap rokok mengandung sekitar 60 jenis karsinogen dapat menyebabkan
terjadinya mutasi DNA. Etiologi kanker paru dapat dibedakan dua jenis,
yaitu : faktor resiko yang dapat dimodifikasi anatra lain polusi udara, asap
rokok lingkungan, makanan, karsinogen di lingkungan pekerjaan dan
beberapa jenis penyakit paru juga sangat berpengaruh terhadap dengan
meningkatnya risiko berkembangnya kanker paru. Faktor resiko yang
tidak dapat dimodifikasi antara lain faktor genetika, jenis kelamin
(Suganda et al., 2013)
1. Merokok
Merupakan penyebab utama Ca paru. Asap rokok yang di hirup secara
langsung maupun perokok pasif, mengandung zat kimia dan zat
karsinogen, yang dapat merangsang perubahan sebagian besar gen
yang mengontrol homeostatis alveolar normal dan sel-sel bronkial.
Hubungan antara merokok dengan kanker paru pada penelitian
epidemiologi adalah: jumlah rokok yang dihisap perhari, usia pada saat
mulai merokok, jumlah dan lamanya tahun merokok, jenis
hisapan/kedalaman hispan rokok, kandungan tar dan nikotin dalam
rokok.
Sehingga merokok merupakan Suatu hubungan statistik yang
defenittif telah ditegakkan antara perokok berat (lebih dari dua puluh
batang sehari) dari kanker paru (karsinoma bronkogenik). Perokok
seperti ini mempunyai kecenderungan sepuluh kali lebih besar dari
pada perokok ringan. Selanjutnya orang perokok berat yang
sebelumnya dan telah meninggalkan kebiasaannya akan kembali ke
pola resiko bukan perokok dalam waktu sekitar 10 tahun. Hidrokarbon
karsinogenik telah ditemukan dalam tembakau rokok yang jika
dikenakan pada kulit hewan, menimbulkan tumor.
2. Iradiasi
Insiden karsinoma paru yang tinggi pada penambang kobalt di
Schneeberg dan penambang radium di Joachimsthal (lebih dari 50 %
meninggal akibat kanker paru) berkaitan dengan adanya bahan
radioaktif dalam bentuk radon. Bahan ini diduga merupakan agen
pakan agen etiologi operatif.
3. Zat-zat yang terhirup ditempat kerja
Sekitar 3% sampai 17% kanker paru disebabkan oleh paparan unsur-
unsur karsinogenik yang terdapat pada lingkungan pekerjaan. Misalnya
: asebstos, kromium, hidrokarbon polisiklik. Dari unsur tersebut yang
paling sering adalah asebestos. Gas radon yang ditemukan secara alami
dalam batu, air tanah dan tanah juga dapat meningkatkan kanker paru.
Adapun terdapat insiden tinggi dari pekerja yang terpapar dengan
karbonil nikel (pelebur nikel) dan arsenic (pembasmi rumput). Pekerja
pemecah hematite (paru – paru hematite) dan orang – orang yang
bekerja yang bekerja dengan asbestos dan dengan kromat juga
mengalami peningkatan insiden. Contoh : radon, nikel, radiasi dan
arsen.

4. Polusi Udara
Polusi udara yang berada di luar maupun di luar ruangan, gas buangan
kendaraan bermotor / bermobil juga mengandung unsur-unsur
karsinogenik. Belakangan terakhir ini, bahan dekorasi ruangan seperti
formaldehid dan gas radon, mungkin juga beresiko menimbulkan
kanker paru. Selain itu, Mereka yang tinggal di kota mempunyai angka
kanker paru yang lebih tinggi dari pada mereka yang tinggal di desa
walaupun telah diketahui adanya karsinogen dari industri dan uap
diesel dalam atmosfer di kota. Contoh: Polusi udara, pemaparan gas
RT, asap kendaraan/ pembakaran (Thomson, Catatan Kuliah
Patologi,1997).
5. Genetik.
Terdapat perubahan/ mutasi beberapa gen yang berperan dalam kanker
paru, yakni:
a) Proton oncogen.
b) Tumor suppressor gene
c) Gene encoding enzyme.

Teori Onkogenesis.

Terjadinya kanker paru didasari oleh tampilnya gen suppresor tumor


dalam genom (onkogen). Adanya inisiator mengubah gen supresor
tumor dengan cara menghilangkan (delesi/del) atau penyisipan
(insersi/ inS) sebagian susunan pasangan basanya, tampilnya gen
erbB1 dan atau neu/erbB2 berperan dalam anti apoptosis (mekanisme
sel untuk mati secara alamiah- programmed cell death). Perubah
alamiah- programmed cell death). Perubahan tampilan gen kasus ini
menyebabkan sel sasaran dalam hal ini sel paru berubah menjadi sel
kanker dengan sifat pertumbuhan yang autonom. Dengan demikian
kanker merupakan penyakit genetic yang pada permulaan terbatas
pada sel sasaran kemudian menjadi agresif pada jaringan sekitarnya.

Jadi Apabila ada riwayat orang tua menderita kanker paru, maka
anaknya memiliki resiko menderita kanker paru lebih dari lima kali.
Pada orang bukan perokok namun memiliki riwayat keluarga
menderita kanker paru, maka resiko menderita kanker paru lebih
besar, apabila dibandingkan dengan orang perokok tetapi tidak
memiliki riwayat dalam keluarga kanker paru.
6. Jenis Kelamin
Laki - laki memiliki resiko lebih besar daripada perempuan karena
laki-laki memiliki kebiasaan merokok dengan jumlah lebih besar.11
Setiap tahun lebih banyak orang yang didiagnosis dengan kanker paru-
paru, tetapi banyak perempuan yang hidup dengan penyakit ini.
Tingkat kasus baru pada tahun 2011 menunjukkan bahwa pria
mengembangkan kanker paru-paru lebih sering daripada wanita (64,8
dan 48,6 per 100.000 masing-masing).

2.4 Tanda dan Gejala Kanker Paru

Tanda-tanda dan gejala yang menunjukkan adanya kanker paru:


a) Batuk pada pasien kanker paru-paru sekitar 65%-75% 13
b) Hemoptisis pada pasien kanker paru-paru sekitar 6%-35%, dan sekitar
20-30% pada pasien akan mengembangkan hemoptisis, dengan 3%
mengalami hemoptisis yang fatal
c) Sesak nafas pada pasien kanker paru-paru sekitar 65%. Penyebab sesak
napas pada kanker paru-paru termasuk paru-paru parenkim utama,
efusi pleura, pneumonia, dan komplikasi dari kemoterapi atau terapi
radiasi, seperti pneumonitis
d) Nyeri dinding dada pada pasien kanker paru-paru sekitar 50%. Nyeri
dada dapat terjadi karena penyebaran langsung dari tumor ke
permukaan pleura
e) Suara serak pada pasien kanker paru-paru sekitar 18%
f) Kehilangan berat badan, nyeri tulang, sakit kepala, kelelahan,
anoreksia

Bila kanker tumbuh di sekitar saluran napas, keadaan ini dapat


menghambat aliran udara, menyebabkan sesak napas. Hambatan ini dapat
menyebabkan adanya akumulasi sekret di belakang sumbatan, dan
menyebabkan terjadinya pneumonia. Bergantung pada jenis tumornya,
fenomena paraneoplastik mungkin adalah yang pertama kali menarik
perhatian mengenai adanya penyakit ini.Pada kanker paru, fenomena ini
dapat meliputi sindrom Lambert-Eaton myastenik (kelemahan otot yang
disebabkan oleh autoantibodi), hiperkalsemia, atau sindrom dari
ketidakstabilan hormon antidiuretik (SIADH).

Kebanyakan gejala pada kanker paru (turunnya berat badan, demam,


hilangnya nafsu makan, kelelahan) tidak spesifik. Kebanyakan orang,
kanker telah menyebar dari lokasi awalnya saat timbul gejala dan datang
ke dokter. Lokasi umum untuk penyebarannya termasuk otak, tulang,
kelenjar adrenal, hati, perikardium, dan ginjal. Suara serak yang terjadi
karena paralisis nervus laringeus rekurens terjadi pada sekitar 18% pasien.
Paralisis nervus phrenikus mungkin ditunjukkan dengan adanya dispnea
atau hemidiafragma yang terangkat pada foto toraks. Tumor sulkus
pulmonalis superior (tumor pancoast) mungkin datang dengan sindroma
Horner dan ditandai dengan pleksopati brakhial serta rasa nyeri sepanjang
serabut saraf yang terlibat. Invasi dinsing dada seringkali ditandai dengan
nyeri pleuritis yang menetap. Efusi pleura mungkin datang dengan
dispnea, suara nafas melemah, dan pekak pada perkusi. Obstruksi esofagus
mungkin menyebabkan disfagia. Obstruksi vena cava superior ditandai
dengan edema pada wajah dan plethora serta dilatasi vena pada tubuh
bagian atas, bahu, dan lengan. Meskipun keterlibatan perikardial seringkali
di temukan saatotopsi, pasien jarang datang dengan efusi perikardium
simptomatik atau tamponade.

2.5 Pencegahan Kanker Paru


Kanker paru-paru dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor yang
dapat meningkatkan risiko munculnya kanker ini. Cara yang dapat
dilakukan adalah:
a) Jangan merokok, berhentilah merokok, dan hindari asap rokok. Ini
merupakan cara utama untuk mencegah kanker paru-paru.
b) Gunakan alat pelindung diri di tempat kerja yang banyak paparan
bahan kimia berbahaya.
c) Lakukan pemeriksaan secara rutin, terutama bila Anda memiliki
riwayat merokok atau bekerja di lingkungan yang tinggi paparan bahan
kimia.
d) Perbanyak konsumsi buah dan sayur, serta hindari mengonsumsi
suplemen vitamin dalam dosis besar.
e) Lakukan olahraga secara teratur selama 30 menit tiap harinya.
f) Perbanyak konsumsi makanan dan minuman pencegah kanker.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kanker paru (Ca Paru) merupakan penyebab kematian utama akibat
kanker pada pria dan wanita. Kanker paru ini meningkat dengan angka
yang lebih besar pada wanita dibandingkan pada pria dan sekarang
melebihi kanker payudara sebagai penyebab paling umum kematian akibat
kanker pada wanita. Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel kanker yang
tidak dapat terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh
sejumlah karsinogen lingkungan terutama asap rokok Asap rokok
merupakan merupakan penyebab penyebab utama tterjadinya Ca. paru.
Kanker paru dapat menimbulkan berbagai gejala klinis dan sindrom yang
cukup beragam, tergantung dari lokasi, substansi ukuran, substansi yang
dikeluarkan oleh tumor dan metastasis ke organ yang dikenai. Ada banyak
gejala dari penyakit ini, gejala paling umum ditemui pada penderita kanker
paru adalah Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat, dahak berdarah,
berubah warna dan makin dahak berdarah, berubah warna dan makin
banyak, napas sesak dan pendek-pendek, sakit kepala, nyeri atau retak
tulang , nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas, kehilangan
selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.

3.2 Saran
Setelah membaca makalah yang dibuat penulis diharapkan penulis maupun
pembaca dapat memahami penyakit kanker paru. Makalah ini masih jauh
dari kata sempurna maka dari itu saya ingin meminta kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar makalah yang kami buat bisa menjadi
lebih baik dari sebelumnya serta jauh lebih bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
ADAMS, T. (1957). The American Cancer Society. Public Health Reports, 72(1),
81–84. https://doi.org/10.2307/4589694
Azlar, N. B. M., Nelwan, D. A., & Rad, S. (2020). Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin Makassar. Digilib.Unhas.Ac.Id, November, 14.
http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/
ZjBkNjU0ZTgwNGY4OTUyNDI3MGMwY2M4Y2JiNzZlM2JiNTgzNjQ5
OA==.pdf
Fiantis, D. (1967). 済 無 No Title No Title No Title. Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., 5–24.
Limão, N. (2016). 국회선진화법’ 에 관한 보론 No Title’. 입법학연구, 제 13 집
1 호(May), 31–48.
Pemerintah, P. N. 60. (2008). No Title 乳房撮影におけるガラス線量計を用い
た品質管理の有用性. 日本乳癌検診学会, May.
Suganda, R., Sutrisno, E., & Wardana, I. W. (2013). BAB II Tinjauan Pustaka
Kanker Paru. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699. http://eprints.undip.ac.id/46681/3/BAB_II_HASIL_KTI.pdf

Anda mungkin juga menyukai