Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-
Nya sehingga makalah dengan berjudul ‘Kanker Paru-Paru’ ini dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas awal semester 2 kelas XI pada bidang
studi biologi. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang bahayanya Kanker
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibuk Susi selaku guru mata pelajaran
biologi. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan
topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran
dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
SITI PATIMAH
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... 2
Daftar Isi.......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 4
B. Rumusan Masalah............................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Organ Pernapasan pada Manusia..................................................... 6
B. Proses Pernapasan pada Manusia..................................................... 9
C. Mekanisme Pernapasan pada Manusia............................................. 11
D. Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan Manusia.......... 12
E. Gangguan Pernapasan pada Manusia............................................... 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................... 15
B. Saran dan Kritik............................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Kanker adalah kondisi yang ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal tak
terkendali dan menyebar ke area sekitarnya. pertumbuhan sel abnormal ini dapat
terjadi di bagian tubuh mana pun. Biasanya, sel manusia tumbuh dan berkembang
biak melalui proses yang disebut pembelahan sel. Pembelahan sel tersebut berfungsi
untuk membentuk sel-sel baru sesuai kebutuhan tubuh. Ketika sel-sel yang lama
menjadi tua atau rusak, mereka akan mati dan digantikan dengan sel-sel yang baru.
Namun, terkadang proses pergantian tersebut rusak dan tidak berjalan sebagaimana
mestinya.
Kanker juga selalu disebut sebagai Neoplasma ganas atau Tumor ganas
(cancer, malignant neoplasm, malignant tumor, malignant tumour) adalah penyakit
yang disebabkan oleh ketidakteraturan perjalanan hormon yang mengakibatkan
tumbuhnya daging pada jaringan tubuh yang normal. Kanker berasal dari kata
karkinos dalam Bahasa Yunani yang berarti "kepiting". Selain itu gejala ini juga
dikenal sebagai Neoplasma ganas dan sering kali ditandai dengan kelainan siklus sel
khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
menyerang jaringan biologi di dekatnya.
bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik
yang disebut Metastasis.
Sedangkan menurut WHO, kanker adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
pertumbuhan sel abnormal di luar batas normal yang kemudian dapat menyerang
bagian tubuh yang berdampingan dan / atau menyebar ke organ lain. Istilah lain yang
digunakan untuk kanker adalah tumor ganas dan neoplasma (WHO, 2018).
Kanker paru merupakan penyebab utama kematian pada laki-laki dan
perempuan di dunia, dan mungkin salah satu kanker yang berakibat paling fatal. Di
Amerika Serikat, 16.8% pasien kanker paru dapat bertahan hidup sekitar lima tahun
setelah terdiagnosis. Namun, di Negara berkembang, secara signifikan hasilnya
menujukkan lebih rendah. Data resmi mengkonfirmasi bahwa kanker paru membunuh
sekitar satu setengah juta orang tiap tahunnya, per 2012. (DocDoc, 2020)
Melansir dari Healthline, orang yang merokok memiliki risiko 15 sampai 30
kali lebih besar terkena kanker paru-paru daripada non-perokok. Semakin lama dan
sering ia merokok, semakin tinggi risiko untuk terkena Kanker Paru.
Penyebab utama kanker paru adalah asap rokok yang telah diidentifikasi dapat
menyebabkan kanker dengan 63 jenis bersifat karsinogen dan beracun (Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia, 2003: 2). Menurut American Cancer Society (2013) 80%
kasus kanker paru disebabkan oleh rokok (perokok aktif) dan 20% (perokok pasif).
Penyebab kanker paru lainnya adalah radiasi dan polusi udara. Selain itu, nutrisi dan
genetik terbukti juga berperan dalam timbulnya kanker paru (Albert & Samet, 2003:
21).
Meski sering terjadi pada perokok, kanker paru-paru juga bisa terjadi pada
orang yang bukan perokok. Pada orang bukan perokok, kanker paru-paru terjadi
akibat sering terpapar asap rokok dari orang lain (perokok pasif) atau paparan zat
kimia di lingkungan kerja.
3. Asbestos
Asbestos juga dapat menyebabkan kanker pada pleura, yang disebut
mesotelioma (yang berbeda dari kanker paru).
4. Polusi Udara
Bahan partikulat atmosfer (PM2.5) halus dan aerosol sulfat, yang berasal dari
pelepasan asap kendaraan bermotor di jalanan, dihubungkan sedikit
meningkatkan risiko. Untuk nitrogen dioksida, kenaikan bertahan hingga 10
bagian per miliar meningkatkan risiko kanker paru hingga 14%. Polusi udara luar
diperkirakan bertanggung jawab terhadap 1–2% kejadian kanker paru.
5. Genetik
Diperkirakan bahwa 8 hingga 14% dari kanker paru disebabkan oleh factor
diturunkan. Pada orang dengan saudara yang terkena kanker paru, risiko
meningkat hingga 2.4 kali. Hal ini disebabkan oleh adanya kombinasi gen.
6. Penyebab lain
Sejumlah zat, pekerjaan, dan paparan lingkungan lain juga dihubungkan
dengan kanker paru. Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC)
menyatakan ada "bukti yang cukup" untuk menunjukkan bahwa sejumlah hal
berikut karsinogenik untuk paru-paru:
Sejumlah jenis logam (produk aluminium, cadmium dan senyawa kadmium,
senyawa kromium(VI), berilium dan senyawa berilium, peleburan besi dan
baja, senyawa nikel, arsenic dan senyawa arsenik inorganik, tambang hematit
bawah tanah)
Produk pembakaran (pembakaran tidak sempurna), arang batu (emisi
dalam ruangan dari pembakaran arang batu rumah tangga), gasifikasi batu
bara, aspal, produk kokas, jelaga, gas buang mesin disel)
Radiasi ionisasi (radiasi sinar-X, radon-222 dan produk peluruhannya,
radiasi gamma, plutonium)
Sejumlah gas beracun (metil eter (kadar teknis), Bis-(klorometil) eter,
sulfur mustard, MOPP ), uap pengecatan)
Produk karet dan kristalin debu silika
III. Klasifikasi Kanker Paru-Paru
Kanker paru diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu kanker paru primer
dan kanker paru sekunder. Kanker paru primer adalah sel kanker yang berasal dari
paru, sedangkan kanker paru sekunder adalah sel kanker yang menyebar dari
anggota tubuh lain, termasuk kanker payudara dan kanker kolorektal (Sungging
Haryo W, dkk, 2011: 46). Kanker paru primer dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
Small Cell Lung Cancer (SCLC) dan Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC)
(Varalakhshmi, 2013: 1). Tahapan perkembangan SCLC terdapat dua tahap, yaitu
tahap terbatas dan tahap ekstensif, sedangkan tahapan perkembangan NSCLC
terdapat 6 tahap, yaitu tahap tersembunyi, stadium 0, stadium I, stadium II,
stadium III, dan stadium IV (Global Bioscience, 2013)
1. Klasifikasi berdasarkan jenis kanker (Black & Hawks, 2014):
a. Karsinoma sel kecil (SCLC), biasanya terletak di tengah disekitar
percabangan utama bronki. Tumor ini timbul dari sel Kulchitsky, komponen
normal dari epitel bronkus. Terbentuk dari sel kecil dengan inti
hiperkromatik
pekat dan sitoplasma sedikit. Metastasis dini ke mediastinum, kelenjar limfe
hilus, dengan penyebaran hematogen ke organ distal, seperti perikardium,
efusi perikardial, dan temponade kordis. Tumor sel kecil juga sering
menyebabkan hemoptisis.
b. Karsinoma bukan sel kecil (NSCLC), yang terdiri dari adenokarsinoma,
karsinoma sel skuamosa, karsinoma bronkoalveolar dan karsinoma sel besar.
1) Adenokarsinoma biasanya tumbuh di pinggir paru, memperlihatkan
susunan selular seperti kelenjar bronkus dan dapat mengandung mukus.
Kebanyakan timbul di bagian perifer segmen bronkus dan kadang-
kadang dapat dikaitkan dengan jaringan parut lokal pada paru-paru dan
fibrosis interstisial kronik. Lesi seringkali meluas ke pembuluh darah
dan limfe pada stadium dini, dan secara klinis tetap tidak menunjukkan
gejala-gejala sampai terjadinya metastasis yang jauh.
Bila kanker tumbuh di sekitar saluran pernapasan, keadaan ini dapat menghambat
aliran udara, menyebabkan sesak napas. Hambatan ini dapat menyebabkan adanya
akumulasi sekret di belakang sumbatan, dan menyebabkan terjadinya pneumonia.
Kebanyakan gejala kanker paru (hilang nafsu makan, berat badan turun,
demam, kelelahan) tidak spesifik. Pada kebanyakan orang, kanker telah menyebar
dari lokasi awalnya saat timbul gejala dan datang ke dokter. Lokasi umum
penyebarannya termasuk otak, tulang, kelenjar adrenal, paru sebelahnya, hati,
perikardium, dan ginjal. Sekitar 10% dari penderita kanker paru tidak mengalami
gejala saat diagnosis; kanker ini ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan
foto rontgen dada.
V. Pengobatan
Pengobatan kanker paru-paru dilakukan berdasarkan jenis, ukuran, letak, dan
stadium kanker, serta kondisi pasien secara keseluruhan. Ada beberapa metode
pengobatan yang dapat dilakukan dokter, yaitu:
1. Operasi
Operasi dilakukan jika kanker masih berada di satu sisi paru-paru dan belum
menyebar ke sisi lain paru atau organ lain (stadium I dan II). Prosedur ini
dilakukan dengan mengangkat tumor dan sebagian jaringan sehat di sekitarnya.
Tujuannya adalah untuk untuk menghambat penyebaran sel kanker.
Berdasarkan penyebarannya, ada beberapa operasi yang dapat dilakukan, yaitu:
Segmentektomi
Jenis operasi ini dilakukan untuk mengangkat sebagian kecil dari salah satu
paru-paru yang terkena kanker. Prosedur ini hanya dilakukan pada kanker
yang belum menyebar atau berukuran sangat kecil.
Lobektomi
Lobektomi dilakukan untuk mengangkat setengah bagian dari salah satu
paru-paru yang terkena kanker. Prosedur ini dilakukan pada kanker yang
belum menyebar, tetapi berukuran cukup besar.
Pneumonektomi
Pneumonektomi dilakukan untuk mengangkat salah satu paru-paru secara
keseluruhan, bisa paru kanan atau paru kiri. Operasi ini dilakukan ketika
kanker berada di tengah rongga dada atau telah menyebar ke seluruh paru-
paru.
2. Kemotrapi
Pada kanker paru stadium lanjut, kemotrapi dilakukan selama beberapa
minggu atau beberapa bulan untuk membunuh sel kanker, serta menghambat
pertumbuhan dan penyebaran sel kanker yang masih tersisa setelah operasi.
Kemoterapi juga dapat dilakukan sebelum operasi, untuk menyusutkan kanker
sehingga lebih mudah diangkat. Selain itu, kemoterapi juga berfungsi untuk
meredakan gejala kanker yang dialami pasien. Contoh obat kemoterapi yang
digunakan untuk kanker paru adalah vinorelbine dan doxorubicin.
3. Radioterapi
Radioterapi dilakukan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang masih
tersisa. Ketika operasi tidak mungkin lagi dilakukan pada kanker paru stadium
lanjut, maka terapi radiasi bertujuan untuk meredakan gejala dan menghambat
penyebaran kanker.
4. Terapi Target
Terapi target adalah pemberian obat yang menyerang protein pertumbuhan
dari sel-sel kanker. Obat ini diberikan pada pasien kanker stadium lanjut, jika
operasi dan radioterapi sudah tidak efektif. Jenis obat terapi target untuk kanker
paru-paru antara lain erlotinib dan gefitinib.
5. Krioterapi
Krioterapi menggunakan gas bersuhu sangat dingin untuk menyusutkan
tumor atau membunuh sel kanker. Krioterapi dilakukan jika kanker telah
menyumbat saluran pernapasan sehingga menyebabkan pasien sulit bernapas.
6. Terapi Ablasi
Terapi ini ditujukan pada penderita kanker paru-paru stadium awal. Terapi
ablasi menggunakan gelombang radio yang dapat menghasilkan panas untuk
membunuh sel kanker.
7. Terapi Fotodinamik
Pengobatan ini ditujukan pada pasien kanker paru-paru stadium awal yang
menolak untuk menjalani operasi. Terapi fotodinamik menggunakan sinar laser
untuk menghancurkan sel kanker.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paru – paru adalah suatu organ yang sangat pital didalam tubuh manusia sebab paru –
paru adalah alat pernapasan pada manusia, pada dasarnya penyakit paru – paru itu tidaklah
berat hal iini semuanya berawal dari kelalaian manusia mulai dari menjaga lingkungan
dari tercemarnya udara dan sampai dengan sebagian manusia malah sengaja memasukkan
racun kedalam tubuhnya melalui paru – paru yaitu dengan cara mengisap rokok dan lain
sebagainya.
Penyakit kanker paru – paru ada yang bisa disembuhkakn dan adapula yang belum
ditemukan teknis penyembuhannya tetapi pada dasarnya lebih banyak penyakit paru –
paru yang bisa disembuhkan dari pada penyakit paru yang belum bisa disembuhkan hal ini
semua tergantung kepada kita semua.
B. Saran
Kita mengetahui pengayakit kanker paru – paru adalah penyakit yang masuk kedalam
tubuh kita melalui udara dan lain sebagainya oleh sebab itu marilah kita jaga lingkungan
kita guna untuk kelangsungan hidup kita dimasa yang akan datang bukankah orang bijak
pernah mengatakan “ mencegah itu lebih mudah daripada mengobati “
DAFTAR PUSTAKA
Jati, Galih Pangestu: dengan judul "Mengapa Rokok Bisa Picu Kanker Paru-
Paru?"https://health.kompas.com/read/2021/08/24/073100568/mengapa-rokok-bisa-
picu-kanker-paru-paru-?page=all.
Putra, Juniartha Samer(2018), MAKALAH KANKER PARU PARU
https://www.studocu.com/id/document/universitas-lampung/medicine-education/
139720556-makalah-kanker-paru-paru/20440379
https://eprints.umm.ac.id/89519/20/BAB%20II.pdf
Ina J CHEST Crit and Emerg Med | Vol. 4, No. 1 | Jan - Mar 2016: Kanker Paru: Sebuah
Kajian Singkat: http://www.indonesiajournalchest.com/Jurnal%20Chest%20Vol.
%203%20No.%201/Kanker%20Paru%20Sebuah%20Kajian%20Singkat%20.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_paru-paru#Tanda-tanda_dan_gejala
Iedam Fardian Anshori, D. R. (2021). Prediksi Harapan Hidup Pasien Kanker Paru-Paru
Pasca Operasi Bedah Thoraks Menggunakan Boosted Neural Network Dan Smote.
Jurnal Infomedia: Teknik Informatika, Multimedia & Jaringa, 6(1).
https://doi.org/https://www.google.com/url?
sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAMQw7AJahc
KEwjQzKmEoJL9AhUAAAAAHQAAAAAQAw&url=https%3A%2F%2Fe-
jurnal.pnl.ac.id%2Finfomedia%2Farticle%2Fdownload
%2F2165%2F1932&psig=AOvVaw2_326yobmpdJEpSvpIXs4k&ust=1676369164354
894